Title : HELP!
Author : Couphie
Disclaimer : All characters isn't mine
Rating : T
Pairing : Yunjae, Yoosu, Sibum, dll.
Warning (!) :
OOC, AU, Sho-ai, BL, Typos (maybe)
Summary :
Sebenarnya apa yang terjadi? Yunho? Atau Jaejoong? Atau malah itu adalah orang lain? Siapa dirimu sebenarnya?
.
.
.
Don't like? Don't read please!
I've warned you!
No plagiarism!
.
.
.
ENJOY
.
.
.
Chapter 1 : Him
.
.
.
Someone's POV
Shit! Ia mengawasiku lagi. Ini sudah 9 hari! Apakah dia tidak bosan?
Selama 2 tahun 6 bulan 15 hari aku menempuh pendidikan di SMA Shin Ki ini, baru sekarang aku benar-benar terusik oleh perilaku seseorang. Dia, Jung Yunho, benar-benar memuakkan! Selama 9 hari dia selalu mengikutiku kemanapun aku pergi. Yah, walau dari jauh sih. Tapi tetap saja. Ini sungguh mengganggu!
Dia bertingkah seperti stalker. Atau parahnya, sasaeng!
Dan aku curiga pada namja itu. Ah. Apakah dia tahu siapa aku? Mungkinkah? Haruskah kubiarkan saja?
Seperti yang lain mungkin? Apakah dia hanya penasaran tentangku? Argh! Menyebalkan!
Jung. Kau sangat merepotkan.
End of someone's POV
.
.
.
.
.
Couphie
Proudly present
—HELP!—
.
.
.
Lagu milik Coldplay yang berjudul Paradise terdengar mengalun dari mp3 player milik namja tampan bernama Park Yoochun. Namja itu tengah duduk santai setelah lelah bermain basket bersama kawan-kawannya.
Lalu ketua OSIS, Choi Siwon dan Kim Junsu—wakilnya—tampak berjalan hendak melewatinya. Sifat playboy milik Yoochun langsung kambuh begitu ia melihat namja manis bernama Junsu itu. Dan ia bersiul nakal, berusaha menggoda Junsu.
"Hei, manis." sapa Yoochun saat Junsu hanya berjarak 3 meter darinya.
Junsu hanya mendengus sambil membuang muka. Ia tahu benar kalau namja berjidat lebar itu seorang playboy. Ia tak mau berurusan dengan namja itu. Apalagi sampai terlibat perasaan khusus. Hell, dia tidak mau sakit hati.
"Annyeong Yoochun-ah. Apa yang kau lakukan di sini?" dan yang menyapanya balik malah Siwon.
Yoochun mengedikkan bahunya. "Seperti biasa. Latihan basket."
"Kenapa kau masih di sini? Biasanya kau bersama Yunho dan yang lainnya." Siwon mengangkat sebelah alisnya.
"Entahlah. Yunho ada urusan, dia pulang duluan."
Siwon tersenyum sekilas, lalu berpaling pada Junsu.
"Junsu-ah, sebaiknya kau pulang duluan saja. Aku masih ada urusan dengan Lee seonsaengnim."
"Ah, baiklah. Aku pulang duluan. Sampai jumpa." kata Junsu sambil lalu.
"Bagaimana denganmu? Kau tidak pulang? Ini sudah sore." tanya Siwon pada Yoochun.
"Hmm… aku pulang saja." katanya sambil mematikan mp3-nya. "Mungkin aku bisa menawarkan Junsu tumpangan." Yoochun tersenyum senang.
"Hm. Sampai jumpa." ujar Siwon yang dibalas anggukan oleh Yoochun.
.
.
.
"Kibummie? Kapan hyungmu akan datang? Lama sekali?" tanya seorang namja cantik bernama Kim Jaejoong pada namja cantik lain bernama Jung Kibum—hoobae-nya—yang duduk bersebelahan dengannya di depan ruang klub drama.
"Molla. Dia baru selesai dengan klub basketnya, Jae hyung."
"Siapa nama hyungmu itu?"
"Yunho. Jung Yunho namanya. Tapi dia tidak mirip sedikitpun denganku, hyung. Karena aku mirip eomma dan hyungku itu mirip appa."
Jaejoong mengangguk mengerti.
"Kau mau permen?" tawar Jaejoong dengan lolipop rasa stroberi di tangannya.
Kibum menggeleng pelan. "Aku sedang diet gula, hyung."
Jaejoong mendengus pelan sambil membuka bungkus lolipop itu. "Dasar yeoja." ejeknya sebelum memasukkan lolipop itu ke mulutnya.
"Jaejoong hyung! Aku bukan yeoja!" bantah Kibum dengan wajah kesal. Lalu dia mengerucutkan bibirnya. Kesal.
Jaejoong terkekeh. "Masa?"
"Ne. Aku ini namja. Asli dan berlisensi."
"Ne. Namja cantik." celetuk Jaejoong.
"Kau juga namja cantik, hyung." balas Kibum tak mau kalah.
"Aku lebih manly darimu."
"Badanmu tidak jauh beda denganku, hyung."
"Ani. Aku punya pack di perutku. Lagipula badanku lebih berbentuk daripada badanmu, Kibummie."
"Pokoknya badanmu tidak jauh beda denganku, hyungie." ucap Kibum masih kukuh dengan kata-katanya. "Kau tetap namja cantik."
"Tapi aku bukan uke." kata Jaejoong tiba-tiba dan tidak nyambung.
"Huh? Mana mungkin. Kau itu uke."
"Aniyo. Aku bahkan sudah punya yeojachingu." Jaejoong tersenyum penuh kemenangan pada Kibum yang memasang wajah tidak percaya.
"Kau? Jae hyung, kau punya yeojachingu? Siapa yeoja yang mau denganmu, hyung?"
Jaejoong mendengus mendengar pertanyaan yang lebih tepat terdengar sebagai pernyataan itu. Sungguh meremehkan, pikir Jaejoong.
"Enak saja kau bicara. Aku ini masih 'lurus', tahu!" gerutu Jaejoong. "Namanya Taeyeon. Dia adalah sekretaris OSIS."
Mata Kibum membelalak. "Taeyeon noona? Yeoja cantik itu adalah yeojachingu-mu?"
"Ne." Jaejoong tersenyum bangga sambil tetap mengulum lolipopnya.
Lalu tiba-tiba Kibum melihat seorang namja tinggi tegap berjalan menghampirinya.
"Yunho hyung!"
Jaejoong mengikuti arah pandang Kibum dan mendapati seorang namja tampan tengah tersenyum sambil berjalan menuju tempat ia dan Kibum duduk. Namja itu memiliki kulit yang lebih gelap darinya, dan juga bentuk tubuh yang bagus. Manly atau dapat disebut macho, dan… sexy? Dan lagi namja itu tampan sekali. Garis wajahnya tegas. Matanya tajam dan bibirnya tebalnya—yang lagi-lagi—terlihat sexy.
Jaejoong menggigit lolipopnya dengan kesal. Benar kata Kibum, hyungnya itu sangat tidak mirip dengan Kibum sendiri. Dan lagi, Jaejoong dibuat sangat iri dengan fisik Yunho yang nyaris sempurna. Tentu saja, dia sangat ingin punya badan seperti itu—yang sangat tidak mungkin terjadi.
"Kenapa lama sekali hyung?" tanya Kibum pada Yunho.
"Mianhae, Kibummie. Latihan basketnya baru selesai 30 menit yang lalu,"
Tatapan Yunho beralih ke arah Jaejoong.
Ia terpaku pada namja cantik itu.
Kulit putih, mata hitam yang besar, bibir cherry yang kissable dan tubuh yang lebih kecil darinya dengan pinggang ramping yang kelihatan nyaman dipeluk.
Apalagi bibir itu. Bibir namja cantik itu terlihat agak basah dan lebih merah. Membuatnya ingin menciumnya atau—err—melumatnya?
"Dia temanmu, Kibummie?" tanya Yunho sambil tersenyum.
"Dia sunbae-ku, hyung." Kibum tersenyum senang. "Jae hyung, perkenalkan. Ini hyungku, Jung Yunho." kata Kibum sambil menatap Jaejoong dengan mata berbinar-binar. "Yunho hyung, ini sunbae-ku, namanya Kim jaejoong."
Yunho tersenyum pada Jaejoong. Berusaha mengeluarkan pesonanya pada namja cantik yang menarik perhatiannya itu.
"Annyeong. Jung Yunho imnida. Bangapseubnida."
Jaejoong melepaskan lolipop dari bibirnya. Lalu tersenyum manis—walau dalam hatinya tidak rela kalau terlihat manis.
"Ne. Annyeong. Kim Jaejoong imnida. Nado bangapseubnida."
"Kajja. Kita pulang, Yunho hyung."
"Ne. Kajja."
"Jae hyung, kau mau pulang bersama kami?" tanya Kibum dengan tatapan penuh harap.
Jaejoong kembali memakan lolipopnya, menatap Kibum lalu menggeleng pelan. "Ini sudah pukul empat. Pasti Taeyeon sudah selesai dengan klub musiknya. Aku pulang dengannya, Kibummie."
"Baiklah." kata Kibum dengan raut wajah yang agak kecewa. "Sampai jumpa besok!" ucapnya sebelum pergi bersama Yunho menuju tempat parkir.
.
.
.
"Jadi? Kau mulai menyukai namja itu, eoh? Siwon?" tanya seseorang yang mengenakan celana panjang hitam dan juga hoodie hitam yang menutupi kepalanya pada Siwon.
"Ne. Aku tidak pernah menduga akan jadi seperti ini." kata Siwon dengan nada menyesal.
Wajah dari orang itu tidak terlihat karena tubuhnya membelakangi Siwon. Tetapi tentu saja, Siwon mengenal siapa yang sedang ia ajak bicara sekarang ini.
"Hm. Gwaenchana. Kau berhak. Sangat berhak untuk jatuh cinta. Yang terpenting adalah, jangan sampai kita mendapat gangguan atau masalah."
"Ne. Arrasseo. Itu tidak akan pernah terjadi."
Orang itu mendesah pelan. Dari belakang, tampak tangannya bergerak seolah memijat pangkal hidungnya dengan gerakan frustasi.
"Mianhae." ucapnya tiba-tiba. Membuat Siwon bingung.
"Untuk apa?"
"Ini salahku. Entah bagaimana kita bisa keluar dari masalah ini."
Siwon tersenyum lembut. "Aniyo. Ini bukan salahmu. Masalah ini pasti akan segera berakhir. Dan kita bisa bersantai. Tenang saja."
"Ne. Aku akan berusaha lebih keras."
Tubuh orang itu kembali tegak. Sepertinya merasa lebih baik dengan ucapan Siwon tadi.
"Pulanglah. Ini sudah sore." kata orang itu lagi.
"Ne. Kau juga. Sampai jumpa."
"Sampai jumpa."
Lalu kedua orang yang sangat berbeda itu pergi menjauh dengan arah dan tujuan masing-masing.
.
.
.
.
.
To be continued
.
.
.
Couphie's Note :
Haallooooo! Salam kenal semuanya! Saya newbie di FFn!
Akhirnya setelah sekian lama cuma jadi reader, sekarang naik pangkat jadi author. Yaayyyyy!
Soal fic ini, mohon maaf kalau ada salah kata dan kekurangannya. Saya adalah author biasa. Wajar kalau ada salahnya. Bila berkenan, silahkan berikan kritik tentang fic ini. Tentu juga beserta saran atau solusinya. Saya juga bukan orang Korea. Makanya kata-kata yang dipakai di sini yang standar-standar aja.
Buat yang lebih ngerti soal bahasa Korea, mohon bantuannya! Kasih apa, gitu? Kosa kata baru atau yang sejenisnya lewat PM. Kasih uang juga boleh. #plakk
Hehehe… just kidding…
Fic ini murni dari otak saya yang kapasitasnya biasa-biasa aja ini. Kalau ada beberapa kesamaan dengan fic punya author lain, itu hanya kebetulan semata. #apadeh
Oh, ya... Ngomong-ngomong siapa yang bisa nebak... siapa orang yang ngomong sama Siwon tadi? Alah, paling ga ada yang tahu. #plakk
Nah… buat yang sudah mampir, minta review-nya please!
Review, ya? Ya? Ya? (^w^)
—Couphie—
.
.
.
.
.
Leave a review, please?
