Fanfic kedua saya di fandom KHR ini~
Fanfic ini adalah cerita singkat yang menjelaskan bagaimana jika chara KHR melakukan hal-hal tertentu~
Jadi, selama saya dapat ide, saya bakal terus ngelanjutin fanfic ini~
Korban utama: Varia *di bunuh anggota varia*
Setting.... Untuk chapter 1 ini, karena jadi supir angkot, setting di indonesia, okay~?
Disclaimer: Katekyo Hitman Reborn adalah milik Amano Akira~!
Warning: Gajhe, dan juga typo (biasanya ada mudah-mudahan yang ini ga ada)
Let's start~!
Chapter 1: If They Are A.... supir angkot? /plak/
Ryohei, supir angkot to the extreme! /punched/
Seseorang yang bernama... er... berinisial NK berjalan ke sebuah angkot yang lagi nunggu penumpang.....
"Ayo, semuanya naik to the extreme!" teriak si supir angkot
"semangat banget sih, supir angkot nya..." pikir si NK sambil bersweatdrop ria
"Hei, ayo! Dijamin, kau akan sampai ke tempat tujuan dengan ecpat to the extreme!" teriak supir angkot itu lagi
"Yah... tidak ada pilihan lain.... naik ini saja..." kata NK pelan sambil menaiki angkot tersebut
~beberapa menit kemudian~
Angkot sudah penuh, dan sekarang, angkot itu siap berangkat.
"Yosh! Sudah penuh, sekarang..." orang itu mengangkat kakinya, dan menginjak pedal dengan kakinya yang tadi di angkat setinggi mungkin itu. Alhasil, angkot nya langsung melaju dengan kecepatan penuh
"WHAT THE-----!" si NK udah mulai mau ber cursing ria
"Extreme!" supir bodoh itu malah teriak dengan senangnya
"HEI, *piip*! NGENDARAIN MOBIL YANG BENER DONG, DASAR, *piiiiiiip*!" kata salah seorang penumpang
"TAK MASALAH, YANG PENTING, KITA MENGENDARAI MOBIL TO THE EXTREME!" kata si supir angkot sambil mengendarai mobil insanely
"I-itu di depan ada---!" si NK menunjuk ke depan, ternyata, di depan, ada truk yang lagi berhenti
"CEPAT, BELOK, BODOH! ATAU REM!" teriak NK yang udah panik
"Hm? Ternyata, aku melepas rem mobil ini agar mengendarainya jadi menyenangkan to the extreme!" kata si supir
"WHAT THE *piiiiiip*?"
"GYAAAAAAHH!" para penumpang berteriak bersamaan
Esok harinya, di temukan 2 orang yang selamat dengan luka yang sangat parah, dan penumpang lainnya tewas dengan ke adaan mengenaskan dalam tabrakan tersebut....
Marmon, supir angkot gadungan....
Suatu hari yang cerah, orang yang berinisial RS, yang ingin pergi ke toko buku, memutuskan untuk naik angkot sebagai sarana transportasi. RS juga manganggap kalau angkot itu sarana transportasi yang murah~
"Hm? Kok ga ada angkot yang lewat, ya?" gumam RS
Tak lama kemudian, sebuah angkot lewat di depannya. RS jawdrop. Karena, tak disangka, yang nyetir itu... bayi, para readers sekalian! BAYI! (kru: *mukul author pake harisen* Hoi! Sadar! Ga usah pake caps!)
Ehm... Oke~
Jadi, si bayi ngeliatin si RS (walaupun saya juga ga yakin kalau matanya si supir itu keliatan) dengan tajam
"Mau naik, atau tidak?" tanya si bayi a.k.a. sang supir
"Aku tidak yakin kalau dia bisa nyetir angkot ini..." batin si RS agak ragu
"Hei? Kau mau naik, atau tidak?" tanya si bayi lagi
LF melihat sekitar.... Tidak ada tanda-tanda kehadiran angkot lainnya
"*sigh* Baiklah..." dengan agak pasrah, si RS menaiki angkot tersebut.
Secara perlahan, akhirnya, angkot itu mulai berjalan maju....
"Hoee.... hebat.... bisa juga bayi ini nyetir....." batin si RS
Sudah agak lama jalan, tapi, RS merasa ada yang aneh... Jalanannya terlalu sepi... Sekitar 30 menit kemudian, RS sampai di toko buku tempat tujuan
"Kiri ba---- Er... Ma— Er.... Akh! Apalah itu!" si RS ke bingungan mau manggil si bayi pake sebutan apa
Angkot nya berhenti, dan si RS memberikan sejumlah uang ke si bayi
"Hei!" panggil si bayi itu
"Uangnya kurang!" lanjut si bayi
"Hah? Kurang? 2000 kan?" tanya si RS
"Transfer 100.000 yen ke rekening ini..." si bayi ngasih RS secarik kertas
"HAH? GILA AJA LO! MASA' GUE HARUS NGEBAYAR 100.000 BUAT ANGKOT DOANG?" si RS marah
"Ini special service dari arcobaleno. Cepat, aku tunggu sampai besok. Kalau tidak, kau akan mendapat kan hal yang buruk" si bayi pergi....
"WTF BANGET SIH?" teriak si RS
"Ah... sudah lah... Yang penting sekarang aku belanja di toko bu-----" si RS jawdrop. Ternyata, dia masih di tempat awal.
"INI KENAPA LAGI?" si RS makin stress. Ternyata, si bayi tadi, memakai ability nya, ilusi, untuk membuat pemandangan di luar angkot seakan-akan bergerak. Tapi, sebenarnya, angkotnya ga bergerak sama sekali
"AKH!" si RS stress dengan suksesnya~
...I'll bite you to death...
Siang itu, TM sedang mencari sebuah angkot untuk pulang. Sampai akhirnya, TM menemukan sebuah angkot yang sedang menunggu penumpang. Si TM merasa, ada yang aneh sama angkot itu. Terutama, sama hawa di sekitar angkot tersebut. Si TM yang sudah siap menaiki angkot tersebut melirik ke arah sang supir yang dari tadi tidak bersuara, tidak seperti angkot normal yang mengobral-obral(?) kan tempat tujuan angkot tersebut.
"Uwa.... supir angkotnya lagi tidur... dan mukanya itu...." wajah si TM ngeblush.
"Hm?" si supir angkot terbangun. Dan menguap sebentar, sekaligus melemaskan badannya. Kemudian dia menoleh ke arah TM
"Mau apa kau?" tanya supir angkot
"E-eh... tentu saja naik angkot ini..." jawab TM agak takut
"*yawn* naiklah kalau begitu.. Kalau tidak mau... kami korosu...." kata orang itu sambil mengeluarkan death aura
"*gulp* beda dari yang tadi..." pikir TM sambil ber sweatdrop ria
Akhirnya dengann perasaan agak takut, TM menaiki angkot tersebut
Dengan males-malesan, si supir angkot nyalain mesin mobil nya.
TM memasang sepasang headset di kupingnya dan mendengarkan lagu dengan suara max. Tapi, tiba-tiba ada yang suara musik yang melebihi suara musiknya, yang otomatis membuat TM meberhentikan musik yang ia dengar
"Lagu apa nih? Lagunya... bahasa jepang.... tapi... ANEH BANGET!" pikir TM sambil bersweatdrop ria. Akhirnya, si TM memutuskan untuk memperhatikan pemandangan di luar saja
Penumpang bertambah satu...
Kemudian, tiga penumpang masuk secara bersamaan.
Tak terasa, ternyata, ankgkot sudah penuh... (jangan pedulikan jumlah penumpang naik yang saya tulis)
Dan masih dengan ogah-ogahan, sang supir mengendarai angkot tersebut
LN melirik ke arah dashboard angkot tersebut. Dan si TM bisa melihat sebuah boneka(atau bukan?) burung mungil warna kuning
"Uwa.... lucunya....." pikir TM
Tiba-tiba si burung bergerak ke pundak sang supir
"Eh? ITU BUKAN BONEKA?" pikir TM kaget sambil sweatdrop
Si LN mencoba untuk mengabaikan Boneka itu, dan mendengarkan musik lagi berhubung musik dari angkotnya sudah di matikan
LN merasa laju angkot agak terlalu cepat. Tapi sebenarnya memang sangat cepat.
"Uwaaaa!" teriak TM
"Gyaaaaa!" teriak penumpang lain
"Ah... ribut sekali... Padahal Cuma segini..." kata si supir sambil mengendarai angkotnya dengan baik
"Waaa!" teriak seluruh penumpang
"Tch... sial..." gerutu si supir. Ternyata, kami sudah mau memasuki daerah macet. Si supir menginjak pedal rem seketika. Dan tentu saja, semua jadi terdorong kedepan.
"Mugyaaaa!" udah tau kan, kalau ini teriakan penumpang?
Untungnya, angkotnya berhenti sebelum menabrak. Berhentinya angkot diikuti dengan sebuah suara burung kecil
(a/n: bayangkan suara burung kejepit. Saya ga tau sfx nya mau kayak gimana)
Sang supir kaget. Ia juga merasakan ada sesuatu di punggungnya.
"A-ah.... burungnya....." kata TM pelan
Sang supir masih bengong ngeliatin sebuah benda yang udah penyet di kursi.
Setelah ia teliti lagi, ia menyadari satu hal: tenyata itu bukan yang asli
Si supir bernafas lega. Kemudian, ia membuang boneka tadi dan kembali mengemudikan angkotnya. Setelah melewati macet, si supir kembali menambah kecepatan. Tapi tidak secepat sebelumnya
Tak lama kemudian, TM tiba di tujuannya dan segera memberhentikan angkot tersebut. TM merogoh kantongnya dan mengeluarkan selembar uang dua ribuan. Dan memberikannya ke si supir. Ketika TM mau pergi, ada seseorang yang memegang pundaknya
"Hei, bayar 2500... atau... kami korosu...." tiba-tiba si supir udah ada di samping TM
"Kyaaa!" TM kaget karena si supir langsung teleport(?) ke samping dia. Dan hebatnya, dia berhasil mendorong supir itu ke arah angkotnya.
Supir itu mengeluarkan death aura
"Kami korosu...." supir itu ngeluarin sepasang tonfa. Tapi, ia terhenti sesaat. Ia berbalik melihat ke arah pintu angkot. Disana, ada benda kuning yang udah bercampur dengan warna merah darah dan sudah tidak berbentuk lagi. Supir nya jawdrop + sweatdrop + kalau perlu facedrop sekalian
TM pun memanfaatkan keadaan ini untuk melarikan diri sambil bersweatdrop ria karena si supir angkot sedang menangisi kepergian binatang peliharaanya...
Ushishishi...... Ayo naik~!
Hari itu, di sebuah pasar, tepatnya di sebuah angkot yang lagi nunggu penumpang, kita bisa lihat seseorang berinisial KM, sedang duduk di dalam angkot tersebut. Tidak merasakan hal aneh dari sang supir yang matanya aja ga keliatan. Udah gitu sering ketawa 'Ushishishi....' mana ngaku-ngaku pangeran lagi! Udah jelas-jelas supir angkot! *di lemparin pisau sama bel*
"*yawn* Lama, ya..." keluh KM
"Sekali naik tidak bisa turun.." kata si supir angkot
"Ga ada yang berniat turun kok..." si KM mengeluarkan sebuah buku dan membacanya
Beberapa menit kemudian, (walaupun belom penuh) si supir akhirnya menjalankan angkotnya
Tiba-tiba suatu pikiran terlintas di benak KM...
"Apakah orang pecinta tiara ini bisa mengemudi walaupun matanya tidak terlihat?"
Pertanyaan KM pun terjawab dengan cara menyetir si supir angkot yang agak ngasal. Entah karena emang ga bisa nyetir atau ga bisa ngeliat. Akhirnya si KM memberanikan diri untuk bertanya
"Eto... Sebenarnya anda bisa melihat jalannya atau tidak?"
"Hm? Sebenarnya... iya... Tapi aku tidak bisa mengemudi!" jawab supir itu sambil tersenyum (lebih keliatan menyeringai)
KM dan penumpang lain sweatdrop
Dan sweatdrop itu berubah menjadi kepanikan
"Uwaa! Bagaimana ini? KITA AKAN MATI!" teriak seorang penumpang
Tiba-tiba sebuah pisau melayang ke arah si penumpang dan.... HEADSHOT(?)! HEADSHOT, READERS SEKALIAN! *di pukul pake harisen lagi*
(crew: tolong, author yang baik, jangan kumat teriak-teriak gajhe gitu)
Ehm... baiklah, kita lanjutkan....
Penumpang yang lain termasuk KM membatu. Dan akhirnya lebih memilih untuk diam dan pasrah, dari pada jadi korban headshot dan teriakan author selanjutnya
"Tenang saja, Feeling ku bagus kok~" kata si supir masih sambil nyengir-nyengir.
"Aku ga percaya!" kurang lebih, itulah yang di katakan seluruh penumpang
"Huh? Ada apa di depan? Kodok... atau manusia?" si supir menoleh kedepan (tadinya ngeliatin penumpang)
KM melihat kedepan, ada seseorang memakai topi kodok besar
"ITU MANUSIA!"teriak KM
"Ah, jangan bercanda. Itu kodok...." kata si supir yang malah menambah kecepatannya. Jangan-jangan orang ini tau kalau sebenarnya itu emang orang?
Untungnya, orang itu berhasil menghindar dari serangan maut angkot ini. Tapi, bukannya malah melanjutkan perjalanan, si supir angkot malah memutar balik dan melempari orang bertopi kodok gede itu dengan pisaunya
Hebatnya, orang itu masih bsia menghindar dan malah berlari dari angkot ini
"Hei? Kenapa memutar balik?" tanya seorang penumpang
"Berisik.." Supir angkotnya malah ngelempar penumpang tadi dengan pisaunya. Penumpang lain tambah ga niat buat ngomong. KM hampir pingsan
"Kodok yang itu harus di basmi" kata si supir sambil tetap melempar pisau ke arah si kodok a.k.a. orang bertopi kodok
"Ini intinya si supir yang ngira itu kodok, atau emang mau ngebunuh orang itu?" batin KM
Orang dengan topi kodok itu masuk ke gang kecil
"Uh-oh..." kata si supir pelan, bukannya nge rem, si supir malah melompat keluar
"WHAT THE-----!" teriak KM
"Waaaa!" teriak penumpang lain.
Tabrakan pun tak terhindarkan, dan sayangnya untungnya mereka semua selamat.... (kecuali dua orang yang tadi udah di lempar pisau)
VOOOOOOOOIIIIIIII! AYO NAIK!
Seoran perempuan, mari kita sebut, IM, berjalan menuju sebuah angkot yang penumpangnya hampir penuh
"Untung aja udah mau berangkat..." batin si IM
Baru aja si IM mau masuk, tiba-tiba si supir teriak,
"VOOOOOOOIIII! AYO! 2 ORANG LAGI!"
"Si Supir suaranya...." batin IM sambil geleng-geleng kepala
"VOOOOIII! SATU LAGI!" teriak si supir berambut panjang ini
"Bisa-bisa aku harus ke THT abis ini...." kata IM pelan
"Hei... apa katamu tadi?" tanya si supir
"E-Eh... saya hanya merasa, suara anda terlalu keras...." kata IM
"...." si supir hanya men-death glare IM.
"A-ada ap-apa?" IM meninggikan suaranya.
"......" si supir masih melancarkan death glare. IM memalingkan muka. Tapi, ia bisa merasakan hawa-hawa yang seperti mengatakan i-want-to-kill-this-b**** dari sang supir. IM berusaha menghiraukannya. Tak lama kemudian ada seseorang naik ke dalam angkot. Si supir pun mulai menjalankan angkotnya
"VOIII! BERANGKAT!" teriak si supir
"Semoga tak ada yang lebih buruk dari ini..." batin IM sambil menutup kupingnya
Beberapa menit kemudian, mereka memasuki daerah macet
Tadinya biasa-biasa aja, tapi, tiba-tiba, ada sebuah motor menyerempet sisi kanan angkot
Udah gitu, bukannya minta maaf atau apa, sang pengendara motor main ngabur aja.
Sang supir mengambil nafas panjang
"Uh-oh...." IM nyari-nyari earpplug, dan sadar kalau dia ga punya earplug...
"VOOOOOOOOOIIIII! F***ING MAN! BAYAR GANTI RUGINYA, SON OF A B****!" suara si supir menggelegar lebih dari suara-suara mobil. Kata-kata Kreatifnya itu, (sebenarnya suara nya yang biasa juga udah cukup) membuat semua pengendara di situ menoleh ke arah si supir angkot
"APA?" satu kata balasan si supir membuat semua orang tidak berani untuk nge-stare dia
"S***.... pasti si boss marah...." keluh supir itu
"Boss? Punya boss juga dia...." batin IM
"VOOOOIII! Awas saja, kalau aku bertemu lagi!" teriak si supir lagi
"Ah... Kuping ku...." IM megangin kupingnya yang sakit karena mendengar teriakan maut sang supir
Tak lama kemudian, IM sampai di tempat tujuan, setelah memberhentikan angkot, IM memberikan sejumlah uang. Baru saja IM mau melangkah pergi, tiba-tiba si supir berteriak,
"VOOOIIII! UANG APA INI?" kata si supir sambil menunjukan uang kertas yang robek
"E-eh.... Ma-maaf! Ku kir---" belum selesai berbicara, kata-kata IM di potong oleh si supir,
"MAU BILANG APA KAU, *PIIIIIIP*?"
"AKU MAU BILANG—" IM meninggikan suara, tapi si supir memotong lagi
"APAAAA?"
"TUNGGU GUE JUGA MAU NGOMONG, *piiiiiiip*!" si IM udah ga sabar
"Apa?" tanya si supir
"Gue kira itu tadi uang yang bener, dan gue juga ga menduga bakal narik uang itu! Ini! Ganti yang ini!" IM menyerahkan uang dua ribuan. Dan menukarkannya dengan uang robek di tangan supir.
Esoknya, IM mendapati bahwa, gendang telinga nya yang sebelah kiri rusak....
DASAR SAMPAH!
Hari itu, matahari sudah hampir tenggelam seluruhnya. Orang berinisial SA sedang menunggu sebuah angkot di sebuah jalan besar
"Ukh... lama banget, sih?" keluh si SA
Tak lama kemudian, sebuah angkot dengan kecepatan penuh lewat di depan SA. Dan mengerem seketika. Untungnya angkot itu lagi ga ada penumpang. Jadi, paling yang luka Cuma supir nya doang. Tapi nyata nya, Supir angkotnya ga kenapa-kenapa
"Hey, sampah, kau mau naik, tidak?" tanya si supir angkot dengan nada kasar
"Pantesan aja ga ada yang mau naik..." pikir SA
"Tentu saja" SA masuk ke dalam angkot.
Mungkin, karena udah ada penumpang, dia mengendarai angkot dengan hati-hati
Sampai akhirnya, mereka sampai di daerah macet. 3 menit pertama, si supir masih sabar. Menit ke 5, si supir dah ngomel-ngomel gajhe, di menit ke 5 lewat 5 detik, si supir mengambil nafas panjang.....
"Earplug... Earplug...." SA ngeluarin sebuah earplug dan memakainya di kupingnya.
"HEI! DASAR *piiiip*! SABAR DIKIT, BIAR GA MACET, *piiiiip*! DASAR SAMPAH!" teriak si supir
"Lumayan juga teriakannya....." pikir SA
"Seenaknya aja bilang sampah... Palingan, orang nya ga jauh dari omongannya..." kata orang di kendaraan umum di sebelah, yang saya juga ga ngerti gimana si supir bisa dengernya. Secara jalan raya kan ribut. Apalagi daerah macet...
"Apa kau bilang...?" si supir melancarkan death glare ke orang tadi
Sedangkan orang tadi membuang muka
"Jawab aku, DASAR SAMPAH!" tiba-tiba, tangannya si supir bercahaya
Orang tadi kaget. Lalu, orang itu ketakutan
"A-a-ah! Ta-tad-di.... s-s-saya bilang---" si supir memotong omongan orang itu,
"Apa?" si supir melototin orang tadi
"Tadi aku hanya bilang orang yang ngomong, ga keliatan kayak yang di omongin!" kata orang itu yang mencoba untuk berbohong
Si supir diem Dia melancarkan death glare ke orang tadi yang masih ketakutan.
"Jangan Bohong!" si supir mengarahkan tangannya yang mengeluarkan api lagi ke arah orang itu. Tiba-tiba, api keluar dari tangannya, dan membakar benda di depannya a.k.a. orang itu
"WHAT THE HELL?" teriak seorang penumpang
"Apa? Kau mau protes?" tanya sang supir
"Ti-tidak...." jawab penumpang tadi dengan takut-takut
Orang-orang di sekitar berbisik-bisik. Setelah sekian lama, akhirnya, si supir mulai merasa risih
"Memangnya ada apa sih?" si supir ngarahin tangannya ke depan. Tangannya pun mulai bercahaya.
"Uwaaaa! Kabur! Selamat kan diri kalian!" teriak salah seorang pengendara di depannya
Pengendara mobil di depan langsung berhamburan keluar. Kemudian, supir angkot ini mengeluarkan api dari tangannya lagi. 1 row mobil di depan pun hancur. Orang-orang ribut lagi
"Apa yang di ributkan sih? Dasar sampah..." gumam si supir angkot
Angkot ini pun berjalan melewati jalan yang terbuka akibat tembakan tadi. Masyarakat sekitar Cuma bengong. Tapi si supir ga peduli
SA Cuma bisa berweatdrop + jawdrop ria. Tapi, SA berusaha tidak perduli. Beberapa menit kemudian, akhirnya, SA sampai di tempat tujuan. SA pun turun dan memberikan sejumlah uang. SA berharap uangnya cukup
"Hei, kurang seribu..." kata si supir pelan
Tapi, karena suara si supir pelan, si SA ga denger.
"HEI, SAMPAH! UANGNYA KURANG!"teriak si supir sambil mengarahkan tangannya ke arah SA
"A-a-ah! Ma-maaf! I-I-ini!" SA memberikan selembar uang kertas seribu, dan mengambil langkah seribu...
~Supir angkot part: End~
Yak~! Akhirnya selesai juga~!
Saya sempet writer's block pas bagian Xanxus...
Saya merasa bagian Xanxus agak garing...
Yak.... saya akan merasa sangat-sangat senang jika para readers sekalian me-review fanfic saya~~~!
Author: Saya boleh kasih bocoran soal chapter 2?
Crew: Ya udah. Terserah....
Author: Khusus chapter 2 nanti, 'If They Are' nya bukan perorangan, tetapi, perkelompok, karena chapter 2 nanti mereka akan menjadi.... Maid! *pikiran mengudara kemana-mana*
Author: *nosebleed*
Crew: Waaa! A-Author! *nyumpelin hidung author pake sarung tangan biru*
............
Crew: Uwaaa! Kurang! Sarung tangannya jadi merah! To-tolong!
Author: Er.... Saya tutup saja, okay? *nahan idung pake 5 tisu*
Crew: A-author.. tisunya kurang.. Er... readers sekalian, chapter dua kayaknya ga bakal ada unsur yaoi...
Author: Tapi kalau reders minta.... *nosebleednya nambah*
Crew: Akh! Oke, Readers! R&R!
