New Look

.

A Fanfiction by JC06

.

10 – 03 - 16

21.00 PM

.

Choi Seungcheol ( S Coups) & Yoon Jeonghan (Jeonghan)

JeongCheol / SeungHan

Members of Seventeen

.

Warn : Its Yaoi if you want to know/ Don't like please don't read/ Little bit Typo

.

Happy Reading !

.

Sejenak Seungcheol menghentikan perjalanannya menuju ke dapur. Bayangan Jeonghan yang terpantul dari cermin kamar mandi, menarik perhatian Seungcheol untuk menghampiri kekasih hatinya itu.

"Kau masih memikirkannya?"

Jeonghan menolehkan kepalanya karena ia nyaris tidak menyadari kehadiran Seungcheol dari cermin.

"Entahlah, mengubah sesuatu bukanlah hal yang mudah Cheol-ah."

Dengan senyum kecil, Seungcheol beranjak menuju ke sisi Jeonghan. "Sekarang aku sudah lebih tinggi darimu." Seungcheol menggunakan tanganya untuk membandingkan tinggi badannya dan Jeonghan.

Jeonghan mencubit lengan Seungcheol, "Kau membuatku semakin terlihat buruk Cheol ..." Setelah melepaskan cubitannya, Jeonghan berjalan meninggalkan Seungcheol.

"Aku tidak ingin sendiri disini." Jeonghan tertarik kedalam pelukan Seungcheol dan ia menyandarkan kepalanya pada bahu Seungcheol, berusaha mencari ketenangan.

"Tidak perlu merasa buruk akan dirimu sendiri."

Seungcheol tersenyum menatap bayangan Jeonghan yang sedang menangis dari cermin.

"Menangislah bila kau ingin. Kau membutuhkannya, sayang." Sesekali Seungcheol mengelus rambut Jeonghan yang telah menjadi pendek.

WAIT-

Rambut Jeonghan memendek?

.

Flashback

"There must be something new in comeback."

Yeah, seluruh member Seventeen tersenyum senang mendengar penjelasan staff tentang comeback mereka.

"Perubahan akan dilakukan secara menyeluruh mulai dari penampilan kalian. Oh ya, Yoon Jeonghan… rambutmu akan diubah dengan konsep yang baru."

Jeonghan mengangguk mendengarnya, toh tidak apa bila rambut berganti warna-

"Rambutmu akan dipotong."

Seluruh member Seventeen melebarkan matanya,termasuk Jeonghan yang membuka mulutnya lebar.

"Hyung tidak apa?" Mingyu menyenggol lengan Jeonghan.

"Ya…. Aku baik."

.

"Cheol, apa yang kau lakukan?" Jeonghan menarik kursi agar dapat duduk di samping Seungcheol yang sedang menghadap computer.

Seungcheol yang awalnya sibuk men-scroll web yang sedang ia buka, langsung berdiri dari duduknya dan menutupi computer dengan badannya.

"T-tidak, aku tidak melakukan apapun. Hanya yeah.. searching sesuatu." Seungcheol nyengir garing.

Jeonghan menaikan alisnya dan secara perlahan senyum jahil muncul dari bibirnya. "Kau pasti nonton film porno kan?"

"Kebetulan aku lebih suka membuat filmnya bersamamu." Seungcheol menaik turunkan alisnya bersamaan dengan Jeonghan yang memukul lengannya.

"Dasar raja Porno." Dengus Jeonghan geram.

"Cheoll~ minggirlah aku ingin melihat." Jeonghan mendorong tubuh Seungcheol agar menjauhi computer namun hasilnya nihil. Tubuh Seungcheol masih menutupi layar Komputer.

Jeonghan menarik nafasnya dalam-dalam, dalam sekejap mata ia sudah menempelkan bibirnya pada bibir Sungcheol. "Minggirlah tuan Choi, aku ingin melihat."

Bibir Jeonghan yang bergerak diatas bibirnya membuat Seungcheol collapse seketika dan menggeser badannya.

"Anak baik~" Jeonghan mengelus pipi Seungcheol dan beralih menempati kursi yang ditempati Seungcheol tadi.

Seungcheol menggerutu, ia memang selalu lemah pada apapun yang Jeonghan lakukan padanya. "Semoga kau tidak menangis setelah ini."

Setelah mencubit pipi Jeonghan, Seungcheol berbaring diranjang sambil memainkan ponselnya. Sesekali ia tertawa melihat sesuatu di ponselnya sendiri.

BRUGHH-

"Auch! Choi Jeonghan!"

Jeonghan menghamburkan badannya diatas badan Seungcheol, "Seungcheol-ah~ kenapa kau tidak memberitahuku~" Jeonghan memukuli dada Seungcheol keras-keras tanpa memperdulikan pemiliknya yang kesakitan.

Seungcheol tersenyum saat melihat bibir Jeonghan yang melengkung kebawah dan matanya yang berkaca-kaca.

"Kan aku sudah memperingatkanmu, bunny. Sudahlah jangan menangis, itukan hanya opini saja." Seungcheol mengecupi mata Jeonghan yang basah.

"Tapi beberapa dari mereka mulai membenciku." Jeonghan merengek manja.

"Lebih memilih mereka yang membencimu atau aku yang membencimu?" Seungcheol mencolek –colek dagu Jeonghan.

"Jangan benci aku, dasar bodoh." Jeonghan menggigit leher Seungcheol yang membuat sang empunya leher tertawa entah karena geli atau enak (?).

Seungcheol kemudian memeluk Jeonghan erat. "Sudahlah, tidak semua orang membencimu. Ingat, aku selalu melindungimu."

.

.

Snoppy980JH : Andwe! Rambut Jeonghan oppa tidak boleh dipotong, dia akan terlihat aneh!

Worf4hf : Baguslah Jeonghan oppa akan terlihat tampan.

For20Peo : Aku tidak akan sudi melihatnya saat sudah potong rambut!

Jerly23 : Aku akan ganti bias, selamat tinggal Jeonghan oppa…..

Love17uy : aku benci Jeonghan oppa, kenapa dia harus memotong rambutnya!

.

.

"Kau lebih suka pacarmu memiliki rambut panjang kan?." Jeonghan melempari Seungcheol dengan kacang, merajuk.

"Hei, tipe ideal bisa berubah sayang. Apalagi karena cinta."

"Gombal, sudahlah pergi saja cari jodohmu yang berambut panjang." Jeonghan meninggalkan Seungcheol dan member lain yang masih terpaku menonton One Fine Day, reality show mereka yang paling menyenangkan.

Seungcheol mendecak. Ia mengejar Jeonghan, memeluknya dari belakang dan membanting tubuh mereka berdua keatas sofa. Jeonghan menggeliat saat Seungcheol menggerakan kepala tepat diatas tengkuknya.

"Choi! Menyingkir, aku sedang marah sekarang."

"Kau tidak boleh marah padaku~" Seungcheol menggoyangkan tubuh mereka berdua.

Jeonghan mengerucutkan bibirnya dan membalas pelukan Seungcheol.

"Cheol, tapi kau tidak akan meninggalkanku kan?" Jeonghan memainkan tali dari hoodie yang dipakai Seungcheol.

"Aku harus meninggalkanmu untuk siapa, sayang? Bukankah kau sudah memenjarakan hatiku? Bukankah aku sudah memberikan seluruh cintaku padamu?"

Seungcheol tertawa melihat wajah Jeonghan yang bersemu. "Aku tidak peduli rambutnya panjang atau pendek, selama dia adalah orang yang aku cintai aku akan selalu bersamanya."

"Terimakasih Cheol-ah. Tapi jangan dekat-dekat yeoja manapun lagi. Kau selalu senang saat yeoja-yeoja melihatmu dengan pandangan memuja."

"Aku sudah punya yang lebih cantik. Love you, Choi Jeonghan."

"Love you, si tampan Choi Seungcheol."

Mereka menatap satu sama lain dengan pandangan memuja dan menyatukan bibir mereka.

.

"Sudah lihat komentar fans?"

Jisoo menghampiri Jeonghan yang sedang menatap layar computer. Jeonghan menggeleng, tidak ingin tahu sebenarnya.

"Memangnya mereka bilang apa?" Jeonghan melirik ponsel milik Jisoo.

"Mereka bilang potongan rambut barumu tidak akan terlihat bagus padamu. That's mean long hair suits you more."

"Menurutmu bagaimana penampilanku yang sekarang."

Jisoo mengerutkan keningnya. "More like a girl with short hair- auch!"

"Pergilah sebelum aku memukulmu Jisoo." Jeonghan mendengus, bukannya memberi saran Jisoo malah membuatnya semakin bertambah buruk. Tangannya meraba ujung rambut miliknya yang telah terpotong.

Rambut panjang yang telah menjadi kesayangannya direnggut begitu saja darinya.

"Butuh pundakku lagi?"

Jeonghan merasakan puncak kepalanya menjadi dingin akibat tangan Seungcheol yang mengacak rambutnya.

"Aku baik kok, terimakasih Cheol-ah." Jeonghan tersenyum berusaha tegar.

"Bukan itu jawaban yang ingin kudengar."

Seungcheol mengecup pipi Jeonghan kemudian memeluk kekasihnya itu dari belakang. Jeonghan menggeliat risih akibat tindakan Seungcheol.

"Diamlah Choi Jeonghan, siapa yang tadi malam menangis karena kehilangan rambutnya?"

"Itu tidak lucu Choi Seungcheol." Jeonghan memberengut tidak suka. Seunghceol tertawa, ia menempelkan hidungnya diatas rambut Jeonghan dan menghirup aroma kesukaannya.

"Bukan berarti aku tidak sedih Jeonghannie."

"Apa yang bisa membuatmu sedih bila rambutku dipotong?"

Seugcheol menatap wajah Jeonghan. Oke, sangat cantik.

"Aku kehilangan narkoba milikku, yang selalu ku gunakan setiap malam sebelum aku tidur, yang membangkitkan semangatku saat aku lelah."

Jeonghan tersenyum, ia mengelus rahang Seungcheol yang sangat tegas.

"Kau kan masih punya aku."

Seungcheol menyeringai. "Apa kau memberiku kode?"

"Aku tidak suka menggunakan kode Seungcheol-ah." Kali ini Jeonghan mengelus tengkuk Seungcheol diringi gigitan bibir.

Senyum penuh kemenangan tercetak jelas di bibir Seungcheol. "Terimakasih atas makanannya, Yoon Jeonghan."

"Selamat makan, Choi Seungcheol."

"Ah.. tunggu sebentar sayang." Seungcheol mengecup bibir Jeonghan dan berlari menuju ruang tengah.

Jeonghan mengerjapkan matanya-

"JISOO-AH MALAM INI KAU TIDUR BERSAMA CHAN!"

.

.

THE END