4 Ways to Get a Wife

Chapter 1

.

.

Summary : Wanita yang suka memungut apa saja, Lelaki yang selalu ditolak oleh siapapun.

Kisah romantis mereka dalam sebuah perjanjian jangka pendek!

.

.

.

Genre : Drama, Romance, Little Hurt

.

.

.

Rate : T

.

.

.

Cast : KyuMin and Others

.

.

.

Disclaimer : Cerita ini merupakan remake dari novel berjudul '4 Ways to Get a Wife' yang ditulis oleh Hyun Go wun. Bukan plagiat oke, hanya remake.

.

.

Warning :GS (GENDER SWITCH), Typo (s), OOC.

.

DON'T LIKE, DON'T READ!

.

Sudah tiga hari berlalu sejak upacara pemakaman Direktur Cho Yeung Hwan, penerus satu-satunya Cho Corporation. Suasana hening seakan tidak bisa berhenti, dan semua yang berada di ruangan itu masih berpakaian hitam rapi

Presiden Cho menganggukkan kepalanya pelan, seakan memberi isyarat pada Pengacara Jung, selaku pengacara perusahaan itu untuk segera membacakan surat wasiat yang ditinggalkan oleh almarhum.

"Ehem" deheman Pengacara Jung sontak membuat semua orang yang berada di ruangan itu bergeming dari segala aktivitas dan pikiran mereka masing-masing

"Seperti yang kita ketahui, Direktur Cho selalu bekerja dengan sangat keras untuk perusahaan, bahkan sampai akhir hidupnya. Benar bukan?" ucapan Pengacara Jung ini langsung mendapatkan anggukkan setuju dari setiap orang yang ada di ruangan itu, kecuali satu orangㅡ

Cho Kyuhyun, dia adalah putra kandung Cho Yeung Hwan, yang kini sudah menginjak usia 23 tahun.

Melipat kedua tangannya di depan dada, dengan terus mendengus serta melemparkan tatapan tajam kepada setiap orang yang menatapnya, apalagi reaksi yang tepat untuknya jika bukan kesal? Oh, jangan tanyakan kenapa dia, dia benar-benar risih dan bosan disini.

Sangat berbeda dengan ayahnya, jika Cho Yeung hwan adalah pribadi yang sopan, hormat, pekerja keras, serta ramah. Cho Kyuhyun adalah pribadi suka mengumpat, sopan? Itu hanya dia tunjukkan di depan investor perusahaan appanya saja, begitu juga dengan sifat hormat, ramah? errㅡCho Kyuhyun adalah pribadi yang dingin dan berlidah tajam, jadi jangan main-main dengannya.

Ah, sepertinya ada yang terlupakan, asal kalian tau saja, Cho Kyuhyun setidaknya mempunyai satu sifat yang sama dengan appanya itu, dia adalah seorang pekerja keras.

"Langsung ke intinya saja, sekarang saya akan membacakan surat warisan yang sudah di tulis oleh almarhum" dan inilah yang dinantikan semua orang yang ada di ruangan itu, dan pastinya pandangan orang-orang itu tertuju pada Cho Kyuhyun dan Cho Siwon, kedua putra kandung Cho Yeung hwan.

'Kira-kira Siwon atau Kyuhyun?'

'Aku yakin Cho Siwon-ssi yang akan mendapatkan lebih banyak'

Bisik-bisik orang sekitar itu mulai terdengar, dan jujur saja itu membuat Kyuhyun risih.

Cho Yeung hwan memang memiliki 2 putra, Cho Kyuhyun dan Cho Siwon, tapi bedanya Kyuhyun dan Siwon memiliki ibu yang berbeda, salahkan sifat playboy ayah mereka yang suka mempermainkan wanita.

'Hah, tentu saja pasti Siwon-ssi, Cho Kyuhyun-ssi hanya anak haram, bukan?'

Dan bisikkan yang satu itu sukses membuat Kyuhyun yang sudah super jenuh menjadi berapi-api

"Cih, mengaku orang berkelas, tapi mulut kalian sungguh sangat kampungan" ucap Kyuhyun sinis kepada dua orang pria yang menggosipkan Kyuhyun tadi, Park Yoo ju dan Seo Jung gyu, salah satu teman yang mengaku dekat dengan Cho Yeung Hwan. Dan jangan lupakan tatapan tajam Kyuhyun pada mereka.

Cho Siwon, yang juga berada di ruangan itu menatap kakak angkatnya itu dengan geram dan kesal melihat Kyuhyun yang bertingah tidak sopan lagi. Kyuhyun pun membalasnya dengan senyum sinis khasnya itu.

"Ehem" dehem Presiden Cho berusaha mencairakan suasana yang tegang tadi

Pengacara Jung melanjutkan pembacaan warisannya, "Rumah yang terletak di Jinan dan Ilsan, seluruh saham perusahaan akan diberikan kepada putra tertua, Cho Kyuhyun, dan setengah saham Universitas Kyung Hee akan diberikan kepada Nyonya Kim dan Cho Siwon, putranya"

Kaget, itulah yang dirasakan penjuru ruangan.

"Apa-apaan ini?" Nyonya Kim angkat bicara, "Kenapa anak diluar nikah yang masih belum jelas hubungan darahnya itㅡ"

"Kim Si eun-ssi" Presiden Cho menegur menantunya itu

Sontak, Nyonya Kim menghentikan umpatannya itu, mana berani dia melwan Presiden Cho? Yang benar saja.

Nyonya Kim melayangkan tatapan penuh amarah dan benci pada Kyuhyun, Kyuhyun yang menyadari itu hanya memasang wajah datarnya saja. Dia bahkan sudahㅡsangatㅡrela merawat Kyuhyun yang bukan anak kandungnya selama ini. Dan apa? Nyaris semua warisan suaminya itu akan jatuh ke anak haram itu? Oh, yang benar saja!

"Appa!, ini ide appa hah?"

"Kau benar-benar ingin tahu?" jawab Presiden Cho kepada menantunya itu datar, tapi tidak dengan tatapan tajamnya.

Nyonya Kim yang langsung peka dengan maksud ayah mertuanya itu hanya bisa menunduk, "Maaf"

Sialan, Inikah wujud balas dendamnya pada ku?

Nyonya Kim menyadari, ini mungkin salah satu wujud balas dendam suaminya padanya, ah, tepatnya pada keluarganya. Salahkan keluarganya yang menikahkan Ia dengan paksa dengan Cho Yeung hwan.

"Sialan, apa maksudnya menomorduakan Siwon dan malah anakㅡ" Nyonya Kim menatap Kyuhyun yang masih dengan wajah datarnya itu, Ia pun memilih bungkam.

Kyuhyun tersenyum sinis, apalagi jika bukan 'anak di luar nikah'? Haha, Kyuhyun sudah sangat tau apa yang akan dilanjutkan Nyonya Kim.

Miris memang, dari Ia lahir dan tinggal di Amerika maupun di Korea saat ini, status hina itu terus saja melekat padanya. Sebenarnya tak seharusnya Kyuhyun disebut begitu, karna pernikahan Artis Amerika itu dan anak pengusaha Korea itu berakhir dengan perceraian sebelum mereka sempat mendaftarkan pernikahan mereka itu. Karna perbuatan seenaknya itu, Kyuhyun lah yang menanggung status hina itu selama dia masih hidup di dunia ini.

"Cih, kau pasti senang kan?"

"Biasa saja" Kyuhyun tersenyum meremehkan menjawab pertanyaan ibu tirinya itu, nyatanya, Ia tidak terlalu senang dengan isi surat warisan itu.

PLAK

Dengan geram, Nyonya Kim menampar Kyuhyun. Satu ruangan itu menampakkan wajah terkejut mereka.

"Ibu!" Siwon berusaha menenangkan amarah ibunya yang sudah diubun-ubun itu, Kyuhyun yang melihat itu hanya tersenyum dengan remeh.

"Lakukan lagi, silahkan, kali ini aku akan buat kau puas. Tapi liat saja nantiㅡ"

"Tidak peduli kau siapa ku, jika kau melakukannya lagi, aku tidak akan segan melakukan hal yang lebih, 'Ibu'" Kyuhyun sengaja menekankan kata 'Ibu' dan setelah itu keluar meninggalkan ruangan tersebut.

Sangat menegangkan, bukan?

.

.

.

"Bawel sekali, iya iya eonni akan belikan kau es krim" jawab Sungmin sambil mengayuhkan sepedanya dengan semangat, Ia sedang berbicara dengan adik tercintanya itu di telepon, seperti biasa, adiknya itu merengek meminta oppa tercintanya itu membelikannya sesuatu.

5 menit lagi Ia akan sampai di tempatnya bekerja, kantin Kyung Hee university. Dan Sungmin mengehentikan kayuhan sepedanya, kemudian Ia menghirup aroma favoritnya, sambil memandangi padang rumput favoritnya.

"Hm.."

Hujan baru saja selesai, dan bau tanaman dan tanah itu menyeruak ke hidung Sungmin, asal tau saja, bau ini adalah bau favoritnya. Dari jauh, Sungmin dapat memandangi bunga-bunga yang berwarna cerah itu, seketika, Ia jadi teringat seseorang.

Cho Siwon

Sudah 1 bulan Cho Siwon sering berkunjung ke padang rumput Haru, urusan kuliah lah yang membuatnya sering ke sana belakangan ini. Oh ya, Cho Siwon juga merupakan dosen tamu jurusan tanaman di Kyung Hee university, jadi, dia hanya diminta mengajar setiap 3 bulan sekali.

Menyukai? Oh, mungkin bisa dikatakan begitu. Siwon itu seperti seorang malaikat yang selalu bersinar.

Seketika mata Sungmin langsung memincing ketika melihat sebuah sosok tengah berdiri di atas bukit padang rumput, dari jauh bisa dilihat orang itu sedang mengumpat tidak jelas, sepertinya orang itu sedang kesal.

Mata Sungmin membulat, emosinya naik ketika mengetahui orang itu dengan bodohnya menginjak-injak padang bunga itu, jika dibiarkan, maka bunga matahari yang dalam terik matahari Ia tanam akan mati. Dan Sungmin tidak akan membiarkan itu!

"Hei!" orang itu menatap Sungmin dari jauh, tentu dia mendengar suara teriakan Sungmin.

Ternyata dia namja.

Sungmin mendecak, kenapa harus bunganya yang harus jadi pelampiasan kekesalan namja gila itu?

"Jika kau menginjak bunganya seperti itu, mereka bisa mati!" teriak Sungmin lagi

Sungmin yakin lelaki itu mendengar teriakkannya, tapi mengapa dia masih saja menginjak bunga-bunga itu?

Dengan segera, Ia menghempaskan sepedanya, dan berlari ke arah namja itu melewati setapak jalan kecil, Ia tidak mau merusak rumput-rumput yang masih baru tumbuh itu.

Satu tangkai bunga putus, Sungmin berlebihan? Katakan saja begitu, dia menanam bunga matahari itu saat matahari sedang terik-teriknya, bayangkan betapa lelahnya dia saat itu, dan sekarang? Ada seorang pria bodoh menginjak pekerjaannya begitu saja? Sialan!

"Hei, beraninya kau!ㅡ"

Byur

Sungmin tidak sengaja menginjak salah satu selang pancuran, dan pancuran itu pun mengeluarkan air yang begitu banyak. Otomatis Sungmin terkena imbasnya

"Akh!" Sungmin terjatuh di setapak jalan itu

Berusaha bangkit untuk menegur pria tadi, tapi ternyata sosok itu telah menghilang.

Drrt Drrt, Sungmin melihat ID caller ponselnya, dan menjawab panggilan untuknya itu

"Halo?"

"Sungmin-ah! Kau dimana hah?! Sudah jam berapa ini?! Kenapa belum datang juga?! Kau tau sudah banyakㅡ"

"Aku akan segera ke sana" jawab Sungmin cepat, lalu langsung memutuskan pembicaraannya itu.

Dia terlambat, sialan. Ini semua karna pria kurang ajar nan bodoh itu!

.

.

.

Ini sudah 3 tahun semenjak meninggalnya Cho Yeung Hwan, dan sekarang posisi Direktur sudah berada pada Cho Kyuhyun.

Hari ini di Kyung Hee university akan diadakan rapat komite, 20 menit sebelum rapat pun Kyuhyun menyempatkan diri bereliling universitas yang didirikan ayahnya ini.

Sialnya, Kyuhyun terlambat pada rapat ini karna harus berurusan dengan seseorang yang begitu sensitif melihat Ia menginjak bunga-bunga di padang rumput Haru. Hei, universitas ini miliknya, bunga itu berarti juga miliknya, kan?

"Tumben sekali kau terlambat" bisik Lee Donghae, sahabat sekaligus sekertaris pribadinya itu

"Bukan urusan mu" jawab Kyuhyun datar

"Mereka membicarakan mu, Kyuhyun-ah" bisik Donghae lagi

Kyuhyun memperhatikan setiap orang yang hadir pada rapat kali ini dengan sekilas, "Terlambat atau tidaknya aku, mereka pasti membicarakan ku"

Donghae tersenyum mendengar jawaban sahabatnya itu

Drrt Drrt, ponsel Kyuhyun bergetar di saku celananya. Tapi, Ia tetap mendiamkannya, Kyuhyun sudah tau betul siapa yang menelponnya itu.

Rapat sudah dimulai 30 menit, tapi getaran di ponsel Kyuhyun belum juga reda. Dan itu membuat Kyuhyun semakin dibicarakan

"Angkatlah" bisik Donghae

Kyuhyun tetap diam, memperhatikan investor mereka yang masih menjelaskan sebuah investasi.

"Kau tau kan Yoona itu gadis keras kepala? Bahkan sampai rapat ini selesai pun dia tidak akan berhenti menghubungi mu" bisik Donghae, dia sudah tau pasti siapa yang menelpon Kyuhyun selama ini.

Merasa risih sekaligus geram, Kyuhyun mengambil ponsel dari saku celananya, dan mematikan ponselnya, kesabarannya sudah habis untuk gadis itu.

Donghae hanya menggelengkan kepalanya saja, pemandangan ini sudah terlalu biasa baginya.

.

.

.

Sudah 2 jam 35 menit dari waktu yang dijanjikan. Wanita yang sudah sangat geram karna sejak tadi menunggu Cho Kyuhyun yang akhirnya datang ini menatap wajah tunangannya dengan tajam

"Kau, kenapa terlambat?"

"Aku ada urusan" jawab Kyuhyun bohong, padahal jelas-jelas ada rapat komite yang harus Ia hadiri.

"Beralasanlah, mungkin dengan itu aku bisa memaafkan mu"

"Jika aku ber-alasan, apa kau akan mempercayainya?" tanya Kyuhyun

Ya, Im Yoon ah, atau sebut dia Yoona, selaku tunangan Kyuhyun hanya bisa terdiam, lalu mengalihkan pandangannya ke arah lain.

Kyuhyun mengamati Yoona, dia baru menyadari bahwa sudah sangat banyak yang berubah dari tunangannya ini. Dia sudah sangat berubah dari pertama kali Ia dan Yoona bertemu, tepatnya di salah satu halte bis di kota New York 7 tahun yang lalu

"Kenapa kau memandangi ku? Kagum karna pesona ku?" tanya Yoona langsung ke intinya

Kyuhyun tertawa, dengan paksa.

"Apa salah jika tunangan mu mengamati mu?"

"Jadi kau menganggap ku tunangan mu?" tanya Yoona dengan mata berbinar-binar

"Jadi menurut mu tidak? Atau kau mau aku tidak menganggap mu? Atau sekalian kita akhiri saja?"

Yoona menunduk, pasti akhirnya begini, salahnya memang terlalu percaya diri, "Bukan begitu"

"Lagipula jika ku akhiri, kau sudah menemukan pengganti ku, kan?" tanya Kyuhyun datar, Ia melanjutkan ucapannya, "Ku dengar appa mu sudah menemukan pilihan terbaiknya"

Yoona menunduk, "Jadi kau sudah mendengarnya"

"Tentu. Semua bisikkan itu sangat terdengar di telinga ku", "jadi, apa saja yang sudah kau persiapkan dengan calon suami mu itu, bagaimana orangnya?" lanjutnya

"Kyuhyun-ah!" bentak Yoona, gadis itu berusaha menahan air mata yang terus melesak ingin keluar dari matanya.

"Kenapa?" tanya Kyuhyun santai

"Kenapa? Harusnya aku yang menanyakan itu pada mu!"

Kyuhyun tersenyum tipis, "Tapi itu sudah pilihan appa mu kan"

"Tapi aku memilih mu!" geram Yoona

Kyuhyun terekeh, "Tenangkan diri mu, Yoona-ah"

Hening.

Setelah merasa dirinya tenang, Yoona pun angkat bicara, "Sepertinya, kau benar-benar ingin berpisah dengan ku, ya?"

"Aku? Bukankah sudah sangat jelas jika kau, ah, tepatnya kau dan appamu yang menginginkan perpisahan kita" Kyuhyun berkata dengan terus terang, memang itulah kenyataannya, tapi tidak untuk Yoona yang ingin berpisah dengannya.

"Tapi kau tidak pernah menahan ku"

"Aku tidak yakin bisa menahan kemauan appa mu" Lagi-lagi arah pembicaraan mereka ke appa Yoona, er.

"Kau mau menikahi ku atau tidak, sih?" inilah pertanyaan yang selama beberapa tahun terakhir ini.

"Menurut mu?" tanya Kyuhyun berbalik. Kyuhyun, orang ini masih mencintainya atau tidak? Benar-benar membuatnya frustasi.

"Baiklah, aku akan menikahi pria itu. Lalu, kau akan menikahi wanita seperti apa?"

"Bukan Im Yoon ah, yang pasti" Kyuhyun brkata dengan tegas

Yoona tersenyum sinis, lelaki di depannya ini bukan seperti Cho Kyuhyun yang pernah Ia kenal dulu.

"Menurut mu, kau bisa mencari wanita yang lebih baik dari ku?"

"Kenapa tidak? Aku ini Cho Kyuhyun, pasti banyak wanita di luar sana yang tidak suka 'marah-marah' dan 'cerewet'" ujar Kyuhyun, dia sangat sengaja menekankan kata 'marah-marah' dan 'cerewet'

"Baiklah, wanita yang pendiam dan tidak pernah marah-marah, hm, lumayan juga" Yoona berusaha menahan emosinya. "Mau yang lebih muda atau lebih tua?" tanyanya lagi

"tentu lebih muda, ah, asal jangan terlalu muda, aku tidak mau menghadapi gadis labil"

"Sangat berbeda dengan ku"

"Aku senang kau menyadarinya" Kyuhyun tersenyum sinis

"Cih, kau tau? Tidak ada wanita yang tidak marah atau cerewet jika kekasihnya datang terlambat dalam janji mereka" Yoona mendecih

"Ya memang, tapi tidak seperti mu juga" Oh sungguh, tangan Yoona sudah terkepal kuat di bawah meja

Cih, baik, akan kucari wanita idaman mu itu, Cho Kyuhyun. Kita lihat saja nanti, apa kau masih bisa menghindari ku seperti ini

"Ah ya, jangan carikan aku wanita yang bodoh dan hanya bisa merepotkan" tambah Kyuhyun sambil tersenyum tipis

Yoona tau Kyuhyun tidak berniat untuk tersenyum, senyuman kecil itu nampak dipaksakan. Kyuhyun sudah sangat berubah, saat dia kembali ke Korea, saat itulah Yoona mulai merasa bahwa Kyuhyun sedikit demi sedikit sudah berubah, dan sekarang, dia sudah sangat berubah.

"Tentu saja, aku tau betul kau tidak suka gadis bodoh"

"Bagus kalau begitu" Kyuhyun menjawab santai

Sebuah sms masuk ke ponsel Kyuhyun, dengan cepat Ia membacanya

Kembali lah ke Kyung Hee, kau akan melakukan belusukan di sana, sekaligus berkenalan dengan seluruh pekerja, cepat!

Yoona mengeryitkan keningnya, merasa ingin tahu siapa yang meng-sms Kyuhyun di saat mereka sedang berdua seperti ini, "Siapa?" tanyanya

"Donghae"

"Lalu?"

"Dia menyuruh ku ke Kyung Hee sekarang, untuk melakukan belusukan" jawab Kyuhyun datar

"Pergilah" suruh Yoona

Kyuhyun tersenyum tipis, "Tanpa kau suruh, aku juga akan pergi"

"Aku akan mencarikan wanita seperti yang kau inginkan"

"Oke, aku pergi" jawab Kyuhyun, Ia sedikit mengeluarkan senyum tipisnya, kali ini senyum tulus lah yang keluar dari bibirnya itu.

Kita lihat saja nanti, Kyuhyun-ah.

.

.

.

"Kenapa kau tidak bilang ada belusukan? Kan aku tidak harus bolak-balik seperti ini" gerutu Kyuhyun

"Aku kasihan pada Yoona, kasihan jika dia menunggu lebih dari 4 jam" jawab Donghae tenang

"Boss mu dia, atau aku?" tanya Kyuhyun ketus

Donghae terkekeh, "Tentu saja kau, Direktur Cho" jawabnya

Kyuhyun menatapnya sinis

"Ayolah Direktur Cho, kau sungguh kekanakan hm? Mari kita mulai belusukan mu ini" ujar Donghae sambil tertawa geli

Kyuhyun mendecih, melihat kelakuan tidak sopan dari sekertarisnya ini.

.

.

.

"Sungmin-ah!" Eunhyuk memanggil Sungmin dengan keras

Sungmin menghampirinya, "Telinga ku masih berfungsi dengan baik, tidak perlu sekeras itu!"

Eunhyuk terkekeh, "Hehe. Habis ku pikir nuna ada di luar"

Sungmin memutar bola matanya kesal, "Jangan panggil aku nuna, bahkan usia kita hanya terpaut beberapa bulan, jujur aku geli mendengarnya, Hyuk-ah"

"Semuanya sudah siap kan, nun?" tanya Eunhyuk, Sungmin menatapnya tajam, sahabatnya ini sungguh suka sekali menggodanya.

"Kau mau aku tendang seperti beberapa bulan itu, hah?" tanya Sungmin sambil memberikan deathglarenya

Eunhyuk memandangnya seram, jika begini, dia sudah tidak bisa apa-apa lagi, apalagi jika sahabatnya ini menendangnya dengan gerakan Matrial Artnya itu, bisa-bisa kakinya merasa ngilu selama 2 minggu.

"Aku hanya bercanda, Sungmin-ah" ujar Eunhyuk, Ia menatap sahabatnya itu datar

"Sungmin, Eunhyuk! Cepat! Direktur sudah berada di depan pintu!" teriak Nyonya Jung, selaku pemimpin kantin Universitas Kyung Hee

"Ayo, Hyuk-ah" ajak Sungmin

.

.

.

Semua pekerja di kantin Universitas Kyung Hee sudah berada dalam posisi masing-masing, Sungmin dan Eunhyuk berada di posisi paling ujung. Jujur saja, Sungmin penasaran siapa penerus Kyung Hee University ini, selama 2 tahun Sungmin bekerja di sini, Ia sama sekali belum mengenal nama dan wajah direkturnya sendiri, keterlaluan memang, tapi salahkan saja sang direktur yang tidak jarang sekali mengunjungi universitasnya ini.

"Direktur Cho sudah sampai"

Mendengar itu, Sungmin sedikit menjinjitan kakinya, Ia berada di posisi ujung, sementara banyak orang yang ada di sebelahnya, dan salahkan juga tubuh Sungmin yang mungil itu. Oh, sungguh Ia antusias ingin melihat Direktur Cho itu

Sudah banyak pekerja yang dikenalkan Nyonya Jung kepada Direktur Cho, dan sebentar lagi, bagian Sungmin.

"Ah, Direktur Cho, saya akan memperkenalkan anda dengan pekerja kantin teladan di sini, Ia merupakan yang paling rajin di sini" ujar Nyonya Jung

Sungmin yang mendengar itu, hanya tersenyum bangga, sudah pasti pekerja yang disebut itu dirinya.

"Ah, ini dia, namanya Lee Sungmin" Sungmin merasa ada dua kaki yang perlahan ada di hadapannya, Sungmin memandang kaki berbalut sepatu berwarna colat pekat, Ia memandangi sepatu itu semakin ke atas, dan sekarang berlanjut pada celana panjang berwarna hitam pekat, dan berlanjut pada jas berwarna hitam pekat juga, dan akhirnya terhenti di wajah sang pemilik.

DEG

Mata mereka bertemu, dan Sungmin baru menyadari wajah itu.

Dia kan yang di padang rumput, batinnya.

Kaki Sungmin melemas. Oh tidak, tadi Nyonya Jung memanggilnya Direktur Cho, bukan? Jangan bilang bahwa namja di depannya ini Direktur Cho!

Sungmin menunduk, tak berani memandangi Direktur Kyung Hee University tersebut.

"Annyeong, Cho Kyuhyun imnida" sapa Kyuhyun, Ia mulai mendekati sosok mungil Sungmin

Sungmin menggigit bibirnya, Semoga dia tidak mengingat ku, semoga dia tidak mengingat ku!

"Ah, A-annyeong. Lee-Lee Sungmin, imnida" jawab Sungmin, lalu Ia membungkuk hormat.

"Ku dengar, kau pekerja teladan di sini, benarkah?" tanya Kyuhyun sambil tersenyum. Dan mulai berani, Sungmin mengangkat wajahnya, dan terpampanglah wajah Cho Kyuhyun yang baru sekilas Ia pandang tadi.

Sungmin menyengir kaku "Ah, biasa saja. Mereka saja yang terlalu melebihkan"

"Ku rasa mereka benar, kau itu teladan. Sangkin teladannya, kau bahkan berani menegur dan membentak Direktur mu sendiri" Kali ini kalimat itu terlontar dengan sebuah senyuman, atau tepatnya sebuah seringai.

Tamatlah riwayat mu, Lee Sungmin.

.

.

.

Chap 1 selesai! . Haha, saya merupakan newbie dalam dunia fanfiction, jadi bisa dibilang, ini adalah ff pertama saya.

Saya harap para readers sekalian menyukai karya saya ini, ya walau merupakan sebuah remake. Dan saya harap kalian tidak menjadi silent readers, tinggal memberi review, saya rasa itu tidak susah.

Dan saya harap para readers tidak kecewa duluan karna KyuMin mommentnya masih sedikit, ini masih chap 1, bukan?

Next? Review, please.