Give Love
Author : Hoonna Oh
Cast : Do Kyung Soo
Kim Jong In
The other cast find them by yourself ^^
KAISOO slight CHANBAEK,
Genre : Romance, School life, family and it's GS
Length: TWOSHOT
Rated : T
Disclaimer: EXO belong to SM Entertainment and their parent. I only borrow the member's name. The plot is totally mine. Don't plagiarist.
::
If you do not like my story, just do a simple thing, click the exit bottom. Simple^^
::
Warning:
Typo, Alur lambat, GAJE
::
The story is begin
-/-
~Kaisoo Present~
Part 1
-\-
Author POV
Panas terik mentari tak membuat orang-orang untuk menghentikan aktifitas mereka, termasuk beberapa namja yang merupakan siswa Seungri High School. Mereka dengan semangatnya terus menggiring bola kesana kemari memperebutkan bola sepak agar bisa mencetak skor untuk timnya, tanpa menghiraukan pakaian bahkan tubuh mereka yang basah kuyup karena keringat. Tepat di sekeliling lapangan nampak para murid yeoja berteriak-teriak menyemangati idolanya, Kadang mereka akan teriak dengan histeris apabila salah satu idolanya memasukkan bola kedalam gawang lawan, tak lupa dengan bonus selebrasi yang mereka pertontonkan layaknya pemain bola profesional.
Jauh dari lapangan tadi, terlihat dua orang yeoja yang sama-sama memiliki tubuh mungil sedang bersembunyi dibalik pohon yang lumayan besar mengintip kearah lapangan. Yeoja yang didepan memiliki wajah yang cantik dan imut dengan mata bulat menggemaskan yang akan membulat dengan lucu apabila dia kaget. Ia dengan senyum terkembang dan mata bulat yang berbinar, tetap fokus mengarahkan pandangannya kearah lapangan. Dibelakangnya, terdapat yeoja yang memiliki wajah tak kalah cantik dan imut dari yeoja tadi, dengan mata sipit berhiaskan eyeliner, memasang wajah acuh tak acuhnya melihat pemandangan yang sering ia liahat. Apa lagi kalau bukan melihat seorang yeoja yang sama mungil dengannya sedang memandang pujaan hatinya dengan pandangan mata yang berbinar-binar. Pandangan yeoja bermata bulat tersebut tetap mengarah ke lapangan, matanya tak pernah lepas mengikuti gerak-gerik namja tampan berkulit tan yang sedang berhigh five dengan temannya setelah menyetak gol, yeoja tersebut kemudian mengembangkan lebih lebar lagi senyumannya ketika melihat sang pujaan hati tertawa dengan bebas, sampai ia mengabaikan teman disampingnya yang terus menggerutu sedari tadi.
Kyungsoo POV
Hari ini aku memerhatikan namja itu lagi, namja yang berhasil menyita perhatianku sejak ia memasuki sekolah ini. Dia adalah namja tampan dengan kulit tan dan tubuhnya yang atletis. Namja dengan senyum manis yang ramah hingga memyebabkan sebagian yeoja-yeoja di SHS ini menggilainya. Kim Jongin, adalah nama namja yang telah membuat semburat merah dengan seketika muncul dikedua pipiku hanya dengan mengingat senyumnya saja.
"Kyung-ah mau sampai kapan kau akan jadi stalkernya? Bukankah jauh lebih baik jika kau mendekatinya?" Lagi dan telah terhitung entah keberapa kalinya Baekhyun -sahabatku- menceramahiku tentang aku yang harus dan segera mengungkapkan perasaanku terhadap Jongin. Hey Nona Byun, menyatakan perasaan tak semudah membalikkan sebuah telapak tangan.
Selama ini hanya Baekhyun lah yang tau tentang perasaanku terhadap Jongin, jadi hanya ia yang akan terus memaksaku untuk mengungkapkan perasaanku. Ia bahkan pernah mengancapku bahwa ia akan memberi tahu Jongin tentang perasaanku, tapi itu urung ia lakukan ketika aku mengancamnya balik dengan kata-kata "Aku tidak akan mau menjadi sahabatmu bila kau berani memberi tahu tentang perasaanku kepada Jongin". Dan kata-kata tersebut ternyata mempan untuk membuat seorang Byun Baekhyun bungkam dan berhenti memaksaku. Ia bahkan merengek-rengek agar aku tetap mau menjadi sahabatnya. Aku jadi teringat ketia ia merengek kepadaku.
"Kyungsoo-ya, jangan putuskan persahabatan kita. Tidak ingatkah kau, kita sudah lama bersahabat, aku tidak mau kehilangan sahabat yang bisa mengerti aku dengan sangat baik sepertimu. Nanti siapa yang akan memberikanku contekan ketika tes matematika? Siapa yang mau meminjamkan pr-nya kepadaku? Siapa yang akan menemaniku menunggui Chanyeol ketika latihan? Siapa yang mau menjadi tempatku untuk curhat? Huwee, andwee Kyungsoo-ya, jangan putuskan persahabatan kitaaa" itulah kata-kata Baekhyun sebelum ia mau berjanji tidak akan memberitahukan perasaannku sebenarnya kepada Jongin.
Tersadar dari lamunanku, aku kemudian berbalik menghadap baekhyun dengan deathglare terbaikku, dan kurasa itu tak mempan padanya karena ia malah tertawa melihat ekspresiku. Hufh dasar byunbaek bacon.
"Kau tak tau Baek, aku itu sangat pemalu untuk bisa berdekatan dengannya. Aku bukanlah yeoja supel sepertimu, yang mudah akrab dengan siapa saja." Jawabku pada pertanyaan Baekhyun tadi untuk kesekian kalinya. Memang benar Baekhyun adalah yeoja yang supel, selain itu ia juga yeoja yang blak-blakan dan apa adanya. Ia tak pernah menghiraukan pendapat orang lain tentang dirinya.
'Inikan hidupku Kyung, bukan hidup mereka.' Itulah jawaban Baekhyun ketika ku tanya mengapa ia terlalu cuek.
'And the haters gonna hate hate hate hate hate.' Imbuhnya sambil menyanyikan sepenggal lirik lagu Taylor Swift, penyanyi favoritnya. Dasar diva wanna be.
Maka tak jarang, banyak hoobae maupun sunbae yang mengenalnya. Dengan karakter tersebutlah Baekhyun bisa menarik perhatian Chanyeol -sunbae kita- dan akhirnya berpacaran dengan Chanyeol sunbae, ketua klub basket sekolah. Bahkan ia dengan tak tau malunya menyatakan lebih dulu perasaannya kepada Chanyeol sunbae, untungnya ia diterima, coba kalau tidak? Malulah kau Byun Baekhyun. Akupun juga heran bagaimana bisa aku betah bersahabat dengan si cerewet ini.
Setelah menghentikan berdebatan kecilku dengan baekhyun, aku mengalihkan pandangan mataku kearah lapangan lagi, tapi mataku membulat tatkala melihat lapangan telah sepi, tidak ada lagi para siswa yang sedang bermain bola, ataupun para yeoja yang berteriak-teriak di pinggir lapangan.
'Kemana mereka? Apakah pertandingannya telah selesai?' tanyaku dalam hati. Aku melihat jam tangan yang bertengger dipergelangan tanganku. Jarum panjangnya telah berhenti tepat di angka dua belas dan jarum panjangnya tepat di angka 2.
'Pantas saja, waktu istirahat telah selesai. Ohh, aku tidak bisa melihat wajah Jongin disaat-saat terakhir.'
"Aishh, ini gara-gara kau Baek, lihat sekarang Jongin sudah tidak ada di lapagan lagi." Dengan langkah kesal aku pergi ke kelas meninggalkan Baekhyun, tak kuhiraukan panggilan Baekhyun yang menyuruhku untuk menunggunya. Hahaha rasakan itu Nona Byun, aku sedang marah denganmu.
Kyungsoo POV end
Author POV
Kyungsoo dan Baekhyun berjalan beriringan menuju kelas mereka. Mereka tampak seperti anak kembar karena aksesoris yang mereka pakai memiliki bentuk dan warna yang sama, mulai dari sepatu, jepit rambut, gelang bahkan sampai cincin yang mereka pakai pun sama. Kyungsoo dan Baekhyun dikenal sebagai sepasang sahabat yang tak bisa terpisahkan walaupun mereka memiliki sifat yang berkebalikan, mereka hanya terpisahkan apabila baekhyun telah direbut si tiang listrik berjalan alias Park Chanyeol namjachingu Baekhyun. Seperti saat ini Chanyeol yang sedang menyender dipintu kelas Kyungsoo dan Baekhyun. Chanyeol yang melihat sosok yeoja imutnya segera berlari menyongsong Baekhyun.
"Baekkie ya, My Lovely, Miss you so badly" Chanyeol mengeluarkan gombalannya yang membuat Kyungsoo ingin muntah karena mendengarnya, tetapi berbanding terbalik dengan ekspresi Baekhyun, lihatlah sekarang pipinya merona mendengar gombalan Chanyeol tersebut. 'Ckckck, Park Chanyeol, ku kira kau adalah namja yang cool dan kalem. Ternyata, kau masih satu spesies dengan Patrick. Bisa-bisanya dia menjadi ketua klub basket.' itulah yang ada dalam pikiran Kyungsoo apabila ia telah bertemu dengan Chanyeol.
"Channie, miss you too" Baekhyun mengatakannya masih dengan muka malu-malunya. Kyungsoo yang sudah tidak betah melihat pemandangan tersebut lebih memilih memasuki kelasnya, Chanyeol dan Baekhyun tidak akan tahu kondisi dan situasi apabila telah bertemu.
"Dasar pasangan kasmaran, padahal bel masuk telah berbunyi, masih saja bermesraan. Choi saem cepatlah datang, berilah mereka hukuman darimu." Kyungsoo menggerutu sepanjang jalan menuju bangkunya, bahkan ia membuat permintaan yang jelek-jelek untuk Baekhyun dan Chanyeol. Ckckck bilang saja kau iri Kyungsoo-ya karena tidak punya namjachingu.
Disisi lain Baekhyun dan Chanyeol tidak menyadari bahwa Choi songsaengnim –guru pelajaran selanjutnya- telah sampai didepan mereka.
"Ehem" demam Choi Songsaengnim, tetapi Baekhyun dan Chanyeol tetap didunia mereka tanpa menyadari kehadiran Choi Songsaengnim dan kikikan teman-teman sekelas Baekhyun bahkan Kyungsoo sudah tidak kuat menahan suara tawanya sampai-sampai ia harus membekap mulutnya dengan kedua tangannya.
'rasakan itu Byun Baekhyun' kekeh Kyungsoo dalam hati.
"Ehem"
"Park Chanyeol, apakah kau masih ingin mengulang pelajaran tingkat 2? Dan kau Byun Baekhyun, kau pasti telah siap dengan tes kali ini hingga kau dengan santainya berpacaran didepan kelas!" Seketika Baekhyun dan Chanyeol menyadari keadaan setelah mendengar suara seseorang yang sangat ditakuti di seluruh Seungry High School.
"C-Choi Saem, Anyeonghaseyo~" Sapa Chanyeol gugup, tak lupa ia menambahkan cengiran andalannya. Baekhyun yang ada disamping Chanyeol hanya dapat menundukkan kepalanya karena malu. Kemudian dengan tergesa-gesa Chanyeol menggeser tubuhnya menjauhi pintu kelas Baekhyun dan berlari menuju kelasnya yang ada di lantai 3. Baekyun dengan menundukkan kepalanya juga sedikit demi sedikit mundur ke dalam kelasnya hingga ia mencapai bangkunya yang berada di dekat pintu masuk. Choi songsaengnim hanya bisa menggelengkan kepala melihat kelakuan kedua muridnya.
"Semuanya keluarkan kertas, kita tes hari ini!" Ujar Choi Saem ketika ia berjalan kearah tempat duduknya. Keadaan kelas yang semula sedikit ricuh dengan kejadian tadi mendadak hening. Tak berselang kemudian, terdengar grasak-grusuk siswa yang mengeluhkan adanya tes tersebut.
"Aishhh, tes lagi? Aigoo hidupku~. Semalam aku tertidur dan lupa belajar. Eomma~" Rengek Baekhyun nelangsa. Karena seingat Baekhyun, baru dua hari yang lalu Choi Saem mengadakan tes dan sekarang diadakan tes lagi. Kyungsoo yang mendengar rengekan Baekhyun hanya terkekeh dari tempatnya. Baekhyun yang mendengar kekehan Kyungsoo kemudian menengok kearah Kyungsoo sambil memberikan deathglare andalannya.
"Kau pun sama Nona Do. Kau lemah di pelajaran ini." Ejek Baekhyun dengan seringaiannya sambil memberikan soal tes. Kyungsoo yang merasa kalah langsung mempoutkan bibirnya. Kyungsoo baru ingat bahwa ia semalam juga lupa belajar karena terlalu semangat bertanding Pes dengan Sehun, walaupun Kyungsoo kalah telak.
"Oke. Waktunya dimulai 30 menit dari sekarang." Perkataan Choi Saem, membuat siswa dengan terburu-buru mengisi lembar jawaban yang semua soalnya merupakan soal esai. Tak berbeda jauh dengan Kyungsoo. Ia bahkan mengeluarkan berbagai ekspresi ketika mengerjakan 10 soal tersebut. Kadang ia akan mengkerutkan keningnya ketika soal tersebut terlalu susah, kadang bersorak senang ketika ia mengetahui jawabannya. Oke mari kita tinggalkan Kyungsoo dan teman-temannya yang sedang mengerjakan tes agar mereka dapat berkonsentrasi.
-Skip-
"Semuanya! Kumpulkan jawaban kalian. Saya beri hitungan sampai tiga. Satu.. Dua.." Seketika ruang kelas yang semula sunyi berubah menjadi riuh. Siswa yang belum menyelesaikan jawabannya langsung cepat-cepat mengisi jawaban yang kosong dengan jawaban yang berisi rangkaian kata-kata yang entahlah, author tidak bisa membayangkannya. Siswa yang telah selesai dengan jawabannya dengan terburu-buru mengumpulkan jawabannya, termasuk si pemeran utama kita uri Do Kyungsoo. Ia telah pasrah dengan jawaban yang ditulis di lembar jawabannya.
"..Tiga, terima kasih semuanya. Bagi yang belum mengumpulkan bisa mengulang untuk tes minggu depan. Selamat siang." Tutup Choi Saem kemudian pergi meninggalkan kelas yang didalamnya terdapat wajah-wajah yang sebagiannya mengenaskan.
"Choi Saem, tunggu..."
"Choi Saem ini jawabankuu, Saem..."
"Choi Saemm..."
Sepeninggalnya Choi Saem terdengar suara dari beberapa siswa yang mengejar Choi Saem untuk mengumpulkan jawabannya.
"It's a nightmare, Arghh" Raung Baekhyun ketika kelas tersebut benar-benar sepi, hanya tinggal Baekhyun dan Kyungsoo.
"Choi Saem, asdfghjkjl.." Giliran Kyungsoo yang menyumpah serapah. 'Mengajar 30 menit hanya untuk sebuah quiz, heol.' Pikir Kyungsoo merana.
"Sudahlah Kyung, ayo kita pulang." Ajak Baekhyun ogah-ogahan.
"Nehh" Jawab Kyungsoo sama malasnya.
Kyungsoo dan Baekhyun pun melangkahkan kakinya keluar kelas. Tapi baru beberapa langkah dengan tiba-tiba Baekhyun menghentikan langkahnya. Kyungsoo yang melangkah tepat disampingnya dengan otomatis mengikuti Baekhyun menghentikan langkahnya.
"Waeyo Baek?" Tanya Kyungsoo penasaran.
"Kyung-ah, aku baru ingat kalau hari ini aku ada janji dengan Chanyeol. Eottokhae? Aku tidak bisa menemanimu ke perpustakan."
"Huh, sudah aku duga nona Byun." Jawab Kyungsoo datar. Kyungsoo memang sudah mengetahui kebiasaan Baekhyun ketika pulang sekolah yaitu selalu kencan dulu dengan Chanyeol sambil menunggu bus di halte bus, mungkin hari ini si nona Byun melupakan kebiasaannya.
"Sudah temui pangeranmu," Usir Kyungsoo dengan menggerak-gerakkan tangannya layaknya orang mengusir.
"Hehehe. Mian Kyung-ah." Teriak Baekhyun sambil lalu.
Kyungsoo pun melanjutkan langkahnya menuju perpustakan. Berbeda dengan Baekhyun yang sering kencan sebelum pulang sekolah, Kyungsoo memilih pergi ke perpustakaan sebelum pulang kerumah.
~0~
Seorang yeoja berseragam SMA terlihat sedang mengikuti seorang namja yang juga berseragam sama dengan yeoja tersebut. Yeoja bermata bulat tersebut memfokuskan matanya untuk tetap mengawasi pujaan hatinya, ya yeoja tersebut adalah Do Kyungsoo yang sedang mengikuti Kim Jongin. Kyungsoo mengikuti Jongin mulai dari gerbang sekolah mereka. Tunggu! Bukannya Kyungsoo tadi akan ke perpustakaan kenapa sekarang ia bisa mengikuti Jongin sang pujaan hatinya.
Flashback
"Ck, dasar Byun bacon, bilangnya mau menemani ke perpustakaan. Tapi apa ini? Aku ditinggal sendirian." Itulah salah satu gerutuan yang Kyungsoo suarakan sepanjang jalan menuju ke perpustakaan. Ia masih sedikit kesal dengan tingkah Baekhyun, jadilah ia menggerutu sepanjang koridor menuju perpustakaan. Saat melewati koridor lantai satu yang menghubungkan dengan perpustakaan, Kyungsoo melihat sesosok namja pujaan hatinya, siapa lagi kalo bukan Kim Jongin. Pangeran tampan pujaan hati sebagian banyak siswi Seungri High School. Melihat Jongin yang berjalan menuju gerbang sekolah membuat Kyungsoo membatalkan kunjungan rutinnya ke perpustakaan.
"Kenapa Jongin tidak pergi ke tempat parkir motor? Apa dia tidak bawa motor hari ini?" Kyungsoo menyuarakan pertanyaan-pertanyaan yang berkeliaran di pikirannya. Setahu dia, Jongin akan selalu membawa motor sportnya ke sekolah, tetapi sekarang ia melihat Jongin menuju gerbang sekolah tanpa motor sportnya.
"Ahh, molla. Sebaiknya aku mengikuti dia sebelum ia terlalu jauh dari sekolah."
Kyungsoo segera lari-lari kecil agar bisa menyusul Jongin yang tadi dilihatnya telah menghilang di belokan gerbang sekolah.
Flashback End
Sepanjang perjalanan menuju halte bus terdekat Kyungsoo terus menjaga jarak agar tidak ketahuan oleh Jongin. Beberapa kali Jongin menghentikan langkanya untuk sekedar melihat etalase toko-toko yang menarik perhatiannya, yang otomatis membuat Kyungsoo juga menghentikan langkanya. Kadang-kadang Jongin juga memutar badannya kebelakang karena merasa diikuti oleh seseorang, tapi dia selalu tidak menemukan seseorang yang sepertinya sedang mengikutinya. Dengan cueknya ia membalikkan badannya kembali dan meneruskan langkahnya. Jadi dimana Kyungsoo? Ia dengan kecepatannya dan tubuhnya yang mungil berhasil bersembunyi di balik pohon-pohon yang ada disepanjang jalan tersebut. Ketika melihat Jongin yang melanjutkan langkahnya ia juga akan melanjutkan kegiatannya untuk mengikuti Jongin lagi, dan seterusnya sampai mereka sampai dihalte bus. Dasar stalker kau Kyung.
Setibanya di halte bus, Kyungsoo tidak melihat lagi sosok Jongin, karena Jongin langsung masuk kedalam bus setibanya ia di halte tersebut. Sedangkan Kyungsoo masih harus menunggu bus selanjutnya karena bus yang biasa ia naiki berbeda jurusan dengan bus Jongin.
'Hati-hati Jongin-ah, semoga kau selamat sampai di rumah' itulah kata-kata yang sering Kyungsoo gumamkan ketika melepas kepergian Jongin pulang kerumahnya, tidak lupa dengan lambaian tangan dan wajah yang tersenyum dengan manis. Untungnya halte sedang sepi, kalau tidak bisa dikira gila kau Kyungsoo.
~0~
Kyungsoo House
Ting Tong~ Ting Tong~
Terdengar bunyi bel yang menggema di rumah besar kediaman keluarga Do siang itu. Tapi sepertinya, pemilik rumah enggan untuk membukakan pintu untuk sang tamu.
"Ya! Sehun-ah buka pintunya, noona sangat sibuk" teriak sebuah suara yang diketahui milik yeoja berparas cantik Do Kyungsoo.
"Sirheo! Aku lebih sibuk darimu noona." Sahut namja yang diketahui bernama Sehun tadi sambil memainkan jari-jarinya di atas joystick Pes miliknya.
"Dasar dongsaeng durhaka, main Pes kau bilang sibuk!" sahut Kyungsoo yang keluar dari arah dapur untuk membukakan pintu sang tamu, ia menjitak kepala sehun ketika ia melewati ruang keluarga dan melihat Sehun sedang asyik game-nya.
Mendengar bel yang dibunyikan lagi, Kyungsoo bergegas menuju pintu rumahnya. Cepat-cepat Kyungsoo membuka pintu rumahnya.
"Nuguse-" Ucapan Kyungsoo terpotong ketika ia mendongakkan kepalanya untuk melihat siapa tamu tersebut. Kedua matanya membulat sempurna mengetahui siapa sosok didepannya.
"Annyeonghaseyo noona, apa Sehun ada di dalam?" tanya sebuah suara yang sangat di kenal oleh Kyungsoo. Kyungsoo masih dalam mode blanknya hingga ia tidak bisa mencernya kalimat apa yang dikeluarkan oleh suara namja tersebut.
"Noona, apa kau mendengar pertanyaanku?" tanya namja itu lagi. Kyungsoo yang mulai tersadar dari mode blanknya segera mencerna pertanyaan tadi.
"Sehun? Oh ne, Se- Sehunnya ada di dalam, Jongin-ssi, silahkan masuk" jawab Kyungsoo dengan kikuk, bagaimana tidak kikuk, namja yang menyapanya adalah sang pujaan hati, ya Jongin yang bertamu kerumah Kyungsoo untuk bertemu Sehun, namdongsaeng Kyungsoo.
"Tidak usah seformal itu noona, aku lebih muda darimu panggil saja aku Jongin" koreksi Jongin. Perkataan tersebut membut hati Kyungsoo berbunga-bunga. Bagaimana tidak? Sang pujaan hati mengizinkannya memanggil secara akrab.
"Ne, Jongin-ah" Jawab Kyungsoo malu-malu.
Kyungsoo kemudian Membimbing Jongin masuk kedalam rumahnya, tepatnya di ruang keluarga tempat sehun berada. Mendengar suara langkah mendekat Sehun bertanya kepada noonanya tanpa menghilangkan fokusnya terhadap layar tv didepan.
"Siapa noona?" tanya Sehun acuh tak acuh.
"Ada Jongin yang mencarimu" sahut Kyungsoo. Sehun cepat-cepat membalikkan badannya karena terkejut dengan perkataan noonanya tadi. Karna Sehun lupa mem-pause gamenya, seketika terdengar suara game over dari arah tv. Hahaha kau kalah Sehunnah.
"Jongin? Apa yang kau lakukan disini?" tanya Sehun sambil melirik noonanya. Jongin dengan santainya langsung mendaratkan bokongnya tepat di samping Sehun.
"Aku sedang bosan dirumah." Jawab Jongin kalem.
Kyungsoo yang merasa debaran jantungnya yang makin lama makin menggila karena terlalu lama ada di dekat Jongin memutuskan untuk meninggalkan ruang keluarganya dan bergegas masuk ke kamarnya yang berada di lantai dua rumah megah tersebut. Kita tinggalkan kedua namja tampan berbeda warna kulit tersebut.
Sampai di kamarnya, Kyungsoo mulai mondar-mandir di dalam kamarnya.
'Aishh Do Kyungsoo, apa yang kau lakukan? Kau mempermalukan dirimu sendiri didepan Jongin. Aihh lihatlah penampilanmu, celana pendek dengan kaos kedodoran, aigoo mau ditaruh dimana mukaku.'
'Aishh, sial, sial'
"Dasar Do Sehun, dia mengenal Jongin dan tidak memberi tahuku."
"Sejak kapan dia mengenal Jongin?"
"Bukankah ia berbeda sekolah denganku dan Jongin."
"Ishh, kenapa dia tidak mengenalkanku pada Jongin, padahal kan aku naksir berat sama Jongin."
"Chakkaman, Sehunnie-kan tidak tau kalau aku naksir Jongin."
"Huwaaaa, Ottokhae?"
Itulah beberapa monolog yang Kyungsoo lontarkan ketika mondar-mandir tak jelas di kamarnya.
'Aku harus memberi tahu Baekhyun, harus.' Kyungsoo memutuskan untuk curhat pada Baekhyun. Dengan tergesa-gesa ia mencari smartphonenya. Setelah menemukan smartphonenya Kyungsoo langsung menekan speed dial angka 5 untuk menghubungi Baekhyun. Kenapa angka 5? Tentu saja, karena angka 1 untuk Eommanya, angka 2 untuk Appanya, angka 3 untuk Oppanya, dan angka 4 pastinya untuk Sehun.
Pada panggilan pertama, panggilan Kyungsoo tidak dijawab oleh Baekhyun. Pada panggilan kedua, setelah menuggu pada deringan ke empat, terdengar suara serak-serak yang menyahut disebrang line telepon.
"Yeoboseyo" Sahut orang diseberang telepon dengan malas-malasan.
"Yak! Byun Bacon, bangun! Aku ingin curhat." Teriakan Kyungsoo pun bergema di kamarnya. Kyungsoo tahu, pada jam-jam segini pasti Baekyun sedang melakukan ritualnya, yaitu tidur siang. Setelah teriakan tersebut, terdengar suara gedebrung di seberang line telepon.
"Yak, Byunbaek, gwenchanayo? Baekhyun-ah~." Kyungsoo dengan suara panik menganggil-manggil Baekhyun setelah mendengar yeoja Byun tadi meringis.
"Aishh, bokong sexyku. Yak! Soororo, kau harus tanggung jawab. Aigoo, bokongku" terdengar suara rintihan Baekhyun di ikuti sumpah serapah andalan nona Byun tersebut.
Kyungsoo segera menjauhkan smartphonenya, karena sudah tidak tahan mendengar sumpah serapah yang dikeluarkan Baekhyun di seberang line telepon. Setelah yakin Baekhyun berteriak-teriak lagi, Kyungsoo segera mendekatkan smartphone ke telinganya.
"Ya~, manhi appo? Mianhae~ Buing-Buing." Karena merasa bersalah, Kyungsoo segera meminta maaf pada Baekhyun tidak lupa dengan buing-buing-nya.
"Yaishh, Waeyo? Kau mengganggu tidur siangku tau." Sungut Baekhyun.
"Yak, Baehyun-ah, kau tahu.."
"Tak tahu" Potong Baekhyun dengan cepat.
"Aish, jangan kau potong dulu." Kesal Kyungsoo.
"Hahaha oke, oke, go a head."
"Byun Baek, demi rambut botak Kris Oppa, Kim Jongin sekarang berada di rumahku, apa yang harus aku lakukan Baek?" Rengek Kyungsoo.
"Ck, itu mudah Kyungsoo-ya. Tinggal kau berdandan yang cantik, dan temui pangeran berkuda putihmu itu. Hahaha"
"Aish, kau sama sekali tak membantu Baek. Sudahlah, sana lanjutkan tidurmu. Aku akan menggunakan caraku sendiri. Annyeong Baekhyun-ah." Kyungsoo memutuskan sambungan teleponnya dengan sepihak. Ia tahu, Baekhyun pasti akan berbicara random ketika dia baru bangun tidur. Pusing dengan pemikirannya sendiri, akhirnya Kyungsoo memutuskan untuk mengambil minum, Sepertinya minum segelas orange juice dapat menyegarkan pikirannya. Sekaligus ia bisa melihat Jongin yang sedang ada di ruang keluarga rumahnya. #Kyungsoomodus
Ketika Kyungsoo melewati ruang keluarga, ia hanya melihat Sehun yang sedang sibuk memainkan Pesnya.
"Loh, dimana Jongin Hun-ah?" Karna penasaran Kyungsoo putuskan untuk bertanya pada Sehun. Tentunya dengan suara senormal mungkin, agar tidak dicurigai oleh Sehun, karena penasaran dengan temannya.
"Dia sudah pulang. Tadi dia terlihat buru-buru setelah menerima telepon dari seseorang." Jawab sehun seadanya, matanya tetap fokus ke arah layar LED TV di depannya, hingga tidak menyadari raut kecewa noonanya saat ini.
"Wae?"
"Aniyo. Sudah lanjutkan saja permainanmu." Kyungsoo memutuskan untuk kembali ke kamar. Ia sudah tidak bernafsu lagi untuk sekedar berjalan ke dapur.
"Aneh" Bahkan Kyungsoo tak mendengar ejekan Sehun untuknya.
~0~
Author POV
Pagi di kediaman keluarga Do hari ini, terasa ada yang berbeda. Tidak biasanya putri satu-satunya Tn. Do ini sudah rapi di jam biasanya ia baru akan bangun.
"Pagi Appa, pagi Eomma, morning Oppa." Kyungsoo memberikan ucapan selamat pagi sambil memcium pipi Appa dan Eommanya, tak lupa juga memberikan sebuah ciuman di pipi untuk si sulung Do.
"Pagi sayang, apa tidurmu nyenyak tadi malam?" Ny. Do memberikan senyum terbaiknya untuk sang putri tercinta. Tn. Do tak mau kalah, ia juga memberikan senyuman malaikat khasnya untuk putri yang sangat disayanginya itu.
"Tumben kau sudah rapi Kyung-Kyung?" tanya Kris. Kris –kakak Kyungsoo– memang selalu bangun lebih pagi dariu kedua adiknya. Jadi ia sedikit heran melihat Kyungsoo yang sudah bangun sepagi itu.
"Entahlah, mungkin aku sedang good mood saat ini. Sehun mana?" Kyungsoo celingukan mencari adiknya yang belum muncul di ruang makan.
"Mungkin dia masih mandi." Kyungsoo menganggung paham. Ia pun kemudian memilih mengambil selembar roti dan selai coklat yang terlihat menggiurkan untuk dijadikan sarapan pagi ini.
"Morning All." Akhirnya pangeran bungsu keluarga Do bergabung bersama untuk sarapan pagi. Ia pun mencium kedua pipi Appa dan Eomma, berhigh five dengan Kris dan terakhir mencium pipi Kyungsoo yang duduk di sebelahnya. Setelah semua keluarga berkumpul, Tn. Do pun memimpin keluarganya untuk memulai sarapan bersama pagi ini.
"Oppa, apakah hari ini kau ada kuliah?" yang dijawab gelengan kepala oleh Kris. "Wae?" Tanya Kris.
"Assa! Antarkan aku ya Oppa. Aku sedang ingin di antarkan olehmu hari ini." Kyungsoo sudah mulai acara merengeknya. Tak tahan dengan rengekan Kyungsoo Kris-pun mengiyakan walaupun dengan ogah-ogahan. Kyungsoo pun bersorak kegirangan di kursinya yang dihadiahi dengusan sebal dari Sehun.
"Yak! Kenapa noona lebih memilih diantar Kris Hyung? Kenapa tidak dengan aku saja? Noona akan lebih cepat sampai ke sekolah jika aku antar. Ayolah Noona, dengan aku saja, ya ya ya?" Sekarang gantian Sehun yang merengek. Ia tidak rela Kyungsoo diantar oleh Kris.
"Ck, yak! Hilangkan penyakit sister complexmu itu. Aku sudah bosan melihat wajahmu setiap hari, aku maunya dengan Kris oppa, wlek." Jawab Kyungsoo sambil memberikan mehrongnya.
"Lagipula sekolahmu itu berbeda arah dengan sekolahku, nanti bisa kau bisa terlambat masuk sekolah."
"Noonamu benar Sehunie, kau akan memutar arah dahulu jika harus mengantarkan Noonamu, lagi pula ia pasti rindu dengan Kris. Kakakmu itu kan jarang-jarang ada di rumah." Terang Ny. Do melerai perdepatan sengit tadi. Mendengar pembelaan sang ibu, Kyungsoo pun bersorak kegirangan, berbanding terbalik dengan Sehun yang hanya bisa mempoutkan bibirnya karena kesal.
"Oppa ayo kita berangkat, aku ingin menikmati suasana pagi sekolahku. Bye Appa Eomma. Bye-Bye Sehunie. Jangan menangis ne?" Melihat sehun yang siap melemparinya dengan roti yang ada di tangannya, Kyungsoo pun cepat-cepat lari dari ruang makan meninggalkan Tn. dan Ny. Do serta Kris yang hanya geleng-geleng kepala melihat kelakuan dua saudara itu. Sedangkan Sehun, dengan ganas ia memakan rotinya dalam satu kali suapan melihat ejekan noonanya tadi.
"Appa Eomma, aku mengantar tuan putri yang cerewet itu dulu." Kris pun berlalu meninggalkan ruang makan tak lupa ia mengacak-acak rambut Sehun dengan sayang, yang dihadiahi dengusan kesal dari Sehun karena merusak tatanan rambutnya.
.
.
"Bye-bye Opaa, nanti tidak usah menjemputku. Aku akan pulang bersama Baekhyun."
"Hn, belajar yang rajin." Nasehat Kris, sebelum Kyungsoo benar-benar keluar dari dalam mobil yang dikendarainya.
"Ay ay captain. Hati-hati." Tutup Kyungsoo sebelum melihat mobil Kris melaju dengan mulus menjauhi gerbang Seungri high School.
Dengan langkah ceria Kyungsoo bergegas menuju lokernya untuk mengambil beberapa buku, tak lupa ia menyenandungkan beberapa lagu dari band favoritnya. Sebelum mencapai belokan terakhir menuju tempat loker, ia hampir menabrak seseorang. Ketika ia mendongakkan wajahnya, betapa terkejutnya Kyungsoo melihat wajah seseorang yang menabraknya. Tak berbeda jauh dengan Kyungsoo, orang tersebut juga tak kalah kaget, tetapi ia buru-buru mengubah ekspresi kagetnya dengan senyuman.
.
.
END?/TBC?
.
.
Hi^^ Datang lagi bawa ff KAISOO. Akhirnya saya mempublish ff ini, setelah melewati perombakan sana-sini. Semoga kalian suka dengan ff ini. Aku akan mempublish part 2 jika banyak peminatnya.
.
Kritik dan saran selalu diterima
.
Salam KAISOO pyu~pyu~
.
Mind to Review?
