"Seriusan ya!" seru Luhan tiba-tiba. Mengejutkan beberapa anggota gengnya yang mulai sibuk memperhatikan dirinya.

"Gue ga ngerti kenapa ini orang ngasih judul fanfic begini amat. Kesannya ambigu banget tau, ga?" tanya pemuda bernama depan Xi itu dan melempari keempat temannya dengan muka ga terima.

"Berasa kaya apaaa gitu." gumam Chanyeol. Menyetujui Luhan.

"Kesannya ini tuh fanfic yang nyeritain hal-hal kotor!" sewot Luhan, masih ga terima sama titel cerita yang dilakoninya.

"Kaya nyeritain panjang ukuran anunya Wufan!" Luhan sontak menunjuk sosok berambut silver yang sedang duduk di pojokan ruangan. Merasa ga terima, sosok pemilik kaki super panjang itu balas mandang Luhan sengit.

"Maksud kamu ngomong kaya gitu ke aku apaan, Han?" Kris, nama bekennya Wufan, langsung berdiri dan melotot ke arah Luhan yang sedang berkacak pinggang. "Emangnya kamu tau berapa ukuran anuku?"

Lah. Kenapa malah jadi bahas anu-anu sih?

Chanyeol, Suho, dan Sehun diem aja. Ga tau mau nyambungin obrolan yang kedengeran makin ambigu ini ke arah mana.

"Yang jelas gue taunya Tao ga bakal suka sama ukuran pisang elo!"

Luhan menyentak sewot. Sedangkan Kris mukanya seolah bilang; aku tuh ga bisa diginiin terus!

Tapi kemudian..

Blush

Skakmat buat Kris.

Begitu denger nama adek sepupunya Luhan yang mirip anak panda ilang itu. Muka Kris langsung berubah pink-ungu-merona gitu deh. Sementara itu jantungnya udah doki-doki suru ga jelas semenjak huruf T-A-O meluncur bebas dari bibir cipokable Luhan.

Sudah bukan rahasia umum lagi kalo cowok blasteran Cina-Kanada itu naksir berat sama Tao sejak pertemuan mereka di rumah pemuda rusa. Meskipun yang ditaksir ga pernah peka sama kode penuh siasat yang dilontarkan Kris kepadanya.

"Emang Tao sukanya ukuran berapa Han?" tanya Kris polos, dan kepo.

Luhan micingin matanya ga suka, "Emang ada urusannya sama elo dia sukanya ukuran berapa?"

Kris senyum tipis. Masang muka sok ganteng. Lalu sambil garukin rambut palsunya yang emang belom dicuci sejak seminggu kemaren. Pemuda yang punya gigi agak onggos itu bilang; "Yaa, nanti kalo kurang panjang bisalah aku panjangin lagi." katanya ngawur. Ga sadar kalo Luhan di depannya udah pasang kuda-kuda mau nonjok bibir semi monyongnya.

"Nanti gue manjanginnya bareng-bareng gitu sama si Tao sekalian. Biar afdol."

Dan..

Jdak

"ANJAAAYYY!"

...dan setelah itu, trio Chanyeol, Sehun, Suho cuma bisa kicep saat melihat salah satu sahabat mereka dilempar Luhan dengan sebilah tongkat pramuka. Sukses bikin rambut Kris lepas dan nampilin kepala plontos si pemuda Wu itu.

"Gue ga ikut-ikutan ah!" batin trio kecebong itu kompak. Ga peduli lagi sama Luhan, apalagi sama Kris.

.

.

.

PREAMBULE

*lo kira undang-undang negara nda?

jangan mikir kalo epep ini emang berhubungan sama ukuran anunya wupan. nyambung dikit sih, tapi tetep aja ga ada hubungannya daho!

kalo ada yg ngerasa ini epep mirip ama buku 5 cm. emang itu yang jadi ide pokoknya, jenius! terus gaya bahasanya sebangsa sama author lovara? lah emang keinspirasi ama beliau kok *sungkem* bhaks gatau kenapa gue ini bisanya cuma nyadur-nyadur doang. behahahaha.

warnings: bahasanya ga baku, typo banyak, eyd gue sembunyiin di kolong lemari, pemainnya member exo tahun 2012-2013 yaa. kontens maho-mahoan. kadang rada menjurus juga. so wasdapalah wasladapah!

udah elo kalo ga suka, ga mudeng, ga paham, ga minat, ga usah sok baca cerita gue, ketimbang lo review terus pake bilang "aku gapaham jalan ceritanya." atau "ya ampun jelek banget sih." atau "seharusnya kamu jangan bikin bla bla bla"

pantai tolong

ini epep gue. suka suka gue mo gue bikin apaan. kalo elo suka. elo review. kalo engga suka. ga usah mampir segala. simpel kan?

maaf kesannya sewot. jari gue kayanya gabisa diajak kompromi nih. bhaks!

happy reading!

*buseeet, pembukaannya ga penting amat*

.

.

.

12 cm

*ini judulnya*

[RENCANA AWAL]

Semuanya bermula dari sini..

"Lo tau ga? Kita tuh ga bisa kaya gini terus."

Chanyeol yang awalnya diem aja, langsung buka suara. Setelah Luhan agak tenang dan Kris berhasil dijauhkan radius sepuluh meter dari Luhan. Akhirnya lelaki yang punya kuping kaya alien di pilem Star Wars itu memberanikan diri untuk berkata-kata.

"Maksudnya bang?" tanya si Sehun. Member termuda dari geng mereka.

"Yaaa. Lo ngerasa ga sih? Kalo idup kita berlima tuh monoton banget." bales Chanyeol, yang ditanggapi keempat temennya pake gedikan bahu ga paham.

"Misal nih, sepulang elo sekolah, sepulang gue sama bang Suho kuliah, sepulang Kris-gege sama Lulu-gege kerja. Paling kita cuma kumpul. Nongki. Jalan-jalan ga jelas. Ngejar-ngejar anak anjing orang. Lo semua ngerasa bosen ga sih?"

"Itu buat poin terakhir elo aja kali Yeol." sungut Kris ga terima.

Dia ga pernah ngerasa suka ngejar anak anjing orang. Yang ada ngejar anak panda tapi ga pernah dapet gegara pawangnya lebih buas dari pandanya.

(Dan kemudian Kris baper)

"Ya pokoknya gue tuh pengen kita ngadain aktifitas lain selain ngumpul berlima." lanjut Chanyeol, bodo amat sama Kris yang mulai galau kalo udah keinget sama Tao. "Lo pada ga bosen apa ketemu ama muka ganteng gue tiap hari?"

Sontak gumaman bhuuuu meluncur keras dari duet Luhan dan Sehun.

"Iya juga sih ya. Rasanya emang bosen juga." sahut Suho. Satu-satunya member dengan kasta tertinggi di antara anggota gengnya.

Menurut rumor yang beredar, sebenernya Suho ini pangeran Keraton. Tapi gatau kenapa dia malah bisa nyungsep di geng absurd binaan Kris ini dan meninggalkan gelar ningrat yang disandangnya.

"Tiap hari ketemu muka-muka orang miskin kaya kalian. Bosen banget." lanjutnya dan tersenyum memukau, nada bicaranya kalem sih, tapi nyelekit. Sukses bikin keempat anggota gengnya pada buang muka. Malu karena tiap kali ketemuan dan nongkrong begini, selalu saja Suho yang bayarin makannya.

Ya apalah daya mereka yang cuma rakyat jelata kalo lawannya udah macem holang kaya begini.

"Terus kita harus ngapain dong?" tanya Kris, sambil membenahi letak wig-nya yang agak melorot.

FYI aja sih, gaes. Dia ini aslinya seorang pembicara di sebuah biro konsultan binaan papanya. Tapi dia juga bekerja sambilan sebagai seorang model fotografer gitu deh. Dan kepala plontosnya itu efek pengorbanannya dia sebagai model iklan sebuah produk penumbuh rambut. FYI-nya sekian dulu, kapan-kapan dilanjut.

"Gimana kalo kita ga usah ketemuan dulu buat beberapa waktu." saran Suho. Cukup mengejutkan teman-temannya. "Aku ada rencana sih. Dan kayanya keren banget."

"Apa apa apa apa!?" berondong Chanyeol dan Sehun penasaran.

"Jadi gini. Kita ga usah ketemuan ajah untuk, emm, lima bulan. Kita lost kontak ajah. Masing-masing dari kita ga boleh ada yang telfon. SMS. Atau apapun yang bisa menghubungkan kita. Pokonya itu hukumnya haram! Dan setelah itu, setelah lima bulan. Gue bakal ngajakin kalian buat ketemuan di suatu tempat yang asli anjay banget! Ga bakal nyesel deh!"

"Hah, terus nanti kalo mau ketemuan gimana dong bang? Kan ga boleh telfonan?" tanya Sehun ga begitu paham.

"Emm. Nanti, seminggu sebelum hari H, aku bakalan ngehubungin kalian semua deh. Lagian akhir bulan ini aku mau pulang kampung dulu. Kanjeng Ratu Agung lagi sakit. Kangen pengen ketemu." curhat Suho dan menyebut neneknya yang tinggal jauh dari dia.

"Sehun bentar lagi try-out terus unas juga sih. Jadi pas lah, ada kerjaan laen."

"Hmm, boleh-boleh. Gue dua minggu lagi juga diajakin papa pulang bentar ke Kanada. Nengok bisnis cilok goreng disana yang sahamnya lagi turun drastis." sambung Kris kemudian, setengah ngawur setengah bener.

"Nah, jadi pas kan? Masing-masing dari kita ada kesibukan. Cocok deh ama rencana ini." kata Chanyeol, lalu tersenyum lebar. "Elo sendiri gimana Lu? Setuju ga?" tanyanya kepada Luhan yang gatau kenapa sejak pembicaraan soal rencana geng mereka ini dia jadi pendiam.

"Gue ga setuju." ketusnya tiba-tiba. Lalu memandangi keempat sahabatnya dengan mata yang berkaca-kaca. "Apaan sih pake rencana lost kontak segala? Kalian pikir persahabatan kita selama ini tuh apa?"

Luhan udah mulai nangis tanpa suara. Chanyeol dan Sehun kalang kabut. Ga nyangka kalo member mereka yang mukanya paling cantik tapi paling judes ini udah mulai sesenggukan. Kris kontan panik, takut kalo Luhan nangis gegara dia. Waah, alamat susah dapet restu nih. Sementara Suho bingung mau ngasih duit berapa banyak biar Luhan ga nangis lagi.

"Yaaah, kok kesayangan Hun nangis sih? Jangan nangis dong hyung." rayu Sehun, lalu menepuk-nepuk pelan bahu Luhan yang bergetar.

Kris nyodorin sapu tangan miliknya ke arah Luhan, berusaha bersikap jadi adek ipar yang baik. "Han, ini kan cuma lima bulan. Ga lama kok." katanya. Tapi langsung dilempar Luhan dengan glare tersadis yang doi punya.

"Pokoknya engga! Lima bulan itu lama banget. Kok kalian pada ga ngertiin perasaan gue sih. Gue masih butuh kalian gaes. Cuma kalian yang gue punya di dunia ini selain keluarga gue." ujar Luhan mengharu biru.

Suho jadi ga tega lihat hyung cantiknya itu dan langsung duduk di samping Luhan yang mulai buang ingus di saputangan Kris. "Ya udah deh. Kita kurangin aja jadi tiga bulan doang. Soalnya gue udah ambil cuti tiga bulan buat pulang kampung."

Luhan diem. Lalu liatin Suho yang mukanya melas banget seolah beneran kangen ama keratonnya.

"Tiga bulan kok Lu. Masa ga kuat sih tiga bulan buat ga kangenin kita-kita." kata Chanyeol, pamerin muka happy virusnya. "Jomblo bertahun-tahun aja elo kuat."

Luhan kalap, dan langsung nimpuk kepala Chanyeol pake sepatu. Tapi setelah itu dia tersenyum kalem.

"Ya udah. Tiga bulan aja ya kita ga ketemuannya."

Suho, Chanyeol, dan Kris mengangguk kompak. "Sip deh."

"Pas mau ketemuan, jangan lupa kabarin gue, awas kalo engga."

"Siap bos!"

Semuanya kemudian diam. Hanya ada suara derik jangkrik dan detik jam yang menemani.

"Yah, bakal sepi deh hidup kalian tanpa gue." desis Sehun, sok dramatis. "Jangan kangenin Sehun ya hyungdeul.." lanjut pemuda yang berada di tahun terakhir SMA itu sambil kedipin matanya sok imut.

Sok imut. Tapi malah bikin keempat hyungnya jitakin kepala cokelatnya gemas.

"Gue juga bakal kangen nih.." ujar Luhan, disetujui dengan Kris.

"Gue juga.

"Apalagi gue.."

"Tiga bulan lagi ya.."

"Oke. Tiga bulan lagi."

"..."

Preambule END

Di tunggue reviewnya.

Salam cinta dari saya. Muah!

a.p