Ditinggal rabi
Mas opo kowe lali karo sumpah janjimu Mbiyen bakal ngancani urip tekan matiku
Pancene kowe tego medot tali asmoro rabi karo wong liyo
Mblenjani tresnoku nelongso
BlondieFrankenstein present "Ditinggal Rabi" based on Eyeshield 21 character which belongs to Yusuke Murata and Riichiro Inagaki yang mungkin agak sedikit OOC dan gaje banget. Ok, let's check this out guys!
-DitinggalRabi-
Tangannya bergetar hebat, memegangi secarik kertas bewarna merah yang barusan terselip di pintu kamar apartementnya. Kertas dengan desain yang sedemikian rupa cantiknya dengan ukiran bunga-bunga bewarna keemasan, yang masih terbungkus rapi oleh plastik bening yang melindunginya.
"Yamato and Karin's Wedding"
Hanya dengan membaca beberapa kata saja, ia sudah sangat mengerti akan isi dari undangan itu. Dadanya menjadi begitu sesak, seperti terhimpit orang yang sedang berdesakan di kereta bawah tanah. Tidak, rasanya lebih sesak dari pada itu. Mungkin rasanya seperti meteran tali tambang yang sedang mengikat dadamu. Matanya tiba-tiba menjadi perih, seakan-akan hanya air mata yang mampu mengangkat segala kepedihannya saat ini.
Perempuan itu menutup pintu apartemennya dan langsung terduduk lemas, kedua lututnya ia pegang, kepalanya ia benamkan dalam dekapan di lututnya. Ia bergumam sendiri, karena memang tak ada siapapun yang tinggal bersamanya, ia tinggal sendiri di apartemennya.
"Lucu sekali, dia dulu berjanji untuk selalu bersamaku. Ia pamit pergi melintasi benua untuk meniti karirnya, dan sekarang ia kembali bersama wanita lain yang sebentar lagi menjadi istrinya. Tiga tahun menghilang rasanya seperti baru kemarin aku melepasnya pergi."
Entah kepada siapa perempuan itu berbicara, ia bergumam tak jelas diiringi isak tangisnya.
Ponselnya berdering keras dari dalam tas selempangnya yang sudah tergeletak sembarangan di lantai apartemen satu kamar itu, tapi tangan si pemilik tak kunjung menjamah benda canggih yang sedang berisik saat ini. Hanya ingin menyendiri dan tak ingin berbicara dengan siapapun, itu adalah hal yang sangat diinginkan gadis oleh gadis ini.
-DitinggalRabi-
Gadis bertubuh kecil menyusuri lorong di lantai tujuh, sambil menggeret sebuah koper yang ia bawa dari rumahnya. Bibirnya merengut, menandakan bahwa ia sedang kesal akibat ulah temannya yang sudah ia anggap sebagai kakak angkatnya dan seketika ia berhenti tepat di pintu bernomor 703. Ia memencet beberapa tombol sebelum akhirnya pintu apartemen itu terbuka. Ia meletakkan kopernya pada ruang tengah, matanya mencari-cari keberadaan dari si pemilik apartemen. Dapur, kamar mandi, ia tidak ada, lalu gadis berbadan mungil itu membuka pintu kamar dan terkejutlah ia saat melihat keadaan temannya saat ini.
"Astagaaa, Mamo-nee. Apa ini benar-benar kau?" Pekiknya dalam suara yang cukup lantang, ia langsung berlari menghampiri temannya yang masih berada dalam posisi tidurnya.
Ia mengerjapkan matanya beberapa kali, menyesuaikan perubahan intensitas cahaya, sebelum akhirnya ia melihat gadis yang sangat ia kenal sudah berdiri tepat dihadapannya. "Ohayou Suzuna-chan"
Suzuna hanya mengerling malas menanggapi sapaan itu. Ia malah mendudukan badannya pada pinggir tempat tidur temannya. "Ada apa denganmu, Mamo-ne? Kau terlihat sungguh berantakan, seperti bukan dirimu saja."
Gadis bernama Mamori itu pun tersenyum "Memangnya aku kenapa?" Balasnya, untuk menutupi apa yang ia rasakan sekarang.
"Haaah" Suzuna menghela nafasnya, memikirkan kata apa yang pantas ia ucapkan untuk saat ini. "Kau tau Mamo-ne? Kau mungkin bisa menyembunyikan apa yang sedang kau rasakan pada orang lain, tapi tidak denganku." Suzuna menatap intens mata biru safir Mamori, kilat safir itu tak sejernih biasanya karena tertutup oleh kelopak mata Mamori yang cukup membengkak saat ini. "Baiklah, Mamo-nee kau harus merapikan dirimu dan akan kubuatkan sarapan lalu kau berjanji akan menceritakan semuanya denganku."
"Aye-aye captain!" Balas Mamori. Dengan segera kedua gadis itu beralih ke keperluannya masing-masing. Mamori segera menuju kamar mandi dan Suzuna pergi ke dapur untuk menyiapkan sarapan.
Tak lama setelah itu Mamori yang sudah selesai membersihkan sekaligus memperbaiki dirinya duduk di kursi makan dan sudah tersedia satu mangkuk besar yang berisi sup. Suzuna memberikan mangkuk dan sendok kepada Mamori.
"Jadi ini yang membuat Mamo-ne ku yang cantik ini menangis semalaman?" Sambil memegang undangan merah dengan tangan kirinya. Suzuna menatap undangan itu sambil mengutuk apa yang ia pegang.
Mamori melihatnya sebentar lalu mengalihkan pandangannya dan tak mau memberikan apapun.
"Bukankah aku sudah bilang, Mamo-ne. Kalau kau juga pantas bahagia, aku tidak suka kalau kau terus digantungkan oleh Yamato-san. Sejak dia menghilang tanpa kabar seh..."
"Sudahlah Suzuna-chan, aku mengerti maksudmu. Kau ingin aku membuka hatiku kan? Kalau begitu aku akan mencobanya." Diakhiri dengan senyuman oleh Mamori.
"Yeeaay. Teruslah tersenyum seperti itu Mamo-ne, kau tidak pantas kalau terus bersedih."
"Mou, Suzuna-chan aku juga manusia tau!"
"Hahahaha, aku kira kau itu monster kue puff." Ucap Suzuna sambil melepaskan tawa.
"Hahahaha. Mou, kau sungguh menyebalkan dan kau tau itu, Suzuna-chan."
"Jadi, bagaimana rasa masakanku? Kurasa itu hampir mirip dengan sup yang Mamo-nee pernah buat."
"Ya, kurasa begitu. Setidaknya kau sudah mencoba belajar untuk menjadi Nyonya Kobayakawa yang baik."
"Kyaaa, Mamori kau juga sangat menyebalkan!"
"Hahahaha, pipimu merah sekali. Kau itu kepanasan atau malu, Suzuna Kobayakawa?" Suzuna mencoba menutupi pipinya yang terasa sangat panas dengan kedua tangannya, sedangkan Mamori hanya tertawa besar melihat kejadian ini.
Setelah tawa mereka mereda, Mamori lalu menanyakan sesuatu pada Suzuna yang sebenarnya sudah ia simpan sejak tadi membuka mata. "Oh ya Suzuna-chan, memangnya ada tujuan apa kau datang kemari?"
Kedatangan Suzuna rupanya mampu membuat Mamori mampu mengembalikan senyum dan tawanya. Namun seketika suasana berubah menjadi hening dan Suzuna hanya melongo mendengar pernyataan yang ditanyakan Mamori barusan. Jadi sebenarnya apa tujuan Suzuna ke apartemen Mamori?
-DitinggalRabi-
Hey yo, wzup! Kalian pada tau kan sama lagu yang baru hits ini? Lagu "Ditinggal Rabi" yang dinyanyiin sama Nela Kharisma or Via Vallen, aku gatau pasti, hahaha. Judul fic yang sangat berbeda dari cerita kebanyakan yang menggunakan Bahasa Indonesia, Inggris, dan Jepang. Mungkin bisa dibilang satu-satunya yang menggunakan Bahasa Jawa karena aku belum pernah nemu fic di fandom e21 yang judul ceritanya pake Bahasa Jawa.
Awal kenal sama lagu ini tu gegara temenku yang tiap hari dangdutan di kelas, nyanyi dengan pedenya tanpa peduli suaranya yang cempreng kaya kaleng rombeng. Setelah beberapa kali denger, karena penasaran di rumah akhirnya gue streaming ini lagu, gue dengerin sambil buka liriknya yang tersedia lengkap di mbah google, entah apa yang ngerasuki pikiran gue akhirnya munculah fic ini. Hohohoho, bagaemana readers pastti pada kecewa ya kalo chapter pertamanya pendek banget :( yah sama dong sebenernya aku juga agak ga puas tpi gapapa deh next chapter bakalan lebih panjang dari ini kok ;)
Do u like it? Please, senpai-senpai gimme some advice or flame in preview coloumn. Sesungguhnya aku sangat membutuhkan kritik dan saran ;;)
