Naruto © Masashi Kishimoto
Fujoshi Independence Day © We
Warnings : Boys Love, OOC Alert
Our Freedom is Real
Hinata sedang duduk diam di kursinya sembari mengecek sejumlah berkas, saat Sakura datang dengan muka kusut dan bibir terus menggumamkan umpatan dan gurutuan. Hingga Sasuke duduk di kursinya dan menggebrak meja, Hinata belum juga mengindahkannya.
Merasa kesal karena tak dipedulikan, Sakura menggebrak meja lagi. Tapi Hinata belum juga berpaling. Dengan kemarahan di puncak ubun-ubun, Sakura berteriak kencang.
"HINATAAA! DENGARKAN AKU!"
Hinata menoleh dengan wajah polos.
"Apa tadi kau berkata sesuatu, Sakura-chan?"
"AAAHHH! Kau sedang apa, sih! Dari tadi gak nyahut juga!" bentak Sakura di depan wajah Hinata.
"Oh, ini aku sedang menulis kata sambutan untuk Yaoi Corner kita di majalah Animanga's. Kita kan dapat halaman mulai tahun ini," balas Hinata.
Sakura mendelik.
"EEEH? BENARKAH?"
Hinata menjawabnya dengan anggukan berkali-kali dan wajah tersenyum lebar.
"Kyaaa! Akhirnya~" jerit Sakura senang sambil melompat-lompat di sekeliling ruangan itu.
"Sakura-chan, tadi mau berkata apa?"
Tiba-tiba Sakura berhenti. Ia menekuk mukanya masam kembali dan berjalan lemas ke arah kursinya.
"Apa kau akan percaya? Perempuan-perempuan naif itu berdemo di depan rumahku dan bilang 'Sasuke-kun Straigth!', 'Naruto bukan banci', 'Kalian mencoreng nama baik kami!', dan lainnya yang amat sangat naif dan ngawur! Kita juga tahu Naruto bukan banci! Dia hanya uke! Dan kita melakukan ini atas nama kita sendiri! Darimana kita mencuri, bahkan mencoreng nama mereka! Kita bahkan tidak tahu nama mereka! Ini sangat tidak masuk akal! Apanya yang kemerdekaan kalau seperti ini! Fujoshi Independence Day hanya nama! Mengecewakan! Ini sangat ̶ "
"Saakuraaa-chaaan! Kaamii daataaang !"
Sakura menoleh cepat.
"Ah, Naruto-kun, Sasuke-kun, terima kasih telah datang. Ayo, kita ke ruang belakang. Ino-chan akan mendandani kalian dulu, dan Temari-san yang akan memotret," sambut Hinata.
"Tentu saja-ttebayo!" balas Naruto dengan cengiran lebar di wajahnya.
Sementara, Sasuke di sebelahnya menaikkan sebelah alis.
"Dasar. Kau melupakan orang yang kau bujuk semalaman, dobe,"
"Eh? Masa? Siapa? Neji dan Gaara kan kuajak besok, teme. Kau yang lupa kali! Seinga ̶ auch!"
Kemudian muncul Kiba dari samping Naruto dengan tangan terangkat.
"Apa kau ingin kami pulang, setelah meneror kami semalaman? Baiklah, bila memang kau ikhlas dengan traktiran-traktiran itu. Kami pulang sekarang,"
"Eh? Kiba? Shikamaru? Apa yang kalian lakukan di sini? Kalian kan ̶ oh! Aku ingat!"
Dan dengan cengiran lebar di wajah dan tangan di belakang kepala, Naruto melanjutkan "Hehehe... Maaf, Kiba. Kau tahu sendiri kan, kalau aku sudah terlalu bersemangat,"
Kiba mendengus.
"Ya, aku tahu. Kalau kau terlalu bersemangat, satu kota bisa hancur,"
"Huh, sudahlah! Kau tunggu saja di sini. Aku dan teme mau masuk,"
"Dan jangan lupa tepati janjimu nanti! Bisa-bisa mataku seperti Gaara kalau terus-terusan kau teror,"
Dan di tengah gerutuan Kiba, uapan kantuk Shikamaru, teriakan bising Naruto, serta ejekan sinis Sasuke, Sakura tersenyum kecil dan berbisik pada Hinata.
"Maafkan aku, Hinata. Kau benar. Kita sudah merdeka sekarang. Cepat atau lambat, kita akan benar-benar merdeka, dengan perjuangan kita bersama dan bantuan dari mereka semua. Fujoshi Independence Day bukan hanya kata-kata,"
Hinata hanya tersenyum kecil. Yah, siapapun tahu hak semua orang pantas didapatkan, dan semua orang akan merdeka, cepat atau lambat. Termasuk kita.
Will always continue in their world,
And now in our world,
FIN
Saya tahu ini terlampau mengecewakan, tapi izinkanlah saya mengucapkan
HAPPY FUJOSHI INDEPENDENCE DAY!
...yang terlambat ini
Ryuu
