Because Of My Brother's False

Kyuhyun, Jongin, Kibum

Sehun, Siwon

Hi, jumpa lagi dengan ff baru. Semoga berkenan dan selamat membaca!

Jongin dan Jus Jeruk

"Bos, ada apa kau memanggilku?"

Kyuhyun mengalihkan pandangannya sejenak dari pekerjaannya. Dia memandang Bora berjalan canggung ke arahnya. Yeoja itu adalah kepala perekrutan SPG di KK Mart cabang Seol yang barusan dipanggil Kyuhyun untuk menghadapnya.

"Diluar ribut sekali, apa yang sedang kalian bicarakan?". Kyuhyun tidak bermaksud mengadili, tapi dari nada bicara sehari har,i siapapun orang yang diajaknya bicara selalu merasa canggung dan takut.

Kyuhyun adalah salah satu pewaris KK Mart, super market terbesar kedua di Korea Selatan. Super market yang memiliki ratusan cabang merata diseluruh Korea itu di kepalai Kyuhyun semenjak dua setengah tahun yang lalu. Kecelakaan pesawat penerbangan komersil tujuan Seol-Busan dua setengah tahun yang lalu juga menewaskan kedua orang tua Kyuhyun. Mulai saat itulah KK Mart diambil alih olehnya. Sebenarnya Kyuhyun tak begitu menyukai bidang penjualan macam super market warisan keluarga itu, tapi apa boleh buat. Kyuhyun adalah satu satunya orang yang mampu menghandle super market itu, setidaknya sampai adiknya menyelesaikan sekolahnya. Atau paling cepat sampai adiknya mampu bekerja sambil bersekolah.

Kyuhyun bukannya mau lepas tanggung jawab soal KK Mart, dia cuma tak begitu suka bekerja dibidang itu. Kyuhyun sendiri sekarang ini sudah memiliki pekerjaannya sendiri. Dia memiliki hotel dan restoran yang walau belum mencapai bintang empat, setidaknya sudah ada lima cabang hotelnya yang tersebar didaerah wisata Korea. Kyuhyun banyak berhutang pada orang tuanya saat hotel dan restonya baru buka. Ketika Kyuhyun sudah mampu berdiri sendiri lalu orang tuanya meninggalkannya hingga tanggung jawabnya menghandle KK Mart berbarengan dengan hotelnya membuat Kyuhyun tak punya banyak waktu untuk santai walau sejenak.

"Begini, Bos", terang Bora memulai. Bora merasa tak enak kalau harus berterus terang takut bos-nya marah atau tersinggung. Tapi kalaupun dia tak mengatakan sekarang, bos-nya tetap akan marah, setidaknya begitu pikiran semua pegawai Kyuhyun. "Bos, kau pernah bilang kalau penjualan kita meninggkat minimal 15%, kau akan membagikan bonus pada kami". Bora meringis malu kemudian menunduk menyembunyikan kecanggungannya.

"Lalu?", tanya Kyuhyun masih belum paham hubungan bonus yang dijanjikanya dengan keributan disekitar luar ruangannya.

"Tahun ini penjualan KK Mart cabang ini meningkat 27%, kami menunggu bonus darimu, Bos"

"Cuma itu?". Bora bingung ditanya begitu. Bonus adalah sesuatu yang paling ditunggu karyawan, Bora sendiri juga ingin tahu kejelasan bonus yang dijanjikan Kyuhyun. "Cuma soal bonus dan kalian membuat keributan di luar, kalian mau demo?"

"Tidak, Bos!", sangkal Bora cepat.

Bora dan teman temannya tadi berkumpul tak sengaja lalu membicarakan bonus yang dijanjikan Kyuhyun diawal tahun. Mereka tak menyangka saja kalau suaranya terlalu keras dan mengganggu Kyuhyun yang sedang bekerja di ruangannya. Lagi pula bagaimana bisa Kyuhyun ada di KK Mart cabang Seol. Jarang sekali bos-nya itu datang kesini, sebulan sekali paling sering. Kebanyakan waktu Kyuhyun dihabiskan di hotel dan restorannya. Jadi kalau Bora dan seluruh karyawan terkejut keberadaan Kyuhyun yang tiba tiba berada di cabang ini, itu sudah wajar.

"Kami cuma membicarakan bonusnya saja, tidak bermaksud membuat keributan ataupun berniat demo", tambahnya memperjelas maksud. "Kami juga tak bermasud mau mengklaim banus itu sekarang!"

"Baguslah!". Kyuhyun mulai menekuni pekerjaannya lagi. "Aku tidak akan pernah mengingkari apa yang pernah kukatakan, jadi jangan pernah membahas masalah bonus sebelum tanggal gajian kalian datang", tambahnya seraya membalik balik kertas laporan yang diberikan managernya tadi. "Kangin hyung akan mengurus bonus kalian nanti"

"Terima Kasih!"

"Suruh anak buahmu kembali bekerja dan jangan sampai aku mendengar ributan lagi, mengganggu konsentrasiku saja!', perintah Kyuhyun. Dia geram tapi tak ditujukan pada Bora.

"Maaf soal itu, Bos. Aku janji tak akan terulang", tegas Bora yakin.

"Hm! Kau boleh keluar sekarang!"

"Terima kasih!". Bora melangkah mundur tiga langkah, kemudian berbalik pergi ke pintu. Yeoja itu berhenti sebentar sebelum mendorong daun pintu ruangan Kyuhyun. Dia berbalik sekali lagi kearah Kyuhyun. "Bos!". Seketika Kyuhyun meninggalkan file file-nya.

"Apa lagi?"

"Kemarin Kai datang kemari mencarimu. Dia bilang sudah meneleponmu dan mendatangi semua cabang KK mart di Seol, tapi tak menemukanmu"

Kai atau Jongin itu adiknya Kyuhyun. Usia mereka terpaut 10 tahun. Kyuhyun 26 dan Jongin 16 tahun. Diusia Jongin yang 16 tahun itu, dia seharusnya sudah mulai belajar menghandle KK Mart. Karena suatu hari KK Mart akan diserahkan Kyuhyun untuk Jongin seorang, tapi sayang Jonginnya belum mau belajar. Jongin itu badung, pekerjaannya cuma membuat orang tuanya kesal. Sekarang setelah orang tuanya meninggal, Kyuhyun yang dibuatnya kesal. Sudah otaknya pas-pasan, pemalas dan kerjaannya main saja. Beda sekali dengan masa remaja Kyuhyun dulu. Umur 16 tahun Kyuhyun sudah mempelajari bisnis perhotelan secara otodidak. Lulus SMA dia memberanikan diri mengajukan pinjaman dana pada orang tuanya lalu membuat hostel murah di kawasan wisata pinggiran kota Seol. Sebari kuliah dia bekerja, mencicil hutangnya pada orang tuannya, menyimpan sebagian besar uang sakunya dan setelah lulus kuliah Kyuhyun sudah memiliki perusahaannya sendiri. Hostelnya dirombak dijadikan hotel berbintang. Tiga tahun lalu hotel dan restoran Kyuhyun genap punya lima cabang.

Jongin pergi berkemah bersama teman temannya. Jongin tak pamit, selebaran dari sekolahnyalah yang membuat Kyuhyun tahu kalau adiknya pergi kemah bersama siswa setingkatannya. Kemahnya seharusnya seminggu seperti yang Kyuhyun baca dari selebaran sekolah, tapi ini baru tiga hari dan Jongin sudah pulang. Jongin juga mencarinya kemana-mana, pertanda kalau adiknya punya masalah. Karena Jongin mencari Kyuhyun hanya pada saat dia sedang butuh bantuan, Kyuhyun hapal itu.

"Dia butuh sesuatu dariku?"

Bora menggeleng.

"Dia bilang penting". Penting? Masalah apa yang tidak penting buat Jongin kalau butuh bantuan Kyuhyun? "Kai datang kemari mukanya pucat, terlihat gelisah, Bos!".

Percaya kalau Jongin mencari Kyuhyun dengan muka pucat. Seperti beberapa bulan lalu Jongin datang meminta bantuan Kyuhyun juga. Mukanya pucat, gelisah dan ketakutan, ternyata dia dikejar belasan preman yang ditantanginya berkelahi dijalanan. Jongin itu anak sok jago, tampangnya saja preman tapi nyalinya kecil. Penampilannya gaul, tapi jiwanya ciut kalau menghadapi masalah. Waktu itu dia taruhan dengan teman temannya, demi harga diri Jongin menyanggupi taruhan itu. Dia menantangi belasan preman yang kadang mangkal di perempatan kota. Awalnya preman preman itu menggertak saja, lalu kemudian menggejar Jongin yang lari kencang ketakutan kalau sampai dihajar. Dia meminta bantuan Kyuhyun, bersembunyi di hotel selama sebualan dan tak lewat lagi di jalanan tempat preman itu mangkal sampai sekarang.

"Sepertinya dia sakit", tapi Kyuhyun lebih percaya kalau Jongin sedang ketakutan bukan sedang sakit.

"Kau tahu sekarang dia ada dimana?". Kyuhyun keluar kota beberapa hari kemarin, dia baru datang hari ini dan belum sempat pulang. Itulah kenapa dia tak tahu keberadaan adiknya sekarang ini. Kyuhyun bisa berada dimana saja dan tak pulang beberapa hari selama dia mengunjungi cabang cabang hotelnya di luar kota.

"Sebelum pergi dari sini dia bilang akan ke rumah Mr. Choi. Itu saja yang ku tahu". Kyuhyun mengangguk. Kalau Jongin ke rumah Siwon, berarti anak itu dalam keadaan aman. "Maaf, Bos. Apa aku sudah boleh pergi?"

"Hm!", jawab Kyuhyun yang kemudian melakukan gerakan pengusiran dengan tangannya.

Lil' Bro

Kyuhyun menyelonong masuk rumah Siwon, memasuki ruang satu ke ruang lain semaunya. Rumah Siwon sudah hampir jadi rumah kedua Kyuhyun, dia tak perlu lagi sungkan keluar masuk rumah itu semaunya, toh Siwon itu kekasihnya. Yang dia ingin temui sekarang adalah Jongin, satu satunya keluarga yang dia punya. Sebandel bandelnya Jongin, dia tetap adik Kyuhyun. Dan sebagai kakak, mana tega Kyuhyun membiarkan Jongin punya masalah tanpa penyelesaian.

"Jongin!', teriak Kyuhyun yang barusan memasuki ruang audio, kamar tamu, dapur dan halaman belakang. "Jongin!", teriaknya lagi sambil berhenti di ruang tamu.

"Ada apa, Tuan?", tanya pembantunya Siwon yang kelihatannya baru keluar dari kamar mandi.

"Ahjumma, mana Jongin?"

"Jongin?". Ahjumma tahunya Kai, karena Jongin sendiri berkeras tak mau dipanggil Jongin. Kai itu nama bekennya, jadi sebisa mungkin semua orang harus memanggilnya dengan nama itu. Kyuhyun saja yang tak mau memanggil adiknya dengan nama Kai. "Dia tidak ada disini", terang ahjumma. "Kemarin memang sempat kemari, berbicara dengan tuan Choi sebentar kemudian pergi"

"Pergi kemana?". Kalau soal kemana perginya Jongin, ahjumma jelas tidak tahu. "Kemarin dia bicara apa saja?". Itu ahjumma juga tidak tahu. Kan ahjumma sudah bilang kalau Jongin bicara dengan Siwon, bukan dengannya. "Ahjumma, Siwon hyung mana, kenapa aku tak menemukannya juga? Belum pulang ya? Seharusnya dia sudah ada di rumah jam segini, jangan jangan dia belok jalan". Entahlah ini Kyuhyun sedang bertanya atau sedang mengeroyok ahjumma.

Kyuhyun itu memang lempeng, nada bicaranya saja terkesan hemat. Kadang terdengar berwibawa sampai terkesan angkuh dihadapan karyawan. Tapi lain lagi saat di rumah, dia bisa jadi sangat keras kalau berhadapan dengan Jongin dan ulahnya. Kyuhyun ingin memimpin Jongin agar adiknya itu mau berubah. Kyuhyun bersikap keras dan banyak memarahi Jongin, tapi tak berhasil. Jongin menganggap petuah Kyuhyun itu lebih mirip orang mengomel dari pada orang marah. Kyuhyun sejujurnya bosan bertutur terus pada Jongin. Sama hanya dengan Jongin, dia juga pernah mengutarakan kebosanannya diomeli Kyuhyun. Bukankah Jongin itu adalah adik yang kurang ajar?

"Siwon hyung tak meneleponmu dulu kalau mau pulang telat?", tanya Kyuhyun lagi.

Kyuhyun hendak mengeluarkan handphonenya, tapi urung ketika didapatinya ahjumma diam saja didepannya.

"Ahjumma, kau tahu dimana Jongin atau Siwon hyung?", tanya Kyuhyun ulang.

"Kalau Kai, saya tidak tahu. Kalau tuan Choi, ada di kamarnya". Siwon ada di kamarnya, dan Kyuhyun lupa tak masuk ke kamar Siwon tadi. "Tuan Choi bilang mau tidur"

"Kenapa tidak bilang dari tadi!". Kyuhyun melenggang meninggalkan ahjumma. Dia geregetan dengan pembantu Siwon, sudah tahu Kyuhyun teriak-teriak dari tadi, baru sekarang dia diberi tahu keberadaan Siwon.

Siwon tidur tengkurap saat Kyuhyun masuk kamanrya. Namja kuda itu lelap dibuaian bantal gulingnya sampai teriakan Kyuhyun tak didengarnya sama sekali. Kyuhyun sempat sebal saat Siwon dipanggil panggilnya tapi namja kuda itu malah menarik selimutnya untuk menutupi seluruh kepalanya.

"Hyung!", panggilnya sambil menoel lengan Siwon. "Siwon hyung!"

"Hn?"

"Jangan tidur sore sore!", larang Kyuhyun sambil menarik selimut Siwon dan membuangnnya ke bawah tempat tidur.

"Kyu, semalaman aku tidak tidur. Aku lembur dan baru pulang sore ini. Aku butuh istirahat", dalih Siwon masih sambil tiduran walau matanya sudah terbuka. "Ngomong ngomong, tumben sekali kau datang kemari sore sore begini? Apa kau begitu merindukanku?", tanya Siwon dengan begitu percaya dirinya.

Kyuhyun mendengus sebentar sebelum kemudian menarik Siwon untuk bangun.

"Bangun, Hyung!"

"Ok! Ok!", Siwon mengikuti alur kemauan Kyuhyun. Bagaimanapun juga Kyuhyun itu kekasihnya, orang yang tak dinyananya mau menerima cintanya sekitar tiga tahun yang lalu. Siwon suka Kyuhyun dari pertama kali mereka bertemu dulu. Kyuhyun awalnya seperti tak memberi harapan pada siapapun untuk menjadi kekasihnya. Baru tiga tahun lalu itu Siwon memberanikan diri meminta Kyuhyun jadi kekasihnya, dan diterima saat itu juga. Bisa dibilang Siwon beruntung, cinta pada pandangan pertamanya tersalurkan dengan tepat. "Kau kenapa datang membawa muka kesal begini? Teriak-teriak pula?"

"Kemarin Jongin kesini kan?"

"Ya. Dia mencarimu. Kau tak bisa dihubungi dan tak ada dimanapun". Siwon sendiri juga tak bisa menghubungi Kyuhyun beberapa hari ini. Sebagai kekasih dia jelas cemas, walau cemasnya kadang berdasar pada ketakutannya kalau Kyuhyun kecantol orang lain. "Aku tak tahu dia pergi kemana setelah itu, kupikir dia pulang"

"Kenapa kau tak tanya kemana dia akan pergi?"

"Dia sudah beranjak tepat setelah kubilang kau tak ada disini". Siwon membenahi posisinya, dia menggeser tubuhnya lebih dekat dengan Kyuhyun dan berakhir menempel ditubuh kekasihnya itu. "Kau sendiri kenapa? Ada masalah dengannya lagi?"

Kyuhyun baru sadar kalau dirinya terlalu ngotot hari ini. Hari sebelum sebelumnya juga demikian dan semua karena Jongin. Siwon sampai hafal soal hal yang satu ini, kalau Kyuhyun bertransformasi jadi sesuatu yang lain berarti itu karena Jongin. Pasti Jongin buat masalah lagi. Siwon tahunya Jongin selalu merepotkan Kyuhyun. Siwon juga tahu kalau Kyuhyun amat menyayangi adiknya itu hingga bersedia melakukan segala hal untuk menyelamatkan adiknya dari semua masalah yang dibuatnya. Menurut Siwon, Kyuhyun dan Jongin itu tak cocok jadi kakak-adik. Tapi suatu saat Jongin akan jadi adik iparnya juga, jadi mau tak mau dia harus mengakui hubungan kakak-adik antara Kyuhyun dan Jongin.

Siwon tersenyum melihat Kyuhyun manyun mendengar pertanyaan Siwon soal adiknya. Dia kemudian memeluk kekasihnya itu, mendaratkan kecupan kecil di kening Kyuhyun dan memeluknya lagi lebih erat.

"Kalau ada apa-apa dengan Jongin, aku juga yang dimarahi harabojie. Dia itu cucu kesayangannya!". Dan Kyuhyun cucu kesayangan halmony-nya.

"Kau sudah mencoba meneleponnya?"

Beberapa hari ini Kyuhyun mematikan handphone-nya, dia menyesal melakukannya walau sebenarnya dia juga mendapatkan ketenangan beberapa hari itu tanpa suara handphone satupun. Kyuhyun memang pergi ke luar kota, tapi bukan untuk bisnis ataupun mengurus hotelnya di tempat tempat lain. Kemarin itu dia terpaksa atau lebih tepatnya memaksakan diri ikut liburan bersama Donghae. Sengaja Donghae dan Kyuhyun menyusun liburan setelah bertahun tahun bekerja dan jarang sekali mengambil waktu libur. Kebetulan saat itu ada tour ke pegunungan dan Donghae serta Kyuhyun suka. Lalu mereka mendaftarkan diri tanpa ada orang tahu tujuan keluar kotanya utuk liburan.

"Kupikir kau benar-benar menyayangi Kai, Kyu!"

"Tentu saja, dia adikku satu satunya. Kau tak perlu meragukan rasa sayangku sebagai kakak pada Jongin"

"Tidak karena Harabojie-mu?"

"Itu salah satunya", jawab Kyuhyun sambil melengos. Harabojie-nya Kyuhyun itu galak. Kyuhyun yang notabene tak takut pada apapun, takut juga pada harabojie-nya. "Kau belum tahu harabojie, dia itu galak sekali"

"Aku jadi penasaran segalak apa harabojie itu? Lain kali akan kuluangkan waktu untuk berkunjung ke rumah harabojie-mu."

"Lain kali itu kapan?" Siwon hanya mampu tersenyum kalau ditanya kesanggupannya bertemu harabojie. Mendengar Kyuhyun yang cucunya sendiri saja takut dengan harabojie, apalagi Siwon. Selama menjalin hubungan dengan Kyuhyun, baru dua kali juga Siwon bertemu dengan orang tua Kyuhyun. Siwon tak takut, dia hanya kesulitan menghadapi orang tua. Dia susah berbaur dan tak bisa mencari bahan pembicaraan kalau lawan bicaranya orang tua. Dulupun kalau tak ada Kyuhyun kemungkinan Siwon cuma jadi patung hidup dihadapan orang tua Kyuhyun. "Siapkan mentalmu dulu kalau kau mau bertemu harabojie. Sekarang lebih baik kau bantu aku cari Jongin"

"Hidupkan handphone-mu dan coba telepon dia!", saran Siwon. "Kau sudah empat hari mematikan handphone, memangnya pekerjaan apa yang kau tangani? Bukan cuma Jongin yang jadi korban, aku juga". Kyuhyun berdecak mendengar keluhan Siwon. Dia lebih memilih berkutat dengan handphonenya dari pada menanggapi Siwon yang kadang-kadang lebai untuk menarik perhatian darinya. "Kyu, aku merindukanmu!", katanya sambil memurukkan kepalanya di bahu Kyuhyun.

"Aku tahu, kau selalu mengatakannya setiap kita bertemu". Itu tandanya Siwon suka menggombalinya. Kyuhyun sudah kebal.

Kyuhyun mendial nomor Jongin setelah handphone-nya siap. Dia mendengarkan sejenak balasan dari sana, tapi sepertinya Jongin tak mengangkat handphone-nya. Kyuhyun mencoba lagi beberapa kali dan mendapati hal yang sama.

"Ck, kemana Jongin?', tanyanya lebih kepada diri sendiri. Kyuhyun hanya ingin tahu keadaan Jongin, kalau adiknya dalam keadaan tak baik, imbasnya pada Kyuhyun juga nantinya. Jadi dia harus pastikan Jongin baik, baru dia bisa bernafas lega.

Tahu Kyuhyun sedang kesal, Siwon makin mengganggu Kyuhyun. Siwon makin erat memeluki Kyuhyun, menjatuhkan beberapa kecupan ditengkuk kekasihnya itu lalu membisikkan kata cinta sebanyak banyaknya.

"Hyung, kau bisa singkirkan mukamu dari tengkukku!", pinta Kyuhyun lebih mirip perintah. "Atau perlu aku yang menyingkirkan mukamu!". Kalau Kyuhyun yang menyingkirkan muka Siwon, bisa jadi muka Siwon disingkirkan untuk selamanya. Seperti yang Siwon tahu akhir-akhir ini, selain kekasihnya itu bisa lempeng dan galak, terkadang Kyuhyun juga sadis. "Aku sedang berusaha menelepon Jongin, jangan ganggu aku!", ancamnya pula.

Sesaat kemudian Siwon menyerah, walau ancaman Kyuhyun tak pernah berakhibat buruk baginya, Siwon tetap menurut. Si namja kuda itu memindahkan kepalanya kembali di bahu Kyuhyun, dia memuruk disitu sambil memperhatikan Kyuhyun mendial nomor lain di handphone-nya.

"Jongin!", sahut Kyuhyun ketika panggilannya mendapat respon. "Dimana kau?", tanyanya to the point. Kyuhyun mendengarkan Jongin bicara sebentar. "Ok, aku pulang sekarang!", katanya lagi yang kemudian menutup telponnya.

"Ringkas sekali?", tanya Siwon. "Sepuluh detik, aku tak yakin kau benar-benar menyayangi Jongin kalau dilihat dari percakapan singkatmu", tambahnya sedikit bercanda.

"Apa katamu saja. Aku harus pulang sekarang". Kyuhyun mengabaikan maksud bercandanya Siwon, dia juga mengenyahkan kekasihnya itu dari pundaknya. "Aku perlu tahu Jongin membuat masalah apalagi. Segera membantu menyelesaikannya sebelum dia mengadu pada harabojie". Kyuhyun berdiri dari ranjang Siwon menampilkan gesture hendak pergi, tapi Siwon cepat mecegahkan.

"Baru juga sebentar, kau mau pergi lagi. Tak tahukah kau bahwa aku masih merindukanmu? Sangaaaat rindu!", katanya sambil memasang muka muram, memelas agar ditemani Kyuhyun lebih lama. Kyuhyun tak pernah punya belas kasihan walau itu untuk kekasihnya sendiri. Paling Siwon sedang akting, hobinya jadi aktor tapi tak pernah kesampaian itu yang kadang dimunculkan didepan Kyuhyun.

"Kalau begitu kau ikut aku saja. Cepat tukar bajumu!", perintahnya diikuti kerutan didahi Siwon. Siwon belum cukup istirahat, sekarang harus mengikuti perintah Kyuhyun. Biasanya Kyuhyun tak suka ditolak kalau sudah mengeluarkan perintah. "Dari pada kau tidur sore-sore begini, lebih baik kau ikut aku membantu Jongin. Siapa tahu Jongin terlibat masalah dengan preman-preman yang waktu itu, kau bisa membantunya menggantikannya berkelahi melawan preman-preman itu", tambahnya yang seketika membuat Siwon melotot.

Ternyata memiliki Kyuhyun sebagai kekasih tidak sama seperti yang Siwon bayangkan sebelumnya. Mau bagaimana lagi, Siwon terlanjur cinta hingga apa yang dimau Kyuhyun tak kuasa ditolaknya. Bahkan kalau harus bertaruh nyawa, Siwon siap asal setelah itu Kyuhyun tak mencari kekasih lain saat dia tak ada.

Lil' Bro

Karena cuma ada Kyuhyun, Jongin dan pembantunya, rumah peninggalan orang tua Kyuhyun jarang terlihat ramai. Pernah sekali dua kali rumah mereka ramai, itu saat Jongin memboyong teman se-gank-nya untuk menginap. Kyuhyun tak begitu suka keramaian, baginya bising itu sangat mengganggu. Dan Jongin yang diketahuinya sesekali membawa temannya menginap itu salah besar. Karena sebenarnya saat Kyuhyun tak dirumah, rumahnya menjadi markas Jongin dan teman temannya. Beruntung sampai saat ini Kyuhyun tak tahu soal hal itu.

Saat Kyuhyun dan Siwon memasuki rumah, suasananya masih sepi seperti biasanya. Pembantu Kyuhyun paling dibelakang sibuk dengan pekerjaannya. Jongin, mungkin dia memang punya masalah karena saat Kyuhyun menjumpainya di ruang santai, anak itu hanya tiduran. TV didepannya tidak menyala, cuma ada Jongin yang memandangi atap sambil mengerjap ngerjap takjub, atau mengerjab ngerjab bingung. Entahlah, padangan mata Jongin pada atap rumahnya itu sulit diartikan.

Siwon mengernyitkan dahi saat melihat keadaan Jongin yang semrawut. Jongin yang dianggap Siwon menuruni tabiat preman terlihat acak-acakan, lesu, pucat dan tak bersemangat. Sekarang preman mana yang keadaannya mengkhawatirkan seperti itu? Dan hanya Kyuhyun yang bisa mengartikan keadaan saudaranya itu.

"Kai, kenapa kau jadi seperti ini?", tanya Siwon yang ikut Kyuhyun duduk di dekat Jongin. Siwon dengan gaya sok tahunya merabai kepala Jongin. Menyentuh kening anak itu, siapa tahu Jongin demam. Kemudian Siwon memeriksa tubuh Jongin kalau kalau ada yang luka. Kyuhyun yang kakak kandung Jongin tenang-tenang saja melihat keadaan adiknya, kenapa Siwon harus sok mengurusinya? Jongin jadi risih.

"Hyung, kau ini kenapa?"

"Aku khawatir, Kai!", katanya memulai aktingnya. "Kau sudah seperti preman tak terurus"

"Terima kasih telah mengkhwatirkanku, Hyung. Tapi disini bukan tempat yang tepat untuk mengasah bakat akting-mu!". Siwon mendengus karena semangatnya selama ini selalu dipatahkan oleh orang orang terdekatnya. Kalau begini terus, kapan Siwon bisa masuk dunia entertaint? Selamanya dia akan jadi kontraktor seperti pekerjaannya sekarang ini. Ini membosankan menurut Siwon. "Dan perlu kau ingat, Hyung, aku ini bukan preman. Mana ada preman sekeren aku?". Kalau ditara, narsisnya Jongin itu sebelas dua belas dengan Siwon sendiri. Jongin satu tingkat lebih unggul dari Siwon.

"Masalah apalagi yang kau buat sekarang?", tanya Kyuhyun kasar. Tak sabar dengan adu bakat adik dan kekasihnya yang ujung ujungnya jadi ajang PD satu sama lain.

"Tidak ada apa apa", jawab Jongin santai, sesantai tubuhnya merebah di sofa panjang itu. "Aku hanya khawatir padamu, Hyung. Saat kemping, aku bermimpi buruk tentangmu. Makanya aku pulang lalu mencarimu. Aku cuma ingin memastikan kau baik-baik saja. Bukankah aku ini adik yang baik? Iya kan, Siwon hyung?". Siwon iyakan saja, toh iya atau tidak semua yang melihat keseharian Jongin bisa menilai ketidaksungguhan anak itu.

Jongin bisa jadi sangat licik. Banyak cara dihalalkannya untuk mencapai apa yang dia mau. Memang bisa dibilang preman sekolah juga, walau Jongin sendiri tak mengakuinya. Dia itu banyak sekali membuat masalah, padahal sebenarnya penakut. Dia itu takut dengan orang berbadan gempal karena trauma. Jongin dan teman temannya pernah dihajar orang orang berbadan gempal sampai babak belur, dan sejak itulah dia takut dengan orang-orang berbadan gempal. Tapi pengecualian untuk Siwon, Siwon walau terlihat sangar tapi tak membuat Jongin takut. Mungkin karena Jongin sudah lama akrab dengannya.

Jongin juga takut hantu. Suatu hari saat dia dan teman temannya menginap di kosan-nya Sehun, disana ada mati lampu mendadak. Awalnya baik baik saja karena memang penyebab padamnya lampu itu karena penggunaan daya yang berlebihan. Digelapnya malam saat menunggu listrik dibenahi, Jongin cs cerita seram. Entah siapa yang mulai duluan, hingga akhirnya separuh dari kelompok Jongin ketakutan dan tak bisa tidur sampai pagi meski lampu sudah menyala kembali. Mulai hari itu Jongin menyatakan dirinya takut dengan hantu, tapi dia tak takut gelap. Dia hanya tak tahu kalau hantu itu identik dengan tempat gelap.

"Setelah bermimpi, aku terbangun, Hyung. Aku takut sekali. Terutama kalau mimpi itu sampai jadi kenyataan, makanya kubela-belakan pulang kemping lebih dulu untuk mengecek keadaanmu!"

"Lalu kenapa Bora dan ahjumma bilang kau terlihat pucat dan kurang sehat kemarin?"

"Itu masalahnya, Hyung". Jongin bangun, ikut duduk bersebelahan dengan Siwon. "Setelah mimpi itu selesai, kepalaku sakit, perutku juga, saking buruknya mimpiku tentangmu", tambahnya mulai membumbui cerita. "Aku ceritakan perihal mimpiku itu pada panitia camping lalu aku diijinkan pulang untuk mengecek keadaanmu!". Kyuhyun tak percaya cerita Jongin. Dia tahu betul kalau adiknya juga pintar mengarang cerita. "Kau kemana saja kemarin itu? Kucari kemana mana tak ada. Ku telpon juga tak aktif. Kau ini membuatku cemas saja, Hyung!. Ck ck ck!", kata Jongin sambil berdecak dan menggeleng geleng menyesalkan kejadian kemarin.

"Kemarin aku liburan ke pegunungan dengan Donghae!", jawabnya yang segera disusul cemooh-an dari Jongin dan Siwon. Pantas saja Kyuhyun mematikan handphone, ternyata dia tak mau diganggu saat sedang liburan. "Aku butuh liburan, bukan harus duduk mengurusi pekerjaan dan mendidik anak badung sepertimu. Lagi pula tak terjadi apapun pada kalian saat kutinggal liburan"

Ditinggalkan Kyuhyun kerja, Siwon dan Jongin sudah terlalu biasa. Tapi ditinggal pergi liburan itu sangat tidak biasa, pasalnya Jongin dan siwon juga ingin liburan.

"Kyu, lain kali bilang padaku kalau kau butuh liburan, kita bisa liburan berdua. Aku akan ikut kemanapun kau pergi", pinta Siwon.

"Eitss, tidak bisa Hyung. Kau kira aku sudi ditinggal dirumah sedangkan kalian enak-enakkan liburan berdua? Noooo!", larangnya. "Aku juga harus ikut!", paksa Jongin.

"Kau kan bisa liburan sendiri dengan teman temanmu"

"Tapi aku tak rela kalau kalian liburan tanpaku", protes Jongin lagi.

"Liburanku sudah lewat. Kalau kalian mau liburan, sana liburan berdua!", serobot Kyuhyun yang kemudian melenggang pergi kearah kamarnya. Kyuhyun itu tidak pernah mengijinkan Jongin dan Siwon leluasa berdebat. Harusnya beri mereka waktu ada salah satu yang menang dari mereka baru dia boleh menginterupsi.

Lil' Bro

Malamnya Kyuhyun dan Jongin sedang nonton film di ruang santai. Film-nya bergenre action dan pemain utamanya idola Jongin. Kyuhyun ikut saja apa yang diputar Jongin, lagi pula dia tidak betul betul fokus pada film-nya. Kyuhyun menyelinginya dengan membuka buka katalog barang yang diajukan Kangin untuk dijual di super marketnya.

Jongin masih berulah sama seperti saat nonton film action sebelum sebelumnya. Dia selalu heboh sendiri, buat acara memaki maki pemain dan bersiul siul saat ada pemeran wanita bertubuh seksi di film-nya. Jongin banyak menyukai pemeran antagonis-nya dari pada pemeran protagonis, karena menurutnya jahat itu detik yang lalu ada adegan ciuman panas antara tokoh utama pria dengan seorang pemeran wanitanya. Jongin terdiam beberapa saat, bukan dia ingin berciuman layaknya tokoh di film itu, tapi kejadian itu membuatnya ingin bertanya sesuatu pada Kyuhyun.

"Hyung!", panggilnya walau sedikit ragu. "Bagaimana kabar KK Mart?"

"Bukankah kau baru dari salah satu cabangnya kemarin?", jawab Kyuhyun tanpa berpindah fokus dari katalog-nya. "Kenapa? Kau mulai tertarik dengan KK Mart?"

"Cuma tanya", jawab Jongin asal.

"KK Mart akan jadi tugasmu, belajarlah dari sekarang atau kau tak akan pernah sanggup mengahandlenya nanti", tutur Kyuhyun. "Kalau kau gagal, aku tak sudi membantumu bangkit", katanya sadis.

"Beri aku sedikit waktu lagi, Hyung", pinta Jongin menyetorkan kalimat yang sama tiap kali ditanya soal kesiapannya menghandle super market peniggalan orang tuanya.

"Sampai kapan?"

"Sampai aku bosan jadi remaja, baru aku akan mulai membantumu di super market!', jawabnya seenak jidat. "Lagi pula kau masih sanggup menghandle keduanya, kenapa aku harus cepat-cepat belajar?". Jongin meringis saat Kyuhyun bersiap memukulnya dengan katalog."Ya ya, Hyung. Aku akan belajar secepatnya, tapi tidak sekarang. Aku masih sangat sibuk dengan tugas sekolahku", ralatnya tergesa.

Kyuhun tak lagi menanggapi Jongin, dari dulu kalau diingatkan soal tanggung jawab mengurus KK Mart jawaban Jongin selalu sama, nanti, nanti dan nanti, Kyuhyun sampai bosan menanggapinya. Kyuhyun memilih kembali pada katalognya, kembali mengevaluasi satu demi satu podruk baru yang belum ada di super marketnya. Jongin juga kembali memperhatikan film action-nya setelah menyadari Kyuhyun tak lagi merespon.

"Hyung!", panggilnya lagi. "Kabar Hotel dan Restoranmu juga baik kan?"

"Kenapa? Jangan bilang kau juga cuma ingin tanya!"

Jongin meringis maksudnya terbaca Kyuhyun. Orang bodoh juga tahu kalau Jongin cuma basa basi bertanya. Jongin punya beberapa pertanyaan serius yang tak ada hubungannya dengan dua pertanyaan sebelumnya. Tadi itu cuma pertanyaan pembuka, maksudnya sebelum ke inti pertanyan dia patut berbasa basi dulu.

"Hyung!", panggilnya untuk ketiga kalinya. "Aku tahu kau sudah berpengalaman soal ini, aku juga yakin wawasanmu juga luas. Dari pada aku tanya orang lain lalu ditertawakan, ada baiknya aku tanyakan padamu"

"Sebenarnya kau ini mau tanya apa?", Kyuhyun tak sabar dengan ucapan bertele telenya Jongin.

"Sebentar, Hyung", katanya sambil menjauh dua puluh meter dari Kyuhyun. "Namja tak bisa hamil kan, Hyung?", tanya Jongin sambil tersenyum bodoh. Ditanya begitu, Kyuhyun harus jawab apa? Pada kenyataannya namja memang tak bisa hamil. Perasaan Kyuhyun langsung tak enak kalau membahas soal hubungan namja dengan namja, pasalnya dia sendiri juga berpacaran dengan namja. Dan kalau mereka jadi menikah nanti, jelas mereka tak akan bisa punya keturunan sendiri. "Seperti yang kupelajari, namja tak punya indung telur, jadi sudah pasti tak bisa hamil", lanjutnya sambil tertawa tawa kecil dan menghembuskan nafas lega.

"Kalau kau sudah tahu, lalu kenapa tanya padaku?"

"Memastikan, Hyung. Siapa tahu tehnologi abad ini bisa memindahkan sel telur wanita ke tubuh pria lalu bisa dibuahi sekalian"

"Masih saja tak bisa dihidupi selama pria tak punya perangkat untuk menunjang kehidupan bayi dalam perut", terangnya. "Kalaupun bisa, anaknya kelak tetap tidak bisa murni jadi anaknya karena namja tak bisa memproduksi sel telur sendiri.

"Kalau transgender, Hyung? Perubahan perempuan operasi jadi laki-laki begitu?"

"Mungkin!", jawab Kyuhyun terdengar tak mau tahu.

"Aku berharap kau asli namja, Hyung. Kalau kuperhatiakan frekuensi hubunganmu dengan Siwon hyung yang terlalu sering bisa membuatmu hamil kalau kau seorang transgender. Hahahaha….!"

Plaaaakkk Plaaakkk Plaaakkk

Tiga pukulan dari gulungan katalog didaratkan Kyuhyun di kepala Jongin. Kyuhyun merasa tersinggung, marah pada adik kurang ajarnya ini. Masa iya dia diduga transgender, pelecehan ini namanya. Lalu Jongin bilang apa tadi? Frekuensi hubungannya dengan Siwon yang terlalu sering? Sok tahu sekali bocah badung satu ini. Memangnya Jongin pernah lihat Kyuhyun tidur dengan Siwon apa? Atau jangan jangan memang Jongin sering melihat mereka ya?

Kyuhyun mengabaikan Jongin setelahnya, dia juga mengabaikan pernyataan Jongin tadi. Sebenarnya Kyuhyun malu, tapi didepan Jongin, malu itu ditutupinya. Toh kalau nantinya Jongin punya kekasih, entah namja atau yeoja, mereka pasti akan melakukannya juga.

"Jangan marah begitu, Hyung. Aku hanya ingin menambah wawasan. Kalau aku punya kekasih nantinya, aku bisa lebih berhati hati saat melakukannya. Setidaknya sedia pengaman agar tak terjadi kecelakaan!", kata Jongin hampir membuahkan pukulan baru dari Kyuhyun. Beruntung dia menghindar lebih jauh dari Kyuhyun.

Punya adik unik seperti Jongin, semua orang pasti suka. Tapi dari sekian banyak orang yang suka, kenapa harus Kyuhyun yang jadi kakaknya. Kyuhyun bukan salah satu orang yang menyukai sifat Jongin itu, namun Tuhan memberikan anugrah tittle kakak dari seorang Jongin. Kyuhyun tak suka, tapi tak bisa menolak. Ya sudahlah, Kyuhyun menyerah soal pembagian status adik kakak itu. Dia lebih memilih menurut perkataan Appa-nya sebelum pergi, sebagai seorang kakak dia harus menjaga adiknya. Itu bukan perintah mutlak, tapi sebuah kewajiban yang dilakukannya tulus datang dari kesadaran diri. Juga kesadaran diomeli harabojie-nya kalau dianggap menelantarakan Jongin.

Kyuhyun ingin meluruskan pemikiran Jongin, tapi handphone-nya memberitahuakan sebuah panggilan. Ada Siwon disebrang line, segera saja Kyuhyun mengangkatnya sekalian bermaksud menghindar sejenak dari Jongin.

"Ada apa?", tanyanya tanpa ada nada romantisme sama sekali.

"Kyu, aku merindukanmu!", tutur Siwon dari ujung telpon. "Aku kesitu sekarang ya?", pintannya memelas, akting kasihan lagi.

"Kau berlebihan, Hyung. Baru dua jam yang lalu kau keluar dari rumahku, sekarang kau mau kemari lagi, untuk apa?"

"Sudah kubilang aku merindukanmu. Tidakkah kau dengar kerinduan ini dari nada suaraku?", tanya Siwon mendayu dayu.

"Tidak. Kalau kau tak ada kaliamat lain yang untuk dibicarakan, kututup saja!", ancam Kyuhyun gerah dengan tingkah kekasihnya itu. Makin lama, gombalannya Siwon makin menjadi. Kalau sekali dua kali boleh, tapi kalau keseringan jadi terdengar menjijikan ditelinga Kyuhyun.

"Tunggu, tunggu, Kyu!", cegah Siwon. "Aku akan datang malam minggu nanti. Tapi ngomong-ngomong jus jeruk yang waktu itu kubawakan masih ada kan?". Kyuhyun tak menjawab, tandanya dia lupa. "Yang kau tak meminumnya lalu kau suruh ahjumma menyimpannya dalam kulkas!', terang Siwon lagi. "Ingat?"

"Dua botol itu?"

"Iya, yang itu. Masih ada, kan?"

"Ahjumma bilang, Jongin membawanya ke acara kemahnya kemarin"

"Hah? Kai membawanya camping? Jus itu kubuat susah payah hanya untukmu seorang, kenapa adik premanmu itu malah membawanya?", sesal suara Siwon. "Dan semua habis dibawanya?"

"Mungkin. Lagi pula kau bisa membawa jus yang baru, tapi jangan jus jeruk"

Siwon mengomel diujung sana, dia amat menyayangkan tindakan Jongin yang main ambil barang milik orang. Siwon juga yang salah. Harusnya saat Kyuhyun tak mau meminum jus jeruk pemberiannya, dia bisa membawanya pulang dan menyimpannya di rumahnya. Ketika Kyuhyun datang ke rumahnya, dia bisa menawarkan jus jeruk itu kembali. Sekarang sudah terlanjur, walau jus itu bukan asli buatannya, tapi obat yang dimasukkan kedalamnya asli miliknya.

"Memang aku bisa membawa jus lain ke rumahmu, tapi jus yang itu sudah kuberi obat perangsang", akunya merasa rugi obat perangsang yang ditaruhnya hilang sia sia. "Kyu, akhir akhir ini aku sangat membutuhkanmu dan kau sulit sekali diajak kompromi. Ku pakai saja obat itu untuk meluluhkanmu"

Pantas saja Jongin bilang frekuensi hubungan Kyuhyun dengan Siwon terlalu sering, ya itu efek obat pemberian Siwon. Siwon memang kurang ajar. Selain suka menggombal, suka bermanja manja, takut dengan orang orang tua, dia juga mesum. Tahu begitu Kyuhyun masih juga belum ambil tindakan. Dia merasa tak pernah dirugikan oleh tingkah kekasih kudanya itu, asal Siwon cinta, Kyuhyun terima semua perlakuan aneh Siwon terhadapnya.

"Lakukan lagi setelah ini, taruh obat perangsang keseluruh makanan dan masa hidupmu didunia akan segera kusudahi!", ancam Kyuhyun geram, tapi Siwon hanya menanggapinya dengan tawa kecil.

"Maaf, tidak akan kuulang", janjinya. "Pokoknya aku akan datang malam minggu nanti. Aku mau mengajakmu dinner. Karena kau merusak tidur soreku tadi, aku akan meneruskannya sekarang. Bye, Kyu. Aku mencintaimu!", tutupnya sebelum mematiakan sambungan telepon.

Kyuhyun mematikan sambungan terlebih dulu saat Siwon memintanya mengucap kata cinta untuknya. Kyuhyun sedang kesal dengan Siwon, jadi selama ini makanan dan minuman yang diberikan Siwon padanya itu mengandung obat perangsang? Pantas dia mau saja saat Siwon mengajaknya tidur bareng sering sering. Kyuhyun jadi malu saat Jongin mengetahui perbuatan over-nya itu.

Terlepas dari frekuensi hubungan badannya dengan Siwon yang berlebihan itu, yang patut dibahas sekarang adalah soal jus jeruk berisi obat perangsang yang dibawa Jongin kemarin. Apa yang dilakukan Jongin dengan jus itu? Atau jangan jangan Jongin sengaja membawa jus itu karena tahu ada obat perangsang yang sengaja diletakkan Siwon ke dalamnya. Lalu untuk apa? Eksperimen-kah?

"Ada masalah dengan kuda mesummu itu? Kuberi tahu, Hyung. Siwon hyung itu mesum, kau bisa remuk kalau terus meladeni maunya!", tutur Jongin yang sudah bisa menebak telpon tadi berasal dari Siwon.

"Kau apakan jus jeruk yang kemarin kau bawa?"

"Aku sudah meminumnya bersama teman-temanku. Kenapa? Jus itu milik Siwon hyung dan dia mau memintanya kembali? Bilang padanya, nanti akan kuganti!", dalih Jongin sambil mengalihkan focus dari muka Kyuhyun. Dia tahu hyungnya akan ikutan marah kalau kekasihnya marah. Menurut Jongin, Kyuhyun itu terlalu terbawa emosinya Siwon. Siwon mau apa saja, Kyuhyun ikutan.

"Kau meminumnya?"

"Teman temanku juga"

Kalau jus jeruk yang sudah diberi obat perangsang oleh siwon dibawa Jongin lalu diminum bersama teman temannya, berarti efek rangsangan obat itu mereka rasakan saat berada di camp kemarin. Dari tadi Jongin banyak membahas masalah hubungannya dengan Siwon. Dia juga menanyakan soal namja yang bisa hamil atau tidak. Jangan jangan Jongin meniduri anak orang dan anak orang itu namja? Atau Jongin yang ditiduri anak orang, walau hal itu sepertinya tidak mungkin apapun bisa terjadi kalau dalam keadaan tak sadar.

"Anak orang mana yang kau tiduri?', tanya Kyuhyun to the point. "Siapa dia, Jongin?"

"Hah, siapa yang kau maksud? Tidak, aku tak pernah melakukan apapun. Tidak dengan siapapun juga", jawab Jongin mencoba mengelak. "Aku tidak meniduri siapapun. Kau ini bercanda saja, Hyung. Hahahaha!", tawa Jongin garing.

Sebetulnya Jongin sendiri tak yakin dengan pernyataannya barusan. Yang jelas dia tak begitu ingat apa yang terjadi padanya setelah meminum jus jeruk milik Siwon itu. Setelah meminumnya, Jongin dan semua teman temannya merasa sakit. Perutnya sakit, kepalanya sakit dan seluruh badannya mengigil. Setelah itu akal sehatnya menghilang, hal yang dilakukannya saat itu blur di matanya. Jadi Jongin patut tak yakin dengan apa yang diperbuatnya saat dia merasa sakit itu.

"Kau tahu jus jeruk yang dibawa Siwon itu berisi obat perangsang?"

Obat perangsang? Tentu saja Jongin tak tahu. Dia kan asal ambil saat membuka kulkas di dapur. Kalau memang isinya obat perangsang, jadi mengigilnya Jongin kemarin itu bukan karena demam, tapi karena sedang terangsang? Pantas saja saat itu dia ingin sekali menyentuh Sehun yang tepat berada disampingnya. Dan paginya, dia dapati Sehun juga yang dalam keadaan telanjang bersamanya. Jadi kemungkinan besar, Jongin melakukannya dengan Sehun. Tapi dari sekian banyak teman yang terangsang karena minum jus jeruk itu, kenapa Sehun yang harus berakhir dengannya di dalam tenda itu? Kenapa tidak Kyungsoo saja yang jelas jelas jauh lebih keren dari Sehun.

"Aku tidak tahu!", jawab jongin meragukan.

"Tapi kau tahu kalau anak orang yang kau tiduri bisa hamil, Jongin?"

"Tapi Sehun itu namja, Hyung!", sahut Jongin cepat. "Tadi kau setuju kalau namja tak akan bisa hamil!", tambahnya tanpa tahu dia sudah menjawab pertanyaan Kyuhyun sebelumnya. "Shit!", umpat Jongin yang kemudian sadar dia baru saja keceplosan.

"Jadi benar kau meniduri namja", Jongin muram karena ketahuan."Minta maaf padanya!", perintah Kyuhyun spontan

"Sehun itu temanku, Hyung. Tak perlu minta maaf, dia sudah pasti melupakan hal ini", belanya tapi sebenarnya dia sendiri tak yakin. Pagi setelah kejadian itu saja, Sehun sama sekali tak mau bicara padanya. Jangankan bicara, duduk dekat dengannyapun Sehun tak sudi. Sehun juga bertahan beberapa jam saja setelah pagi itu, siang harinya, Jongin tak melihat Sehun lagi di camp. Teman temannya bilang Sehun sakit dan ijin pulang terlebih dulu. Jongin dan gank-nya ijin pulang juga karena efek jus jeruk belum benar-benar hilang saat itu.

"Terserah kalau maumu begitu. Tapi kusarankan kau minta maaf!"

Yang salah kan Siwon, kenapa Jongin yang harus meminta maaf? Lagi pula mereka melakukannya secara tak sadar, ada atau tidak kejadian itu tak ada untungnya buat Jongin. Tapi Jongin sebenarnya takut dengan sehun. Dari semua penghuni sekolahnnya, Sehun adalah orang pertama yang ditakuti Jongin. Sehun itu pendiam, jenius, tapi kalau sudah marah, dia akan jadi sangat aneh dan sifat anehnya itulah yang ditakukan Jongin. Makanya Jongin memilih menjadikan Sehun teman dari pada harus memusuhinya. Selain dia bisa mencontek PR dan pekerjaan saat ulangan, Jongin juga terhindar dari sifat anehnya Sehun kalau sedang kambuh.

"Pernahkah kau berpikir kalau temanmu itu transgender?". Sehun transgender? Tidak mungkin. Dari penampilannya, Sehun itu namja tulen, tapi walau Jongin sering melihat Sehun tak pakai baju, dia belum pernah benar-benar melihat property pribadi milik Sehun. Bisa jadi Sehun itu transgender. "Kalau dia trangender, kemungkinan juga dia bisa hamil". Jongin menelan ludahnya kasar mendengar penuturan Kyuhyun. Dia takut sekarang, kalau Sehun benar benar transgender, lalu dia bisa hamil, hamil anak Jongin, Jongin harus menikah dan hidup selamanya dengan Sehun? Ini musibah, Jongin tak mau terjebak hidup berdua dengan Sehun.

"Aku akan meminta maaf padanya, tapi kalau ada masalah dengan Sehun, kau harus membantuku, Hyung. Aku tak mau menikah dengannya!",pinta Jongin mengiba pada Kyuhyun.

"Aku akan melindungimu, kau kan adikku", jawab Kyuhyun santai. "Asal kau mau menuruti perintahku!", Jongin mengangguk cepat cepat. Lebih baik menuruti Kyuhyun dari pada menuruti Sehun. "Besok kau ikut aku ke KK Mart, mulailah belajar menghandle satu cabang dulu!", pintanya yang juga langsung diiyai Jongin.

Dan ternyata si badung Jongin bisa ditahklukkan dengan menyebut nama Sehun. Kyuhyun jadi penasaran siapa itu Sehun? Semoga saja bukan transgender seperti yang barusan dikatakannya.

To be continue

Thank you and see you soon!