The Word That Can't Be Said
Prologue : Something Flutters
Warning : Typo, Gs, Ooc
Main Cast : Kim Jong-In, Do Kyung-Soo
Cast: Baek-Hyun, Chan-Yeol, Lu-Han, Se-Hun (and EXO member as cameo)
Genre : Romance, Hurt/Comfort
Rated : T
Seoul, South Korea.
Spring, 2020.
"Novel 'Strangers Becomes Love' karangan anda menjadi salah satu #1 New York Times Best Seller. Saya ucapkan selamat." Ucap seorang wanita berambut pendek didepannya sambil bertepuk tangan. Kyung-Soo tersenyum kearah kamera lalu mengangguk mengucapkan terimakasih.
Sebuah program talkshow bernamakan 'Behind The Stars' kini mendatangi rumah Kyung-Soo untuk mewawancarainya soal kesuksesan besar menjadi penulis pertama asal Korea yang bukunya berhasil menjadi salah satu #1 New York Times Best Seller.
"Kyung-Soosshi, Saya pribadi sudah membacanya sampai tamat dan ah.. saya kecewa dengan endingnya." Ucap wanita itu dengan nada suara kecewa tapi tidak berlebihan. "Saya kira ceritanya akan berakhir dengan Happy Ending. Tapi ternyata.." lanjutnya tidak melanjutkan kalimatnya sengaja agar penonton yang melihatnya penasaran dengan isi cerita novel itu.
Kyung-Soo tertawa melihat reaksi wanita yang katanya telah membaca buku novel yang dikarangnya. Ia tahu pasti orang-orang banyak yang mempunyai pikiran yang sama dengan wanita itu.
"Banyak orang-orang diluar sana yang penasaran soal sesuatu yang akan saya tanyakan ini." Ucap wanita berambut pendek kecoklatan itu dengan nada yang ramah.
"Oh ya? Apa itu?" tanya Kyung-Soo dengan nada yang penasaran. Ia lalu tertawa kecil.
"Dari mana anda mendapat ide dan inspirasi saat pertama kali membuat novel ini?" tanya wanita itu yang disambut senyuman diwajah Kyung-Soo. "Apakah novel ini terinspirasi dari kehidupan pribadi anda? Atau mungkin oleh seseorang di kehidupan nyata anda?" tanyanya lagi dengan nada yang menggoda. Kyung-Soo tak kuasa menahan senyumannya lalu tertawa kecil.
"Sebentar." Kata Kyung-Soo beranjak dari tempat duduknya untuk mengambil sesuatu di sebuah meja yang tak jauh darinya.
"Ini dia yang menginspirasi saya." Jawabnya sambil menunjukan sebuah foto berukuran sedang yang berisi lima orang siswa sekolah menengah. Foto itu sepertinya diambil pada acara kelulusan atau semacamnya karena beberapa dari mereka membawa buket bunga.
Pembawa acara itu kini yang tertawa setelah melihat foto yang ditunjukan Kyung-Soo pada kamera.
"Baiklah. Apakah semua orang yang ada didalam foto ini menginspirasi anda?" tanya wanita itu tersenyum dengan ekspresi yang tertarik dengan sesuatu yang dibawa Kyung-Soo tersebut.
"Ya. Semua orang yang ada didalam foto ini." Jawab Kyung-Soo sambil menatap foto yang berisikan tiga anak perempuan dan dua anak laki-laki. "Termasuk anda, Lu-Hansshi." Lanjut Kyung-Soo membuat keduanya kini tertawa.
"Iya pemirsa, bisa anda lihat perempuan yang berdiri ditengah ini adalah saya sendiri." Kata wanita itu sambil menunjuk anak perempuan berambut pendek dan memeluk dua anak perempuan disampingnya.
"Tapi khususnya salah satu laki-laki didalam foto ini." Lanjut Kyung-Soo sambil tersenyum halus.
"Ah benarkah? Bisakah anda ceritakan saat-saat pertama kali anda bertemu dengan laki-laki ini?" tanya Lu-Han tajam tanpa nada mengancam sedikit pun berusaha mengetahui rahasia dibalik hidup Kyung-Soo meskipun ia sudah tahu bagaimana kehidupan Kyung-Soo. Kyung-Soo menerawang sejenak lalu kembali tersenyum kearah Lu-Han.
"Anda dulu pasti pernah mengalaminya di sekolah menengah.. Ya anda tahu, kita semua mempunyai seseorang dengan sebutan summer camp crush, anak laki-laki yang populer, atau semacamnya saat kita menduduki bangku sekolah menengah." Lu-Han mengangguk setuju sambil menunggu kelanjutan cerita Kyung-Soo.
"Dulu pria itu merupakan salah satu dari anak laki-laki populer disekolah," katanya yang disambut anggukan wanita disebrangnya. "Dan anda tahu bahwa hampir semua perempuan disekolah menyukainya saat itu." Lanjutnya sambil melemparkan pandangan jahil pada Lu-Han yang kini sudah terbahak.
"Awalnya saya berpikir bahwa perasaan saya saat itu adalah perasaan sesaat. Ya anda tahu, semacam cinta monyet atau First Love yang hanya indah untuk dikenang bukan diperjuangkan."
"Tapi seiring berjalannya waktu..hmm mungkin ini sedikit cheesy..haha.." katanya memecahkan suasana yang sudah mulai serius.
"Tidak apa-apa. Teruskan saja, Kyung-Soosshi." Ucap Lu-Han setelah tertawa dengan kalimat terakhir Kyung-Soo.
"Ya seiring berjalannya waktu, saya merasa ini bukan hanya sesuatu yang spesial yang selalu diawali dengan kata First. Seperti First Love, First kiss, dan first yang lainnya."
"Entah itu karena saya menyukai pria itu terlalu lama atau mungkin saya adalah tipe wanita yang setia.. hahahaha Tapi yang pasti.." Kyung-Soo tertawa malu setelah mengucapkan sesuatu tentang dirinya.
"I love that feel. When i met him in the canteen or locker coridor, there's something inside me.. something flutters. And then i'm like.. going addicted because of that fast-beating heartbeat. "
"And what's something that inspire me when i make this novel, you ask?
I will answer that, all of these started because there is something flutters inside me."
...
Apa kabar readers-readersku yang setia? :-D
Pertama-tama aku mau ucapin minta maaf setelah menghilang untuk waktu yang lumayan lama. (Iya tau bukan lumayan lagi-,-)
Maaf juga karena cerita Only Hope belum juga dilanjut. Lagi ngestuck ide buat Only Hope.. ada yang punya ide?
Nah dari pada ngestuck dicerita Only Hope, aku mending bikin baru aja yang dijamin bakalan tamat. Sambil nunggu mukzizat ide yang briliant buat Only Hope, aku bikin ini dulu nih hehe The Word That Can't Be Said.
Ini baru prolognya aja. Tapi cerita ini gabakalan panjang. Yah kira-kira sekitar sembilan ribu sampai sebelas ribu kata. Semacam one-shoot kali ya..
Salam kenal juga buat temen-temen yang baru review di Only Hope :-)
Hm yaudah deh ditunggu ya cerita aslinya..
Oh iya doain aku juga supaya aku lulus dan masuk PTN ya.. UN nya sih udah kemaren hehe..
Makasih banyak ^^/
Regards,
Carnigeracerva.
