Rei datang lagi~
Uhuhuhu, entah kenapa Rei sangat senang sekarang bikin fic baru lagi..
Rin : Fic baru mulu.. Udah bentar lagi mau ujian juga..
Len : Tahu ya, bener kata Rin-chan tuh..
Rei : Ta—tapi aku bosan dan stress mulu..
Rin & Len : *diam seribu bahasa*
Rei : Eh? Sudah diam? Baiklah ayo kita mu—
Miku : Ada acara apa nih?
Rei : Diem ah, Miku! Udah mau mulai juga.. -_-
Miku : *mingkem*
Disclaimer
Vocaloid (c) Yamaha Corporation, Crypton Future Media, Internet Co., Ltd, AH Software Co., Lyd, 1st Place Co., Ltd, Power FX, B-Plats, Zero-G, Zola Project, dll
Utauloid (c) Owner Creator
Fanloid (c) Creator
Story (c) Kurotori Rei
Warning
OOC, aneh sangat, abal, hancur, typo(s), misstypo(s), EYD tidak benar, pairing un-mainstream, dll
Pairing
Kagamine Rin X Sukone Teiru
Kagamine Len X Sukone Tei
Yuzuki Yukari X Shion Kaito
Akita Nero X Mayu
Hatsune Miku X Hatsune Mikuo
Gumi/Megpoid X Utatane Piko
IA x Yohioloid
Megurine Luka X VY2 Yuuma
.
.
.
Don't Like? Don't Read!
.
.
.
Happy reading, minna..
.
.
.
Pagi hari yang cerah dan damai di Gakkou no Sakura..
"Minna~, ohayou.." teriak seorang perempuan berambut honey-blonde sebahu dan beriris azure, tak lupa dengan pita besarnya.
"Ohayou, Rin-chan!" teriak perempuan berambut teal yang ditwintail dan beriris senada, Hatsune Miku.
"Ohayou, Rin-chaaan! Aku merindukanmu!" teriak seorang pemuda berambut silver dan beriris bloody-red langsung berlari menuju Rin dan memeluknya.
"U—Uwa, Te—Teiru-kun?! Le—Lepaskan, i—ini memalukan!" kata Rin setengah teriak kepada Teiru, orang yang terlalu over protective kepada Rin.
"Sepertinya aku melihat drama di pagi hari, ehem.." kata gadis berambut hijau pendek—Nakajima Gumi—yang kebetulan lewat.
"Hei, Gumi-chan! Ini tidak seperti yang kau pikirkan!" teriak Rin kepada Gumi. Gumi hanya nyengir saja.
"Oh ya, Len mana?" tanya pemuda berambut ocean blue—Shion Kaito—kepada Rin yang langsung duduk di bangkunya.
"Dia? Sedang berangkat sama pacarnya, Sukone Tei, atau adik dari Teiru-kun. Kaga tahu kenapa dia bisa selama ini.." kata Rin. Kaito hanya ber 'oh' ria.
"Minna, apakah kalian sudah menungguku?" tanya laki-laki berambut honey-blonde dan beriris azure, yak itulah Kagamine Len, adiknya Rin.
"Panjang umur.." kata perempuan berambut ungu terang dan memakai hoodie bertelinga kelinci, Yuzuki Yukari.
"Len-kun! Kau lama sekali.." kata Kaito kepada Len.
"Haha.. Gomenne, Kaito-kun," kata Len sambil menaruh tasnya di bangkunya.
KRING KRING
"Ah, bel sudah berbunyi.." ucap perempuan berambut dirty blonde yang beriris senada, Kiharu Mayu.
"Iya nih.. Aku benci ini.." kata laki-laki berambut golden-blonde dan beriris senada, Akita Nero.
.
.
-oOo-
.
.
Proses belajar mengajar pun dilakukan, tidak ada yang bermasalah, semuanya damai dan tentram...
"GYAAAAAAAAA!"
Seluruh murid pun kaget karena ada suara teriakan yang sangat tiba-tiba dari luar kelas, seluruh murid pun panik dan guru yang mengajar—Kiyoteru-sensei—mencoba menenangkan semua murid.
"Kalian semua tenang, biar sensei cek keadaan di luar," ucap Kiyoteru-sensei. Saat Kiyoteru membuka pintunya, tiba-tiba dia diterjang oleh makhluk tidak jelas dan makhluk itu langsung menggigit leher Kiyoteru.
"Hii.. Apa itu?" pekik seorang gadis yang melihat keadaan makhluk itu dan Kiyoteru yang sedang berguling-guling karena kesakitan.
"I—Ini bukan mimpi kan?" tanya Miku yang bersembunyi di lengan Yukari.
"Sayangnya Miku, ini bukan mimpi. Kalau ini mimpi, aku sudah cepat-cepat bangun dari sini." jawab Yukari sambil mengambil sesuatu dalam tasnya.
"Yukari, kau mau mengambil apa?" tanya Kaito.
"Hm.. Aku membawa sebuah hand-gun di dalam tasku, dan akhirnya berguna juga.." ucap Yukari lalu segera menarik pelatuk hand-gun itu dan menembak kepala makhluk itu dan Kiyoteru.
DOR!
"KYAAAA!"
"Yu—Yukari? A—Apa yang kau lakukan?" tanya Rin kaget. Yukari telah membunuh Kiyoteru-sensei.
"Membunuhnya. Dia sudah bukan manusia lagi," kata Yukari sambil berlari ke luar kelas. "Cepat, kita harus pergi dari sini. Kalian bawa senjata kan?"
"Eh? Memang boleh bawa senjata?" tanya Rin, karena dia tidak membawa senjata satu pun.
"Tak apa-apa, karena tidak ketahuan. Cepat, kalian bawa tidak?" tanya Yukari.
"Hanya beberapa saja, eh, bukannya di luar berbahaya?" kata Gumi sambil berlari keluar, dengan yang lainnya juga.
"Justru lebih baik kita keluar daripada kita di dalam dan cepat mati," ujar Yukari.
"Kita harus menemukan Luka-senpai, IA-senpai, Mikuo-kun, dan Piko-senpai!" kata Miku lalu berjalan ke arah kelas X-A. "Dan Yohio-senpai bersama Yuuma-senpai di kelas X-B,"
"Baiklah! Semuanya, ayo ikuti Miku!" pandu Yukari.
Mereka pun berlari melewati semua makhluk-makhluk aneh atau yang kita sebut zombie itu. Seluruh sekolah sudah terhadang oleh zombie-zombie itu, jadi Miku dan kawan-kawan terdesak.
"Cih.. Zombienya banyak sekalo, kita jadi susah melewatinya.." kata Tei sambil terus menebas zombie-zombie itu.
"Persediaan peluruku juga menipis," kata Len sambil terus menembakinya.
"Rin-chan ke mana?" tanya Teiru. Semua langsung menoleh ke arah Teiru.
"Ehh? Bukannya dia bersamamu?" kata Mayu. Teiru menggelengkan kepalanya.
"Uh, Rin ke mana sih..?" rutuk Miku. Di saat seperti ini, Rin malah menghilang saja.
SRAT!
Sebuah katana memotong seluruh kepala zombie yang menghadang mereka. Mungkin ada tujuh zombie yang kepalanya tertebas sehingga zombie-zombie itu pada mati.
"Yo! Maaf aku tiba-tiba menghilang, aku membawa Luka-chan, IA-chan, Mikuo, dan Piko!" kata seseorang yang ternyata Rin dari belakang mereka.
"Rin! Astaga, kau ini mengagetkan saja tahu!" kata Mayu.
"Maaf.."
"Rin-chan! Dari mana kamu mendapatkan katana itu?!" tanya Miku kaget.
"Aku menemukannya di jalan," kata Rin sambil terus menebas zombie-zombie itu. Miku hanya mengangguk.
"Nah, ayo kita mencari Yohio dan Yuuma lalu segera keluar dari sini," kata Luka. Semuanya pun mengangguk.
Mereka pun segera mencari Yohio dan Yuuma, tetapi mencari mereka tidak segampang itu, karena banyak zombie-zombie yang menghadang mereka.
Akankah mereka selamat dari para zombie-zombie itu? Atau mereka akan mati di tangan zombie-zombie itu dan menjadi seperti mereka?
Nah, permainannya baru dimulai sekarang..
.
.
TBC
.
.
All VocaUtau : *swt*
Rei : Eh, kenapa?
IA : Kenapa seram sekali latarnya... Rei..?
Mayu : Tahu! Awas lu kalau buat gue mati.. Gue penggal lo..
Rei : Iya sih.. Ini masih prolog juga..
Gumi : Ah ya, author Rei menerima saran, kritikan, dan flame..
Rei : Nee, mind to review?
