Simple Story!
Disc: Masashi Kishimoto
Pairing: SasuNaruSasu
Rat: K, K+, T
Warn: OOC, miss typo, tidak bersambung antara chapter 1 dengan yang lainnya, hanya berbentuk cerita pendek yang tidak nyambung, canon.
Tidak suka, jangan baca!
Cerita ini hanya untuk kesenangan belakang!
Stupid Jeolous—1
Di dalam sebuah hutan….
Terdapat dua pemuda yang sedang berbincang-bincang di atas rerumputan…
"Sasuke!" teriak Naruto—tidak tenang. Ia sedang berbaring di atas rerumputan, ketika Sasuke duduk di sebelahnya.
"Hn? Ada apa Naruto?" tanya Sasuke dengan ekspresi polos—tidak merasa berdosa. Ia sibuk membuka celana Naruto, ketika sang Uzumaki terus menahan tangan Sasuke.
"Le—lepaskan aku!" perintah Naruto, sebal sembari terus berkutat dengan tangan Uchiha. "U—untuk apa kau membawa tinta dan koas itu?" tanya Naruto, ketakutan ketika pemuda bermata onyx di dekatnya memaksa dirinya untuk terus membuka celana. "A—aku tidak ingin melakukan hal bodoh di area publik!"
Sasuke berhenti berkutat dengan tangan Naruto. Ia memandang Naruto. "Oh, aku tidak menyangka kau ingin melakukan hal-hal menyenangkan denganku di area lebih private, nakal sekali Naru-chan~" komentar Sasuke—menyebalkan. Tetapi, nada sinis masih keluar dari mulut tersebut.
Mata Naruto terbelalak.
E—EH!
"AKU TIDAK INGIN MELAKUKANNYA DIMANAPUN!" teriak Naruto karena teman se-team sekaligus pacarnya ini begitu pandai membalas perkataan yang dilontarkan pada dirinya.
Sasuke kembali mencoba menarik tangan Naruto. "Ayolah!" katanya, setengah merajuk.
Naruto menahan celananya. "Nggak, Sasu!" seru—Naruto.
Sasuke masih mencoba untuk menurunkan celana Naruto. "Ayolah, sexy, naughty, bit—"
Naruto berusaha menahan tangan Sasuke. "SASUKE!" teriak Naruto, memotong nyanyian Sasuke (?).
Mata onyx menjadi sangat tajam memandang wajah Naruto. "Jika tidak seperti ini aku tidak bisa menunjukan pada semua orang, jika kau adalah milikku. Kau milikku dan tidak boleh ada yang menyentuh dirimu seperti yang tadi Kakashi lakukan!" kata Sasuke. Ia salah paham atas salah satu jurus yang dilancarkan oleh gurunya pada Naruto.
Mata Naruto terbelalak. Mulutnya membuka-tutup, mencari kata-kata. "Sa—Sasuke..," gumam Naruto—ngeri. "WAKTU TRAINING TADI ITU JURUS PENDERITAAN 1000 TAHUN! DI—DIA MENUSUK I—ITUKU BUKAN MAKSUD UNTUK—untuk—untuk melakukan hal tidak-tidak!" Naruto menghela napas—berat, susah menjelaskan semuanya pada Sasuke. Ia memandang Sasuke lekat-lekat, ketika wajah Uchiha masih saja stoic. "Ya, ya, ya.. yours!" Naruto merubah posisinya menjadi terduduk. Ia memeluk Sasuke, dan menenangkan pemuda tersebut.
Sasuke membalas pelukan Naruto dengan erat. "Mine.. cuman milikku. Semua milikku. Bahkan, dirimupun dilarang untuk menyentuh tubuhmu tanpa ijinku karena kau milikku..," kata Sasuke semakin protective.
Naruto mendengus geli mendengar perkataan Sasuke. Ia merasa Sasuke sudah sangat tenang, dan melupakan koas dan tintanya.
.
.
Hening.
Hanya semilir angin berhembus yang bisa mereka dengar ketika…
Terasa Sasuke tersenyum setan di pelukannya. "Seorang ninja pantrang mencabut omongannya, bukan?" bisiknya, dengan nada mematikan.
A—apa?!
"Jika kau berkata kau adalah milikku dan aku tuan atas tubuhmu, jadi aku masih bisa melukis di pantatmu, kan?" tanya Sasuke—kembali polos. "Aku belum yakin kau tidak akan disentuh oleh ninja lain jika aku tidak melakukan itu semua!" Sasuke melepas pelukannya. Ia mulai kasak-kusuk kembali membuka tutup botol tinta berwarnanya.
Naruto hendak mundur menjauhi Sasuke, tetapi Uchiha bungsu memegang pergelangan tangannya dengan erat.
"E—EPHHHHHHHH?!" Naruto shock setengah mati sebelum dia nyengir miris.
AGHHHHHH!
Naruto ingin melempar meja rasanya. Rupanya Sasuke si protective bastard tetaplah protective. Sedemikian rupa Naruto mencari alasan agar terhindar dari koas dan tinta tersebut, tetaplah keinginan Sasuke tidaklah bisa dialihkan. Ia akan terus berusaha mengecap Naruto, hingga seluruh dunia tahu Naruto Uzumaki hanyalah milik seorang Uchiha Sasuke.
Miliknya.
Tamat untuk Jeolous—1
Holla~
Salam kenal dari Ru-pion ^^
Mohon bimbingannya untuk semua cerita Ru-pion ini sempai-tachi! XP
#menunduk hormat#