My Sexy Succubus
.
Prolog
.
"Siapa kau?"
"Mmmph"
"Aku akan memanggil polisi."
Namun naasnya Itachi, dari tempatnya berbaring dia tidak bisa menjangkau handphone-nya. Jika bukan karena sepasang tangan memeluk erat lengannya dan saat Itachi ingin mencoba melepaskan diri cengkeramannya bertambah kuat apalagi jika mengingat kuku yang sangat tajam yang terasa di bawah lengannya. Itachi hampir berfikir kalau itu adalah cakar. Apalagi kalau melihat sepasang sayap, seperti sayap seekor kelelawar dengan garis merah di tulang utamanya yang sedikit terbentang di atas dadanya. Lebih tinggi lagi Itachi mengangkat kepalanya dia melihat rambut merah kejinggaan tersebar di bantalnya tepat diatas pundaknya tergeletak sebuah kepala dengan sepasang telinga kucing berada di atasnya.
Seketika Itachi membuka mulutnya untuk berteriak namun bahkan sebelum satu suara bisa keluar. Sebuah tangan dan kuku-kuku tajam bercat merah membekap mulutnya. Untuk tangan yang bisa dibilang kecil dibandingkan miliknya sendiri itu, bekapan yang menutup mulutnya termasuk sangat kuat. Seketika Itachi melotot pada si penyusup di atas tempat tidurnya. Namun, alangkah terkejutnya Itachi saat melihat pemandangan di depannya.
Sepasang payudara berukuran mencapai cup D dengan kulit sewarna cappuccino yang dia sering minum. Gundukan tersebut terlihat lembut, padat dan parahnya ada tepat di depan wajahnya, di atas rusuk-rusuknya. Bahkan, dia bisa merasakan dua buah puting berwarna merah kecokelatan yang sedang menegang dan merekah dari kaos singlet yang dipakainya. Apalagi posisinya, dengan sedikit menyangga tubuh dengan siku. Membuat keduanya tampak sangat menggiurkan. Dia rela menyerahkan keperjakaannya pada si wanita penyusup sexy yang sekarang sudah duduk di pinggulnya.
Memaksakan matanya untuk mengalihkan pandangannya dari pemandangan yang menggiurkan tersebut. Itachi mengarahkan matanya ke arah wajah sang penyusup. Jika menurut Itachi pemandangan payudaranya itu indah maka wajahnya lebih indah lagi. Wajah oval, dengan dagu kecil serta bibir bawah yang sedikit penuh, sensual berwarna merah muda dan basah secara alami itu terlihat lembut dan kenyal. Bibir yang membuat siapa saja yang melihatnya tidak akan puas jika hanya dengan menatapnya. Bibir yang bisa membuat laki-laki bahkan perempuan bisa berbuat dosa. Wajah itu juga memiliki hidung bangir dengan pipi yang memiliki 3 garis melintang yang saat ini sedang memerah dan itu menambah kata imut di samping kata cantik. Sungguh, Kami-sama mungkin sedang dalam mood yang baik saat menciptakan 'manusia' di atas tubuhnya ini. Namun, matanya sungguh aneh sekali. Mana ada manusia dengan pupil seperti seekor kucing. Iris di sekitarnya berwarna biru, yang belum pernah Itachi lihat ada warna biru seperti itu. Dan mata besar itu memiliki bulu mata yang lentik sekali berwarna hitam dengan ujung merah serta alis senada dengan rambutnya yang melengkung sempurna di atas kedua mata besar itu. Samar-samar Itachi merasakan ada bulu-bulu halus yang sedari tadi menggelitik sepanjang kaki Itachi. Apa itu ekor? Tapi kenapa banyak sekali. Sepertinya bukan hanya 1 atau 2.
Itachi bahkan sampai tidak sadar kalau dia sudah tidak lagi melotot. Sebegitu terpesonanya Itachi, sampai-sampai yang di tatapnya sudah tidak membekapnya terlalu erat. Sampai sebuah suara yang sangat merdu dan lembut seperti beludru, menyentakkannya dari kekagumannya.
"Sudah selesai mengagumi wajahku? Aku ingin sarapan."
What the Hell?!
Disclaimer(c): Naruto Uzumaki milik Masashi Kishimoto
WARNING
Jika ada kesamaan dalam penulisan cerita, penulis mohon maaf sebesar-besarnya. Semua ini murni imajinasi penulis saja. Tolong kritik dan saran harap membangun.
Mengandung adegan dewasa, sehingga langsung saya privat.
Jika masih di bawah 18 tahun, tolong pertimbangkan lagi untuk membaca cerita ini. Cerita ini di tujukan bukan untuk merusak moral, menyinggung SARA, pornografi atau hal negatif lainnya.
Cerita ini di buat untuk hanya bacaan hiburan semata.
Di sinilah mereka berdua sekarang. Duduk berhadapan di dapur kecil apartemen Itachi. Setelah, mengucapkan sarapan. Itachi kira dia akan beranjak dari pinggulnya dan menuju dapur, namun tak disangka justru dia hanya bergeser kebawah dari pinggulnya sehingga wajah sang penyusup cantik tepat berada di atas keperkasaannya. Tindakan yang di lakukan selanjutnya pun tak dapat Itachi sangka. Diiringi senyuman bahagia, atau Itachi menyebutnya 'senyuman pemangsa' maka antara shock dan tidak percaya pagi itu Itachi mendapatkan blow job terbaik sepanjang hidupnya. Dia masih perjaka jadi di bandingkan masturbasi sendiri rasanya sangat jauh. Hei, Itachi berasal dari keluarga baik-baik dan pasti di didik dengan benar pula. Setelah desahan puas dari sang penyusup dan juga blow job terbaik, untuk Itachi tentu saja. Dengan perasaan puas, urusan pagi setiap pria terselesaikan dengan sangat indah hari itu.
"Jadi, kau ini siapa? Atau… apa?"
Setelah 'sarapan' di atas ranjangnya si wanita langsung menepuk perutnya. Seolah kenyang. Namun saat dia mencium sesuatu yang ternyata buah apel yang ada di dapur Itachi tidak menyangka dia masih butuh makanan biasa. Dengan keadaan sang wanita yang masih memakai 'atribut'nya jika itu seperti yang dipikirkan oleh Itachi maka Itachi menyuruh sang wanita untuk memakai bajunya. Sekarang keadaanya sudah lebih baik. Wanita penyusup yang sedang makan apel tersebut sudah memperbaiki penampilannya. Setidaknya Itachi memberikan salah satu kaosnya. Itachi tidak ingin berurusan dengan polisi jika wanita ini adalah benar manusia dan melaporkannya karena pelecehan seksual. Walaupun sebenarnya jika sang wanitalah yang melakukan pelecehan terhadap keperkasaannya. Namun lagi-lagi Itachi di buat merasa bodoh. Setelah menjelaskan kenapa dia perlu pakaian, dengan singkat padat dan jelas versi Itachi Uchiha. Akhirnya dia menurut juga. Bahkan dia pun masih mengkritiknya.
"Bukankah akan lebih baik jika tak perlu memakainya."
Itachi harus menahan diri agar tidak mengerang. Suara wanita ini itu sungguh mengganggu. Bukan karena kelembutan di balik suaranya yang seakan-akan saat dia bersuara kulitnya serasa di belai oleh sutra dan beludru terbaik di dunia. Namun efek yang di timbulkannya. Suara itu.. jika dia mendesahkan namanya akan sangat seksi. Nah, efek seperti ini yang sangat mengganggu Itachi. Bukan karena dia tidak suka. Sial bahkan salah satu bagian tubuhnya saja yang baru beberapa saat lalu wanita ini 'lecehkan' saja sudah begitu mendamba. Itachi hanya tidak ingin dia di kalahkan oleh hasratnya yang tiba-tiba melonjak. Itu sama saja melukai harga dirinya dan itu karena hanya mendengar suaranya. Dia punya tujuan di Negara ini yaitu menuntut ilmu. Bukan malah bersenang-senang apalagi dengan seorang wanita yang sudah berani seenaknya masuk ke dalam apartemennya.
'Kenapa aku sial sekali hari ini?'
Ini sungguh-sungguh menyiksa Itachi. Apalagi di tambah tubuh menggiurkan yang sangat sempurna wanita ini. Selain payudara besar, pinggang yang ramping, bokong yang bulat, kenyal dan padat. Di tambah kaki panjang yang mulus tanpa cacat serta kencang itu, yang bisa membuat para foto model di majalah fashion akan menagis iri. Belum lagi tinggi badannya yang bisa di bilang semampai untuk ukuran wanita rata-rata. Walaupun di Inggris wanita dengan badan tinggi banyak di jumpai namun kesemurnaan fisiknya mengganggu Itachi. Tahu kan arti dari tak ada manusia yang sempurna? Itachi sendiri 185cm dan wanita ini saat berdiri kira-kira mencapai dagunya. Sungguh Itachi akan menangis bahagia jika dia memang seorang manusia. Jika saja dia tidak melihat bagaimana caranya dia membekap mulutnya. Mengingat tenaganya yang bisa di bilang super. Belum lagi Itachi melihat sendiri dia melakukan sihir atau apalah itu. Sehingga sayap dan ke 9 ekornya, sekali lagi SEMBILAN, menghilang dan hanya meninggalkan tato berbentuk sayap kelelawar dengan warna merah di tulang utama membentang di atas ke dua tulang belikatnya yang lagi-lagi mulus tanpa cacat. Mungkin dalam beberapa hari ke depan Itachi harus siap-siap untuk kehilangan keperjakaannya.
'Wow…sungguh Itachi. Itu adalah urusan paling akhir yang harus kau khawatirkan kan?'
Selanjutnya bagian ekornya juga menyusut membentuk tato dengan gambar ekor yang melayang-layang di sepanjang pinggul dan mencapai sedikit di area pinggangnya, sungguh menambah penampilannya menjadi sangat seksi. Itachi juga bertanya-tanya apakah di kepalanya juga ada tato berbentuk sepasang telinga kucing?
Penampilannya, setelah dia 'berubah' sungguh membuat para kaum adam meneteskan air liur. Sungguh, mana ada manusia sesempurna itu? Berapa kali operasi plastik yang di jalaninya? Belum lagi payudara 100% silicon itu. Lagi-lagi Itachi menggeleng-gelengkan kepalanya. Begitu banyak pertanyaan bermunculan di kepala Itachi dari yang mendasar sampai hal-hal paling rumit dan tidak masuk akal sekalipun semuanya siap itachi lepaskan dari dalam kepalanya.
Namun lagi-lagi wanita di depannya ini mengabaikannya dan begitu menikmati apelnya. Apakah di tempat asalnya tidak ada apel? Atau dia memang kelaparan? Tiba-tiba sebuah suara menginterupsi pertanyaan-pertanyaan yang ber-sliweran di dalam kepala Itachi.
"Setelah aku menghabiskan makanan ini, apa namanya tadi? Apel? Aku akan menjawab semua pertanyaanmu itu dan…"kali ini tatapannya, yang membuat Itachi tiba-tiba ingin bersembunyi dan sejauh mungkin melarikan diri apapun yang alasan di balik ditunjukkannya tatapan dan senyum yang menghiasi bibir sensual itu.
"…aku akan 'menambah sarapan yang lain juga'."lanjutnya dengan suara yang bahkan bisa membuat Itachi langsung klimaks saat itu juga jika saja tadi Itachi kecil belum di puaskan.
'Kam-sama…please save me!'
Kritik dan saran di tunggu. Untuk kapan update lagi masih tidak berjanji akan cepat nantinya. Tapi jika bisa aku akan berusaha. Ini OCC ya, jadi bila ada yang komplain kenapa tidak sama dengan karakter aslinya, karena sebagus apapun saya mencoba jika tidak mendapat pengarahan langsung dari Masashi Kishimoto saya tidak akan bisa mendekati karakter aja. Thanks.
Sincere,
Farizaaa
29 Agustus 2016
