My One and Only Pink Haired Prince
My One and Only Pink Haired Prince
Summary: Di sebuah pesta dansa, Pangeran Sakurai dari Kerajaan Konoha jatuh cinta pada pandangan pertama pada Putri Satsuko dari kerajaan Uchiha. Supaya keduanya mau menerima satu sama lain, Raja Fugaku mengirim putrinya untuk tinggal bersama sang pangeran. Bisakah Sang pangeran berambut pink ini melelehkan hati beku putri pujaannya?
Ehem… Dari dulu gue emang suka banget ama crita gender bended… makanya gue mikir, kenapa gue kga bikin juga aja yah? hehehehehe
Yang di balik gender nya disini cuma Rookie 9, sand sibling ama teamnya Gai yg laennya normal ko :D
Pangeran Sakurai menghela napas setelah berhasil lari dari kejaran putri-putri penggemarnya. Diusapnya rambut merah mudanya yang hampir menyentuh warna pink yang basah akan keringat. Walau rambut pink nya yang aneh bagi seorang pria, Sakurai tetap digandrungi banyak wanita-wanita dari berbagai kerajaan, seperti Nona Rii, putri dari komandan pasukan istana Maito Gai, Putri Kisa, putri mahkota kerajaan Inuzuka, bahkan adik angkatnya sendiri Uzumaki Naruko, sempat menyimpan hati untuk pemuda ini selain itu, banyak putri-putri lainnya di seluruh negara.
Sebagai pewaris tunggal dari kerajaan Konoha yang dikenal sebagai kerajaan terkuat, wajar bagi Sakurai untuk mencari calon pendamping hidup untuk saat nanti ia akan menggantikan ibunya, sang ratu Tsunade. Setelah sang raja Jiraiya wafat 5 tahun yang lalu, Tsunade sebagai permaisuri mengambil alih kerajaan dan walaupun beliau seorang wanita berhasil mempertahankan gelar Konoha sebagai kerajaan yang belum pernah terkalahkan.
Sakurai akhirnya berjalan menyusuri balkon besar di luar ball room tempat pesta yang meriah sedang diselenggarakan. Udara saat itu cukup dingin dan sang pangeran menaksir bahwa malam ini salju pertama akan turun.
Tiba-tiba baru disadarinya bahwa ia tidak sendiri. Di railing balkon itu terlihat siluet seseorang sedang duduk menatap langit. Melihat rambut hitam panjang dan lekuk tubuhnya, ia adalah seorang gadis. Mungkin seumuran dengan Sakurai,
"Maaf mengganggu Hime, tapi apabila anda duduk di tempat seperti ini saat udara dingin, anda bisa jatuh sakit" Kata Sakurai pelan, tapi sopan
"Jangan bicara seperti itu padaku. Jangan pikir karena kau si pangeran itu kau bisa memerintahku seenaknya… Aku mau duduk dimana terserah aku" jawab gadis itu dingin
Sakurai agak tersinggung dengan perkataan gadis itu, tapi sebagai seorang pangeran yang dididik untuk selalu bersikap sopan pada seorang lady, ia mengulum senyum kecil dan berdiri di depannya. Saat itu, awan yang menutupi bulan purnama bergerak dan wajah gadis itu bermandikan oleh cahaya rembulan.
Napas Sakurai tertahan melihatnya. Rambut panjang hitam yang sedikit mencuat di bagian belakang kepala gadis itu berkilauan tergerai mencapai pinggangnya yang langsing. Mata hitam legam yang berkontras jauh dengan kulit gadis itu yang kepucatan terlihat sangat cantik di mata Sakurai. Gaun ungu tua yang agak ketat dibagian dadanya dan turun lurus sampai ujung kakinya terbuat dari sutra yang paling halus kualitas dan tenunannya serta perhiasan mutiara yang menghiasi leher, rambut dan telinga gadis itu membuat Sakurai langsung menyadari bahwa gadis ini bukan putri sembarangan.
Sakurai membungkuk sopan dan meminta tangan sang putri untuk dikecup seperti yang biasa dilakukan seorang pria kepada wanita di zaman itu. Tapi sang gadis malah berbalik dingin dan berjalan menjauhi pangeran. Sakurai segera bangkit dan berjalan di sampingnya. Gadis itu mendelik tajam, "Jangan ikuti aku!"
Sakurai tersenyum gemas melihat perlakuan putri ini. Tidak pernah ada seorang wanita yang menolak untuk dikecup tangannya oleh sang pangeran, "Sampai Hime mau memberi tahu ku nama Hime, aku tidak akan pergi"
Melihat senyum sang pangeran, wajah gadis itu bersemu walau hanya sedikit. "….Ko…." bisik gadis itu
"Maaf? Aku tidak bisa mendengar anda…"
"….Namaku…" bisiknya lagi
"Siapa?"
"Namaku… Uchiha Satsuko!" akhirnya gadis itu berhasil mengatakannya
Sakurai mengambil satu tangan halus Satsuko-hime dan mengecupnya pelan, "Selamat malam Satsuko-hime, aku Haruno Sakurai" senyum Sakurai ceria
"Maukah Hime berdansa denganku?"
Satsuko membalikan badan dan mengangkat gaunnya agar dapat berjalan lebih leluasa, "Tidak" lalu sang putri berjalan pelan ke ball room.
Malamnya, setelah pesta usai, Sakurai menghadap ke ibundanya sang ratu
"Okaa-sama, aku sudah menemukan gadis yang akan kulamar…"
Tsunade tertegun mendengar perkataan putranya, "Benarkah? Siapa gerangan gadis itu?"
Sakurai tersenyum pasti, "Uchiha Satsuko"
Istana Kerajaan Uchiha
Uchiha Satsuko masuk ke ruang makan utama dan disambut oleh sejumlah pelayan seperti biasanya. Dengan anggun ia duduk di sebelah kakak lelakinya, Uchiha Itachi, sang putra mahkota yang sedang mengobrol dengan istrinya, Uchiha Haruka -yang saat ini sedang mengandung-dan mulai menyantap sarapannya. Disadarinya kedua orang tuanya dan Itachi sedang tersenyum-senyum. Bahkan Haruka yang selalu sopan padanya tersenyum geli
"Kenapa? Apa ada sesuatu di wajahku?"
Ayahnya, Raja Fugaku akhirnya mengeluarkan sebuah amplop dari balik jasnya dan mulai memperlihatkan stempel ratu Konoha di bagian belakang amplop
"Seorang utusan dari Konoha datang pagi ini Satsuko…" kata Fugaku
"Lalu? Apa hubungannya denganku? Apa ada pesta dansa lagi seperti kemarin?"
Sang permaisuri Uchiha Mikoto sambil tertawa kecil berkata, "Ini tentang kamu sayang…"
Itachi menepuk punggung sang putri dan tertawa lepas, "Kamu dilamar oleh Pangeran Sakurai! Dia minta kamu supaya kamu bisa mengunjungi istana Konoha dan tinggal di sana untuk sementara!"
Para pelayan dan pengawal yang ada di ruangan itu langsung bertepuk tangan dan memberi semangat pada sang putri
Mulut Satsuko ternganga, bahkan saat Haruka memeluknya sambil berbisik, "Selamat! Aku tidak tahu kamu akrab dengan pangeran!" ia tidak menjawab kakak iparnya itu
Satsuko bangkit dari tempat duduknya dan berkata pelan, "Aku tidak mau"
Satu ruangan hening, "A… Apa? Kau mau menolak lamaran dari Konoha??" Tanya Sang raja
"Aku tidak mau menikah dengan orang aneh berambut pink itu…" Jawab Sakura singkat, padat, dan jelas
"Tapi tidak sopan menolak permintaan itu sayang… Lagipula pangeran Sakurai itu bukannya tampan? Aku hanya melihatnya beberapa kali saat kecil, dia juga sangat sopan!" jawab Mikoto, mencoba meyakinkan putrinya
"Tidak mau"
"Lagipula dia cukup kuat! Kemampuan berpedang, berkuda dan memanahnya mungkin bisa menyamai aku! Dan ia juga dokter yang sangat hebat!" Sela Itachi
"Tidak mau Onii-sama… Rambutnya… Warna pink… Itu aneh! Masa seseorang dari keluarga Uchiha menikah dengan orang berambut pink? Seperti waria!"
"Satsuko-chan, bukankah warna rambutku juga aneh? Tapi Itachi-kun mau menerimaku kok!" Kata Haruka, sambil memainkan ujung rambut panjangnya yang berwarna hijau gelap.
"Sakurai-kun itu anak yang baik kok, aku kenal dekat dengannya dan Sakurai-kun bisa lebih jantan dari lelaki manapun!" sambung Haruka riang. Kuping Itachi berkedut mendengar panggilan 'Sakurai-kun'
"Haruka kamu kenal anak itu?"
"Tsunade-sama dan almarhumah ibuku berteman akrab, dulu waktu Sakurai berumur 6-7 tahun, aku masih 13 atau 14 tahun, kami sering bermain bersama!"
Satsuko menghela napas melihat sekilas mata sharingan yang tak sengaja diaktifkan oleh Itachi saat menahan kecemburuan.
Akhirnya Satsuko duduk di kereta kuda yang akan membawanya kembali ke istana kerajaan Konoha. Dia melihat pemandangan di luar, tapi pikirannya melayang ke sosok pemuda tampan berambut pink yang ditemuinya di pesta dansa. Kalau diingat, wajah Sakurai memang tidak jelek, postur tubuhnya tegap dengan dada yang bidang dan otot yang sudah terlatih sejak kecil. Walau lekuk wajahnya halus, tapi matanya yang hijau cemerlang menyimpan sesuatu.
Pangeran Sakurai juga dikenal pintar dan cerdas. Kemampuannya dalam membuat strategi mungkin menyaingi ahli strategi kerajaannya, Nona Shikami.
"Anda merasa bosan Hime? Kita akan sampai dalam beberapa jam." Sahut seorang lelaki dengan suara yang lembut dari balik pintu, pemuda itu mengendarai kuda mengikuti kereta Satsuko. Hyuuga Hinamaru, dia adalah pangeran pertama dari kerajaan Hyuuga, tapi karena perlakuan keras ayahnya ia melarikan diri ke Kerajaan Konoha dan diterima dengan tangan terbuka oleh Ratu Tsunade. Konon, sekarang ia bertunangan dengan putri angkat dari Ratu Tsunade, Uzumaki Naruko.
Satsuko hanya mengangguk pelan dan duduk menyender di kursinya yang empuk. Tidak lama, ia pun tertidur.
"…ko…."
"….me…."
Satsuko merasa ada seseorang yang memanggilnya. Suara lelaki yang berat, tapi terdengar lembut, Hinamaru kah? Bukan… Suara ini jauh lebih merdu…
Perlahan dibukanya mata hitamnya yang besar dan ia berhadapan dengan sepasang mata hijau dan wajah yang sedang tersenyum lebar
"K…Kamu siapa!!" bentak Satsuko dan mendorong orang itu dari atasnya. Ia menemukan dirinya sedang tidur di sebuah kamar luas yang memang dirancang untuk seorang putri. Tempat tidur berkanopi besar dengan kelambu, sebuah meja rias yang cantik, sofa empuk penuh bantal, dan sebuah balkon besar dengan pemandangan taman.
Orang itu berdiri dan tersenyum, senyuman yang diingat Satsuko saat pesta dansa, "Suka dengan kamar ini?"
Wajah Satsuko memerah saat Sakurai mengangkat tangannya dan dengan lembut mengecupnya,
"Maaf membuatmu kaget Hime, aku hanya khawatir karena Hime tidak bangun-bangun juga, jadi mau kubangunkan tapi Hime malah teriak seperti itu!"
Sakurai tertawa riang dan berjalan keluar kamar, "Pilih gaun apa saja yang Hime inginkan di lemari itu. Kutunggu Hime di ruang makan utama nyalakan bel itu kalau sudah selesai ganti baju, nanti akan ada seseorang yang akan mengantarkan Hime!"
Satsuko agak terpana melihat keceriaan sang putra mahkota, di kerajaan Uchiha, seorang pangeran berlaku seperti itu tidak akan dimaafkan oleh Fugaku. Itachi sudah dididik sedemikian rupa sehingga ia selalu bersikap sopan di manapun. Inikah sifat asli Haruno Sakurai? Bukankah Pangeran Sakurai yang ditemuinya di pesta dansa bersikap sangat sopan?
Setelah selesai berpikir panjang Satsuko membuka lemari yang berisikan banyak gaun-gaun indah. Tetapi bukan gaun-gaun dengan banyak pita dan renda yang sangat tidak disukai Satsuko. Gaun-gaun itu walau simple tapi berkesan cantik dan anggun. Setelah memilih sebuah gaun Sabrina cut biru muda dan menyisir rambutnya dan menjepitnya dengan jepitan dari mutiara yang ditemukannya dari kotak perhiasan di meja riasnya.
Ia berjalan ke meja di samping pintu kamarnya dan membunyikan bel dengan agak ragu-ragu. Tiba-tiba pintu diketuk. Seorang gadis remaja, mungkin masih 13 tahunan berarti 4-5 lebih muda dari Satsuko. Rambut oranye nya diikat dua ke atas muncul dan membungkuk sopan,
"Anda sudah selesai Satsuko-hime-sama?"
Satsuko mengangguk, gadis itu tersenyum kecil, "Nama saya Moegi, sayalah yang akan melayani anda selama anda tinggal di sini. Sekarang mari ikuti saya, semuanya telah menunggu…"
Satsuko mengikuti gadis itu di tengah perjalanan, ia terhenti melihat sebuah lukisan. Di dalam lukisan tersebut terdapat seorang bocah lelaki berumur 7-8 tahunan yang diketahui Satsuko sebagai Sakurai. Ia memeluk seorang gadis kecil seumuran dengannya saat itu. Gadis itu berambut pirang yang dijalin menjadi dua kepangan yang mencapai pundaknya. Walau gadis itu memakai baju seorang putri bangsawan, Satsuko dapat melihat ketomboian gadis itu lewat sinar matanya di dalam lukisan itu.
Moegi menyadari bahwa sang putri sudah tidak mengikutinya lagi, ia berbalik dan menghampiri Satsuko
"…Ini adalah Sakurai-ouji sama dan Naruko-hime sama sewaktu masih berusia 7 tahun…"
"Hn…"
"Satsuko-hime sama suka lukisan ini? Saya suka sekali… Lukisan ini… Menggambarkan hubungan sebagai kakak dan adik yang sesungguhnya…" tiba-tiba Moegi teringat
"Ah maaf! Kita harus segera ke ruang makan! Mari saya antarkan!"
Satsuko memandang gadis itu. Dari luar Kerajaan Konoha memang dibilang sebagai kerajaan yang terkuat, karena itu banyak kerajaan-kerajaan lain menakuti Konoha. Kalau dilihat dari dalam… Kenapa kerajaan ini begitu santai…? Menerima pangeran yang telah melarikan diri dari kerajaannya? Seorang pangeran bersikap sesantai itu? Seorang pelayan mengatakan isi hati kepada seorang putri asing?
Satsuko merenung, mungkin inilah yang tidak terdapat di Kerajaan Uchiha. Di sana segalanya begitu kaku dan terlalu menuruti peraturan. Siapa tahu mungkin dia akan senang tinggal di Konoha.
Moegi berhenti di sebuah pintu yang besar dan indah, lalu membuka pintu yang berat itu. Pemandangan di balik pintu membuat Satsuko terkejut. Di kerajaan Uchiha, saat makan pagi bersama diikuti oleh anggota keluarga dan berlangsung dengan begitu anggun, elegan, dan sopan. Yang ditemukannya di sini adalah pemandangan orang-orang makan seperti di asrama. Meja yang sangat panjang dengan segala macam makanan di atasnya, diisi dengan orang-orang yang menurut Satsuko pelayan. Semuanya makan dengan nikmatnya tanpa rasa sungkan. Satsuko melihat Sakurai sedang bertengkar mulut sambil makan dan membuat makanan yang dikunyahnya berhamburan dengan pemuda berambut pirang panjang dan sebagian wajahnya tertutup rambut yang menjuntai, menutupi salah satu dari matanya yang biru. Gadis kecil dalam lukisan, namun dalam versi yang lebih dewasa, yang Satsuko pikir adalah Naruko, memakan ramen dengan lahap dan bertumpuk-tumpuk mangkuk ramen kosong bergelintangan di sekitarnya. Di sebelahnya, Hinamaru hanya tertawa kecil sambil menikmati semangkuk ramen.
Terdapat seorang gadis berambut klimis di atas tapi bagian bawahnya dikepang panjang dengan alis paling tebal yang pernah dilihat Satsuko, makan sambil berteriak-teriak bersama-sama dengan seorang lelaki berambut sama dengannya tapi tanpa kepangan dan alis yang jauh lebih tebal dari gadis itu.
Yang paling membuat Satsuko kaget, sang ratu, Tsunade, yang dianggap Satsuko sebagai wanita yang paling cantik, kuat, dan anggun yang pernah dilihatnya sedang minum berbotol-botol sake. Salah satu kakinya diangkat ke atas meja, di kepalanya bertengger seekor babi. Wajahnya memerah, menandakan bahwa sang ratu telah mabuk berat.
Tanpa disadari Satsuko Moegi sudah berlari ke sebelah pemuda berambut hitam yang duduk di sebelah pemuda berambut cokelat berkacamata dan kelihatannya agak bodoh. Kedua pemuda itu sepertinya seumuran dengan Moegi.
Satsuko kebingungan harus duduk dimana dan dia tidak terbiasa dengan suasana ramai seperti ini. Tiba-tiba Sakurai memanggil, "Hei!! Satsuko-hime!! Duduklah di sebelahkuu!!"
Tapi si pemuda berambut pirang yang tadi bertengkar dengan Sakurai menyelanya, "Wah jadi ini Satsuko-hime ya?? Salam kenal tuan putri! Namaku Yamana…."
Si rambut pirang jatuh terjungkal karena Sakurai menendangnya dari belakang, "Hoi Ino-babi! Jangan ngelaba cewe laen lo! Noh Cewe lo lagi asik ngobrol ma Terumaru-san tuh!" Sakurai menunjuk ahli siasat Konoha, Shikami bersama pangeran dari Suna, Sabaku no Terumaru, putra tertua raja Suna. Raja di Suna adalah lelaki tanpa hati yang selalu menyiksa anak-anaknya, setahu Satsuko Sand sibling memang berteman akrab dengan orang-orang Konoha
Ino langsung berapi-api dan berlari kea rah Shikami dan Terumaru, "Hooiii!! Terumaru!! Keep your hands of MY girl!!"
Sakurai dan orang-orang tertawa riuh saat Terumaru dan Ino mulai bergulat sedangkan Shikami berbalik dengan seorang gadis bertubuh besar dan agak –ehm- gemuk
Sakurai menarik Satsuko duduk di sebelahnya dan bertanya, "Bagaimana Konoha menurutmu?"
"Hn… Aku pikir Konoha penuh dengan orang-orang jenius atau apa ternyata tidak lebih dari sekumpulan orang-orang barbar!" serunya ketus
Sakurai tersenyum kecil melihat rakyatnya, "Yah begini lah kami… Kami tidak diajarkan agar bersikap sesopan mungkin sejak kecil… Apabila ada situasi yang mengharuskan kami bersikap sopan, kami bisa menjadi sekumpulan orang-orang yang perlente dan elit."
Satsuko mengangguk, mengingat pesta dansa malam itu, bagaimana anggun dan hebatnya orang-orang Konoha saat itu
"Tapi…" Sakurai melanjutkan, "Kami berpikir bahwa hidup seperti itu tidak cocok bagi kami. Kami memutuskan untuk melakukan apa yang kami mau asal tidak menyusahkan orang lain…"
Satsuko terpana melihat Sakurai. Tiba-tiba di depan matanya berdiri seorang pangeran yang sama dengan yang mengecup tangannya saat pesta dansa, pangeran yang tampan dan sopan juga cerdas.
Sakurai tersenyum penuh arti, "Tidak ada salahnya kan? Sa-Tsu-Ko-Hi-Me?" Tanyanya sambil menggoda. Satsuko menyadari wajahnya mulai memanas. Sang putri memalingkan muka dan mulai menyantap makanannya.
Satsuko melihat sepotong telur dadar di tengah meja dan saat dia akan mengambilnya, sumpitnya berbenturan dengan sumpit seseorang yang kelihatannya juga mau mengambil telur itu. Satsuko berpandangan dengan orang itu. Ternyata Uzumaki Naruko. Ujung satu telur dadar itu dicepit di sumpit Satsuko, sedangkan ujung yang satu lagi di sumpit Naruko
"Hei kamu! Aku gak peduli kamu tamu kek atau tunangan Sakurai-kun kek! Telur ini milikku lepaskan!"
"Hn! Kamu yang lepaskan! Lagipula yang kau makan itu ramen! Ga cocok pake telur!" Untuk waktu yang sudah sangat lama Satsuko tidak menggunakan bahasa baku.
Kedua putri itu mulai berseteru sambil saling berteriak, tiba-tiba telur itu hilang dari sumpit mereka berdua. Gadis gemuk yang tadi berbicara dengan Shikami secepat kilat mengambilnya dari sumpit mereka berdua dan mengunyahnya.
Naruko langsung berteriak, "HEI CHOUCHOU!! BERANINYA KAU AMBIL TELURKUU!! DASAR GEN…"
Tiba-tiba hampir semua orang di meja makan melompat dan meniban Naruko, memblokir kata-kata terlarang yang hampir dilontarkannya.
Satsuko memperhatikan dengan bingung, "Kenapa sih?
Sakurai tertawa pahit, "Kamu enggak pernah liat kalo Chouchou denger kata terlarang itu…."
Tanpa disangka Satsuko, hari-hari yang dijalaninya di Konoha benar-benar menyenangkan. Dia bisa melakukan apa yang tidak boleh dilakukannya di Kerajaan Uchiha.
Di Konoha, dia boleh berkuda, berlatih memanah, bermain pedang dan lain-lain, semua orang sangat ramah padanya. Setiap hari dia melakukan banyak hal berbeda dengan orang-orang yang berbeda.
Setiap pagi, mereka saran seperti biasa, walau Satsuko agak kikuk pertamanya, lama kelamaan dia mulai menikmatinya. Lalu Satsuko, Sakurai, Naruko, Hinamaru, Shikami, Ino, Rii dan remaja seumuran mereka akan diajari bermacam-macam pelajaran oleh Iruka, guru pribadi keluarga kerajaan. Setelah itu, mereka diperbolehkan melakukan apapun yang mereka mau, bertualang di istana, berenang di danau yang terdapat di kebun istana, berlatih pedang dan memanah, berkuda, atau membaca di perpustakaan sampai makan malam tiba.
Bagi Satsuko kegiatannya bersama teman-teman yang lain sangat menyenangkan, bertengkar dengan Naruko, membaca di perpustakaan bersam Hinamaru, menemani Shikami melihat awan, dilatih oleh Kakashi, sang jendral pasukan kerajaan dan lain-lain. Tapi di dalam hatinya bagi Satsuko saat-saat yang paling membahagiakan adalah saat bersama dengan Sakurai.
Sekarang, ia selalu makan di sebelah Sakurai, saat belajar pun begitu. Hubungan mereka makin mendekat saat suatu hari Satsuko kehilangan kalungnya yang sangat berharga pada saat mereka berenang di danau. Sakurai membantu Satsuko mencarinya dengan menyelam ke bagiaan-bagian yang dalam sementara Satsuko mencari di sekitar pantai. Sakurai awalnya memarahi Satsuko karena membawa benda berharga ke tempat yang bahaya. Malam itu mereka bertengkar dan tidak bicara satu sama lain.
Keesokan paginya, hari agak mendung Satsuko berusaha mencari lagi di sekitar danau tanpa mengetahui sebuah hujan badai akan melanda wilayah Konoha. Saat ia sedang istirahat, hujan deras mengguyur dengan petir menyambari-nyambar. Satsuko berhasil menyelamatkan diri ke sebuah pondok tukang kebun.
Tapi pondok reyot itu bergoyang-goyang menyeramkan di tiup angin. Apalagi Satsuko hanya sendirian. Tiba- tiba pintunya digedor dari luar, Satsuko, kedinginan dan takut tidak berani membuka pintu,
"Satsuko-chan?? Kau di dalam??" terdengar suara yang familiar bagi Satsuko. Gadis itu langsung membuka pintu dan menemukan sang pangeran berambut pink nya berdiri dengan gagah. Sekujur tubuhnya penuh lumpur dan basah kuyup
"Sakuraii!! Aku takuut...!!" Satsuko langsung memeluk tubuh Sakurai yang bidang danmenangis di dadanya. Sakurai memeluknya dan mengangkatnya bridal style lalu dengan cepat berlari kembali ke istana. Sesampainya di istana, Naruko langsung membawakan handuk kering dan pakaian ganti. Ino menyalakan perapian dan Hinamaru membawakan minuman hangat.
Saat semuanya sudah lebih tenang, Satsuko dan Sakurai ditinggal sendirian di ruangan rekreasi. Sakurai mengangkat tangannya ke kepala Satsuko dan mengetuk dahinya pelan
"Dasar bodoh… Kamu tidak tahu seberapa aku khawatir padamu…."
Satsuko merasa amat bersalah, "Ma…Maaf… ya…" untuk putri yang tadinya seangkuh Satsuko, agak sulit untuk mengucapkan maaf
"Tapi aku senang hal ini terjadi…"
"Kenapa?"
"Soalnya pertama kali aku liat Satsuko-chan ketakutan sambil menangis!" seru Sakurai sambil tersenyum lebar
Satsuko membelalakan matanya mengingat bagaimana dirinya berlari dan memeluk Sakurai. Ditundukannya kepalanya malu-malu, "Me…Memangnya kenapa?"
Tangan Sakurai yang besar dan hangat mengusap-usap rambut hitam Satsuko yang masih agak basah, "Tidak kok, aku senang kau mau menunjukan perasaanmu seperti tadi…"
"Kamu ini harga dirinya terlalu besar! Harusnya kamu tidak perlu malu menunjukan kalau kamu itu takut atau sedih…."
"Sakurai…"
"Karena, kalaupun kamu sedang sedih dan menangis sampai matamu bengkak dan rambutmu berantakan, aku akan tetap mencintaimu Satsuko!"
Satsuko sangat kaget mendengarnya, tiba-tiba Sakurai bangkit dan mencium kening Satsuko, "Sekarang tidurlah! Jangan sampai sakit kamu!"
Sebulan kemudian, sebuah pemberitahuan datang. Oto, musuh besar Konoha selama bertahun-tahun akan melakukan penyerangan. Tentu saja, sebagai pangeran, Sakurai diharuskan maju ke garis depan.
Semalam sebelum keberangkatannya, Sakurai mengajak Satsuko berjalan berduaan di balkon tempat pertama kali mereka bertemu. Seperti malam itu juga, Satsuko duduk di railing. Satsuko melihat Sakurai menghela napas terus menerus malam itu,
"… Satsuko-chan…?"
"Hn..?"
"Dengarkan aku… Walaupun kamu sebenarnya tidak mau menjadi tunanganku… Tapi aku sudah memaksamu datang ke sini yah? Maaf…"
Hati Satsuko tercekat mendengarnya, apa Sakurai masih berpikir kalau Satsuko membencinya? Perasaan Satsuko pada Sakurai… Adalah sesuatu yang tidak dapat digambarkan, bahka oleh Satsuko sendiri
"Aku hanya ingin kau tahu… Aku mencintaimu Satsuko-chan…"
"Aku… mungkin tidak bisa kembali lagi…."
"Karena itu kumohon … dengan segala perasaanku padamu… Satsuko-chan…"
Jantung Satsuko berdegup makin kencang saat Sakurai berlutu dengan satu kaki dan mengeluarkan sebuah kotak
"Menikahlah denganku…"
Di dalam kepala Satsuko banyak hal-hal terbayang. Apa yang harus dilakukannya apabila Sakurai benar-benar akan pergi… Apa yang akan dikatakan orang tuanya bila Sakurai meninggal saat ia sudah bertunangan dengan Sakurai,
"Satsuko-chan…?"
"…Tidak…."
"Apa yang kamu pikir hah? Untuk apa aku bertunangan dengan orang yang mungkin tidak akan kembali? Kamu mau mempermalukan aku ya? Tidak akan ada orang yang mau menikah denganku kalau aku sudah punya tunangan yang sudah mati! Tahu?"
Sakurai memandang Satsuko tidak berkedip. Ia menaruh kotak berisi cincin di tangan Satsuko, "Begitu… Tapi kumohon… Paling tidak simpanlah ini…" Sakurai berbalik dan berlari menjauh
Satsuko membuka kotak itu di dalamnya terdapat sebuah cincin dan di sekelilingnya, sebuah kalung melingkar di atas busa yang dibungkus beludru.
"Kalung ini…"
"Kalungku…" Tidak terasa, air mata merebak di mata Satsuko.
"Sakurai…" bulir bulir air mata berjatuhan, Satsuko mencoba menghapusnya, tapi air mata tetap berjatuhan
"Tidak ada salahnya kan? Sa-Tsu-Ko-Hi-Me?"
"Sakurai…."
"Dasar bodoh… Kamu tidak tahu seberapa aku khawatir padamu…."
"Sakurai…"
"Tidak kok, aku senang kau mau menunjukan perasaanmu seperti tadi…"
"Sakurai… Maaf… Maafkan aku…" Satsuko terduduk di lantai sambil menutupi wajahnya yang basah akan air mata
"Aku hanya ingin kau tahu… Aku mencintaimu Satsuko-chan…"
"Sakurai… Jangan… Pergi…"
"Aku… mungkin tidak bisa kembali lagi…."
"Sakurai…"
"Karena itu kumohon … dengan segala perasaanku padamu… Satsuko-chan…"
"Sakurai… Aku juga mencintaimu…."
"Menikahlah denganku…"
"Sakurai… Akupun…. Ingin menikah denganmu…"
TBC
Heehehehehhe inilah chapter pertama dri fanfic GB gue!!
Gue berusaha membuat Sasuke gak OOC dan itu sangat susah sekali melihat keberadaannya sekarang jdi cwe, which mean she'll have to cry someday dan gue kga bisa bayangiiiinnn X(
Ini cuma jdi twoshot ko, tdinya nekat mo gue jdiin oneshot tpi kyanya ko panjang bgt yh? R&R onegaiiiiiiiii :P
