Saya tahu, hari kemerdekaan Indonesia masih lama. Namun, fic ini dibuat khusus untuk meramaikan fandom Raid; Redemption :D

Enjoy!

.

.

.

Mendamba Merdeka

Jika mendengar kata 'merdeka', mungkin yang terlintas dalam benak kalian adalah '17 Agustus', 'Rengasdengklok''Kebebasan', atau kata sejenis lainnya. Namun, bukan hanya kemerdekaan seperti itu saja yang ingin kuraih, melainkan kemerdekaan jiwa raga yang dulunya terkungkung dalam hotel prodeo.

Semua berhak menghakimiku sebagai makhluk pendosa. Yah, hidupku memang dilumuri perbuatan bejat di setiap detiknya. Cinta, candu, cerutu, semua kubabat habis tak terkontrol, berharap bisa membantuku terlepas dari jeratan ironi hidup yang memuakkan ini. Dunia penuh kepalsuan, sarat dengan mulut manis pejabat yang berkoar mengenai kedamaian di negeri ini, padahal berbuah busuk! Janji palsu mereka malah semakin menghimpit kehidupanku terdahulu yang terlanjur tenggelam dalam kemiskinan abadi.

Nyaris 68 tahun Indonesia merdeka, dulu tak pernah sekalipun kucecap rasa bebas. Indra perasaku hanya mampu mengejawantahkan asam pahitnya dunia. Kau mengharapkanku untuk mencicipi manisnya kehidupan? Cih. Andaikan aku punya banyak uang, mungkin sudah lama aku membeli mulut-mulut meremehkan yang memandangku sebagai orang hina.

Namun, ternyata memang hina lah diriku ini. Nafsu yang mengendalikan diri bagaikan boneka, membuatku dengan bodohnya mencuri, merampok, memperkosa, demi menghamburkannya kembali untuk sebungkus obat dan sekotak linting rokok yang dulu membuatku candu, berulang terus hingga akhirnya para aparat yang katanya suci tanpa dosa itu memasukkanku ke sel besi. Kehidupan penjara memang keras, butuh waktu lama hingga akhirnya keluar dari ruangan sempit itu.

Setelah bebas, entah mengapa, aku yang nyaris bisa merasakan kebebasan, terrenggut kembali oleh suatu penyakit misterius. Karena itulah, kini kutatap malaikat Izrail yang siap mengantarku ke akhirat.

"Sudah siapkah anda ke surga?"

"Asalkan saya bisa merdeka dari kebusukan dunia ini, Tuan."

"Itu tergantung apa yang sudah kau perbuat selama di dunia…"

Aku yang biasa dijuluki anjing gila, atau 'Mad Dog'yang lebih populer, sekarang telah mati, dan tetap saja tak bisa merasakan apa itu 'merdeka'.

"Bagaimana? Siap?"

Ah, bahkan aku tak bisa menikmati kemerdekaan setelah terlepas dari dunia…


Gimana? Greget gak fic ini? Hahahah :P

Mohon kritiknya, kawan-kawan...

Hatur nuhun!