Uzumaki PuTiLiciOUs presents:
Malaikat Juga Tahu
Naruto © Masashi Kishimoto, Malaikat Juga Tahu © Dewi Lestari
Songfic, FP-POV (First Person's Point of View)
:::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::
Kurasa, kisah cinta segitiga ini akan terus dikisahkan di tanah Negara Hi. Menjadi bahan gosip ibu-ibu senggang, pengisi waktu luang mereka. Kisah ini menarik. Sangat menarik. Kisah cinta segitiga antara seorang pemuda hiperaktif yang ternyata menjadi seorang Hokage, istrinya yang adalah seorang pemimpin sebuah klan terkenal, dan seorang ninja medis super.
Namun tahukah mereka, kalau kisah cinta segitiga ini pada awal sampai tengahnya sangatlah menyakitkan untuk salah satu pemerannya?
Aku. Akulah orang yang tersakiti itu. Aku, Hyuuga Hinata. Putri pertama Hyuuga Hiashi, pemimpin Klan Hyuuga. Calon pemimpin Klan Hyuuga yang diabaikan oleh ayahnya yang lebih sudi untuk melatih adiknya.
Kalau begitu, kau pasti tahu siapa dua pemeran lainnya. Sang pemeran kedua, Uzumaki Naruto, putra Yondaime Hokage, jinchuuriki monster rubah ekor sembilan, Kyuubi. Cinta sejatiku. Dan pemeran terakhir, Haruno Sakura, chuunin berambut merah muda, murid Godaime Hokage, salah satu ninja medis terbaik di Konoha.
Kisah romansa ini dimulai sejak kami masih di Akademi. Di hari pertama aku bertemu dengan Naruto, aku langsung jatuh cinta padanya.
Dan Naruto pun, langsung jatuh cinta pada Sakura.
:::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::
Lelahmu jadi lelahku juga
Bahagiamu bahagiaku pasti
Berbagi takdir kita selalu
Kecuali tiap kau jatuh hati
:::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::
Aku selalu ikut senang saat Naruto senang. Aku ikut sedih jika Naruto sedih. Aku selalu menemaninya saat ia kesepian. Aku selalu mencoba untuk membangkitkan semangatnya jika ia sedang down.
Namun jika hatinya sedang berbunga-bunga karena Sakura… hatiku justru sakit. Sakiiiiiit sekali, seperti ditikam belati. Aku selalu ingin menangis dan meraung-raung, namun aku selalu menyimpan perasaanku dalam-dalam dan menyembunyikannya dengan senyumku.
Bahkan ketika Naruto meminta saranku… aku memberikan saran terbaikku.
Ya… aku memang bodoh. Bukannya mencegah Naruto semakin mendekati Sakura, aku malah memperlancar jalannya untuk mengencani Sakura. Haha. What a fool.
:::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::
Kali
ini hampir habis dayaku
Membuktikan padamu ada cinta yang
nyata
Setia hadir setiap hari
Tak tega biarkan kau sendiri
Meski seringkali kau malah asyik sendiri
:::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::
Naruto selalu baik padaku. Ia bahkan membalaskan perlakuan Neji-niisan kepadaku di ujian chuunin waktu itu. Kuakui, aku sangat tersentuh atas kebaikannya itu. Namun segera kusadari, ia menyayangiku bukan sebagai seorang kekasih. Hanya sebagai sahabat.
Tiga tahun berlalu semenjak ujian chuunin itu. Aku, Naruto, dan Sakura sudah berubah. Namun tidak dengan perasaanku terhadap Naruto. Aku tetap mencintai dan mengharapkannya, meski ia telah meninggalkanku untuk berlatih dengan Jiraiya-sama.
Perasaan Naruto kepada Sakura pun tak berubah juga. Ia masih berusaha mengajak Sakura berkencan. Usahanya gigih sekali, meski sebenarnya ia tahu kalau Sakura mencintai Uchiha Sasuke, ninja pelarian itu.
Dan sebenarnya Naruto pun tahu kalau aku mencintainya. Ya, Kiba yang memberitahuku. Mereka kan cukup akrab. Namun Kiba juga memberitahuku satu hal lain: Naruto masih terlalu berharap kepada Sakura. Kenyataan yang sebenarnya tak perlu diberitahu lagi, karena aku bisa melihatnya di mata Naruto saat ia menatap Sakura.
Huff. Hidup ini memang penuh perjuangan, ya? Kurasa perjuanganku untuk mendapatkan cinta Naruto sudah maksimal, sampai-sampai aku tak tahu harus melakukan apa lagi. Aku selalu ada untuknya, namun ia tak pernah membalas cintaku.
Jalan pikiran cowok memang sulit ditebak!
:::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::
Karena
kau tak lihat terkadang malaikat
Tak bersayap, tak cemerlang, tak
rupawan
Namun kasih ini silakan kau adu
Malaikat juga tahu
siapa yang jadi juaranya
:::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::
Yah… aku tahu, aku bukan manusia yang supersempurna. Aku bukan malaikat. Well, malaikat juga tak selalu berwujud sempurna, kan? Terkadang mereka pun muncul dalam keadaan hina, walau ujung-ujungnya akan kembali menjadi seindah pelangi. Namun aku tak seperti malaikat. Aku punya perasaan. Dan perasaanku tak bisa dimainkan seenaknya.
Yayaya... Naruto boleh membandingkan kasihku dengan kasih Sakura. Aku menyayanginya dengan sepenuh hatiku. Aku tak pernah melakukan apa-apa dengan setengah-setengah. Segalanya harus dilakukan sampai tuntas. Sementara itu… Sakura hanya menyayangi Naruto sebagai sahabat. Tak lebih dari itu. Sakura sendiri yang mengatakannya padaku. Sakura masih menyayangi Sasuke.
Sakura sebenarnya sudah mengatakan kalau ia tak akan pernah menerima ajakan kencan Naruto. Ia masih setia menunggu Sasuke. namun aku tak terlalu yakin dengan kata-katanya. Bagaimana jika Sakura akhirnya luluh dengan kegigihan Naruto? Oh, Tuhan!
Namun aku selalu menanamkan sebuah keyakinan di dalam benakku:
Aku. Pasti. Akan. Memenangkan. Hati. Naruto.
Kuharap begitu, sih.
Well, God knows who will win this battle. Between me and her, God knows.
:::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::
Hampamu
tak kan hilang semalam
Oleh pacar impian
Tetapi kesempatan
untukku yang mungkin tak sempurna
Tapi siap untuk diuji
Kupercaya
diri
Cintakulah yang sejati
:::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::
Mungkin kau lihat Naruto selalu ceria seperti tak punya masalah. Namun kau salah. Naruto sebenarnya masih kesepian, sangat kesepian. Ia masih tertekan atas kepergian Sasuke. Sahabatnya yang lain, Gaara, berada nun jauh di Suna, terlalu sibuk untuk menemuinya. Jiraiya-sama dan Kakashi-sensei telah tiada. Sementara itu, Sakura tak jua membalas cintanya. Sampai sekarang, Sakura masih di impiannya, belum jadi kenyataan.
Tak sadarkah ia kalau aku di sini, mencintainya setengah mati, tulus tanpa pamrih? Mengapa ia tak kunjung membalas cintaku? Mengapa ia tetap mengejar pacar impiannya, sementara ia bisa mendapatkan aku yang nyata? Mengapa, Kami-sama??????
Naruto cinta sejatiku. Aku yakin itu. Cintaku kepadanya tak akan pernah luntur sampai kapanpun. Cinta ini telah teruji selama tiga tahun, ketika Naruto sedang dalam latihan bersama Jiraiya-sama. Meski ada banyak orang yang mengajakku berkencan, aku hanya akan menerima ajakan Naruto.
Aku percaya, cintakulah yang akan memenangkan hati Naruto. Law of attraction harus berlaku di sini. Harus.
:::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::
Kau
selalu meminta terus kutemani
Engkau selalu bercanda andai wajahku
diganti
Relakan ku pergi
Karna tak sanggup sendiri
:::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::
Cinta sejati dibawa sampai mati. Kalimat ini berlaku untukku. Aku sangat mencintai Naruto. Namanya selalu ada di benakku, bahkan saat aku nyaris mati.
Ketika itu, ketua Akatsuki, Pein Rikudo tengah menyerang Konoha untuk menculik Naruto dan mengambil Kyuubi darinya. Tentu saja aku tak bisa tinggal diam. Aku melawan salah satu tubuh Pein dengan sekuat tenagaku, oh, dan juga tenaga Tenten-neesan. Kami berdua bekerjasama, melawan orang jahat itu sampai chakra kami nyaris habis.
Dengan kata lain, sampai kami nyaris mati.
Flashback
Tenten-neesan melemparkan persediaan senjatanya entah untuk keberapa kalinya. Aku bisa melihat, chakranya tinggal sangat sedikit. Sepertinya ia sudah mau pingsan, namun sifat keras kepalanya membuat ia bertahan. Aku sendiri sudah kehilangan banyak chakra, dan mungkin hanya bisa menyerang sekali lagi.
Dan akhirnya, aku nekat. Aku mengeluarkan jurus jyuuken, jurus andalan klanku. Aku tak yakin ini akan berhasil, namun aku harus tetap mencoba.
Dan nyatanya memang tak berhasil. Pein memanggil salah satu hewan kuchiyose-nya yang langsung menyerangku sehingga aku langsung tak sadarkan diri.
Di alam bawah sadarku itu, aku merasa sedang berjalan di sebuah lorong. Lorong itu berisi seluruh potongan hidupku, mulai dari aku kecil sampai saat aku melawan Pein. Dan, di ujung lorong itu ada sebuah cahaya terang. Aku terus berjalan, dan akhirnya keluar dari lorong itu.
Setelah lorong, aku masuk ke dalam sebuah tempat yang sangat kukenal. Ya, ini halaman Akademi Ninja Konoha. Salah satu tempat favoritku di Konoha. Lalu, aku melihat sesosok orang yang sangat kukenal.
Okaasan?
Tak mungkin. Tak mungkin Okaasan. Okaasan sudah meninggal beberapa tahun yang lalu.
"Ya, Hinata sayang... ini Okaasan..."
Oh, Tuhan! Ia bisa membaca pikiranku! Tatapan itu… senyum itu… benar-benar Okaasan! Aku langsung berlari dan memeluknya. Beliau pun membalas pelukanku dengan hangat.
"Okaasan... ini dimana?"
"Ini, mereka bilang, pestamu, Cinta(1). Kau bisa melakukan apa yang kau mau di sini," jawab Okaasan lembut.
"Tapi... Okaasan kan sudah... berarti, aku juga sudah..."
Oh Tuhan. Aku sudah mati. Aku sudah meninggalkan Naruto untuk selama-lamanya. OH, TUHAN!!!
Okaasan tersenyum lembut.
"Belum, Sayang. Masih belum. Ini masih di antara alam dunia dengan alam baka. Kau masih bisa kembali."
"Bisakah?" bisikku putus asa.
"Bisa... asal kau memiliki alasan yang kuat untuk kembali atau ada yang memanggilmu kembali, kau bisa kembali," jawab Okaasan lembut. Oh, Tuhan. Di satu sisi, aku tak mau kehilangan Okaasan lagi, namun di sisi lainnya, aku masih ingin berkumpul dengan keluarga dan teman-temanku di dunia.
Tiba-tiba, aku mendengar sebuah suara. Suara itu sangat kukenal. Suara keras, kasar, dan panik yang memanggil-manggil namaku. Sebuah suara yang pasti meluncur dari mulut seorang Uzumaki Naruto. Okaasan melirikku.
"Lihat kan. Kau sudah mendapatkan tiketmu untuk kembali ke dunia lagi," katanya sambil sedikit nyengir.
"Kalau begitu... aku akan kehilangan Okaasan lagi? Tuhan, Naruto, relakan aku pergi! Di dunia, aku hanya sendiri! Aku ingin bersama Kaasan saja!! Relakan aku pergi!!!!!!"
"Hinata, tenang, Sayang!! Kau tak sendiri di dunia! Masih ada ayahmu, Hanabi, Neji, Naruto, Tenten, dan sejumlah orang lain yang menyayangimu. Kau tak sendiri, Nak! Siapa bilang begitu, Cinta. Kaasan akan selalu ada di hatimu dan menjagamu sampai akhir hidupmu," bisik Okaasan lembut sambil memeluk dan mencium keningku.
"Terima kasih, Kaasan...," bisikku terharu. Okaasan lalu melepaskan pelukannya.
"Cepatlah. Orang yang memanggilmu itu, belahan jiwamu, sudah menunggumu. Oh iya, untuk mendapatkan cintanya, kau hanya perlu berjuang sedikit lagi. Semoga berhasil, Cinta. Kaasan menyayangimu…"
"Aku juga sayang Kaasan…"
Setelah itu, segalanya gelap lagi, dan tiba-tiba aku sudah berada di Rumah Sakit Konoha. Dengan Naruto sedang menungguiku di sebelah ranjangku.
End of Flashback
:::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::
Malaikat juga tahu
Aku kan jadi juaranya…
:::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::
Bertahun-tahun telah berlalu sejak kejadian itu. Dan sekarang, di sinilah aku, di balkon Gedung Hokage.
Dan tebaklah siapa yang ada di gendonganku.
Ya, ia putriku. Buah cintaku dengan cinta sejatiku, Uzumaki Naruto. Buah cintaku, Uzumaki Natsuka.
Ya. Aku memenangkan pertarungan ini. Naruto sepenuhnya milikku sekarang.
Iya kan?
::: The End :::
:::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::
(1). Diterjemahkan dari sebuah kalimat di buku Harry Potter and the Deathly Hallows: This is, as they say, your party.
:::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::
Specially dedicated to The Protector, and our relationship right now. For more info, please open my LiveJournal.
:::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::
Review?
