Kyungsoo terengah, mendesah dan menjerit saat dirinya tak kuasa lagi akan nafsu yang membuncah. Tubuhnya yang telanjang, menampilkan tubuh putih mulus yang selalu diirikan oleh teman wanitanya di tempat kuliah.

Tapi nyatanya, kulit putih bersih itu telah berubah menjadi memerah, basah akan keringat dan terdapat bercak yang pastinya tidak akan cepat menghilang. Ini semua ulah Tao, kekasihnya yang berkebangsaan China itu -yang bahkan umurnya lebih muda satu tahun darinya- melakukan yang tidak-tidak pada tubuhnya.

Dikecup, dicium, dijilat, dan digigit. Kyungsoo tak dapat menahan segala kenikmatan yang diberikan oleh Tao. Saat putingnya dipilin dan digigit, bibirnya yang dikecup dan dihisap hingga membengkak, oh jangan lupakan juga penisnya yang diurut dan hole ketat miliknya yang sedang diisi oleh vibrator.

Tao seperti niat sekali untuk menyiksa Kyungsoo.

"Ahhh, Tao stophh~. Aku suhh -dahh tak tahanhh." Kyungsoo memberontak didalam dekapan Tao. Mencoba melepaskan diri, agar tubuhnya tidak dibuat bahan percobaan oleh Tao.

Sebenarnya ini berawal dari Tao yang diberi hadiah ulang tahun oleh Jongin. Isi kadonya sungguh, ingin Kyungsoo buang. Alat sex toys dan Kyungsoo merasa getar-getir akan hal itu. Karena apa, Tao itu sebenarnya adalah orang polos yang -sayangnya- memiliki teman mesum seperti duo maknae -Jongin dan Sehun-.

Kyungsoo sudah menyangka, pasti mereka berdua sengaja menghadiahkan Tao, dengan benda laknat itu. Apalagi didalamnya juga berisi note yang semakin membuat Kyungsoo menggantung hidup-hidup mereka berdua. Dan kalian tau apa isinya,

-Hei Panda. Kuberikan kau alat yang bisa membuat Kyungsoo-hyung semakin cinta padamu. Cobalah nanti malam. Good luck!

Dari duo maknae-.

-dan setelah Tao membaca note itu, Kyungsoo merasa ada aura tak mengenakkan. Seperti sebuah ancaman yang membahayakan dirinya. Dan itu benar ketika ia mencari asal aura itu, Kyungsoo menelan ludah kasar. Dari tempatnya duduk, Kyungsoo bisa melihat Tao yang menatapnya dengan pandangan penuh nafsu. Dan jangan lupakan, tangannya yang memegang berbagai macam alat sex toys.

Kyungsoo berniat kabur, tapi entah mengapa dewi fortuna tak berpihak padanya. Dengan mudah tubuh kecilnya ditangkap dan dibanting di atas kasur yang ada di kamar Tao. Mengukung tubuh Kyungsoo di bawahnya. Tao mengeluarkan smirk yang entah mengapa, Kyungsoo merasa ketakutan.

Tao, pemuda tampan. Kekasih seorang Kyungsoo si wakil ketua klub vokal di universitasnya. Pria China yang ahli dalam bela diri -utamanya wushu- menjadi salah satu idola kampus. Berteman dengan duo maknae yang terkenal mesum juga menjadi anggota inti dari tim basket, membuat wanita maupun pria yang berkuliah disana rela melakukan segala macam cara untuk mendapatkan perhatian dari pemuda penyuka panda itu.

Dan ternyata, perhatian dari seorang Huang Zi Tao jatuh pada pria mungil yang memiliki high voice -Do Kyungsoo-. Pria yang satu tahun lebih tua darinya. Itu membuat semua fans dari Tao merasa iri pada Kyungsoo karena bisa menjadi kekasih dari pujaan mereka.

Kenyataannya, terkadang Kyungsoo merasa ingin teriak. Bahwa -Tao yang selama ini terlihat innocent- akan berubah menjadi seorang yang mesum jika sudah dilanda nafsu. Kyungsoo tersenyum miris, mengapa kekasih polosnya itu gampang tercemar otaknya dari virus yang dikeluarkan duo maknae. Karena, yang menjadi pelampiasan dari rasa penasaran dari -Huang Zi Tao- adalah dirinya.

Kyungsoo merasa wajahnya telah memerah. Antara menahan malu, marah atau mungkin hasrat yang dibangkitkan oleh Tao. Kyungsoo hanya bisa terengah-engah ketika kecupan Tao beralir ke penis miliknya yang sedari dipijat oleh tangan Tao.

"Ahhh" desahan Kyungsoo semakin membuat Tao mempercepat kocokan dan blowjobnya. Membuat Kyungsoo menggelinjang nikmat.

"Taohh ahhhh, lebihh chhepaatthhh."

Kyungsoo ingin keluar. Tapi sepertinya Tao tak mengijinkannya. Dengan tak berperi kemanusiaanya, Tao melepas segala rangsangan yang nikmat di tubuh Kyungsoo.

Kyungsoo mengerang, marah. Kenapa Tao harus berhenti di tengah jalan.

"Yak, Tao. Kau gila hah!" Kyungsoo marah semarahnya. Ia memukul keras kepala Tao, menyalurkan segala emosinya.

"Aww, hyung it's hurt." Tao mengelus kepalanya."Kau melakukan KDRT hyung."

"Aku? Memangnya kau tidak, ha! Cepat lakukan lagi, jangan menggantungku seperti ini."

"Kenapa sekarang hyung terlihat semakin menggairahkan jika marah." goda Tao

"Bastard! Cepat lakukan."

"Tidak, sebelum kau memohon padaku." Tao memasang wajah angkuhnya. Tangan besarnya ia arahkan ke anal Kyungsoo yang berisi vibrator. Mengeluarkannya kasar, dan menciptakan ringisan di bibir kissable milik kekasihnya.

"Memohonlah hyung, hurry up!"

Kyungsoo terdiam, matanya menatap nyalang kearah Tao. Apakah harus dirinya memohon kepada Tao layaknya pelacur diluaran sana. Kyungsoo malu, tapi jika tidak ia tak bisa menyalurkan nafsunya.

"Okay. Tao please ride me, fuck me with your big dick! Aku membutuhkanmu, Tao."

Shit!

Kyungsoo terlalu menggoda jika didiamkan. Bagaimana bisa Kyungsoo berkata dan menampilkan ekspresi sedemikan bitchy-nya. Jika begini, Tao merasa tak kuat untuk menggagahi Kyungsoo.

"Dengan senang hati, my Lord."

Tao mencium punggung tangan Kyungsoo. Membuat sang empunya merona. Untuk awal, Tao hanya mengecup ringan seluruh wajah Kyungsoo. Tapi tak selang begitu lama, ciuman ringannya berubah menjadi sebuah ciuman menuntut. Memaksa Kyungsoo untuk saling bertukar air liur.

Tangan Tao pun dengan lihainya menggoda puting merah Kyungsoo. Dipilinnya hingga kekasihnya itu menggelinjang, meronta dalam kenikmatan. Tapi segala rangsangan yang diberikan Tao tak hanya itu saja. Bibirnya sudah beralir ke leher, menciptakan bercak kemerahan dan tak lupa tangan satunya juga di gunakan untuk menggoda penis mungil Kyungsoo.

Menghantarkan segala kenikmatan yang memabukkan bagi Kyungsoo.

"Ahhh~, taohh! I willhhh comehh." dan tak lama Kyungsoo keluar. Mengotori tangan besar milik Tao.

Nafasnya terengah, tapi bibirnya tersenyum puas. Kyungsoo merasa lega sekarang.

"Sudah keluar, cepat sekali." Tao menyeringai. Sedangkan Kyungsoo mendengus kasar. Tanpa kata ia mendorong Tao, menelantangkan tubuh tinggi di atas kasur dengan dirinya yang berada di atasnya. Uhhh~ uke on top.

"Well, kurasa sekarang giliranku memuaskanmu."

Segera Kyungsoo melancarkan aksinya. Seperti yang di lakukan Tao, Kyungsoo juga melakukannya ke tubuh Tao. Membawanya keciuman panas dan menggoda penis besar yang masih terbungkus celana itu.

Setelah berciuman panas, tangan-tangan lentik Kyungsoo membuka cepat celana jins dan tak lupa juga underwarenya juga. Seolah Kyungsoo tak sabara untuk mencicipi batang kemaluan kekasihnya itu.

"Wow, calm down sayang. Kau tidak akan kehilangan penisku."

Tak menghiraukan perkataan Tao, Kyungsoo lebih memilih memijit pelan milik kekasihnya. Matanya terlihat seperti singa yang ingin menerkam mangsanya. Tanpa kata, Kyungsoo membawa penis Tao ke dalam mulutnya. Dikulum, dihisap, dijilati dan digigiti pelan. Menggoda kekasihnya yang tampan.

"Ahhh." Tao mendongak, service dari sang kekasih membuat dirinya lupa daratan. Selagi ia masih memiliki kesadaran, Tao menarik kepala Kyungsoo. Menjauhkannya dari kejantanannya yang menegak itu. Balas membating Kyungsoo ke kasur lalu menindihnya.

"Cukup basa-basinya. Ayo kita mulai ke intinya, hyung."

Kyungsoo mengumpat kasar. Oh My God! Ini adalah sex terhebat yang pernah ia lakukan dengan Tao. Entah Kyungsoo harus berterima kasih atau tidak kepada duo maknae, karena mereka Kyungsoo bisa melihat sisi liar Tao yang berbeda dengan kegiatan intim mereka yang sebelumnya.

Tao terlihat seperti seorang pencandu sex yang sangat pro dalam memainkan tubuh partnernya menggunakan sex toy. Seperti sekarang, Kyungsoo hanya bisa merintih nikmat. Lubangnya yang berisi vibrator disodok kasar oleh Tao. Penisnya di beri cock ring dan putingnya di jadikan mainan oleh Tao. Dihisap, dipilin dan digigit. Kyungsoo tak dapat menahan keniknatannya.

"Yahhh, disitu Taohh. Lebihh cepat hhh fast- terhh." pinta Tao.

"Kau nikmat, hyung. So delicious!" lalu bibir Tao meraup bibir bengkak milik Kyungsoo. Mengajak bertarung lidah dan bertukar saliva.

Genjotannya di tubuh bagian bawah Kyungsoo semakin dipercepat. Mengobrak-abrik bagian dalam sang kekasih. Cairan precum keluar sedikir demi sedikit, semakin memperlancar kegiatan keluar masuknya.

Tubuh Kyungsoo terhentak kasar, matanya membuka menutup dan bibirnya mengeluarkan desahan. Begitu nyaring dan itu semakin membakar hawa nafsu sang dominan.

Tanpa menghentikan gerakan pinggulnya, Tao membalik kasar tubuh Kyungsoo. Doggy style~ dan itu membuat Kyungsoo semakin menjerik kencang. Frustasi, ia lampiaskan nafsunya dengan mencengkram sprei yang bahkan sudah tak berbentuk. Wajahnya ia tenggelamkan ke bantak ketija Tao semakin bersemangat menghujam lubangnya.

"Ahh tao-ahh, mmhh aku inghhinn keluar ahh." ingin keluar tapi penisnya di lapisi cock ring. Kyungsoo frustasi. Ingin menonjok Tao yang seenaknya menunda ia ingin buang sperma.

"Sebentarhh lagi. Bersama hyunghh!" genjotan itu semakin cepat. Kyungsoo membuka bibirnya, mencari oksigen untuk bernapas. Sungguh hujaman kasar dari Tao membuatnya lupa cara bernapas.

Ketika Tao merasa dirinya dekat dengan pelepasannya, ia membuka cook ring yang melapisi penis mungil Kyungsoo dan menggantikannya dengan jari jempolnya. Menutuk lubang urin itu agar Kyungsoo tidak datang mendahuluinya. Lalu tangan satunya ia arahkan ke vibrator yang bersarang di hole kemerahan, tanpa menghentikan gerakannya Tao melepas vibrator itu dan membuangnya.

Setelah itu ia kembali membalikkan tubuh Kyungsoo untuk menghadap kearahnya. Kaki putih itu, ia buka lebar agar semakin leluasa untuk menyodok lubang yang bahka sekarang terlihat memerah dan melar. Kyungsoo mendesah-desah dan Tao mempercepat genjotannya.

Tak lama kemudian, baik Kyungsoo ataupun Tao mendesah lega. Mereka sama-sama keluar. Dengan Tao yang memenuhi lubang Kyungsoo dengan spermanya dan Kyungsoo yang membasahi area sekitar perut mereka setelah pelepasnnya.

Ketika mereka telah sadar akan nikmatnya pencapain keluarnya hasrat, Tao membawa Kyungsoo ke ciuman dalam namun tidak ada nafsu di dalamnya. Hanya cinta dan kasih sayang dicurahkan.

"Hhh, terima kasih. Ini adalah kado terbaik yang diberikan Tuhan untukku." Tao berkata setelah sesi ciuman -after sexnya-. Menyatuka kening mereka berdua dan saling tersenyum satu sama lain. Saling menghantarkan cinta lewat tatapan mata yang beradu pandang itu.

"Wo ai ni, my beloved Kyungsoo."

"Nado saranghae, my panda."

"Hhhh, hyung. Penisku tegang lagi." ucap Tao dengan wajah polosnya.

Sedangkan Kyungsoo membulatkan matanya, ia lupa kalau Tao masih belum mengeluarkan penisnya itu.

"Yak, aku sudahh capek. Ahhhhhh!!"

Ingin menghalangi niat Tao, tapi Kyungsoo sudah dibuat tak berdaya lagi oleh Tao dengan genjotan yang bahkan jauh lebih liar dari sebelumnya.

-Kita doakan semoga Kyungsoo segera selamat dari cengkraman kekasihnya yang dibutakan nafsu-.

Jongin terbangun dari tidurnya. Meregangkan otot tubuhnya yang kelelahan akibat aktivitas olahraga yang dilakukannya tadi malam. Bangkit dari kasur ia duduk di pinggirannya lalu mengambil handphone hitamnya. Keningnya mengernyit ketika melihat ada notification pesan. Dan itu dari sahabat pandanya.

From: Panda china

To: Me

Its awesome. Aku mencoba apa yang kau tulis di note itu. Dan hasilnya, tidak buruk. Well aku berterima kasih padamu, black kim.

Note:

Coba itu ke bocah albino

.