LOVE AGAIN

Sumary : tak pernah terbayang dalam hidup naruto, ia akan mengalami hal seperti ini dalam hidupnya, menemukan cahaya terang yang selalu membuatnya tsenyumnya kembali.

Ini fic pertamaku maaf ya kalau mengecewakan. Semoga para senpai mau membantu. Terima kasih.

Happy reading. . ..

Disclamer : Massashi kishimoto

AU abal jadul, gaje, gak mutu,OOC, typo dan gak bagus lainya

CHAPTER 1

Tak pernah aku bayangkan ini semua akan terjadi, kehilangan kekasih yang amat aku cintai. Huuh kekasih, pantaskah aku menyebutnya begitu, dia bahkan tak pernah menerima ungkapan cintaku. Aku sedih menerima keaadaan ini, masih merasa enggan untuk percaya dengan keadaan ini. Kenapa dia harus meninggalkanku saat aku benar-benar membutuhkannya.

"Naruto, tenangkan dirimu, aku tahu ini berat tapi aku yakin akan ada yang terbaik untukmu. Kau harus kuat Naruto," ucap sakura di sampingku.

Aku tahu ini semua orang juga mengatakan hal yang sama, tapi apa mereka bias merasakan penderitaan yang aku rasakan. Mereka tidak mungkin tahu dan tidak mungkin akan mengerti.

"Sudahlah Naruto, kau terlalu cenggeng bila terus menagisinya seperti ini, dia tak akan suka melihatmu menangis seperti ini." Hibur sasuke.

Aku ingin tertawa melihat sasuke menghiburku, tapi aku tak bisa. Jangankan untuk tertawa, berteriak untuk ungkapkan semua yang aku rasa pun tak mungkin.

"Sudah sakura, biarkan dia sendirian. Percuma kau hiburpun dia tak akan mau." Ucap sasuke.

Ku dengar langkah kaki mereka menjauhi kamarku, iya mereka memang seminggu ini selalu mengunjungiku, menemaniku walau aku tak pernah memintanya mereka memang sahabat terbaikku. Meski sering ku lihat wajah sasuke yang sangat menunjukan ketidak sukaannya, tapi aku tahu dia khawatir padaku, kalau tidak untuk apa dia datang kemari, ya meskipun sakura pasti memaksanya terlebih dahulu. Kehadiran mereka memang dangat menghiburku, membuatku merasa tak pernah sendirian, walaupun sampai saat ini aku tak bisa menunjukannya.

AIRA-CHAN FANFICTION

Dua tahun suah kejadian itu berlalu, tapi tak ada yang berubah dari hidupku, aku tetap merasa sedih kehilangannya, masih enggan membuka hati untuk gadis lain yang mungkin memuja-muja padaku. Saat ini aku baru memasuki tahun ajaran baru, dan aku baru mulai menjalankan kegiatanku sebagai mahasiswa hari ini.

"NARUTOOOOO, kya kau tampan sekali","aku mencintaimu naruto," "naruto-kun"

Huh sambutan pagi yang membosankan. Aku tahu aku memang tak seterkenal dan setampan sasuke, tapi tetap aja aku bosan harus mendengar teriakan laga dan lag. Apa para wanita itu tidak bosan hanya mengejar lelaki seperti tak punya harga diri saja.

"Naruto, tetap ramai seperti waktu SMA saja ya, ku kira harusnya aku yang terkenal sekarang. Lihat penampilanku jauh lebih keren darimu kan? Tapi kenapa tetap kau saja yang dikerubuti, menyebalkan." Keluh lelaki penyuka anjing ini.

Kata-katanya hanya aku balas dengan senyuman singkat, hanya senyuman, bukan cengiran khas seperti dua tahun yang lalu. Cengiran yang menurut si alis tebal membawa semangat masa muda dan mengagumkan menurut para fansku.

Tapi itu naruto yang dulu, bukan yang sekarang. Jangan berharap bisa melihat tawa khasku itu, itu tak akan mungkin. Dia, dia telah mengambil tawa itu, senyum itu, dia telah mengambilnya, dan membuatku tak bisa memerikanya lagi untuk semua orang.

Semua temen-temanki tahu saat aku mulai beraktifitas dan sekolah lagi aku bukan aku yang dulu. Aku berubah lebih pendiam, pemurung dan gila belajar, bahkan tingkahku itu pernah menjadi sorotan selama satu minggu di sekolah. Kenapa? Kalian tahu itu karena apa yang aku lakukan jauh melebihi sasuke si pangeran es, ya semua yang aku lakukan, bahkan prestasi akademikku selalu jadi nomor satu.

Sebenarnya aku ingin melanjutkan pendidikan di luar negeri saja, tapi ibu selalu melarangku, dia tak rela putra satu-satunya ini jauh darinya, dia tak mau aku akan semakin mengasingkan diri di luar negeri.

Aku bukanlah orang yang tak pandai bersosialisasi seperti sasuke, aku bahkan ajli bila mau melakukannya.

Bukan hal yang sulit bagiku untuk berteman apalagi untuk mengobrol itu hal yang amat mudah, tapi itu dulu, kini aku malas melakukanya, aku tidak suka beraul dengan orang-orang baru apalagi yang tak ku kenal.

"Naruto, ibu akan secepatnya mempertemukanmu dengan gadis yang akan ibu jodohkan dunganmu, dan kau tidak boleh menolak. Kau harus bersiap-siap dan sambut gadis itu dengan baik." Ucap ibuku saat aku selesai makan malam.

"Perjodohan lagi, apa ibu tak lelah menjodohkan aku dengan banyak anak kenalan ibu. Aku lelah dan kali ini aku menolak." Berlari aku menuju kamarku, kenapa aku dijodohkan lagi, aku bosan ibu aku bisa mencari gadis yang aku mau sendiri, tapi kenapa ibu tak mau mengerti.

"Naruto, lakukanlah yang ibu mau, ibu tau kau memang tampan dan banyak yang menyukaimu, tapi ibu tak penah sekalipun melihatmu bersama wanita, jadi turuti permintaan ibu, ini yang terakhir, kalau kau memang tidak menyukainya ibu tidak akan memaksa. Dan ini untuk yang terakhir, jadi tolonglah nak." pinta ibuku. aku ingin mnolak tapi tak kuasa mlakukannya.

AIRA-CHAN FANFICTION

"Naruto, kau mau kekampus atau tidak ini sudah siang, bangun sayang."kata ibuku sambil mengetuk pintu.

" Iya ibu," sahutku singkat. Segera aku bangun dan bersiap untuk berangkat ke kampus. aku selalu brusaha jadi yang terbaik untuk ibu walau aku tak mampu seperti dulu.

Lama aku brsiap-siap aku segera berangkat ke kampus. Dan aku pergi kekantin bersama sakura.

"Naruto, ku dengar ada gadis yang baru masuk ke universitas ini, dia cantik dan amat menarik, mau berkenalan tidak, disana ramai sekali loh." Ajak sakura padaku.

"Aku malas sakura, kau saja sendiri, lagi pula kau tak lihat aku sedang makan." Tolakku tanpa melihat wajahnya.

"Huh ya sudah tapi jangan menyesal ya, sasuke saja berkenalan dengan gadis itu, pasti dia sangat spesial." Ucap sakura dengan nada ngambeknya.

"Si teme memang playboy sakura, sudah berapa gadis yang dia pacari, aku saja sampai bosan mendengarnya."

"Kau tahu tidak hinata itu benar-benar mirip dengan shion, coba saja warna rambutnya kuning pasti aku akan mengira dia itu shion." Jantungku seakan berhenti berdetak saat aku dengar mereka menyebut nama shion. Shion, shion sudah meninggal saat kecelakaan itu dan gadis itu mirip shion, mirip shion aku masih tak percaya.

Segera aku lihat gerombolan anak yang berkumpul di sana, mungkinkah benar. Segera aku selesaikan makanku dan berjalan mendekati gadis itu. Aku benar-benar tak percaya, aku seperti melihat shion lagi di dunia ini.

"Naruto, tadi katanya tak mau kemari, tapi kenapa kau malah sekarang datang." Tanya sakura dengan wajah yang dibuat-buat.

Aku tahu dia hanya pura-pura biasa, terlihat sekali raut wajah terkejutnya. "Memang kenapa kalau aku kemari, bukanya tadi kau yang mengajakku." Jawabku dengan ketus, aku tahu dia bingung, tapi aku akan tetap seperti ini.

"Iya iya aku tahu, tapi kan tadi kau bilang tak mau jadi ku tinggal hehe," ku lihat senyumnya yang amat jelas terlihat dipaksakan.

" Sudahlah aku mau berkenalan dengan gadis itu, jadi mana yang namanya hinata," tanyaku tanpa ragu.

"Tapi naruto, naruto,"dia berusaha mencegahku,tapi percuma ucapanya tak akan mampu mencegah niatku untuk berkenalan dengan gadis itu.

"Jadi kau yang namanya hinata," tanyaku saat tiba didepanya.

"Eh iya aku hinata, kamu siapa?" tanyanya malu-malu, kulihat wajahnya bersemu merah. Entah lah dia sedang demam atau apa aku tak perduli aku hanya ingin mengenal gadis ini, gadis yang merupakan penjelmaan shion ini.

"Sakura, sakura apa yang terjadi?" Tanya sasuke dengan khawatir saat melihat sahabat bumble gumnya gusar.

"Itu, itu anu sasuke-kun, naruto, naruto," katanya terbata-bata, "iya naruto kenapa?" tanya sasuk lagi.

" Dia bertemu dengan hinata-chan. Aku takut, aku takut naruto akan seperti dulu lagi." Lanjutnya dengan wajah di tekuk.

" Kau tidak perlu berfikir seperti itu, naruto tidak akan apa-apa tapi." usapan sasuk terhnti.

"Tapi apa sasuke-kun?" tanyanya masih dengan penuh kekhawatiran,

'yang aku takutkan hinata, aku takut dia hanya akan dijadikan pelarian hanya karna dia mirip dengan shion', lanjut sasuke dalam hati.

"Tak apa-apa," ucapnya menjawab kebingungan sakura.

AIRA-CHAN FANFICTION

"Kulihat naruto makin dekat saja dengan hinata ya, bahkan banyak yang bilang mereka sudah pacaran." Kata seorang gadis.

"Hah masa, beruntung sekali gadis itu naruto itu sangat sulit di taklukan loh."sahut seorang diantara mereka.

"Halah itu tidak mungkin, malahyang aku dengar gadis itu karena dia mirip mantan kekesihnya yang sudah mati karena itu naruto tergila-gila hinata."

Samar-samar terdengar suara gadis-gadis bergosip, tanpa sengaja seorang gadis berambut kuncir kuda itu mendengarnya. Matanya membulat mendengar apa yang mereka sampaikan. Entahlah mungkin karena ia merasa tak percaya karena ia si ratu gossip baru mendengar berita itu, atau karena sebab lainnya,

"Sakura ada yang ingin ku tanyakan padamu," Tanya gadis itu penuh penekanan.

" Iya kau mau bertanya apa? kau tak lihat aku sedang sibuk," jawab gadis merambut soft pink itu tanpa menoleh sedikitpun. Yang bertanya tentu kesal tapi mau bagaimana lagi dia sudah terlanjur penasaran dengan kabar yang baru ia dengar.

"Huft apa benar naruto mendekari hinata-chan hanya karena hinata mirip dengan mantan kekasihnya? Apa itu benar sakura?" Tanyanta penuh pnkanan.

Seketika itu juga gadis dihadapanya berhenti beraktifitas lalu memandang gadis berambut blonde itu." Kau untuk apa bertanya hal seperti itu, dan bagaimana bisa kau menanyakan hal itu?" tanyanya dengan penuh kehawatiran

. " Aku hanya ingin tanya sakura kenapa tak kau jawab saja." tanya ino lbih keras.

Sejenak gadis itu menarik nafas," aku tak tahu ino," balasnya singkat.

"Tapi sakura kau pasti- " kata-kata gadis itu terpotong saat melihat sahabat permen karetnya ini menangis.

" kau kenapa sakura? Ada apa denganmu, kenapa kau menangis." Tanpa ino duga sakura memeluknya, dia menangis, iya sakura menangis."Sakura aku tidak akan memaksamu bila kau tak mau bercerita, aku-"ucapan ino terpotong karena gadis itu memeluknya makin erat.

"Ino aku tak tau apa yang harus aku lakukan, aku hanya takut naruto mendekati hinata karena dia mirip shin, mirip gadi impiannya, cinta pertamanya, aku takut hinata akan akan terluka.

Flasback

"Naruto kau mau apa kemari, aku tidak suka kau ikuti," kata gadis canntik yang biasa di panggil shion ini.

"Aku mau menemanimu sayang apa kau lupa, aku ini kekasihmu, masa kau tidak menginggatku, tega sekali," rengeknya seperti anak kecil .

"Sudahlah naruto kau pulang saja, aku tidak mau kau ganggu dan ingat aku belum menerimamu jadi jangan sebut aku kekasihmu." jawab gadis itu sambil mengibas-ibaskan tangannya.

Tanpa diduga ada sebuah truk melaju dengan kencang dan menabrak gadis berambut kuning itu hingga terpental amat jauh. Naasnya gadis itu meninggal di tempat karena kehabisan darah

Flashback end

"Semenjak saat itu naruto berubah, dia kehilangan nyawanya, rasa cinta dan bersalahya pada shion membuatnya tak bisa tertawa seperti dulu dan itu membuat kami terluka." Jelas sakura pada ino.

Sekarang gadis itu telah mengerti apa ysng sebenarnya terjadi, dan iya tak akan pernah membiarkan hinata menjadi bayang-bayang shion.

TBC

Ku tunggu reviwnya,

reviw kalian menentukan lanjutnya cerita ini atau gak.