Disclaimer : yang pasti bukan punya saya
Warning : OOC (mungkin), Typo, char x reader, tidak sesuai EYD dan lain sebagainya :v
Selamat membaca :v /
...
prolog
"ayolah, tolong antarkan barang-barang ini sampai sana. Aku akan memberi upah lebih" aku memohon pada sopir truks antar barang itu. yha, mana bisa aku membawa barang-barangku seorang diri menuju apartemen baruku.
"mohon maaf, aku hanya bisa mengantar sampai sini" si sopir berkata sambil menurunkan kardus-kardus bawaanku. Inginku sogok dia dengan upah yang lebih besar, namun aku masih sayang uang ku yang pas-pasan. Akhirnya dengan berat hati aku merelakan sang sopir pergi meninggalkanku di perbatasan wilayah tak berpenghuni ini dengan dua buah kardus besar dan ransel yang menemani.
"lalu bagaimana ini?" aku menatap dua buah kardus itu miris, aku yang membawa ransel berat ini saja sudah merasakan pegal mengerayahi bahuku. Apa lagi kalau di tambah dengan membawa dua buah kardus besar itu? ouh..
"apa yang kau lakukan disini?" tanya seseorang. Aku mendongak dan mendapati mataku silau oleh kilauan yang ia pancarkan. Ah, kurasa kilauan itu berasal dari pantulan sinar matahari yang terik siang itu saat mengenai kepala botaknya yang mulus.. ppfftt, sekuat mungkin ku tahan tawaku.
"ah.. aku sedang kebingungan memikirkan cara membawa barang-barang ini menuju apartemen baruku" aku menjawab sambil menunjuk kardus-kardus itu. orang itu menoleh pada barang bawaanku dengan wajah datarnya.
"tunjukkan aku dimana tempatnya, barang ini biar aku yang bawa" katanya diiringi senyuman. Aku merasa lega dibuatnya. "maaf sudah merepotkan, tapi bukankah itu terlalu be-" ucapanku terpotong saat melihatnya mengangkat kardus-kardus itu dengan mudahnya, terkejut aku di buatnya. Ah, mungkin inilah yang di maksud kekuatan seorang laki-laki? "ah, baiklah. Akan kutunjukkan jalannya" tanpa basa-basi lagi aku berjalan di depan dengan di ikuti oleh orang itu.
Setelah melewati beberapa belokan tibalah kami di sebuah apartemen sederhana yang bangunanannya mulai tampak tua. Kami pun naik kelantai dua bangunan itu dan berhenti di depan pintu apartemenku.
"cukup di sini saja, trimakasih atas bantuannya tuan.." kataku menunggu sahutan darinya untuk menyebutkan namanya. "aku bukan tuanmu, aku saitama" jawabnya tampak sedikit kesal. Aku hanya tertawa kikuk menanggapinya.
"baiklah, trimakasih saitama-san. Maukah kau mampir dulu, akan kubuatkan teh" tawarku sambil mengeluarkan kunci dan membuka pintu apartemen itu. "tidak usah, mungkin lain kali saja. kita ini kan bertetangga". Ia lalu melangkah menuju pintu apartemen di sebelahku lalu melangkah masuk ke dalamnya.
"heh?" kini aku terheran di buatnya. Ah, baiklah, setidaknya aku mempunyai tetangga yang bisa diandalkan yha kan?. Tanpa pikir panjang aku segera membersihkan tempat dan menata barang-barang bawaanku.
TBC
...
Hola :v /
Apalah ini apalah, :"v terinspirasi saat melihat apartemennya saitama :v
Apapun itu semoga bisa menghibur :v /
