Manipulator
Ff baru untuk Desember ceria Kihyun. Happy Reading!
Ff 600CC, nggak boleh langsung end. So ditahan dulu last chap-nya!
Cast: Kihyun
(Kibum, Kyuhyun)
Genre: Romance, Drama
Rate: T+
Pandangan pertama Kyuhyun dengan Lelaki muda bernama Kibum, membawanya ke kejadian dimana dia meninggalkan pernikahannya. Kyuhyun diculik dan harus menghadapi kegilaan Kibum yang terus membicarakan kehidupan sebelumnya.
'Karena kau adalah istriku di kehidupan sebelumnya'
ISTRI
Kyuhyun sangat tampan dengan kemeja putih, dasi merah dan jas hitam. Sepatunya mengkilat, terlihat baru dikeluarkan dari kotaknya. Demikian rambutnya, diberi hairspray, disisir rapi sesuai tema hari ini.
Kyuhyun sedang berdiri membelakangi pendeta, menatap hamparan karpet merah yang digelar menjalar hingga sepuluh meter kedepan. Di kanan kirinya berjajar kursi-kursi yang semuanya terisi penuh oleh tamu undangan. Bunga-bunga, meja dengan segala jenis makanan dan minuman tertata tak jauh dari tempatnya sekarang. Semuanya sempurna, lebih sempurna lagi ketika tamu berdiri mamandang arah sama seperti Kyuhyun. Mendapati seorang gadis bergaun putih, berkerudung dengan warna senada tengah berdiri di ujung karpet. Gadis itu membawa gerumbulan bunga di sebelah tangan sementara tangan lain mengamit lengan lelaki paruh baya di sampingnya.
Gadis dan lelaki tua itu berjalan pelan, diiringi elu-eluan tamu serta taburan bunga dari pendamping pengantin. Si gadis tersenyum, gugup, malu tapi bahagia. Kurang dari lima meter lagi calon suaminya akan meraih jemarinya, membawanya berhadap-hadapan di depan pendeta lalu mengucap janji nikah yang sakral. Ciuman, lempar bunga kemudian mereka akan jadi pasangan untuk selamanya. Begitu sempurna.
"Dia sangat cantik," gumam seorang tamu yang duduk di deret paling belakang. "Kyuhyun begitu beruntung mendapatkannya. Bagaimana menurutmu?" Dia bertanya pada lelaki muda di sebelahnya.
"Gadis itu yang beruntung," jawabnya lirih.
"Ya, mereka akan jadi pasangan yang serasi." Si tamu agaknya tak mendengar jawaban lelaki muda di sampingnya. "Aku iri dengan mereka. Kira-kira bisa tidak kudapatkan gadis yang seperti dia?"
"Untuk apa susah susah mencari yang sepertinya, kalau mau dia bisa kau dapatkan sekarang juga."
"Haah!" tamu itu terkejut. "Kau ini bicara apa? Sembarangan!"
Si tamu akan bicara lagi, namun semua undangan mulai duduk. Gadis tadi telah sampai di depan calon suaminya. Kyuhyun menarik tangannya dan mengajak calon istrinya naik di podium rendah, berhadapan langsung dengan pastor yang akan menikahkan mereka. Dengan kembalinya lelaki paruh baya ke kursinya, tamupun telah duduk sempurna. Dan acara akan segera di mulai.
Kyuhyun melirik tamu-tamunya ketika pastor memberi pengarahan. Orang tua calon istri duduk di deret paling depan. Si Ibu terharu, menangis kemudian tersenyum antara ikhlas dan tidak. Sang Ayah sama terharunya, lelaki paruh baya itu lebih tegar. Beliau terus tersenyum menutupi ketidak relaannya atas pernikahan putrinya. Anak yang dibesarkan selama ini, sebentar lagi akan jadi milik orang, sebentar lagi akan meninggalkan orang tua demi tinggal dengan suaminya. Ya begitulah perasaan orang tua selalu terikat dengan anaknya.
Perhatian Kyuhyun pindah ke tempat-tempat lain. Jajaran tamunya yang rapi, hampir semua memakai jas dan gaun. Pria dan wanita pendamping yang memakai baju kembar, hingga anak-anak yang ribut ingin meloncat dari kursi dan berlari ke tempat makanan disediakan. Di ujung jauh, Kyuhyun melihat dua orang berpakaian penjaga, mengamankan pernikahannya yang harus berlangsung lancar hari ini.
Semuanya terorganisir, sempurna, sampai pandangannya beradu dengan lelaki muda deret paling belakang. Hanya sekilas, sepersekian detik. Lalu si lelaki muda itu menggerakkan bibirnya membentuk sebuah kata sapaan 'Hai', dan kontrol pikiran Kyuhyun menghilang.
"Mari kita mulai acaranya!" kata pendeta setelah sesi pidato singkat berakhir.
Kyuhyun bersama calon istrinya kembali menghadap pendeta. Mulanya masih bisa menyunggingkan senyum, namun ketika pendeta mulai membacakan sumpah, Kyuhyun merasa badannya tiba-tiba kaku.
"Tuan Cho, bersediakan Anda menerima…"
"Tunggu Pak Pendeta," katanya menginterupsi. "Ada yang ingin kusampaikan sebelum semuanya terlanjur." Pendeta melihat itu penting, beliaupun memberi ijin.
Kyuhyun tak tahu kenapa mulutnya mengiterupsi. Dia tidak menemukan alasan untuk melakukannya, apalagi punya sesuatu yang ingin dia katakan. Semuanya sempurna. Saat ini seperti ada mahkluk kasat mata merengkuh tubuhnya, membalikkan badannya menghadap seluruh tamu undangan. Bukan hanya calon istri dan seluruh tamu, dia sendiripun bingung bagaimana tubuhnya tak merespon otaknya.
"Maaf," suara itu keluar dengan sendirinya dari kerongkongan. "Aku tak bisa melanjutkan pernikaan ini." katanya lebih keras agar semua orang dengar. "Aku…"
Pandangan Kyuhyun bertabrakan kembali dengan lelaki muda di ujung jauh. Pemuda itu diam saat dia diam, kemudian bibirnya bergerak gerak seperti membaca mantra.
"sudah mencintai orang lain."
Pemuda itu yang menggerakkan bibir, tapi Kyuhyun yang mengeluarkan suara.
"Aku mencintai orang lain jauh sebelum bertemu denganya," tambahnya sambil menunjuk wanita cantik disampingnya. "Aku baru sadar sekarang kalau tindakanku ini akan melukainya seumur hidup. Kita berumah tangga tapi aku tak cinta, itu akan menyakitinya. Lebih baik kita akhiri sekarang sebelum semuanya terlambat." Pemuda tadi mengatupkan mulutnya, demikian juga mulut Kyuhyun terkatup.
Kyuhyun menoleh pada calon istrinya. Mata wanita itu tak lagi sembab, air sudah membanjir dan pipinya basah. Dia terisak, tak percaya dengan apa yang dikatakan calon suaminya, namun tak mampu berbuat apapun. Hati Kyuhyun sakit melihatnya, dia tak bermaksud berkata begitu. Kalimat itu muncul dari mulutnya tanpa bisa dikendalikannya. Kyuhyun ingin minta maaf, menjelaskan hal berusan kemudian merengkuh wanita cantik itu. Dia ingin menenangkannya, tapi semua yang diinginkannya tak terwujud. Tubuhnya kaku, kendalinya telah hilang.
"Maafkan aku tak mencintaimu!" Kalimat itu yang keluar dari mulutnya.
Wanitanya berteriak histeris, menerikakan pertanyaan kenapa, kenapa dan kenapa hingga pendamping mempelai wanita mendatanginya. Saat suasana jadi kacau, bisik-bisik tamu undangan, teriakan keluarga dan makian orang tua mempelai perempuan mulai terdengar bertubi-tubi, Kyuhyun malah mengedarkan pandangannya mencari sosok lelaki muda yang telah tertutupi tubuh-tubuh tamu lain. Dia menemukan lelaki itu ditempatnya dengan wajah tenang. Lelaki itu bergumam,
"Aku harus pergi!", keluar lagi dari mulut Kyuhyun.
Calon istrinya pingsan membuat suasana makin riuh, ribut dan kacau. Seakan tak peduli dengan keadaan, Kyuhyun melangkah meninggalkan pernikahaannya. Menjauhi calon istrinya, keluarga, tamu dan juga lelaki muda di kursi deret belakang.
Heran, tubuhnya meninggalkan gelanggang pernikaan walau otaknya bilang jangan. Kyuhyun sedih tapi dia tetap tak mampu berbuat apa-apa. Sekarangpun dia terus melangkah tanpa tujuan. Berjalan hampir setengah kilo tanpa bisa berhenti. Kenapa bisa begini?
Dia ingin menikah, membina rumah tangga dengan wanita tadi. Kyuhyun punya pekerjaan bagus, rumahnya besar dan uangnya banyak. Alangkah sempurnanya kalau calon istri cantiknya tadi mengisi hidupnya, tapi sekarang dia adalah mantan, mantan calon istri. Kenapa bisa begini?
Tepat setengah kilo berjalan, tubuh Kyuhyun berhenti dengan sendirinya. Berdiri kelelahan tapi masih mematung di tepi jalan. Seperti sedang menunggu seseorang datang padanya. Lima menit kemudian mobil jeep hitam meluncur kearahnya dan berhenti di depan Kyuhyun. Kaca mobil dari bangku supir diturunkan, lalu muka lelaki muda di pernikaan tadi tersembul dari dalamnya.
"Naik!" komandonya.
Seperti kerbau yang dicocok hidungnya, Kyuhyun beranjak. Dia memutarai mobil kemudian masuk ke mobil si pemuda.
"Siapa kau?" tanya Kyuhyun curiga.
"Kibum."
"Apa aku mengenalmu?"
"Tidak untuk saat ini, tapi kita pernah bertemu sebelumnya." Kyuhyun mendengus karena tak bisa mengingat tentang lelaki muda bernama Kibum ini. "Kita saling mengenal di kehidupan sebelumnya."
"Cih, jangan bercanda. Aku tak suka diperlakukan seperti ini!"
"Aku juga tak suka memperlakukanmu seperti ini."
"Apa yang kau lakukan padaku? Kau menghipnotisku, kan?"
Kyuhyun sudah memikirkannya berulang-ulang. Kejadian sebelum janji suci dibacakan pastor, dia sempat beradu pandang dengan lelaki muda ini. Dia menyapanya lewat gerakan bibir lalu kendali dirinya terenggut. Kyuhyun yakin, Kibum telah menghipnotisnya. Lelaki muda ini menjalankan tubuhnya demi kesenangan yang tak diketahuinya.
"Ini bukan hipnotis, hanya ambil alih kendali kecil kecilan."
"Kecil kau bilang?" bentak Kyuhyun emosi. "Kau menghancurkan pernikahanku. Menghancurkan martabatku di depan banyak orang dan sekarang kau menculikku." Kyuhyun marah, dia geram, ingin memukul lelaki di sampingnya namun badannya seolah terkunci di jog mobil. "Bahkan aku tidak bisa bergerak sama sekali."
"Kau bisa bergerak, tapi tidak untuk memukulku atau kabur dariku."
Seketika itu juga Kyuhyun bisa menggerakkan tubuhnya lagi. Dia ingin bergerak seperti apapun bisa, termasuk menggepalkan tangannya dan mengumpulkan tenaga di kepalan itu. Ketika dia bergerak untuk memukulkan kepalannya, pukulannya macet di udara. Dia tertahan oleh sugestinya Kibum. Tak mau menyerah, Kyuhyun melebarkan telapak tangannya, mengayunkan dengan keras hingga mendarat di pipi Kibum.
Plaakkk
Plaakkk
Plaakkk
Ciiitttt….
Kibum kesulitan menyetir dengan dihujani tamparan dari Kyuhyun. Dia kehilangan kendali, mobilnya membelok dan terperosok ke semak-semak.
"Sialan, kembali duduk di kursimu!" perintahnya. "Kau bisa bergerak tapi tidak untuk menyakitiku dan kabur dariku!" Kibum memperbaharui sugestinya. Dia kira Kyuhyun bodoh, tidak bisa memukul sayangnya masih bisa menampar. Setelah diperbaharui, Kyuhyun tak bisa melakukan apapun kecuali kembali duduk seperti perintahnya.
"Kau bajingan!" umpat Kyuhyun. "Lepaskan aku!"
"Tidak sekarang."
Kibum memundurkan mobilnya, menikung dengan kekuatan gas penuh lalu kembali kejalanan.
"Mahkluk terkutuk, kenapa kau lakukan ini padaku?"
"Sudah kubilang aku tak ingin melakukannya. Apa boleh buat, kau mau menikah disaat aku beru menemukanmu." Kyuhyun menggerakkan kakinya, seolah menendang Kibum tapi ruangan kosong yang dia dapat. "Tenanglah, aku akan jelaskan. Kau tak akan percaya walau aku serius, tapi tetap akan kukatakan."
Mobil mereka melewati jalanan sepi. Ada beberapa mobil lain, namun semuanya melesat cepat melewati mereka. Kyuhyun melihat mobil polisi terparkir di bahu jalan. Sekitar seratus lima putuh meter di depan. Rencana bagus kalau dia bisa berteriak minta tolong. Walau mungkin dia tak akan dianggap bila mengatakan diculik oleh lelaki muda disampingnya itu, setidaknya dia bisa mempengaruhi polisi agar lepas dari Kibum. Ketika mencapai lima puluh meter mendekati mobil polisi, Kibum memberikan sugesti baru. Dia mau Kyuhyun mengabaikan polisi itu dan Kyuhyun melakukannya.
"Kita terikat pernikahan di kehidupan sebelumnya," terang Kibum setelah Kyuhyun selesai mengumpat-ngumpat padanya. "Hubungan kita tidak bisa dibatalkan atau dipisahkan selain kita sendiri sepakat untuk berpisah."
"Kau kira aku percaya padamu, setan!"
"Tentu saja tidak. Setelah aku memberikan buktinya, kau akan percaya."
"Apa di kehidupan sebelumnya pernikahan sejenis dihalalkan?" ejek Kyuhyun sambil tertawa sinis. "Jaman sekarang saja pernikahan sejenis masih jadi kontroversi, apalagi kehidupan sebelumnya. Kuperingatkan kau, jangan membuat cerita kekanak kanakan."
"Di kehidupan sebelumnya kau wanita. Aku punya buktinya."
"Hahahahahaha! Jangan bercanda, anak muda."
"Aku tidak bercanda," sangkal Kibum. "Ngomong-ngomong walau aku terlihat muda, aku lebih tua darimu. Kau akan sama awet mudanya denganku kalau kita sudah kembali bersama."
"Terima kasih, tapi aku tidak tertarik." Kyuhyun melipat kedua tangannya di dada, berpura-pura tak peduli. Otaknya lain, sedang mencari cara melepaskan diri dari jeratan hipnotis Kibum. "Kau akan membawaku kemana?"
"Melihat bukti yang kubicarakan tadi."
"Aku tidak percaya kau, jadi lepaskan aku!"
"Tidak sekarang," ulang Kibum. " Kau perlu mendengar ceritaku. Menemui nenekku lalu melihat buktinya."
"Aku tidak mau mendengar ceritamu, tidak mau bertemu nenekmu, juga tidak mau melihat bukti yang kau bicarakan. Aku mau pulang dan memulai kehidupanku sendiri. Kalau kau punya belas kasihan, lepaskan aku sekarang!"
Kyuhyun tidak sedang memohon, dia meminta secara baik-baik. Walau tidak pernah sebelumnya melakukan permintaan, demi kebebasan jiwa raganya dia melakukannya. Kyuhyun tak mau berada di bawah kendali orang, apalagi orang itu penggemar cerita khayal seperti lelaki muda di sampingnya ini.
"Aku memaksa."
"Aku tidak mau dipaksa." Kyuhyun berontak pikirannya, namun badannya bergeming. "Apa tujuanmu sebenarnya, ha? Menculikku dan membawaku ke sarang khayalanmu lalu mempersembahkan pada dewamu. Kau mau membunuhku, kan? Demi sekte keagamaan, aliran sesat yang menjanjikan ilmu padamu."
"Aku tidak mengikuti aliran sesat. Bahkan agamapun aku tak punya."
"Oooo, jadi kau atheis. Kau mau jadi Tuhan, kan? Lalu membawaku jadi umatmu. Aku tak sudi!"
"Aku memang atheis, tapi tidak tertarik jadi Tuhan."
"Huh, pembohong!"
"Kujelaskan sekali lagi padamu. Kau adalah seorang wanita di kehidupan sebelumnya. Kita menikah, tapi kau mati di sebuah kecelakaan tepat setelah pernikahan kita usai."
Kyuhyun menyeringai, mencemooh cerita Kibum. Sekarang persepsi Kyuhyun beda lagi, kalau Kibum bukan penganut aliran sesat, dia pasti seseorang yang frustasi. Kibum ditinggal mati istrinya, dia jadi gila, menghancurkan pernikahan orang lain dan menculik pengantin. Sialnya pernikahan Kyuhyun yang disabotase, dia juga yang diculik.
Kemudian pemikiran itu berubah. Kibum terlihat seperti lelaki muda umur 18-19 tahun, benarkah dia sudah menikah? Badannya memang besar, tubuhnya tinggi dan penampilannya khas remaja. Perkiraan Kyuhyun, selisih umurnya dengan Kibum bisa mencapai 10 tahun. Kalaupun benar Kibum telah menikah, seharusnya calon istrinyalah yang diculik, bukan dirinya yang jelas-jelas lelaki. Lebih mudah mengarang cerita soal wanita dari pada pria. Tidak perlu memembawa-bawa kehidupan sebelumnya, juga tidak perlu mengatakan kalau Kyuhyun wanita di kehidupan itu.
"Garis keturunan keluargaku memiliki takdir yang berbeda dengan keluarga lain. Satu pasangan akan bersama seumur hidup, lintas masa dan kehidupan. Kalau mereka mati, mereka akan mati bersama. Kalau mereka ingin renkarnasi, mereka akan renkarnasi dan akan jadi pasangan kembali."
Kibum membelokkan mobilnya, mengikuti jalan kecil untuk memangkas perjalanan mereka.
"Sebenarnya aku tak ingin berenkarnasi, tapi karena kau mati sebelum kita bahagia, aku memutuskan renkarnasi dan menjemput kebahagiaan bersamamu di kehidupan ini"
"Hahahahahaha!" tawa Kyuhyun pecah lagi. "Kau pasti kecewa melihatku renkarnasi sebagai lelaki. Apalagi lelaki ini menolakmu sekarang," kata Kyuhyun sinis.
"Tidak. Jadi apapun kau, aku tetap mengharapkan bahagia bersamamu," tutur Kibum. "Setidaknya begitu yang diinginkan 'aku' di kehidupan sebelumnya."
"Jadi sebenarnya ini bukan keinginan Kibum yang sekarang?", tanya Kyuhyun hampir terpeleset lidahnya menyebut nama lelaki muda itu. "Aku sangat kasihan, masih muda tapi otakmu telah rusak."
"Terserah apa katamu. Yang perlu kau tahu, Kibum yang ada di hadapanmu ini tidak keberatan kalau harus hidup denganmu, entah kau laki-laki atau perempuan."
"Jadi kau gay?"
"Pada dasarnya kau wanita, mencintai lelaki sebelumnya, jadi untuk mencintai lelaki lagi di kehidupan ini tidaklah susah. Kau pasti bisa mencintaiku."
"Hahahahahaha." Berhadapan dengan Kibum belum ada satu jam Kyuhyun sudah berkali-kali tertawa. Imajinasi lelaki muda itu tertalu tinggi, dan terlalu muluk tentunya. "Kau memang benar-benar sudah gila, anak muda." Kyuhyun menggeleng-geleng prihatin.
Kibum berhenti di pom bensin. Setelah mengisi bahan bakar dalam mobilnya, dia menepi. Kyuhyun meminta pergi ke toilet sedangkan Kibum sendiri ingin membeli sesuatu di mini market.
"Jangan jauh-jauh!" kata Kibum seakan menjadi sugesti baru untuk Kyuhyun. "Kembali ke mobil kalau kau sudah selesai!"
Kyuhyun benar-benar pergi ke toilet ketika Kibum melihatnya dari jauh. Setelah beberapa menit, dia menengok keluar. Kibum tak ada di tempatnya tadi yang artinya lelaki gila itu sudah masuk ke mini market. Kyuhyun masuk kembali dalam toilet, tidak melakukan apapun kecuali mondar mandir di depan kaca. Dia harus pikirkan cara untuk lari. Kalau Kibum sedang tak bersamanya, kemungkinan hipnotisnya melemah. Kyuhyun akan menggunakan tenaganya untuk melawan hipnotis itu lalu kabur.
Sekali lagi Kyuhyun menengok keluar. Kesempatan tak selalu datang lagi kalau dia tak menggunakannya sekarang. Kyuhyun masih tak mendapati Kibum, jadi dia melangkah keluar. Kyuhyun segera memutari toilet, mencari jalan belakang untuk lari. Ketika dia sudah berada di belakang toilet, Kyuhyun tak bisa melangkah maju. Seperti ada rantai transparan mengikatnya. Dia mencoba mudur, melangkah beberapa kali dan dia berhasil. Dicobanya lagi untuk maju, beberapa langkah berhasil tapi selebihnya kakinya seakan berat digerakkan lagi.
"Sialan!" umpatnya. "Apa yang dilakukan bajingan kecil itu padaku?"
Kyuhyun tak menyerah. Dia memutuskan membaca isi kitab suci agama, tapi sayangnya dia tak benar-benar punya agama. Dia akan menikah dengan cara tadi karena itu agama calon istrinya. Kyuhyun sama seperti Kibum, atheis. Dia berjanji mau memeluk satu agama kalau dia bisa lolos dari si gila sekarang..
Walaupun dia atheis, dia pernah melihat orang-orang beragama melakukan kewajiban agama. Pertama-tama dia membuat gerakan tangan membentuk salib di depan tubuhnya. Dia berdoa pada Tuhan yang memiki agama barusan, lalu mencoba berjalan maju. Stuck, Kyuhyun berhenti di tempat yang sama. Dia gagal, lalu mencoba cara berikutnya, menengadahkan kedua tangannya ke langit, menyebut nama Tuhan lalu mengusapkan kedua telapak tangannya ke wajah sambil mengucap 'Amin'. Kyuhyun mencoba melangkah lagi, namun tetap gagal. Dia sudah mencoba mengikuti gerakan-gerakan doa dari berbagai macam agama, namun semuanya gagal. Sampai terfikir olehnya bahwa tidak ada Tuhan yang nyata di dunia ini atau karena dia atheis, Tuhan manapun tak mampu membantunya lepas dari belengu hipnotis Kibum.
Menyerah dengan pemberontakan, Kyuhyun kembali ke bagian depan toilet. Dia benar-benar masuk toilet itu sekarang, berdiri di depan cermin lagi kemudian membasuh tangan dan wajahnya di wastafel.
"Bajiangan Kibum itu punya kekuatan apa sampai aku bisa ditundukkan olehnya?"
Kyuhyun melepas jasnya, dia menggunakan jas itu untuk mengeringkan tangan dan wajahnya. Dia akan mengikuti permainan Kibum sekarang. Pasti nanti akan punya kesempatan melarikan diri lagi. Sambil mengikuti Kibum, dia akan memikirkan cara mematahkan hipnotis lelaki muda itu padanya.
Ketika Kyuhyun keluar dari toilet, Kibum menunggunya di depan mini market. Kibum bergumama dari jauh, lalu tubuh Kyuhyun terbawa dengan sendirinya. Dia mulai berjalan menjauhi toilet demi menghampiri Kibum.
"Kau lama sekali."
"Perutku sakit," jawab Kyuhyun asal. Kibum tidak merespon itu tandanya Kyuhyun sedikit beruntung, si gila itu tak bisa membaca isi pikirannya. "Berikan uangmu, aku perlu membeli obat sakit perut. Aku tak bisa lari, kau tahu itu, kan?"
Tentu saja Kibum tahu, dia yang mengikat Kyuhyun. Dia mengijinkan Kyuhyun membeli obat, mengeluarkan dompet lalu mengambil beberapa lembar untuk diberikan pada Kyuhyun.
"Kau tak mensugesti aku lagi, semacam perintah untuk tak berlama-lama begitu?" kata Kyuhyun sambil menyeringai mengejek.
Kibum mendengus, tapi akhirnya mengucapkannya juga. "Jangan lama-lama!"
"Aku hanya akan membeli obat, bukan untuk membuatnya. Jadi kau tak perlu takut aku berlama-lama," katanya sambil lalu. "Tunggu saja di mobil, kalau dalam lima menit aku tak kembali kau boleh menyusulku ke dalam." Kyuhyun berkata dari jauh.
Setelah memasuki mini market, Kyuhyun melihat Kibum menjauh. Dia benar-benar masuk mobil seperti yang dikatakan Kyuhyun. Mungkin inilah kesempatanya, menjalankan rencana untuk mendapat pertolongan.
Kyuhyun langsung menghampiri kasir setelah mengambil obat sakit perut.
"Kau tahu nomor telepon polisi?" Awalnya dia mau pinjam telepon, ingin lapor bahwa dirinya di culik orang gila bernama Kibum, namun ditimbang-timbang lagi polisi tak akan percaya. Mana ada orang diculik bisa menelepon polisi, dialah yang akan dikira gila. "Bisa kau telepon polisi sekarang?"
"Ya, aku punya daftar nomor penting. Untuk apa kau menyuruhku menelepon polisi?"
"Namaku Cho Kyuhyun dan lelaki muda yang barusan adalah Kibum. Dia itu raja rampok. Aku diancamnya untuk ikut aksi perampokan. Katakan itu pada polisi!"
Si kasir hanya terdiam. Dia tidak percaya. Kibum, orang yang barusan belanja itu terlihat baik. Memang tampangnya pendiam, tapi dia mengambil barang dengan membayar dengan baik, tidak ada ciri-ciri perampok dari gelagatnya. Dari Kyuhyun sendiri, si kasir juga tak percaya. Kyuhyun berdiri dengan setelah mahal, jas terjantung dilengannya dan mengambil hanya sebuah obat sakit perut, itu tidak bisa dikatakan tindak perampokan.
"Kau akan merampok dimana?"
"Bukan aku yang merampok, tapi orang yang barusan. Dia punya banyak komplotan di luar sana. Sekarang komplotan itu sedang menunggunya disuatu tempat untuk merampok Bank," terang Kyuhyun panjang lebar. "Cepat telepon sebelum aku dan Kibum pergi!"
"Maaf Tuan, tidak baik membohongi orang seperti itu. Mentang-mentang aku masih muda, kau mau mengerjaiku seenaknya."
Sial, Kyuhyun tak bisa berbohong dengan baik. Dia harus mendatangkan polisi kemari, sedangkan si kasir susah dibohongi. Kyuhyun harus merubah caranya. Dia segera berjalan kearah botol-botol wine dipanjang, dia mengambil satu lalu menghantamkan botol itu ke rak. Pecahannya dibawa Kyuhyun untuk menodong si kasir.
"Tuan kau mau apa?"
"Aku mengancammu. Cepat telepon polisi dan katakan untuk menangkap Kibum atau aku akan membunuhmu!" ancamnya sambil menodongkan pecahan botol itu ke muka si kasir.
"Aku akan menelepon manager."
"Polisi, bukan manager!" tolak Kyuhyun.
Kembali berjalan cepat ke rak wine dipajang, Kyuhyun mendorong rak itu hingga terguling. Semua botol jatuh, pecah berantakan dan wine-nya mengalir kemana mana. Kibum pasti dengar, dan persetan kalau si gila itu datang lalu menyeretnya. Yang terpenting polisi akan mengejarnya. Kyuhyun mengambili makanan kemasan, melemparkan menginjaknya.
"Cepat telepon polisi!"
Si kasir yang tadinya berteriak histeris langsung mengangkat gagang telepon. Dia segera mendial nomor polisi sebelum kemudian berbicara serampangan.
"Ini mini market di pom bensin Frank Avenue 103, ada tindak kejahatan disini. Seseorang bernama Cho Kyuhyun dan Kibum telah merusak mini market. Mereka juga akan merampok Bank," kata si kasir itu bicara ditelepon.
"Heh, aku tidak ikut merampok Bank. Kibum yang akan merampok!"
"Tolong cepat kirimkan bantuan!"
Kyuhyun melepar pecahan botol di tangannya. Tidak menggenai si kasir, tapi mengenai mesin pemindai barcode. Si kasir berteriak, kemudian jongkok di bawah meja kasir sambil meminta ampun.
"Apa yang kau lakukan?" Kibum masuk ke mini market itu. "Kau membuat masalah disini, cepat pergi sebelum polisi datang!"
"Aku memang sedang menunggu polisi."
Kibum mengumpat, kemudian dia menenangkan diri. kalau dia kacau, pegangannya pada Kyuhyun akan renggang dan lelaki itu bisa melepaskan diri darinya. Dia mengintruksi Kyuhyun lagi, memintanya ikut masuk ke mobil untuk melanjutkan perjalanan. Kyuhyun menurut.
Kibum membuat Kyuhyun duduk manis, dia juga menyuruhnya diam. Sementara Kibum berpacu dengan waktu, menngendarai mobilnya dengan kekuatan 100 km/jam atau lebih. Kibum membawa mobilnya melewati jalan itu, membelok tajam saat memasuki jalan tol dan memacu mobilnya di atas kecepatan semula. Sampai tiga kilometer, dia baru menurunkan lajunya.
Kyuhyun diam seperti apa yang dituturkan Kibum. Meski batinnya mengumpat-ngumpat karena takut, dia tetap tak bisa bicara atau bergerak berlebihan. Orang gila itu telah mengunci mati mulut dan pergerakannya. Kecuali untuk berpegangan saat Kibum mengebut, Kyuhyun tak bisa bergerak lagi. meski begitu Kyuhyun sudah merasa lega. Polisi akan mengejar, lalu menangkap dan memenjarakan mereka. Ya, dipenjara polisi akan lebih baik dari pada dipenjara oleh Kibum.
"Kau boleh bicara." Kibum mengintruksi ketika merasa telah lari dari sesuatu yang belum pasti. Kejaran polisi.
"Kau gila, mau membunuhku disini ha?" bentak Kyuhyun ketika mulutnya sudah bisa dibuka. "Lihat saja sebentar lagi, polisi akan mengejar kita. Mereka akan menangkapmu dan memenjarakanmu sampai busuk."
"Kau yang membuat masalah disini. Kalau mereka menemukan kita, kau yang akan dipenjara."
"Setidaknya itu lebih bagus dari pada diculik olehmu."
"Kau menang. Aku mencari dan membawamu susah susah, tidak akan kubiarkan polisi menjauhkanmu dariku."
Kyuhyun yakin Kibum akan melakukannya, tapi dia juga yakin kalau orang gila itu akan kalah dari polisi. Tinggal tunggu waktu sampai polisi berada di belakangnya. Kyuhyun berharap berderet deret mobil patroli polisi mengejarnya, mengebut dengan suara sirine yang meraung raung. Mereka akan tertangkap, tidak masalah harus diintrogasi, dipenjara dan membayar denda puluhan bahkan ratusan juga, asal dia bisa lepas dari Kibum. Dia akan kembali pada calon istrinya kalau itu terjadi.
"Benarkah? Polisi akan berada di belakang kita beberapa menit lagi," kata Kyuhyun santai.
"Tidak akan kubirkan itu terjadi!"
Kibum berpindah ke jalur satu, mempercepat laju mobilnya sesuai aturan jalur. Dia akan berada di akhir jalan tol dalam waktu sejam dengan kecepatan berkendaranya yang sekarang. Polisi akan kehilangan jejak. Kibum akan menghilangkan jejaknya dan Kyuhyun sampai waktu yang ditentukan. Setelah kehadirannya sebagai pasangan diakui Kyuhyun, baru Kibum akan kembali ke masyarakat. Dia juga akan membantu menyelesaikan masalah dengan mini market tadi agar nantinya mereka bisa hidup tenang berumah tangga tanpa terjerat tindakan kriminal apapun.
Beberapa menit terlewai, Kyuhyun makin gusar. Polisi belum menemukannya, atau memang tidak ada yang mengejar? Setengah jam terlewat, Kyuhyun makin gusar, pucat wajahnya mulai terlihat ketika tak ada tanda-tanda polisi di jalur mereka.
"Doamu tak terkabulkan," sindir Kibum.
Sejam kemudian mereka hampir tiba di penghabisan jalan tol. Namun pintu tol tertutup. Banyak mobil polisi disana yang semuanya menyalakan lampu sirine. Semua mobil dihentikan dan diperiksa satu persatu. Kyuhyun dan Kibum tidak bisa melihat dengan jelas di dua ratus meter depan mereka, namun keduanya yakin itu adalah barisan polisi yang sedang mencari mereka.
"Doaku terkabul, ternyata." Kyuhyun balas menyindir.
Kibum melihat belakang, tapi tak ada celah untuknya bisa berbalik. Saat melihat kesamping ada pembatas tinggi untuk jalur balik. Dia tak seharusnya di jalur cepat. Dia jadi susah lari sekarang ini. Kibum berpindah ke jalur dua, tapi ketika ingin berpindah ke jalur tiga dan jalur tepi, mobilnya terhalangi. Semua mobil sudah berjajar rapi, berhenti dan menunggu giliran untuk diperiksa polisi. Kalau Kibum jalan terus, mereka akan tertangkap. Jalan satu satuya adalah keluar dari mobil lalu berlari ke tepi jalan kemudian menelusup ke semak berlanjut ke bibir hutan.
"Turun, kita berlari ke hutan!"
"Kenapa tak gunakan kekuatanmu untuk mengelabuhi polisi."
Kibum bisa, untuk skala 5-10 orang, tapi tidak bisa lebih banyak. Lagi pula kalau dia membagi konsentrasinya pada polisi-polisi itu, ikatannya terhadap Kyuhyun akan melemah bahkan bisa lepas sama sekali. Kyuhyun bisa kabur darinya.
"Aku sedang tak ingin membuat gara-gara. Ayo turun!"
Kibum turun lebih dulu. Dia menghampiri Kyuhyun, menggandeng lelaki itu seperti sepasang kekasih kemudian mengajaknya berjalan ke tepian jalan. Dengan santai Kibum menariknya ke semak, membukakan ranting yang akan mereka lewati lalu masuk ke bibir hutan.
"Disini menakutkan, akan banyak binatang buas di tengah-tengah hutan. Kita akan mati konyol."
"Tidak. Meski aku tak pernah lewat sini, instingku mengatakan kita akan baik-baik saja." Kibum terus menarik Kyuhyun masuk ke dalam hutan tapi tidak terlalu dalam.
Kyuhyun takut, iya dia takut. Semua orang juga takut masuk ke hutan walau siang hari sekalipun. Apalagi mereka tak membawa senjata seumpama ada binatang buas mengincar mereka. Meski Kyuhyun tahu Kibum punya kemampuan mengendalikan, bukan berarti hewan juga bisa dikendalikannya juga kan?
Guk guk guk
Mereka sudah berjalan sekitar setengah kilometer ketika suara anjing pelacak itu terdengar.
Guk guk guk
Polisi sedang mengejar mereka, membawa anjing pelacak yang indra penciumannya tak mungkin bisa dimanipulasi Kibum.
Guk guk guk
"Lebih baik menyerah, polisi sudah dekat di belakang kita," kata Kyuhyun walau dia terus mengikuti tarikan Kibum. Kyuhyun bisa membicarakan isi hatinya, meski kehendaknya dikuasai lelaki gila.
"Tidak sebelum kau menemui nenekku."
"Nenekmu?"
"Nenekku yang akan memberikan bukti hubungan kita di masa lalu."
Kesimpulan baru, nenek itulah yang membuat Kibum jadi gila seperti sekarang. Mungkin Kibum adalah anak yang ditinggal mati kedua orang tuanya sejak kecil. Dia dibesarkan neneknya dengan cerita-cerita konyol di masa lalu dan mengatakan kalau Kibum punya istri.
Disetiap kesimpulan yang ditarik Kyuhyun, sialnya kenapa harus dirinya yang diculik. Kyuhyun yakin masih banyak gadis cantik dan lugu di luar sana. Kalau hanya untuk dijadikan mainan seperti sekarang, salah satu gadis seperti itu akann mudah diperdaya.
"Lebih cepat!"
Kibum menarik lengan Kyuhyun lebih keras, membawanya berjalan lebih cepat bahkan berlari. Kibum cekatan meloncat, menyelip dari ranting-ranting pohon, tapi Kyuhyun tak bisa mengimbangi gerakannya. Kyuhyun sempat tersangkut, tergores oleh ranting kering yang tajam. Bagian-bagian tubuhnya perih karena sayatan dahan pohon. Dia juga beberapa kali tersandung, terakhir dia terperosok dan jatuh ke lubang.
"Aaaaaa," eluh Kyuhyun
Kibum hanya memandangnya dan mengisyaratkan agar Kyuhyun berdiri secepatanya.
"Bajingan tengik, angkat aku!"
"Jangan keras-keras, polisi akan mengetahui keberadaan kita!" perintah Kibum sambil mengulurkan tangan untuk menarik Kyuhyun dalam lubang yang tak begitu dalam itu.
"Memang itu mauku!" Setidaknya Kyuhyun berusaha diketahui, meski sekarang suaranya mengecil sejalan dengan perintah Kibum. "Kakiku terkilir, aku tak bisa jalan lagi." Kyuhyun mengeram sambil memegangi kakinya. "Kau bisa pergi sejauh mungkin dan tinggalkan aku disini. Aku janji tak akan mengungkit masalah ini kalau kau menghilang sekarang."
Kibum tidak sebodoh itu, mau kaki Kyuhyun terkilir atau apapun dia akan tetap membawanya ke rumah neneknya. Kibum menunduk, menarik Kyuhyun untuk berdiri lalu memapahnya. Perjalanan makin lambat dan suara anjing pelacak makin dekat.
"Kita akan tertangkap," kata Kyuhyun sambil tersenyum sinis. "Kakiku terkilir sebelah, jalan saja tak bisa. Mau sampai kapan kau membawaku lari? Masih ada kesempatan kalau kau mau lari sendirian."
"Tawaranmu kutolak." Kibum melepas Kyuhyun sejenak. Dia berjongkok di depan lelaki yang katanya dimasa lalu adalah istrinya itu. Kibum menggendong Kyuhyun di pungungnya. "Kau tak bisa berjalan, aku bisa menggendongmu."
"Turunkan aku!"
"Nanti setelah sampai di rumah nenekku."
"Sialan kau!"
"Aku memang sialan untuk saat ini."
Guk guk guk
"Waktunya kita pergi!"
Kyuhyun hanya mendecih. Dia tak bisa apapun selain berpegangan pada leher Kibum. Kyuhyun marah, dia ingin menghajar Kibum terus sampai orang gila itu mati, tapi dia tak mampu. Bergerak sendiri tak mampu, jalan tak mampu, apalagi lari. Maka dari itu dia tekan keinginannya berontak, atau dia akan jatuh dari gendongan Kibum.
Masuk ke dalam hutan makin gelap. Pohon-pohon besar yang tumbuh menjulang menghalangi cahaya masuk ke dasar hutan. Dengan lumut-lumut dan tumbuhan jalar, membuat hutan makin lembab. Setidaknya tidak segelap sekarang mereka masuk, atau langit sedang mendung? Kibum terus berjalan dan menemukan jurang tak begitu dalam di depan mereka, di dasarnya ada sungai dangkal. Kyuhyun mengira perjalanan mereka berakhir, tapi nyatanya Kibum terus berjalan mengikuti alur jurang.
Tes tes
Tes tes
"Alam berpihak padaku." Kibum mengatakannya ketika tetesan air mulai mengenai tubuh mereka. "Anjing pelacak akan kehilangan jejak."
"Mereka akan menemukan kita sebelum hujan datang." Kyuhyun optimis. "Kau dengar, petugas polisi sangat dekat dengan kita."
Polisi benar-benar ada di belakang mereka. Selisih beberapa puluh meter, hanya saja mereka belum melihat Kibum dan Kyuhyun. Itu membuat Kyuhyun tertawa senang. Dia juga mau berteriak untuk memberitahukan lokasinya, tapi suaranya tak bisa sekeras yang diinginkannya. Kyuhyun masih terikat sugesti untuk berbicara pelan.
Guk guk guk
Guk guk guk
Suara anjing-anjing bersahutan di belakang.
"Kita makin dekat," kata seorang polisi. "Lebih cepat!" tambahnya sambil mengaba teman-temannya untuk maju lebih dulu.
Kibum melangkah, menyusup melewati semak lalu bersembunyi di belakang sebuah pohon besar.
"Anjing-anjing itu bisa mengendus baumu."
"Ya, tapi kita tidak akan tertangkap." Kibum menengadahkan mukanya, air hutan jatuh lebih banyak dari sebelumnya. "Alam akan berpihak padaku, " katanya mantap.
Kibum segera melepas jaketnya. Dia ikut duduk disebelah Kyuhyun dan menggunakan jaket kulitnya sebagai tudung untuk mereka berdua.
Benar saja, air jatuh makin banyak. Deras sekali. Seketika daun, ranting dan seluruh isi hutan telah basah. Dengan hujan selebat ini di dalam hutan kemungkinan terjadi badai besar di luar sana. Kibum makin mendekat pada Kyuhyun, merengkuhnya lalu mengeratkan dalam pelukannya. Dia memperlakukan Kyuhyun seperti istrinya, melindungi juga memberikan kehangatan di bawah hujan dalam jaket kulit itu.
Anjing-anjing kehilangan jejak bau Kibum dan Kyuhyun. Hewan itu menggonggong terus tapi tak bergerak kemanapun. Berputar-putar hingga akhirnya diam di kaki polisi. Seorang polisi mengaba teman-temannya untuk berbalik ke jalan tol. Mereka bisa meneruskan pencarian setelah hujan reda.
Akhirnya, Kibum lega polisi itu benar-benar pergi.
"Maaf kejadiannya jadi begini buruk," ucap Kibum sambil mengecup kening Kyuhyun lalu mengeratkan pelukannya.
"Kau gila!", umpat Kyuhyun yang merasa jijik dicium Kibum.
"Aku bertanggung jawab atas kakimu dan keadaan kita sekarang ini." Terkilir, kehujanan dan kedinginan. Semoga saja tidak ada petir nyasar ke dalam hutan dan menggosongkan mereka berdua.
"Gila!", umpat Kyuhyun sekali lagi.
Tubuhnya diangkat Kibum, didudukkan ke pangkuan lelaki muda itu dan dipeluk erat, seakan Kibum menyembunyikan Kyuhyun dalam dekapan. Kibum gila dan Kyuhyun lebih gila lagi. Dia menolak tapi tak bisa berbuat apapun. Pelukan Kibum tidak hangat, sangat tidak hangat dengan air hujan yang dingin terus jatuh menerpa tubuh mereka. Kyuhyun tak akan menikmatinya, tapi dia harus mengesampingkan ego. Dipeluk Kibum setidaknya dingin yang dirasakan berkurang, Kyuhyun harus memanfaatkan itu.
To be continue
See you di Chap selanjutnya.
