Konohagakure no Sato

Pov on

Kenapa..? Kenapa setiap hari-nya aku diperlakukan seperti ini..!?

Apa salah-ku pada mereka, sehingga tiap hari-nya aku disiksa seperti layak-nya binatang...!?

Bahkan saat ini aku habis saja disiksa oleh mereka, tapi kenapa mereka masih mengejar-ku. Kami dengarkan dan tolong anak malang ini, aku mohon beri aku kekuatan untuk membalas perbuatan mereka, aku sudah tak kuat untuk menahan rasa sakit ini.

.

.

.

.

.

Protect or Destroyer

Disclamer : Masashi Kishimoto

Genre : Adventure, Fantasi, Action, Humor dan Romance ( Semoga bisa )

Pair : Naruto U X ... ?

Rating : T ( M untuk adegan pembunuhan-nya )

Warning : Typo, Cerita Gaje, Author-nya masih belajar, OOC, Strong!Naru, MinaKushi!Alive Mainstream, Alur kecepatan, dan masih banyak lagi.

Note : Cerita ini hanya untuk sebagai hiburan kalau ada hal yang dapat menyinggung perasaan semua Reader mohon dimaaf-kan. Karena Author-nya masih belajar jadi mohon bimbingan-nya senpai.

.

.

.

.

.

Saat ini aku sedang berlari kencang dari kejaran para warga, ya begitulah aktifitas sehari-hari ku. Caci maki, siksaan, hinaan, umpatan, dan banyak hal buruk lain-nya yang dilakukan oleh mereka pada-ku. Entah kapan mereka semua bosan untuk melakukan itu, aku hanya seorang bocah berumur enam tahun mana mungkin aku sanggup melawan puluhan orang dewasa, sungguh lucu tubuh-ku bahkan telah mendapat luka yang benar-benar parah tapi mereka masih saja ingin terus meniksa-ku.

Walaupun tubuh-ku berdarah begitu banyak-nya tapi aku masih saja dapat berlari, mungkin benar kata para warga tersebut, bahwa aku adalah monster.

Syutt! Cpraat!

Aku langsung memegang bahuku ketika sebuah kunai berhasil melukai bahkan membuat darah menyembur dari bahu kananku. Aku tolehkan kepalaku kebelakang, dapat kulihat puluhan warga bahkan diantara mereka ada beberapa remaja yang tengah menggenggam kunai di belakang ku.

Syutt! Tap!

Tanpa berpikir panjang, langsung saja aku berbelok kekiri saat seorang ninja yang ku taksir berada diperingkat Genin melemparkan kunai kearah ku. Aku berhasil menghindari kunai tersebut dan menancap di sebuah dinding rumah, tapi langkah ku harus berhenti saat di hadapanku ada beberapa warga yang tengah menyunggingkan senyum remeh kepada ku.

" Minggir...!" Teriak ku pada mereka

Para warga tersebut tak mengidahkan teriakan ku, ku genggam erat bahu kanan ku dan berlari kedepan berniat menerjang dan menerobos kumpulan warga di depan ku. Tapi aku yang notabene-nya hanya seorang bocah enam tahun tentu saja tak memiliki tenaga untuk menerobos kedepan, tanpa belas kasihan sedikit-pun seorang pria kekar menamparku dengan kuat hingga aku terpelanting kepelakang.

Plak! Bruk!

Air mataku langsung menitik dan membasahi pipiku saat aku tak dapat menahan rasa sakit akibat tamparan tersebut, tapi hal itu hanya ditanggapi dengan tertawa kencang oleh para bajingan di depan ku ini. Dengan teriakan keras aku berlari kearah pria yang menamparku tadi dan memukul-mukul perut-nya dengan sekuat tenaga, tapi usahaku tak membuahkan hasil bahkan aku didorong dengan kuat hingga sedikit kebelakang.

Swush! Bugh! Bruk!

Walaupun aku berhasil menyeimbangkan tubuhku dari dorongan kuat tersebut tapi aku langsung merasakan sakit di perutku karena sebuah tendangan seseorang yang tiba-tiba saja muncul disampingku hingga aku terpelanting kesamping dan menabrak pagar kayu hingga hancur.

" Kwahaha... rasakan itu bocah... kami belum puas menyiksa mu tadi... kami tak akan berbelas kasihan pada mu, bersiap-siap lah..!"

Tubuhku gemetar seketika, aku angkat kepala ku dan kutatap dengan sendu semua orang didepan ku ini. " To-tolong ampuni aku, tubuhku sudah terasa mau hancur... hiks.. tolong ampuni akuuu... hiks.."

" Kwahaha... menangislah dengan kuat bocah, tangisan mu itu sebuah lagu merdu bagi kami... Kwaaahaaha..."

" Sudahlah lebih baik kita habisi saja dia secepatnya, tangan ku sudah gatal dari tadi."

Mendengar itu aku langsung menundukan kepalaku kembali, suara derap kaki dengan jelas ku dengar, mereka juga ketawa senang lalu mulai menyiksaku dengan sangat kejam.

.

.

.

Tubuhku tak dapat kugerakan saat ini. Bahu, kepala, punggung, kaki, bahkan seluruh tubuhku terasa nyeri saat ini. Air mata ku berhenti menetes, aku yakin air mata ini sudah habis karena menangis berkepanjangan, dengan sisa tenaga yang ku miliki aku berdiri dan berjalan terseok-seok kearah apartemen-ku.

Benci... Dalam hatiku mulai tumbuh rasa benci dan dendam pada penduduk desa terkutuk ini, aku pasti akan membalas perbuatan mereka, tunggu saja konoha.

Walaupun aku berjalan dengan pelan tapi pada akhir-nya aku berhasil sampai di apartemenku, aku melangkah kedalam dan langsung jatuh tak sadarkan diri di kasurku.

Mindscape

Aku membuka mata ku dengan pelan, mengarahkan direksi penglihatanku untuk melihat-lihat tempat yang sedang kukunjungi saat ini. Disekelilingku dapat kulihat sebuah ruangan gelap yang hanya diterangi beberpa obor yang terletak di dinding-nya, lantai yang digenangi air yang cukup keruh kulihat dibawahku menggenangi lantai yang saat ini kupijak.

Grrghh

Aku terkejut saat mendengar suara menyeramkan barusan, kulihat didepan ku terdapat sebuah kurungan raksasa dan ditengah-nya terdapat sebuah kanji ' Segel ' . Didalam kurungan tersebut terdapat sepasang mata merah dengan pupil hitam vertikal yang tampak sangaat menyeramkan.

Ku beranikan untuk menanya pada makhluk didepan ku ini. " Si-siapa kau..!?"

Perlahan aku melihat sepasang mata tersebut mulai meninggi menandakan ia bangkit dari tiduran-nya. Tubuhku bergetar dan menegang saat melihat seekor rubah berbulu jingga yang memiliki sembilan ekor melambai-lambai dibelakang-nya menatap ku dengan tajam.

" Kyubi..! Orang-orang biasa memanggilku, Kyubi." Ucap rubah itu dengan suara berat kearah ku

" T-tapi bukan kah kau sudah-"

" –mati. Kheh tidak ada orang yang bisa membunuhku, mereka hanya berhasil menyegel ku." Potong rubah yang kuketahui bernama Kyubi ini

" Naruto.. apa aku membenci mereka yang sudah membuat mu seperti ini..!?"

Kaget.. aku langsung kaget mendengar pertanyaan Kyubi tersebut, ku tundukan kepalaku dan menjawab dengan suara yang bergetar. " Ya, aku benci mereka semua..."

" Aku akan memberi mu seluruh kekuatanku, Naruto.." Jawab Kyubi hingga ku mengangkat wajah ku karena terkejut, aku melihat sebuah seringai terpampang di wajah seram rubah di depanku ini. " Tutuplah mata mu aku akan mengalirkan cakra-ku dan menghubungkan saluran cakra kita lewat Hakke no fuin ini."

Tanpa pikir panjang aku langsung menutup mata ku. Perlahan aku merasakan tubuhku terasa menghangat dan mata kanan ku tib-tiba panas seakan terbakar. " Aaaarrkhh..."

Semenit kemudian mataku tak merasakan sakit lagi, dengan nafas yang tersenggal-senggal aku memegang mata kanan ku sambil bertanya pada Kyubi. " Hah.. hah.. apa yang kau lakukan pada ku..!?"

" Tenang saja, aku tak melakukan sesuatu yang buruk kok. Kalau begitu kembali lah dan kau lihat sendiri di cermin apa yang terjadi pada mata mu."

" Hah.. hah.. hah.. Bagaimana cara-nya...!?"

" Pejamkan matamu dan fokuslah."

Aku pun langsung menutup mata ku. Saat aku membuka mataku aku melihat langit-langit apartemenku, aku merasakan sekujur tubuhku telah sembuh dan semua luka lebamku hilang seketika mungkin ini efek kekuatan kyubi tadi pikirku.

Mengingat apa yang tadi Kyubi katakan padaku, aku langsung berjalan kearah cermin dan melihat keadaan mataku. Alangkah terkejutnya aku saat melihat mata kanan ku memiliki pupil berwarna hijau keputihan. " Ada apa dengan mata ku..!?"

Sebuah suara menyahut dalam pikiran-ku " Jougan, itulah nama mata mu. Sebuah Doujutsu yang belum pernah ada dimuka bumi ini, dan jujur aku sendiri belum tau apa kekuatan-nya."

" A-apa maksud mu..!? Doujutsu..!? apa pula itu..!?"

" Lebih jauh lagi besok saja aku menjelaskan-nya pada mu, Naruto. Istirahatlah tubuh mu masih lelah karena hal tadi."

" Oi.. Oy... jelaskan dulu Kyubi."

Aku tak mendengar lagi suara Kyubi di dalam pikiranku, mungkin ia memang benar aku istirahat saja dulu dan besok aku akan minta penjelasan pada-nya.

xx0xx

Tak terasa malam telah berlalu dengan cepat, aku pun bangun dan langsung pergi kekamar mandi untuk membersihkan badanku, tak perlu waktu lama aku telah selesai mandi dan memakai pakaian ku. Ku langkahkan kaki ku menuju dapur berniat untuk membuat ramen instan untuk serapan ku dan memakan-nya dengan lahap.

Saat selesai makan tiba-tiba sebuah suara mengagetkan ku. " Hei Naruto, masuklah kealam bawah sadar mu, aku akan menjelaskan sesuatu.."

Aku memejamkan mataku dan berkosentrasi berniat pergi kealam dimana aku bertemu dengan Kyubi. Setelah berada di tempat genangan air ini Kyubi langsung berbicara padaku. " Naruto apakah kau menyadari saat ini kekuatan mu bertambah..!?"

"..."

Karena aku tak menjawab pertanyaan-nya Kyubi pun melanjutkan perkataan-nya. " Seperti yang kau rasakan saat kau memejamkan mata kau kemarin, aku telah menyambungkan seluruh cakra kita cuman kau harus belajar cara mengendalikan kekuatanku. Dan satu lagi tentang mata mu itu, Doujutsu yang disebut Jougan oleh seseorang yang aku hormati, dia tak memberi tau apa kekuatan-nya jadi kau sendirilah yang akan mencari tau apa fungsi mata tersebut."

" Bagaimana cara aku mencari tau nya bodoh..!?"

" Ya tentu saja dengan latihan, oh iya nanti aku sendirilah yang akan melatih mu. Terserah kau mau apa setelah kau kuat tapi yang jelas aku kasihan pada mu karena melewati hal seperti kemarin."

" Kalau begitu mohon bantuan-nya Kyubi.."

" Hn,"

" Kalau begitu aku pergi dulu."

Aku langsung memejamkan mataku dan pergi dari situ.

Aku membuka mataku dan tiba-tiba aku melihat dua Anbu datang dihadapan-ku. " Naruto, Sandaime-sama memanggilmu dan aku disuruh menjemput mu."

" Ya, baiklah." Jawabku seadanya dan kedua Anbu itu membawa ku pergi

xx0xx

Tok.. tok.. tok..

Aku mengetuk pintu ruang kusus Sandaime di depan-ku. " Masuk..!"

Setelah mendengar sahutan dari dalam aku membuka pintu itu dan masuk kedalam-nya. Aku dapat melihat seorang pria tua yang tengah menghisap rokok-nya dengan tenang sambil memegang sebuah gulungan dimeja-nya.

" Naruto, apa kau baik-baik saja..!?" Tanya pria tua tersebut

" Aku baik-baik saja kok, Jii-sama." Balas ku

" Ku dengar kemarin kau akan dibunuh oleh penduduk desa..!?"

" Iya, tapi sekarang aku sudah sehat kok, Jii."

" Syukurlah, oh iya mulai besok kau akan masuk akademi ninja aku sudah mendaftarkan mu disana."

" Terimakasih Jii-sama, aku sungguh baik padaku." Balas ku dengan senyum hangat

.

.

.

T.B.C

A/N : Waah fict yang sangat Gaje dari ku, gimana menurut kalian..!? aku mohon bimbingan-nya senpai. Please Review ya bagiku Review kalian sungguh berarti, aku akan menerima apapun walaupun flame, kan wajar saya masih newbie harus benyak belajar kedepan-nya lagi.

Karena Chapter ini yang pertama jadi ya hanya segini dulu deh, insya Allah chapter depan akan panjang. Kalau gitu aku undur diri dulu deh, bye..