Sakura!
.
.
.
.
.
Aomine Daiki, Haruno Sakura
.
.
.
.
.
Masashi Kishimoto & Fujimaki Tadatoshi
Don't like, don't read.
Selamat membaca!
Suasana kelas begitu sepi dan hening, murid-murid di kelas itu memperhatikan penjelasan guru yang sedang menerangkan pelajaran paling keramat. Fisika. Tetapi tidak untuk pemuda yang duduk di bangku paling belakang, memandang keluar jendela, sesekali dia menguap saking bosannya. Matanya melirik bangku di sampingnya.
Andaikan dia masih di sisiku..
Aomine Daiki, pemuda berkulit tan dari sekolah Touo itu sedang mendrible bola sambil memasukannya dalam sekali dunk. Siapa yang tidak kenal mantan ace di SMP Teikou itu.
"Doumo, Aomine-kun."
Aomine menolehkan kepalanya dan langsung terperanjat ketika melihat seorang pemuda dengan rambut biru muda menampilkan ekspresi datar sembari meminum milkshakenya.
"Tetsu! Sejak kapan?!" Aomine menunjuk pemuda yang berdiri di sampingnya itu.
"Aku sudah sejak tadi disini, Aomine-kun."
"Kau?!" Aomine menunjuk Kuroko lalu mengibaskan tangannya, "Lupakan saja."
Aomine mencoba mengacuhkan Kuroko dengan mendrible bolanya.
"Kamu masih teringat padanya, Aomine-kun?"
Aomine melirik Kuroko dan menghembuskan nafas panjang.
"Tidak."
"Jangan berbohong, Aomine-kun. Aku mengenalmu tidak hanya sehari dua hari."
Aomine membuang bolanya ke sembarang arah sebelum mengambil tasnya dan berjalan pergi.
Sepeninggalkan Aomine, seorang pemuda dengan rambut kuning keluar disertai beberapa temannya.
"Bagaimana, Kuroko-cchi?" tanyanya.
Kuroko memandang Kise dan menghembuskan nafas panjang.
"Mine-chin berubah begitu kehilangannya." Murasakibara berucap sembari memakan snacknya.
Akashi mengambil bola yang ditinggalkan Aomine dan memantul-mantulkannya ke lantai.
"Dia tidak akan seperti itu jika bertemu lagi dengannya."
Aomine memasuki kamarnya, meletakan tasnya secara sembarangan sebelum akhirnya merebahkan dirinya di ranjangnya yang empuk. Siapa yang peduli dengan bau keringat dan keringatnya yang akan menempel di sprei.
Matanya terpejam, lagi-lagi bayangan seorang gadis berambut pink yang selalu mengomelinya terbayang di benaknya. Gadis yang telah pergi dari hidupnya.
"Satsuki."
Aomine membuka matanya ketika hari sudah mulai pagi, sinar matahari masuk melalui celah jendela kamarnya. Melihat keadaannya, dia baru ingat jika dia belum mandi dari semalam, bahkan dia belum makan sama sekali.
Akhirnya, dia memutuskan untuk mandi sebelum akhirnya mencomot satu roti panggang yang telah disiapkan ibunya sebelum melangkahkan kakinya keluar dari rumahnya.
Hari-harinya akan terasa membosankan lagi.
"Ahomine!"
Aomine menolehkan kepalanya dan melihat Wakamatsu yang berjalan kearahnya, mensejajari langkahnya diikuti Sakurai di belakangnya.
"Aomine, kenapa wajahmu selalu kusut, sih! Apa karena dia?"
Aomine melirik Wakamatsu sebelum menguap kembali.
"Hahh.. rasanya mustahil berbicara denganmu, Ahomine."
"Siapa suruh bicara padaku?!" Aomine melirik Wakamatsu sebelum melangkahkan kakinya ke dalam kelas.
"Oh ya, Aomine. Katanya di kelasmu ada murid baru, kalau cantik kenalkan padaku, ya."
Aomine menguap dengan malas sebelum akhirnya tenggelam dalam mimipinya.
Siapa yang peduli pada murid baru?! Aomine menggerutu dalam hati ketika murid-murid di kelasnya heboh membicarakan tentang murid baru yang akan mengisi kelasnya.
"Selamat pagi!"
Aomine terpaku di tempat duduknya.
Apakah dia tidak salah lihat?
Tubuh ramping, rambut panjang berwarna pink. Tapi kenapa matanya berwarna emerald? Biarpun begitu, mata itu tetap indah dan mampu menghipnotisnya.
"Etto.. apa benar ini kelas 11-A?"
"Benar!" murid di ujung ruangan menjawab.
"Ah- kebetulan wali kelas tadi sedang rapat. Perkenalkan, namaku Haruno Sakura, murid baru pindahan."
Beberapa murid tampak bersiul melihat gadis cantik di depan kelas mereka. Aomine memandang murid baru itu tanpa berkedip, sebelum akhirnya seringainya muncul.
"Haruno Sakura."
maafkan aku TT sembah sujud. hueeeee.. aku masih belajar dan endingnya malah kehapus.. ini republishnya TT
