A MinYoon Fanfiction—

Jimin | Yoongi | omegaverse| AU!ABOdynamics | M-Preg later | mini series | R-18 | I don't take any profit with this chara | Beware! '-')/

.

Do not plagiarize!

I warned you.

(Hope you can) enjoy!


Alpha, Beta, Omega – The Dynamics

Alpha adalah pribadi yang paling agresif dibandingkan yang lainnya. Menempati posisi teratas sebagai dominan dan memiliki kuasa teritorial sendiri. Alpha tidak bisa berhubungan dengan alpha lain kecuali kalau mereka adalah soulmates. Alpha biasanya hanya bisa dengan Beta ataupun Omega. Alpha juga biasanya memiliki sifat arogan karena mereka berada di baris tertinggi. Alpha memiliki indera penciuman yang sangat sensitif dibandingkan dengan kasta yang lain. Alpha bisa mencium feromon (bau khusus) yang dikeluarkan Omega saat masa heat. Alpha memiliki simbol α di pusat bau mereka yang terletak di bawah telinga. Ini disebut dengan nama scent gland.

Alpha memiliki knot yang hanya bisa diterima oleh Beta atau Omega, tetapi juga bisa dengan Alpha lain yang sudah ditakdirkan oleh mereka. Alpha juga memiliki kuasa penuh atas Omega. Omega tidak akan bisa melawan jika dikuasai penuh oleh Alpha. Alpha kebanyakan adalah pria dan ada juga Alpha wanita.

Beta adalah kategori netral dan berada dalam jenis yang paling normal selayaknya manusia secara umum. Mereka bisa berkembang biak dengan Beta lain secara hetero—pria dan wanita. Beta tidak bisa mencium bau Omega ataupun Alpha, tapi ia bisa membedakan mana Alpha dan mana Omega secara insting.

Beta berada dibawah Alpha namun diatas Omega. Beta tidak terlalu bisa mencium bau yang dikeluarkan Omega saat masa heat, jadinya banyak profesi dokter ataupun pekerjaan lain yang dipegang oleh Beta. Beta memiliki simbol β di tengkuknya. Beta tidak mampu membuat ikatan dengan Omega karena para Omega hanya bisa diikat oleh Alpha. Beta bisa mating dan bonding dengan sesama Beta. Terkadang Beta tunduk dibawah Alpha. Beta bisa pria dan wanita.

Omega adalah pribadi yang submisif. Omega memiliki feromon yang memikat para Alpha jika belum ditandai atau di-mark. Banyak Omega yang yang memiliki mate seorang Alpha dan para Omega yang sudah memiliki mate akan membawa bau matenya jika sudah melakukan bonding dan knotting. Omega memiliki masa heat yang paling umum berlangsung 3 bulan sekali selama 3 sampai 4 hari. Ada juga Omega yang memiliki heat 2 bulan sekali. Secara natural, mereka pun akan mengalamai hasrat yang kuat untuk digagahi oleh Alpha. Omega memiliki tanda Ω di leher mereka, dan biasanya leher adalah bagian yang sangat sensitif bagi Omega. Omega juga bisa mengandung dan melahirkan baik itu Omega pria maupun wanita.

Ada juga present untuk menentukan apakah seseorang Alpha, Beta atau Omega yaitu dengan umur yang legal adalah 17 tahun. Di umur itu jika seseorang merasakan feromon keluar dengan drastis dan tubuhnya menginginkan seorang mate dan menjadi temperamental itu berarti dia adalah seorang Alpha, dan yang sedang dialaminya dinamakan rut. Kondisi dimana para Alpha menginginkan Omega ataupun Beta—paling umum Omega—untuk melakukan mating dan bonding.

Tetapi jika seseorang itu adalah Omega, mereka akan mengalami heat dengan bagian belakang tubuhnya akan terasa sakit sekali dan sistem reproduksi mereka akan mengeluarkan lubrikasi berwangi khusus untuk memikat para Alpha. Ini bisa berlangsung selama 3 atau 4 hari. Jika seseorang tersebut tidak mempunyai pasangan Alpha/Beta, maka heat akan sangat menyakitkan. Beberapa menggunakan suppressant, tetapi hal itu juga cukup berbahaya dan tidak direkomendasikan apabila dikonsumsi terus-menerus.

Sementara Beta tidak akan mengalami perubahan yang drastis dengan tubuh mereka. Beta juga tidak mengalami rut seperti Alpha atau heat seperti Omega.

.

.

.

Jimin adalah anak pertama dari keturunan salah satu keluarga Alpha terkuat di Korea Selatan. Mereka memiliki pack dengan marga Park. Park Yoochun adalah Alpha yang sangat disegani disini. Ia pemilik sebuah perusahaan bisnis property besar yang diturunkan kepadanya sebagai bisnis keluarga. Matenya adalah seorang Omega laki-laki dari kalangan konglomerat Kim, Kim Junsu namanya. Yang membuat keluarga ini terlihat semakin kuat adalah bahwa mereka tak hanya pasangan Alpha-Omega seperti kebanyakan yang lainnya. Tetapi mereka juga soulmates—pasangan yang ditakdirkan satu sama lain. Soulmates tidak akan terpisahkan dan jika salah satunya merasakan sakit, pasangannya juga akan merasakan hal yang sama. Soulmates itu istimewa, mereka berbagi perasaan.

Pasangan ini memiliki dua anak laki-laki yang masih present. Beberapa waktu kebelakang keduanya belum ditentukan apakah mereka Alpha, Beta, ataupun Omega dan mereka masih bersekolah seperti biasa. Kecuali si Sulung yang baru akan masuk universitas itu kini sedang mengalami rut di rumahnya. Usianya delapan belas setengah tahun dan ia baru mengalami rut yang menandakan bahwa dirinya akan mengikuti jejak ayahnya sebagai seorang Alpha.

Sulung bernama Park Jimin itu sedang berada dalam masa rut di hari kedua setelah kemarin pemuda itu hampir 'mengamuk' dan menghancurkan separuh rumah dengan tangannya sendiri sebelum ibunya menyadarinya dan ayahnya segera datang untuk mengurungnya di dalam kamar yang sebenarnya berlapis baja serta mengunci pintunya dengan rantai. Berjaga-jaga agar pemuda yang baru beranjak dewasa itu bisa menyelesaikan masa rut pertamanya dengan baik meskipun ia tahu hal ini membuatnya tersiksa.

.

.

Junsu menatap cemas pintu kamar berlilitkan rantai itu dan mendengar suara geraman kencang suara anaknya dari dalam sana. Putra sulungnya itu pasti kesakitan karena rut pertamanya yang dilalui sendirian tanpa mate ataupun suppressant. Ayahnya sendiri yang memintanya dengan alasan agar Jimin bisa menjadi pribadi Alpha yang kuat.

Secepat bulu yang terbang di udara, seorang lelaki dengan aura Alpha yang begitu pekat mendekati Junsu dan merangkul bahunya. "Jangan khawatir, Jimin itu Alpha. Ia akan baik-baik saja setelah melewati masa rutnya." Ucapnya menenangkan sembari mengusap bahu matenya dengan nyaman. Ia adalah Park Yoochun.

"Ya, aku tahu. Tetapi tetap saja aku merasa khawatir. Tak terasa Jimin sudah dewasa dan ia harus mengikuti jejakmu untuk menjalani perusahaan di kemudian hari." Ungkapnya penuh rasa sayang layaknya seorang ibu. Yoochun mengecup dahi istrinya lembut. "Kau harus memberinya selamat karena sebentar lagi kita akan punya menantu!" serunya senang. Sangat berbeda dengan dirinya jika berhadapan dengan pekerjaannya yang selalu dibawakannya dengan penuh wibawa dan keseriusan.

Junsu menepuk pelan pundak suaminya, "Jimin masih harus menyelesaikan kuliahnya sebelum ia punya mate!"

.

.

Jimin terbangun dengan keadaan cukup mengenaskan. Ia bertelanjang dada dengan raut berantakan dan memakai jeans biru panjang kesukaannya. Keadaan kamarnya jauh lebih mengenaskan daripada dirinya sendiri. Bulu-bulu kapuk bertebaran dimana-mana, meja belajar yang hancur dan ranjang yang sepenuhnya tercabik-cabik. Bahkan tembok putih kamarnya pun terdapat banyak goresan cakaran yang begitu berantakan. Jimin memegangi kepalanya untuk mengingat apa saja yang dilakukannya selama dirinya mengalami rut tiga hari ke belakang. Kepingan-kepingan memori meluncur begitu saja sampai tiba-tiba ia tersentak mengingat hal terpenting dalam hidupnya.

"AH!" Jimin kemudian segera berlari ke sudut ruangan hancur itu dimana terdapat sebuah cermin besar yang untungnya tidak ia hancurkan selama masa rut kemarin. Hanya terdapat goresan cakaran yang seberapa. Ugh, mengingatnya membuat Jimin merasa linu sendiri jika kukunya yang menggores cermin.

Jimin segera menatap pantulan dirinya di depan cermin besar itu. Rambutnya yang hitam legam itu terasa lebih memanjang dari sebelumnya yang tak sampai melewati batas telinga atasnya. Kedua mata dengan tatapan tajam itu itu menelisik pantulan dirinya sendiri melalui cermin tersebut. Tak banyak perubahan yang terjadi pada dirinya selain sebuah simbol seorang Alpha melekat di bawah telinganya. Jimin juga bisa merasakan feromonnya sendiri yang searoma sirup mapel dan dominan mint.

Jimin kemudian menyeringai pada pantulan dirinya sendiri. Kini ia adalah seorang Alpha sejati.

.

Suara rantai yang digeret membuat Jimin mengalihkan perhatiannya pada pintu kamarnya sampai sesaat kemudian pintu kayu ebony itu terbuka dan menampakan wajah ibunya yang tersenyum damai disana.

"Jimin." Panggilnya pelan lalu melangkah cepat ke arah Jimin hanya untuk kemudian memeluknya cepat.

Jimin yang merasakan pelukan hangat ibunya itu hanya bisa membalasnya dan tersenyum. "Ibu,"

Junsu melepaskan pelukannya dan menatap Jimin bangga. Ia mengusap simbol Alpha milik Jimin dibawah telinganya dengan lembut. "Kau sudah dewasa sekarang, Jimin."

"Ya, aku tahu." Jimin mengusapkan wajahnya di bawah telapak tangan lembut ibunya yang membuatnya merasa nyaman.

"Ayo turun, kita harus merayakan little Alpha yang tampan ini." godanya lalu mengusak rambut hitam Jimin dengan sayang.

Jimin merengut kemudian, "Ibu! Aku sudah dewasa sekarang! Aku Alpha dewasa!"

Selanjutnya tawa keduanya segera mengisi suasana kamar yang hancur itu.

.

.

Upacara penerimaan mahasiswa baru akan dimulai beberapa menit lagi. Jimin berbaris bersama seorang sahabatnya semenjak sekolah menengah itu bersama dengan murid-murid yang lain.

Tetapi ada yang aneh menurut Jimin. Ia telah memakai masker khusus Alpha tembus pandang yang diberikan ibunya agar ia tak perlu repot-repot memblokir bau feromon orang lain agar tak terendus oleh penciumannya yang tajam. Tetapi disini, di lapangan ini ada bau yang cukup membuat Jimin terganggu. Baunya seperti vanilla dengan campuran bunga lilac dan dari sepanjang penglihatannya yang sensitif dan kepekaannya yang tinggi, seharusnya orang-orang di lapangan ini juga semua yang berada di bangunan ini adalah mereka yang sudah present. Rasanya tidak mungkin ada seseorang yang belum present di tempat ini.

Tetapi kedua mata Jimin tertuju pada satu orang yang menarik perhatiannya karena insting Jimin berkata bahwa bau itu muncul dari orang tersebut; seorang lelaki bersurai gelap yang terlihat sangat kontras dengan kulit putih pucatnya yang berbalut pakaian lengan panjang dan berkerah. Orang yang berbaris di jajaran Kakak Pembimbing yang sudah pasti menjadi senior Jimin di universitas ini.

Semakin di perhatikan semakin membuat Jimin merasakan bau feromon itu lebih kuat. Jimin tak mengerti kenapa bau itu bisa terendus olehnya yang telah memakai masker penangkal feromon. Dan juga anehnya Jimin tak bisa menentukan status apa yang disandang pemuda itu. Mungkinkah ia memang belum present karena Jimin tak dapat mendeteksinya?

"Siapa dia..." Jimin menggeram karena rasa penasarannya.

.

.

.

To be continued...

.

.

.

Nb: halo! Baru pertama kali menggunakan tema yang seperti ini, mohon bantuannya! Kritik dan saran akan sangat membantu! :D

Terima kasih sudah membaca sampai sini~

Thank you!

.

.

With love,

Phylindan. :3