Disclaimer : Naruto - Masashi Kishimoto

Genre : Drama/Romance

Rated : M

Pairing : Sasuxsaku, NaruxHina, etc

Konten berikut mengandung OOC, Lemon, Typo dmana-mana, etc.

Don't like, Don't Read. TIDAK TERIMA FLAME

....................................

''100 Million Love''

Ruangan bergaya Eropa. Dengan dinding dilapisi wallpaper coklat muda. Ditengah ruangan, terdapat meja bundar dan sebuah monitor yang saling berhadapan.

Meja tersebut dikelilingi enam buah kursi yang telah penuh ditempati oleh beberapa pria. Keenam pria tersebut nampak memerhatikan monitor dihadapan mereka.

Monitor itu menampakkan sosok seorang lelaki tua berambut keperakan. Lelaki tua itu tampak bersantai dipinggir kolam renang, dengan ditemani beberapa wanita muda.

''Neji, Sasuke, Gaara, Shikamaru, Naruto dan Kiba. Sepertinya sudah lengkap.'' kata sosok dalam monitor.

Keenam pria yang namanya disebut hanya memerhatikan monitor sambil bertopang dagu.

''ck, opa yang merepotkan.'' bisik salah satu pria dengan rambut terikat keatas seperti nanas, bernama Shikamaru.

''hahaha, sepertinya kalian belum tahu tujuan opa memanggil kalian kemari.'' kata lelaki dalam layar lagi.

''sudahlah, jangan buang-buang waktu lagi. Apa tujuan Opa Jiraiya memanggil kami?'' tanya Neji pada sosok itu.

''Seperti yang kalian ketahui, opa adalah ayah angkat dari ayah-ayah kalian.'' kata Jiraiya.

''...mau tak mau, kalian tetap cucu opa walau tak ada hubungan darah.''

''langsung ke intinya saja, aku tak punya banyak waktu.'' protes Sasuke. Hanya Gaara, Naruto, dan Kiba yang 'belum' mengeluh.

''oke..oke. Beberapa hari belakangan ini, kesehatan opa sedikit bermasalah. Opa takut harta opa ini, akan sia-sia jika seandainya opa mati.'' Keenam cucu hanya memerhatikan.

''untuk itu, opa bermaksud membagikan harta ini untuk kalian, cucu-cucu opa.''

Jiraiya adalah pengusaha kaya raya. Perusahaannya bergerak dalam berbagai bidang, mulai dari pertanian, peternakan, kosmetik, hingga software komputer.

Pernikahannya dengan Tsunade tidak menghasilkan keturunan. Membuat mereka mengadopsi anak-anak, yang kini telah dewasa dan berkeluarga hingga menghasilkan cucu-cucu yang sekarang sedang 'rapat' bersamanya.

Back to story

''untuk itu, opa akan membagikan kalian 100 miliar per orangnya. Jika kalian keberatan, silahkan tinggalkan ruangan ini.'' kata Jiraiya.

(backsound:-Cekling...-)

Seketika kesepuluh pasang mata diruang itu, berubah hijau. Sepuluh? Kemana yang dua lagi?

Gaara hendak meninggalkan ruangan itu bermaksud menolak tawaran Jiraiya. Tawaran yang baru saja didengarnya sama sekali tak menarik untuknya.

''Biarkan saja, dengan begitu bagiannya boleh diberikan padaku kan?'' kata Kiba.

''enak saja, uang milik Gaara buatku bisa untuk membeli persediaan Ramen setahun penuh.'' Naruto mengacungkan jempol dengan penuh semangat.

''jangan senang dulu...'' kata Jiraiya.

''kesepakatan ini berlaku jika kalian berenam menyetujuinya. Jadi, jika salah seorang menolak maka kesepakatan dibatalkan.'' jelas Jiraiya.

Kelima cucu yang tersisa kaget mendengar perkataan opa mereka. Sementara Gaara terus berjalan menuju pintu keluar.

Secepat kilat, Naruto, Kiba, Neji, Sasuke, bahkan Shikamaru mengejar Gaara yang sudah di ambang pintu. Mereka mengangkut Gaara kembali dengan paksa. Bagaimanapun, mereka tak mau kehilangan 100 miliar.

Gaara hanya bisa mengasihani diri sendiri, Karena menjadi korban saudara-saudaranya yang mata duitan. Sekarang tubuhnya terikat di kursi yang tadi didudukinya.

''baiklah, dengan begini semuanya sepakat. Uang tersebut baru dibagikan setelah kalian menyelesaikan tantangan dariku.'' kata Jiraiya.

''tantangan?'' tanya Naruto heran.

''ternyata masih ada syarat yang lain. Merepotkan.'' komentar Shikamaru.

''hahaha. Anggaplah ini sebuah pekerjaan, dan warisanlah sebagai gajinya.'' Jiraiya tertawa memandangi wajah cucu-cucunya.

''lalu apa pekerjaan itu?'' tanya Kiba tidak sabaran.

''tenanglah, ini bukan pekerjaan yang sulit.'' Jiraiya sedikit mempermainkan mereka.

''jangan bertele-tele.'' Sasuke juga mulai tidak sabar.

''opa hanya mau kalian tinggal bareng dirumah yang opa siapkan, dan mengikuti aturan-aturan yang opa tentukan.'' jelas Jiraiya. Seringai tipis tergambar di wajahnya.

''baiklah... Kalau hanya itu sih, bukan masalah.'' Naruto tersenyum lebar mendengar syarat yang diajukan Jiraiya.

''bukan hanya itu, kalian akan melakukan ini selama setahun. Dan jika salah satu dari kalian melanggar aturan, maka perjanjian dianggap batal.'' tambah Jiraiya.

''selama jangka waktu tersebut, asisten saya akan mengawasi dan membimbing kalian.'' kata Jiraiya.

''baiklah, kami terima persyaratan opa.'' kata Neji yang diikuti anggukan dari lima orang lainnya.

..........skip-time............

Mobil BMW hitam terlihat melaju cepat di atas aspal jalan raya. Dengan sebuah motor Ducati merah mengekor di belakangnya. Melaju membelah udara, hingga memasuki kawasan puncak.

''kita mau kemana?'' tanya Naruto yang sedang berada di dalam mobil. Ia, Kiba, dan Shikamaru duduk di belakang. Sementara Neji duduk disamping supir. Sedangkan Sasuke lebih memilih menumpang motor Gaara.

''kita sedang menuju rumah yang akan kalian tinggali dalam setahun kedepan.'' kata sang supir. Pria berambut keperakan dengan masker hitam menutupi wajahnya. Ia bernama Kakashi.

''ini kawasan peternakan milik opa kan?'' tebak Neji.

''iya, terakhir kali kesini, tuan muda Neji baru berumur 8 tahun.'' tanggap Kakashi. Kakashi adalah tangan kanan Jiraiya. Sudah 12 tahun lebih ia mengabdi pada Jiraiya.

''kau curang, opa sama sekali tak pernah mengajakku kemari.'' protes Kiba.

''mana mau opa mengajak peliharaan sepertimu.'' kata-kata Naruto memancing kemarahan Kiba.

''dasar bodoh... Kau sendiri tak pernah diajakkan?'' Kiba Menatap Naruto dengan garang. Ia sengaja memeperlihatkan gigi taringnya.

''bisakah kalian tenang sedikit? Dasar sepupu merepotkan'' kesal Shikamaru yang terganggu tidurnya. Dalam mobilpun ia sempat-sempatkan tidur.

''tau begini, mending tadi ikut motor Gaara.'' sesal Neji.

Sepertinya merupakan pekerjaan sulit membuat mereka akrab. Satu sama lain memiliki kepribadian berbeda.

''selama tinggal di kawasan ini, tuan menyuruh kalian bekerja di peternakan miliknya.'' jelas Kakashi.

'dasar opa merepotkan. Ternyata kami juga dimanfaatkan sebagai buruh peternakannya.' batin Shikamaru.

''wah, sepertinya menyenangkan bekerja disini.'' Kiba memang memiliki hobi yang berhubungan dengan binatang.

''benar, suasanan alamnya menyegarkan.'' tambah Naruto. Kawasan pegunungan memang memiliki suasana yang lebih natural. Belum banyak campuran tangan manusia.

''Ini sih, masih terhitung liburan. Bisa sekalian bersantai.'' kata Shikamaru.

Mobil itu akhirnya berhenti. Berhenti di depan sebuah rumah bergaya tradisional. Rumahnya terletak tak jauh dari peternakan. Hanya terdapat satu bangunan lain yang berada di samping kanan rumah itu.

Dinding dan lantai rumahnya terbuat dari kayu. Ukuran rumahnya lumayan besar, dengan teras mini dan taman bunga. Rumah khas pedesaan.

''sudah sampai. Silahkan turun tuan muda.'' kata Kakashi.

Mereka semua turun dari mobil. Dengan masih menatapi rumah dihadapan mereka. Rumah yang akan menjadi tempat tinggal mereka dalam 1 tahun ke depan.

Sasuke dan Gaara pun sudah ikut bergabung dengan empat lainnya. Sebenarnya rumah itu jauh dengan yang ada dalam bayangan mereka. Mereka berharap rumah yang bakal mereka tinggali adalah rumah mewah atau minimal sebuah villa.

Ditambah lagi harus bekerja sebagai peternak, dan diawasi pula oleh Kakashi. Memang tak ada yang mudah untuk sebuah jackpot.

''mau bengong seharian disini?'' tanya Kakashi membuyarkan lamunan mereka.

''yasudahlah, terima saja..'' Gaara melangkah menuju rumah baru mereka.

''baiklah. Demi 100 miliar...!'' ucap Kiba bersemangat.

''kalau begitu ayo masuk.'' ajak Kakashi.

Mereka melangkah memasuki teras rumah. Dipimpin Kakashi yang kemudian mengetuk pintu.

-tok...tok...tok-

Setelah mengulang beberapa kali, terdengar suara langkah kaki seseorang yang mendekati pintu dari arah dalam.

''tunggu sebentar.'' suara seorang wanita.

Pintu kayu itu pun terbuka. Menampakkan wajah seorang gadis cantik yang mengenakan kaos tanpa lengan dengan bawahan berupa rok.

Gadis itu memiliki warna rambut yang aneh. Entah dicat atau apa, rambutnya berwarna merah muda. Dan bola mata emerald yang indah.

''Kakashi dan tuan muda rupanya. Selamat datang.'' kata gadis itu.

''terima kasih, Sakura-chan.'' Kakashi memberikan senyum terbaiknya pada gadis bernama Sakura itu.

Kakashi diikuti keenam calon miliarder memasuki rumah itu. ''Silahkan duduk'' kata Sakura.

Ruang tamu rumah itu kini terlihat penuh. ''baiklah sekarang kita adakan pembagian kamar.'' ucap Kakashi.

''kamar dirumah ini hanya ada 5, minus kamar yang Sakura tempati berarti hanya ada 4 kamar.'' jelas Kakashi. Sementara yang lain hanya mendengar dengan tidak bersemangat.

''Gaara dengan Neji, Sasuke dengan Naruto, Shikamaru dengan Kiba, dan saya sendiri. Oke, semua cukup.'' jelas Kakashi singkat, padat, dan jelas.

''sungguh sial sekamar dengan orang berisik sepertimu.'' kata Sasuke.

''lagipula siapa juga yang mau sekamar denganmu.'' balas Naruto. Sementara yang lain tampaknya hanya bisa menerima dengan ikhlas.

''sebelum itu, kalian harus mengetahui aturan-aturan yang diberikan opa kalian.'' kata Kakashi.

''semuanya ada disini...!'' Sakura meletakkan buku besar super tebal berwarna coklat di depan mereka masing-masing. Yang artinya harus mereka baca dan hapalkan.

''kalian boleh membacanya di kamar masing-masing. Nanti Sakura yang akan mengantarkan kalian ke kamar.'' jelas Kakashi.

''dan mulai hari ini, kehidupan kalian akan berbeda.''

to be cont....

Ingin tahu komentar para reader,, jadi review please? Biar ntar w lanjutin critana

REVIEW!