The Hard Love, Me or My Friend?

Disclaimer : Masahi Kisimoto

Pairing : SakuraXSasukeXFemNaruto, dan beberapa Pair lain untuk mendukung cerita ini.

Rate : T, Straight, AU, OCC, Agst

Summary : Apa yang terjadi jika Naruto dan Sakura sahabat sejak kecil bertemu dengan seorang pria yang membuat kedua gadis ini menyukai pria itu. dan siapakah yang dipilih oleh pria itu?

Note : cerita ini hanya fiksi belaka, bila ada kesamaan alur atau latar tempat, itu hanya kebetulan belaka. Dan ini bukanlah cerita jiplakan.

"SAKURA-CHAAAAAANN?!"suara cempreng itu membahana di lapangan yang luas itu. di depan lapangan itu terpampang jelas bertuliskan Konoha Senior High School International. Sesuai dengan namanya. Sebuah sekolah elit yang tentunya bertaraf internasional itu, memiliki banyak gedung, aula, berbagai gedung tersendiri untuk ekskul tertentu. Fasilitas kantin yang tersebar hingga di setiap gedung pasti selalu memiliki kantin. Perpustakaan kedap suara yang berisi buku-buku yang selalu diperbarui setiap minggunya. Ruangan kelas yang bersih dan rapi, gedung untuk kantor guru-guru itu terletak di dekat perpustakaan. Dan juga UKS lengkap dengan alat-alat dan dokter yang perofesional. Dan sebuah taman yang terletak di belakang gedung. Sebuah taman yang cukup luas untuk para murid yang jenuh pada saat jam pelajaran untuk bersantai atau makan bekal mereka bersama teman-teman mereka.

Mungkin sekolah ini terlalu 'wah' untuk sekolah SMA. Dan orang-orang yang ada dalam sekolah itu pun rata-rata memiliki otak yang cerdas dan berdompet tebal tentunya. Selain pintar dan kaya, tak jarang beberapa dari murid-murid membuat kubu-kubu yang tak jelas tentunya sesuai dengan ukuran kantong. Yang paling kaya dengan paling kaya. Sedangkan yang sangat kaya enggan untuk masuk kubu tersebut dan membuat kubu sendiri. Kubu yang satu, kubu yang tidak terlalu kaya. Kubu yang selalu tertindas. Tapi kenapa sekolah ini sama sekali tidak pernah terdengar tawuran atau semacam perkelahian antar kubu ini? karena-

Tap… sreet… tap… sreet

"CK! Apa lagi yang kau lakukan kali ini Naruto?"Tanya gadis berambut pink sebahu, bermata Emerland yang indah, tinggi yang cukup untuk seorang model, kulit putih tidak terlalu pucat, dengan bibir terpoleskan pelembab bibir sehingga terlihat segar. Orang tersebut bernama Haruno Sakura. Sang idola sekolah ini. wanita yang selalu dipuja-puja oleh para pria di sekolah itu.

"hehehe~ memangnya apa lagi Sakura-chan?"kata gadis ini. seorang gadis cantik dan manis, berambut pirang panjang hingga hampir mencapai bokongnya, bermata Sapphire seperti langit biru yang indah, warna kulit yang kuning langsat, tinggi yang semampai, serta tanda lahir yang ada di kanan-kiri pipinya, seperti sebuah kumis kucing jika dilihat sekilas. Tapi-

"kau menghajar mereka lagi?"Tanya Sakura. Dan gadis yang berjalan terseok di depannya itu hanya menggeleng dan kemudian cengengesan tidak jelas.

"hehehe… kan sudah aku katakan, aku tidak suka naik mobil?! Mereka memaksaku akhirnya saat di jalan raya, aku membuka pintu mobil dan melompat!"

"HAH?!"Sakura benar-benar tidak percaya dengan seorang gadis di hadapannya ini. apa katanya? Melompat dari mobil? Kau pikir ini adegan di pilem-pilem barat yang sering di tayangkan di tv-tv apa? Sakura hanya menggelengkan kepala. Tidak mengerti kenapa gadis di hadapannya bertingkah seperti itu. padahal dia cucu dari pemilik sekolah yang 'wah' ini.

"CKCKCK! Kau itu seorang gadis Naruto! Tidak bisakah kau bertingkah seperti gadis yang layak?"Tanya Sakura dan langsung mendapat bibir yang menggerutu tak jelas.

"tapi kan aku memang tidak mau diantar dengan mobil itu! aku ingin menjadi gadis yang biasa saja Sakura-chan!"gadis itu menunduk. Sakura memijat keningnya sejenak dan memapah Naruto ke UKS.

"tapi kau kan bisa bicara baik-baik tanpa melompat dari mobil kan?"

"hehehe… kau tau Sakura-chan? orang-orang yang melihatku di pinggir jalan dan hampir tergilas ban mobil mereka berwajah panic dan mengira aku baru saja habis diculik! Hihihi… lucu sekali…"Sakura sweetdrop. APA? Apa katanya tadi? Hampir tergilas ban mobil? Astaga…

"aku akan melaporkan ini pada nenekmu setelah ini!"ancam Sakura. Gadis itu langsung memohon dengan memasang wajah super kiyut supaya Sakura tidak melaporkan kejadian itu pada neneknya yang sangat menyeramkan itu.

"kita kan sahabat dari kecil Sakura-chan~ masa kau tega melaporkan kejadian tak disengaja itu kepada nenek? Kau kan tau, bagaimana nenek jejadian itu menghukumku~jangan laporkan yaa~ plisss~"kata gadis itu.

"dia itu nenekmu! Jangan menghina nenekmu sendiri NA-MI-KA-ZE-NA-RU-TO!"kata Sakura menekan nama gadis itu.

"hufftt…Sakura-chan jahat~"gadis yang diketahui bernama Namikaze Naruto itu menggembungkan pipinya dan membuang muka. Sungguh terkesan seperti anak kecil.

"hahhh…baiklah-baiklah! kau menang kali ini!"kata Sakura menggelengkan kepalanya pasrah. Dan Naruto itu langsung memeluk sahabat sejak kecilnya itu dengan erat.

"kau memang sahabatku yang super duper baik Sakura-chan~"kata Naruto yang mengeuarkan air mata buaya. Sedangkan Sakura hanya geleng-geleng pasrah dengan sahabatnya yang satu ini.

"baiklah! aku harus ke kelas! Kau mau ke UKS atau-"

"aku ikut ke kelas! Hari ini pelajaran kimia Sakura-chan!"kata Naruto sembari mencoba berjalan lebih dulu menuju kelasnya. Sakura pun tak sanggup lagi mencoba membuat sang gadis seperti keturunan bule itu nurut dengan perkataannya.

"hahhh…kita ke UKS dulu Naru-chan!"

"tidak mau! aku tidak mau telat sedetik pun di pelajaran kimia ini, Sakura-chan!"Naruto berjalan dengan lutut dan siku tangannya yang luka dan pergelangan kakinya yang terkilir. Entah apa lagi yang akan terjadi jika neneknya melihat cucu tersayangnya menjadi seperti ini. Sakura memutuskan untuk tidak mau ikut campur dalam urusan keluarga Namikaze itu. dengan segera Sakura mensejajarkan langkahnya dengan Naruto untuk membantunya berjalan.

"aku sendiri yang akan menghajarmu jika kau tidak mau nurut dengan hukuman nenekmu setelah ini!"jawab tegas Sakura. Sedangkan Naruto hanya nyengir pasrah. Ia memang tidak pernah melihat sahabatnya itu marah, apalagi mengamuk. sungguh, pasti itu sangat mengerikan.

Yaa, mereka adalah sahabat sejak kecil. Mereka selalu bersama. Dimana ada Sakura disitu ada Naruto. Begitu juga sebaliknya. Mereka berdua malah seperti kakak adik yang akur. Sakura yang selalu berpikir dewasa terlihat seperti kakak bagi Naruto yang tingkahnya seperti anak TK yang kelebihan energy, hyperaktif sekali. Saat sekolah pun mereka selalu satu sekolah dan satu kelas. Hahh… memang enak jika mereka adalah anak orang kaya.

Naruto yang selalu mencari masalah dan Sakura yang selalu menghindari masalah. Mereka berbanding terbalik. Jika Sakura dewasa, maka Naruto kekanak-kanakan. Jika Sakura selalu berpikir ke depan, maka Naruto tak pernah pikir panjang untuk melakukan sesuatu. Walaupun Sakura adalah sosok yang sempurna, entah kenapa Sakura selalu merasa bahwa Naruto adalah sosok yang jauh lebih sempurna dibandingkan dengannya.

Naruto selalu tersenyum kepada semua orang, Naruto tidak pernah pilih-pilih teman, Naruto yang selalu menolong tanpa pamrih, Naruto yang selalu ramah kepada semua orang… dan Naruto yang membuat semuanya lebih berwarna. Yaa, Sakura tidak bisa melakukan itu semua secara bersamaan. Sosok Naruto yang dapat membuat siapa saja di sekitarnya merasa tenang. Yaa, Sakura tidak bisa melakukan itu.

Tapi, berkat Naruto. Semuanya jadi lebih berwarna. Seperti dewi pembawa kebahagiaan. Seperti malaikat yang di takdirkan untuk membuat manusia di sekitarnya menjadi damai dan tentram. Haahhh… kenapa jadi seperti dongeng begini?

#^O^#

"menurut J.J. Thomson, atom terdiri dari muatan positif dan electron dapat berpindah. Atom netral apabila jumlah proton dan electron sama…"jelas sang sensei yang diketahui bernama Shizune itu.

"mengulang pelajaran waktu SMP, apa ada yang ingat partikel dasar- Naruto, ada apa denganmu? Kau berantakan sekali!"kata Shizune-sensei yang menghampiri meja Naruto yang hanya cengengesan gaje.

"hehehe…daijoubu sensei!"kata Naruto. Karena tidak puas dengan jawaban Naruto, Shizune mengarahkan pandangannya ke meja sebelahnya. Sakura. Dan Sakura menghela nafas panjang.

"melompat dari mobil dan hampir tergilas ban mobil!"kata Sakura singkat. Dan dapat kita lihat Naruto mangap-mangap karena Sakura mengatakan fakta tidak mengenakkan itu.

Hening

Was wes wos was wes wos

Semua murid yang ada di kelas itu pun sibuk berbisik-bisik tidak jelas. Dan Shizune sibuk mengatur nafasnya yang tiba-tiba saja menjadi pendek.

"hah hah… sebaiknya kau pergi ke UKS Naruto!"kata Shizune yang geleng-geleng gak kuat dengan kelakuan muridnya yang satu itu. dan kini dapat kita lihat Naruto yang manyun-manyun tidak jelas.

"nanti saja sensei!"jawab Naruto enteng.

"tap-"

"lagipula, sebentar lagi aku bakal di hukum oleh baachan!"potong Naruto dan Shizune kembali menggelengkan kepala.

"hahhh yasudahlah! Ada yang masih ingat dengan partikel dasar dalam atom?"

"proton, neuron, dan electron!"

"good!"Shizune pun tersenyum kembali saat Naruto menjawab dengan cepat.

"baiklah! berapa massa dari masing-masing parti-"

Tok tok tok

"CK! Masuk!"

Shizune menatap nanar pintu masuk kelas itu. dia sangat tidak suka apabila ada yang mengganggu jam pelajarannya. Banyak para murid yang tidak mau berurusan dengan Shizune jika sudah dalam keadaan mood kurang baik. Hey, guru mana yang tidak emosi jika disaat menjelaskan materi ada yang mengganggu proses mengajar?. #halah.

Srak

"maaf Shizune-san! Saya mengantar murid ba-"

Teeeett teeeettttt

"-ru!"

"kau terlambat lagi Kakashi!"Shizune menatap malas sosok guru (sepertinya). Pria bermasker yang kini tengah menggaruk-garuk belakang kepalanya.

"nee~aku tersesat-"

"DIJALAN YANG BERNAMA JALAN KEHIDUPAN!"jawab serempak murid-murid yang tengah mengemasi barang-barang mereka.

"ha ha ha…"Kakahsi hanya bisa tertawa garing.

"ehemm! Boleh saya masuk kedalam kelas sensei?"Tanya sosok manusia di belakang Kakashi yang sepertinya terlupakan di sana.

"ohh yaa! Gomen-gomen! Silahkan masuk kedalam kelas barumu!"

"arigatou!"

"baiklah! aku masih banyak urusan! Jaa~"

"hn!"

Tap tap tap

Dan sosok pria yang yang sempat terlupakan tadi memasuki kelas barunya. Tak ada satupun yang bersuara. Entah karena apa yang pasti ada sangkut pautnya dengan sosok pria yang baru masuk itu. dan kini seluruh pasang mata tertuju pada sosok pria itu. pria itu berjalan menuju ke depan papan tulis kemudian menatap satu persatu murid-murid yang berhenti beraktifitas. Layaknya patung, pria itu hanya tersenyum mengejek.

"Uchiha Sasuke!"katanya angkuh setengah mampus. Sakura cengo dan Naruto sibuk menyeringai senang, entah apa yang di pikirkannya dan jangan lupakan murid-murid lain yang mulai berbisik-bisik.

"dimana bangku yang masih kosong?"Tanya sosok itu lagi.

Sraakkk

Semua mata kini tertuju pada Naruto yang berdiri

Tap sret tap srett

Naruto hendak pergi untuk kabur, karena ia harus menyelamatkan diri dari amukan neneknya tercinta. Dan ia berhenti sebentar, tepat di depan sosok angkuh itu. Terdiam. Sosok yang diketahui bernama Sasuke itu menatap wanita di depannya itu. mereka saling bertatapan sampai pada saatnya…

Buugghh

"shhh…"

"salam kenal Uchiha…"kata Naruto enteng.

"NARUTO!"pekik Sakura kaget. Tak biasanya Naruto bersikap kasar pada anak baru hanya untuk perkenalan. Sasuke yang badannya membungkuk ke depan itu meringis kesakitan. Sungguh, baru kali ini ia dipukul di daerah perut sekuat ini. Sakura pun menghampiri Naruto dan menyeretnya.

"maafkan si bodoh ini, Uchiha-san! Dan salam kenal juga! Ayo Naruto!"seret Sakura.

"ehehe…jika ingin balas dendam, temui aku di lapangan!"kata Naruto dan pasrah saja di seret tidak manusiawi oleh Sakura. Sasuke yang menatap sosok kurang ajar itu. dengan delikan dan deathglare yang super mematikan itu ia berjalan menuju bangku tempat wanita beringas itu duduk. Dan ia pun duduk di tempat itu. menatap balik seluruh pasang mata yang menatapnya.

"ma-maaf, Uchiha-san! Tapi bangku itu milik Naru-chan, bangku yang kosong ada di belakangmu Uchiha-san!"kata seorang wanita berambut pirang pucat dan diikat satu di belakang kepala dengan poni yang menjulur panjang di sisi wajahnya.

"hn"

"ta-tapi Uchiha-san na-"

"NARUTOOOOOOOOOOO!"

BRAAAKKKKK

Dan semua siswa sibuk berlari keluar gedung atau melihat di jendela kelas. Dapat kita lihat seorang wanita dewasa dengan seorang gadis yang di ketahui gadis itu adalah Naruto yang tengah menangkis serangan wanita dewasa itu.

"KEMARI KAUUU!"

"ayolah baa-chan, cucumu ini kan baik-baik saja! Mami Kushi juga sudah tau tentang hal ini kok!"kata Naruto pada wanita itu yang di ketahui bernama Tsunade itu.

Bugh

Bakk

Tangkis

Naruto selalu saja menangkis dan menghindari serangan neneknya tercinta itu.

"TIDAK BISAKAH KAU BERSIKAP SEPERTI WANITA NORMAL, HAHH? AKU INI SUDAH TUA DAN RAPUH UNTUK MENDENGAR KELAKUANMU YANG MENYELEKIT HATI ITU!KAU PUNYA OTAK TIDAAAKK?"teriak Tsunade membahana.

Seluruh pasang mata menatap duo orang yang tengah berkelahi di lapangan yang tengah dalam olahraga baseball itu.

"aku hanya tidak suka diantar menggunakan mobil, Baa-chan! Dan aku juga tidak bermaksud membuat jantungmu berpacu untuk mendengar seluruh celotehan orang lain tentangku! Ayolah Baa-chan, nanti kau bertambah tua jika marah-marah terus!"kata Naruto yang menangkis tendangan maut neneknya itu.

"KAU INI MEMANG PERLU DI BERI PELAJARAN YAA?!"Tsunade pun merampas tongkat baseball yang dipegang oleh salah satu murid yang bercengo ria menatap sang kepala sekolah yang adu fisik di tengah lapangan begini.

Sasuke menatap sosok gadis di jendela dengan tatapan tidak percaya.

"gadis bodoh itu, apa ia tidak punya otak walaupun hanya sebesar biji beras?"Tanya Sasuke dan mendapat gelengan kaku oleh orang yang masih menatap kejadian itu.

Tsunade menghempaskan tongkat baseball itu ke arah Naruto dan dihindari dengan mudah oleh Naruto. Dan saat Naruto lengah, Tsunade melakukan manufer berbalik dengan tongkat baseball yang mulai ia hempaskan lagi menuju punggung Naruto.

BAAAAKKKK

"AKHHH…"teriak Naruto dan terjatuh di tanah lapangan dengan meringis kesakitan. Sakura yang sejak tadi menonton itu hanya memutar matanya jenuh. Sedangkan Sasuke yang melihat itu tercengang luar biasa. Ia pikir wanita dewasa itu tidak akan memukulnya dengan tongkat baseball besi itu, tapi nyatanya? Tongkat baseball itu pun bengkok di pegang oleh wanita itu. Sasuke menatap orang-orang yang masih menatap kejadian itu.

Kenapa tidak ada yang memanggil polisi? Ini kekerasan. Batin Sasuke.

"kenapa kalian tidak menelfond polisi? Ini kekerasan pelajar!"

"HOOAAAAMMM! Tidak perlu Uchiha-san, Naru-chan baik-baik saja! dan kau tau? Wanita dewasa itu neneknya Naru-chan sekaligus pemilik sekolah ini, jadi kau tak usah repot-repot menelfond polisi karena Naru-chan sendiri tidak akan melakukannya pada nenek sendiri!"cerocos seseorang yang sepertinya baru bangun tidur dan kemudian menatap Naruto yang masih tertelungkup di tengah lapangan dengan Tsunade yang berdiri disamping tubuh Naruto.

"hah?"Sasuke cengo.

"Naru-chan bangun!"

"mana-mana?"Sasuke pun langsung menatap kembali ke lapangan.

Gila! Ia masih bisa berdiri setelah dipukul seperti itu? manusia atau bukan dia itu?. batin Sasuke lagi yang kali ini di tambah dengan gelengan kepala.

"…"

Hening, tak ada yang berbicara. Bahkan bernafas pun rasanya enggan untuk melihat kejadian itu.

"…baa-chan, sakittttt…"rengek Naruto yang bermain dengan air mata buayanya itu. Tsunade pun memutar bola matanya bosan. Dan-

BUGHH

"ITTEEEEEEEE…"teriak Naruto sambil memegangi betisnya yang di tendang keras oleh Tsunade. Naruto pun loncat-loncat tidak karuan menahan sakit di betisnya itu. ngilu? Tentu saja.

"berdiri disini sampai bel pulang!"kata Tsunade dan melempar tongkat baseball itu ke sembarang arah dan kemudian pergi meninggalkan lapangan. Sakura pun menghampiri Naruto yang masih berjongkok memegangi betisnya itu. ia merogoh sakunya untuk memberikan sapu tangan pada Naruto.

"pasti lupa bawa sapu tangan kan?"Tanya Sakura sambil tersenyum dan tentunya dibalas cengiran oleh Naruto.

"ehehe… thanks Sakura-chan!"

"NARUTOOOOO!"teriak seseorang yang tengah berlari menuju lapangan. Ia Shizune guru sekaligus asisten Tsunade.

"aku di suruh Tsunade-san untuk mengobati lukamu sebentar!"Sakura tersenyum. Dan Naruto pun tersenyum tipis.

"KALIAN LIHAT? TSUNADE MANA MUNGKIN MEMBUNUHKU! JADI JANGAN MENATAPKU LAGI!"teriak Naruto. Ia jengah juga jika di pelototi oleh orang-orang yang menonton perkelahian antara ia dengan neneknya.

Semua yang mendengar teriakan Naruto pun kembali dengan aktivitas semula. Kecuali Sasuke yang menatap Naruto tanpa berkedip. Hingga sebuah deheman membuat Sasuke mengalihkan perhatiannya pada pemuda dibelakangnya tadi.

"memang seperti itulah cara Naru-chan memperkenalkan diri! So, Nara Shikamaru!"kata pemuda itu santai dan kemudian terlelap di lipatan kedua tangannya.

"hn! Uchiha Sasuke!"Sasuke pun melirik Naruto yang masih di obati oleh Shizune dan menghela nafas berat kemudian mengeluarkan buku-buku untuk dibacanya.

Dasar dobe, batin Sasuke dan memfokuskan pada buku pelajarannya.

-Skip Time-

Sasuke mencoba fokus untuk pelajaran Asuma-sensei tentang Fisika itu. Mata seorang Sasuke terus saja mencuri pandang ke arah lapangan. Dimana seorang gadis yang masih berdiri dengan angkuhnya menatap ke arah bendera sekolah. Naruto. Ia masih berdiri tegap. Teriknya matahari tak menyorotkan atau menggoyahkan tubuhnya untuk istirahat.

Dan ohh tidak! Kini Sasuke malah mengalihkan matanya dan terpaku pada sosok Naruto yang terus menatap datar bendera itu. Pelajara Asuma-sensei sama sekali tak ia dengarkan. Karena terlalu sibuk dengan pemandangan di lapangan.

'Si dobe itu! Lihat saja saat istirahat! Aku akan membalasmu!'batin Sasuke menyeringai jahat. Senang rasanya punya mainan baru.

Review?