Lindungi Aku!
.
Kamichama Karin Koge Donbo
.
Terinspirasi dari sebuah komik (nama komik dirahasiakan xD)
.
Warning: OOC, Typo bertebaran, GJ, dll
.
.
"Tidak ada!" Teriak seorang gadis yang terlihat sedang mencari sesuatu yang penting. "Ayah lihat seragam baruku tidak?" Kata gadis itu lagi.
"Bukannya kau pakai di balik piyama itu, Karin?" Jawab ayah dari gadis itu. Ya, gadis itu bernama Hanazono Karin. Karin adalah seorang gadis SMP biasa yang ceria.
"Eh?" Karin nampaknya baru menyadari bahwa ia tidur dengan menggunakan seragam barunya.
.
.
"Terimakasih, ayah! Aku berangkat dulu!" Teriak Karin sambil berlari menuju ke sekolah.
"Selamat jalan. Jangan bicara dengan orang asing! Kalau diikuti lari saja!" Teriak ayah Karin.
"Iya, aku mengerti!" Balas Karin.
Karin berlari menuju sekolah. Ia tidak ingin terlambat di hari pertama masuk sekolah. Mungkin, jika kemarin malam ia tidak tidur menggunakan seragam sekolah, ia tidak akan terlambat hari ini.
.
.
-Karin POV-
Gawat, tinggal 5 menit lagi bel sekolah akan berbunyi! Bagaimana ini? Ah! Disana ada jalan menurun dan di sekitarnya banyak pohon. Tidak ada cara lain! Aku akan lewat jalan pintas.
"Kya! Kya! Jalannya licin! Tidak bisa berhenti!" Teriakku saat aku meluncur melewati jalan pintas yang licin.
"Aku mencarimu, Princess Karin." Kata seorang laki-laki yang tiba-tiba berada disampingku. Orang tersebut memakai jubah hitam yang menutupi wajahnya.
Orang ini mencurigakan! Aku harus segera kabur!
Aku dapat berbicara dengan beberapa hewan. Dengan segera aku meminta burung-burung yang ada di dekatku.
.
.
-Normal POV-
"Wuah!" Teriak laki-laki yang tadi menyebut Karin sebagai Princess. Ia terhalang oleh burung-burung yang dimintai bantuan oleh Karin. "Kekuatan yang diturunkan keluarga Raja.."
"Dia bilang 'Princess' dan keluarga Raja? Apa maksudnya?" Batin Karin.
"Kalau begitu harus pakai cara ini!" Teriak laki-laki yang mengejar Karin sambil berusaha menangkap Karin.
"Kyaaa!" Teriak Karin terkejut.
BUGGG!
"Kau?" Tanya Karin terheran-heran. Karena ada laki-laki yang tiba-tiba datang menyelamatkannya.
"Ssst!" Kata laki-laki itu sambil menutup mulut Karin dengan tangannya.
"Cih.. Kau masih hidup rupanya!" Kata laki-laki yang mengejar Karin.
"Putri tidak boleh jalan ke tempat terlarang." Kata laki-laki yang menyelamatkan Karin.
KRAK!
Laki-laki yang menyelamatkan Karin tiba-tiba menendang sebuah pohon sampai pohon tersebut patah dan jatuh mengenai laki-laki yang mengejar Karin.
SIIING
BRUUUK
"Kyaa!" Karin tiba-tiba terjatuh.
"Siapa dia?" Kata seorang perempuan.
"Ia memakai seragam sekolah kita." Kata seorang perempuan lainnya.
.
.
-Karin POV-
Ini di sekolah? Bagus aku sampai..
"Terima ka—" Lho? Laki-laki tadi kemana?
"Kau Hanazono?" Teriak seseorang yang memanggilku.
"Eh?"
"Kau Hanazono Karin, murid baru mulai hari ini, kan?" Kata seorang laki-laki yang mungkin adalah seorang guru.
"Ah! Murid baru terlambat di hari pertama?" Kata perempuan yang terlihat seperti guru juga. Setelah mendengar kata guru perempuan tadi, aku langsung melihat jam. Dan aku memang terlambat!
"Maaf, aku terlambat!" Ucapku segera meminta maaf. "Namaku Hanazono Karin, salam kenal!" Sambungku dengan cepat. Dan burung-burung tadi pun berterbangan di atas dan sampingku.
.
.
"Siapa sih, kok bisa mengendalikan burung?"
"Anggota klub sirkus, ya?"
"Penampilannya berani, terlambat datang di hari pertama.."
Kata anak-anak yang ada di kelas.. Aku benar-benar menjadi pusat perhatian..
"Hanazono. Kau bisa berbicara dengan burung, ya?" Tanya seorang perempuan yang manis.
"Eh.. Bukan, aku hanya mengerti perasaan mereka." Jawabku.
"Hebat! Anjing dan kucing juga?" Tanyanya lagi.
"Iya, pohon dan bunga juga." Jawabku lagi.
Ah! Aku dianggap makin aneh?
"Kyaaa, keren!" Tiba-tiba perempuan tadi berteriak senang. Untung aku tidak dianggap aneh..
"Aku Himeka! Boleh aku memanggilmu Karin-chan?" Kata perempuan tadi yang ternyata namanya adalah Himeka.
"Iya, salam kenal." Jawabku.
.
.
"Himeka-chan. Kau kenal laki-laki berleontin di sekolah ini?" Tanyaku pada Himeka-chan.
"Leontin?" Tanya Himeka-chan yang terlihat sedikit kebingungan.
"Iya, bentuknya bulan sabit." Jawabku sambil mengingat-ingat laki-laki yang menyelamatkanku tadi pagi. Laki-laki itu memang memakai kalung berleontin bulan sabit.
"Kenapa? Kau menyukainya, ya?" Tanya Himeka-chan yang membuatku salah tingkah.
"Bu—Bukan begitu!" Jawabku salah tingkah.
.
.
To Be Continued
.
.
Review Please?
A/N: Gomen, saya sekarang buat fic baru lagi. Fic yang lama mungkin tidak saya lanjutkan lagi karena kurang banyak yang suka (mungkin). Semoga kalian suka dengan fic yang satu ini. Jangan lupa review ya :p dan bagi senior-senior, tolong review fic ini juga. Ajari saya membuat fic.. Dan beritahu saya yang kurang dari fic-fic yang saya bikin. Terima kasih atas dukungannya.. Saya akan cepat update jika review diatas 3.
