Choose
Disclaimer: Fujimaki Tadatoshi
Story by Chesee-ssu
Rate: K+
Warning: Standar applied
Character: Midorima Shintarou, GoM, Kuroko Tetsuya, Kagami Taiga, dan Takao Kazunari
Happy reading ...
Midorima tidak suka ini. Midorima tidak menyukai situasi ketika ia diharuskan untuk memilih. Ia benci itu.
Midorima bukanlah orang yang yang plin-plan. Tidak, dalam hidupnya ia selalu memiliki rencana dan selalu memiliki keputusan. Midorima adalah orang yang selalu mempertimbangkan segala sesuatu dengan cermat.
Namun kali ini berbeda, ia tidak bisa memilih ketika ia dihadapkan oleh dua hal yang ia sukai. Rasa sukanya pada mereka itu setara, Midorima tak bisa memilih salah satu diantara mereka. Namun ia harus memilih karena beberapa pasang mata menatapnya tajam, menunggu jawaban tegas dari seorang Midorima.
"Midorima-cchi, kenapa lama sekali, sih!? Ayo cepat putuskan!" seru si rambut pirang, Kise Ryouta namanya.
"Sabar sedikit. Aku sedang berpikir, nanodayo," jawabnya, ia sedang menimbang-nimbang mana yang lebih baik untuk dirinya, matanya menatap si merah sekilas, lalu beralih pada si hitam.
Kagami menggebrak meja, sepertinya ia mulai kesal. "Mau berapa lama lagi, huh? Sudah tiga puluh menit dan kau juga masih berpikir?"
Hampir saja Kagami mencak-mencak jika saja Kuroko dan Aomine tak menahannya. Tatapan Murasakibara dan Kise mendadak tajam. Akashi hanya diam, sedangkan Takao hanya tersenyum simpul, berharap Midorima menyelesaikan ini dengan cepat.
"Jawab saja Shintarou, jangan membuat orang-orang mati penasaran." Akashi akhirnya bicara, nada tegasnya membuat Midorima mati kutu. Ugh, tak bisakah mereka menunggu sebentar lagi? Namun sepertinya teman-temannya tak bisa menunggu lagi. Insting Midorima mengatakan bahwa jika ia mengulur waktu lebih lama lagi maka teman-temannya tak akan segan mendorongnya ke pintu neraka.
Walaupun sudah bawa lucky item, tetap saja nasib Midorima sial. Maklum, peringkat Cancer sekarang berada paling bawah.
"Tak bisakah aku memilih dua-duanya?" tanya Midorima. Sudah ia bilang kan kalau ia benar-benar menyukai keduanya? Ia tidak bisa memilih salah satu diantara mereka.
"Jangan konyol, Shin-chan. Tentu saja tidak bisa, pilih salah satu: hitam atau merah?"
Midorima meneguk ludah, senyum Takao jadi tak normal baginya sekarang. Belum lagi Akashi sudah mulai mengasah guntingnya. Ia harus cepat-cepat mengambil keputusan.
"Baiklah, baiklah, sudah kuputuskan," Midorima manarik napas, berharap keputusan yang ia ambil tidak membuatnya menyesal kemudian. "Aku pilih merah, nanodayo."
"Nah, begitu dong dari tadi!" ujar mereka kompak, bersyukur Midorima telah mendapat pencerahan.
Akashi tersenyum simpul, lalu berkata pada pelayan yang berada di sampingnya. "Sudah dengar 'kan tadi?"
"Yup, jadi sirop cocopandannya empat, sirop kopi tiga, dan es buah satu?" tanya sang pelayan.
Akashi mengangguk, si pelayan pergi, Midorima mengerutkan kening.
"Tunggu, Akashi. Kenapa kau beda sendiri, nanodayo? Itu curang, nodayo." Kata si shooter tak terima.
Akashi menyeringai. "Itu tak curang, Shintarou. Lagipula aku yang mentraktir kalian."
Midorima mendengus, Akashi memang suka seenaknya.
"Oh, ya. Khusus untuk Shintarou aku pesankan siropnya setengah gelas." Seringai Akashi makin lebar.
"Apa? Mana bisa begitu, nanodayo!" seru Midorima.
"Tentu saja bisa. Ingat, aku yang mentraktir kalian, Shintarou."
Midorima kicep, ingatkan Midorima untuk menolak traktiran Akashi apapun alasannya.
a/n: jadi ... ini cerita apa? /krik. Plis ini garing banget orz -_- sebenernya dapet ide cerita ini ketika iseng-iseng ke dapur terus ngeliat sirup rasa cocopandan sama melon, karena saya suka dua-duanya jadi bingung mau minum yang mana, akhirnya saya milih yang rasa melon deh /yaterus. Udah ah, saya bingung sama tulisan sendiri, ini kok rasanya absurd banget ya? Hahahaha, well, trims udah baca *terbang melayang dengan naga tercinta*
