Minato Namikaze:
Dikelilingi oleh ayah serta kakak yang tampan itu ... Sebuah anugerah bagi sebagian gadis. Tetapi tidak untuk Naruko Namikaze.
Dia putri tunggal dari keluarga Namikaze, serta adik kembar dari Naruto Namikaze. Ia adalah wanita satu-satunya di keluarga Namikaze itu.
Sebuah keluarga yang berpengaruh di daratan Jepang. Keluarga yang memiliki sebuah perusahaan yang bekerja di bidang Teknologi, serta kesehatan.
Sebenarnya, Naruko hanya ingin hidup normal layaknya gadis biasa.
Yah, seperti gadis normal.
Tidak seperti sekarang.
"Otousan! Kenapa kau selalu menggodaku!?"
Minato tertawa kecil, pria itu memeluk tubuh ramping Naruko sembari terus menghirup aroma jeruk yang menguar dari tubuh putrinya itu. "Sepertinya aku tidak bisa untuk tidak menggodamu, Naruko-chan."
"Aahh, Otousan..."
Minato seakan tidak peduli dengan panggilan dari Naruko, pria itu terus meraba tubuh mungil Naruko, pria itu juga mulai menciumi pipi Naruko dengan lembut, membuat wajah gadis itu merona seketika.
"Kau cantik Naruko-chan, sama seperti ibumu."
"Un! Te-terima kasih Otousan..."
Jadi, inikah yang dinamakan Sugar Daddy? Sepertinya Naruko akan sangat betah di rumah bersama Minato.
.
..
...
..
.
Naruto Namikaze:
Naruto terus menciumi leher jenjang adik kembarnya itu, dia memberikan beberapa bercak merah di leher Naruko. Kedua tangannya mulai meremas lembut buah dada adik kembarnya itu.
"Niisan... Unnghh... Tidak... Nii... Berhentiihh..."
"Tidak, sebelum kita menyelesaikan urusan kita."
Dengan lembut, Naruto mencium bibir plum Naruko. Pinggul pemuda itu mulai bergerak, area intimnya menyentuh bagian intim milik Naruko, membuat sang gadis pirang itu terkejut.
Dengan reflek, Naruko mendorong tubuh Naruto. Gadis itu menatap tajam sang Kakak. "Woah... Nii! Apa yang akan kau lakukan?"
Naruto mengangkat sebelah alisnya heran. "Apa? Seperti biasanya kan? Yah, mumpung Ayah masih keluar." Naruto kemudian menyibak rok mini yang Naruko kenakan, ia juga menyibak celana dalam yang dipakai oleh adiknya itu. "Oke, bersiap!"
Naruto pun mengarahkan kejantanannya yang sudah sangat ereksi itu ke area intim milik Naruko.
"Wah-wah, ternyata kau bermain di belakangku Naruko-chan?"
Naruto memutar bola matanya bosan, ia menatap Minato yang tengah berdiri santai di pintu masuk kamarnya. "Ck, kau mengganggu saja Tousan."
Minato melangkahkan kakinya masuk ke dalam kamar itu. Dia menarik tubuh Naruko. "Kau tau, Naruto. Adikmu ini hanyalah milikku."
"Ayolah Tousan, kau itu sudah tua, jangan meminta yang lebih muda darimu." Naruto menarik adik kembarnya, dan memeluknya dengan erat.
"Heh, dengan benda seperti itu, apa kau bisa memuaskan Naruko? Aku bisa membuatnya lebih puas daripada kau!"
"Hoo, mau tanding?"
"Siapa takut!?"
Naruko yang menjadi barang pun hanya bisa menunduk malu dengan wajah merah pekat, dia tak tahu harus bersyukur atau bagaimana? Memang benar, punya Ayah serta Kakak yang tampan itu sebuah keberuntungan, tapi baginya itu adalah kesialan.
Lihat, dia sebentar lagi akan dipuaskan oleh kedua lelaki tampan dari keluarga Namikaze itu.
'Kami, maafkan hamba mu ini...'
.
..
...
END
Naruto by Masashi Kishimoto
...
Iseng! Dah!
