The Promise
Disclaimer : Masashi kishimoto
Rate : T, Straight,AU, OOC, Typo, Romance and Family*rate akan berubah sesuai dengan alurnya*
Pair : SasuFemNaru Always!
Summary : Naruto merupakan gadis pindahan yang merupakan gadis manis tapi perkasa. Ia selalu mengikuti semua kegiatan akstra kulikuler yang menguras stamina. Membuat Sasuke yang merupakan bintang sekolah itu mengernyitkan alis karena bingung dengan kegilaan gadis gila sekelasnya.
Suatu pagi di Konoha high school~
"Setelah aku suruh masuk, kau masuk yaa?"kata seorang sensei berambut silver dengan masker yang menutupi hampir seluruh wajahnya. Dan orang itu diketahui bernama Hatake Kakashi seraya tersenyum dibalik masker hitamnya.
"Hai sensei!"kata gadis itu dengan semangat.
"Bagus! Pasti mereka akan senang kedatangan murid baru sepertimu!"kata Kakashi yang melenggang pergi memasuki kelas.
Sedangkan di dalam kelas. Suasana sangat tak layak, sudah seperti pasar ikan yang melelang ikan hasil tangkapan mereka. Yup, karena siswa kebanyakan laki-laki, tak heran jika kelas dipenuhi oleh tawaan yang menggelegar. Walaupun wanita disana tak jarang ikut tertawa dan kebanyakan dari mereka bergosip yang tidak-tidak.
"Eheemm…"Kakashi memecah keributan. Dan langsung disambut dengan baik oleh warga kelas 2-1 yang terkenal dengan murid yang memiliki kejeniusan diatas rata-rata.
"Tumben sensei tidak terlambat kali ini?"Tanya seorang gadis cantik berambut merah jambu yang mencolok yang diketahui bernama Haruno Sakura itu.
"Sebenarnya, saya tadi sudah tersesat… tapi untunglah kepala sekolah kalian menelfondku karena kelas ini akan kedatangan murid pindahan!"
"Wwoowww…"gumam mereka semua yang langsung heboh tak karuan. Hanya beberapa orang saja yang tak heboh dan terkesan acuh yang duduk dekat jendela deretan tengah. Dari tatapannya ia terlihat sangat bosan. Ia terdiri dari Sasuke Uchiha, Sabaku Gara, Hyuga Neji, Nara Shikamaru, dan Kiba. Mereka adalah bintang di sekolah karena prestasi mereka yang luar biasa. Dan mereka merupakan objek utama dari para fansgirl yang ada di Konoha High School. Walaupun wanita di SMA itu sedikit, tapi mereka merupakan fans girl fanatik mereka yang rela mati demi mereka.
"Cewe atau cowo sensei?"
"Cantik tidak?"
"Cakep tidak?"
"Keren tidak?"dengan begitu kelas kembali riuh. Dan kali ini lebih seperti masa yang akan demo. Kakashi yang tak kuat dengan ribuan pertanyaan muridnya memilih untuk menggelengkan kepala melihat anak muridnya.
"Huuhh… ia wanita…silahkan masuk!"kata Kakashi yang menengok ke arah pintu, begitu juga semua muridnya. Tidak untuk pria yang sudah disebutkan tadi. Mereka lebih memilih diam dan sibuk dengan kegiatan masing-masing.
Sraakk
Gadis itu pun akhirnya masuk.
Hening~
Hening~
"HHUUAAAAAAAAA… CANTIKNYAAAAA…"teriak histeris para lelaki. Sedangkan para wanita sibuk mengumpat tentang siswa pindahan itu.
"…"sasuke hanya diam sambil memandang gadis yang berdiri di depan kelas.
"Che… mendokusai…"kata Shikamaru yang terbangun dari tidurnya karena suara bagai petir tadi dan tercengang melihat gadis di depan kelasnya.
"…"Neji dan Gara hanya diam memperhatikan.
"Astaga! Malaikat yang di kirimkan untukku…"kata Kiba yang sok belaga pangeran.
Sedangkan para gadis yang terdiri dari Haruno Sakura, Ino Yamanaka, Hinata Hyuga, dan Ten-ten menatap biasa kedatangan gadis baru itu. hanya dua diantara mereka yang mengirim deahtglare terindah untuk gadis di depan kelasnya. Siapa lagi kalau bukan Ino dan Sakura.
"Cih! Sama sekali tidak cantik! Masih cantikan juga aku!"kata Sakura yang langsung memasang wajah tercantiknya.
"Hehh! Mirip seperti wanita kampungan!"kata Ino yang mengalihkan perhatiannya pada kukunya yang baru saja ia beri cat kuku.
"Naahh! Perkenalkan dirimu gadis manis!"kata Kakashi seraya duduk bersandar pada ujung meja dan juga memuji aura kecantikan gadis itu.
"Perkenalkan! Nama saya Uzumaki Naruto! Mohon bantuannya!"kata gadis bernama Naruto itu menatap cuek ke arah para perkumpulan wanita yang ada di pojok belakang yang jauh dari jendela dan tentu saja senyumnya mengembang drastis saat ia menatap para teman-teman barunya yang menatapnya dengan seksama.
"Baiklah Naru-chan! Selamat datang di kelas barumu! Kau bisa duduk di…"Kakashi sibuk memandang meja yang masih kosong dikelasnya. Atau yang lebih bisa dibilang mereka para lelaki adu dorong mengusir teman sebangkunya dan mempersilahkan Naruto sang gadis duduk disebelahnya. Terkecuali para pria yang sudah disebutkan tadi.
Kiba yang duduk bersebelahan dengan Shikamaru itu melambaikan tangannya ke Naruto. Mencari-cari kesempatan dalam kesempitan. Naruto yang merasa seseorang bertato segitiga terbalik itu melambai padanya itu membalasnya dengan lambaian dan tentu saja dengan senyum sumringahnya.
Shikamaru yang merasa Naruto melambai padanya itu pun ikut melambai. Dan membuat Naruto cengok tapi kemudian tersenyum memaklumi.
"Kau bisa duduk disebelah Uchiha! Hanya itu satu-satunya bangku yang kosong!"kata Kakashi yang menggaruk kepala belakangnya.
"Baik sensei! Tak masalah! Permisi…"kata Naruto sopan dan membungkuk untuk menghormati sensei yang menjadi wali kelasnya itu.
"Haahh… selain cantik, kau juga sangat sopan! Seandainya kau seumuraan denganku, aku akan menikahimu…"bisik Kakashi dan langsung menggelengkan kepalanya sambil membuka buku miliknya dari tas-nya.
"Hari ini, materinya adalah tentang olahraga!"kata Kakashi yang langsung mendapat dengusan dari para gadis. Dan mereka segera bergegas untuk berganti baju.
Naruto yang baru saja duduk di sebelah Sasuke langsung cengok. Karena pria didepannya menatap intens kearahnya. Siapa lagi jika bukan bintang sekolah itu.
"E-ee… s-something-wrong?"Tanya Naruto. Mereka pun langsung menghadap kearah papan tulis lagi dan menyusun buku-buku pelajarannya ke dalam tasnya. Dan itu semakin membuat Naruto bingung.
'Kenapa lagi mereka? Baru saja duduk sudah mendapat musuh! Haahh… apa hidupku benar-benar sial?'batin Naruto yang langsung berwajah lesu.
"Kenapa kau masih diam? Hari ini pelajaran Guy-sensei, jika terlambat tak akan ada ampun!"sebuah suara yang membuyarkan lamunan Naruto yang meratapi nasibnya itu terlonjak kaget.
"E-eehh?"Naruto menatap Sasuke yang berdiri di sebelahnya dengan ekspresi terkejut. Sedangkan orang yang dimaksud hanya mendengus geli melihat wajah gadis yang duduk di sebelahnya itu walaupun sebenarnya ia tahan.
"Che…dobe…"Sasuke pergi mendahului dan menyisahkan Naruto yang masih mematung di kelas sendirian. Tapi lima detik kemudian ia baru sadar.
"Dasar! PANTAT AYAM NISTAAAAA!"teriak Naruto tak karuan. Baru kali ini ia mendengar pria memanggilnya dengan panggilan seperti itu. Biasanya yang ia dengar selalu kalimat manis namun seperti kalimat memuja-mujanya.
Naruto berjalan dengan geram tak tentu arah.
"Dasar! Uchiha sombong! Awas saja jika aku bertemu dengannya lagi!"Naruto menemukan tempat dimana ribuan loker berjejer rapi. Ia mencari-cari lokernya dan bingo!
"Haahh! Untung saja cepat ketemu!"kata Naruto yang langsung membukanya dan menaruh tasnya yang tentu saja mengambil pakaian olahraganya dan tak lupa sepatu olahraganya yang berwarna orange itu.
"Haahh… Kyubi-onii-chan! Lihatlah aku di sekolah baruku ini di surga sana…"kata Naruto yang sudah keluar dari ruang ganti dan berlari kecil menuju lapangan.
Begitu Naruto sampai, para siswa yang lainnya sudah pada duduk dengan wajah kelelahan yang luar biasa. Tapi tidak untuk bintang sekolah yang hanya berdiri mengelap keringatnya. Dan para wanita yang mengipas-kipaskan lehernya karena kepanasan.
Dan saat Naruto melihat sensei yang mengajar olahraganya ia hanya bisa tersenyum pahit.
"A-ano… maaf sensei! Saya terlambat!"kata Naruto sambil menggerak-gerakkan jempol kakinya yang terbalut dengan sepatunya. Sensei berambut bob itu menatap nyalang kearah Naruto.
"Tak ada alasan! Cepat lari 50 kali!"kata sensei itu dan langsung dihadiahi oleh Naruto dengan tatapan cengok.
"Sensei yakin?"Tanya Naruto mencoba mengecek perkataan sensei itu barusan. Para lelaki pada menangis sedih berbela sungkawa karena gadis baru itu pasti akan segera pindah sekolah setelah pelajaran ini. Sedangkan para gadis tampak cekikikan penuh dengan kemenangan.
"Iya! Mau aku tambah jadi 100 kali?"sensei itu berkacak pinggang dengan tatapan menantang dari sorot matanya.
"Tidak! Jika lapangan sekecil lapangan basket ini Cuma 50 kali, sama saja tak ada apa-apanya sensei!"kata Naruto yang membungkuk pada sensei yang diketahui bernama Guy itu dan memulai pemanasan di ujung dekat ring basket.
Semua mata tertuju pada Naruto yang tengah pemanasan itu. Lelaki yang menatap cemas sekaligus senang karena melihat Naruto yang mulai sedikit berkeringat karena sehingga menampilkan kesan sexy itu. Para wanita yang sibuk mencemooh Naruto karena berlagak sok hebat. Sedangkan sang bintang sekolah sibuk dengan urusannya masing-masing.
"Apakah Naru-chan akan baik-baik saja?"Tanya Kiba pada dirinya sendiri yang kini tengah berdiri dan memandang Naruto yang sudah memulai larinya.
"Haahh… semoga begitu! Mendokusai…"kata Shikamaru yang tiduran di bawah pohon di samping Kiba yang tengah berdiri memandang Naruto.
'Pasti ia tidak akan sanggup!'batin Gara.
'Sayang sekali!'batin Neji yang duduk di bangku dan di sampingnya Gara berdiri dengan melipat tangannya di dada.
"…"sedangkan Sasuke hanya diam bersandar pada pohon yang menghadap kearah lapangan. Kalau mau dibilang memandang anak baru itu.
Tanpa sadar, Naruto sudah berlari sekitar 35 kali dan ia hanya sedikit ngos-ngosan saja. Guy sensei yang memperhatikan anak itu hanya bisa tersenyum melihat semangat masa muda pada diri anak itu.
Dan Naruto sudah selesai berlari dan menghadap senseinya.
"Saya sudah menyelesaikan hukumannya sensei!"kata Naruto mengelap keringatnya dengan punggung tangannya.
"Bagus! Aku bangga padamu yang masih memiliki semangat masa muda yang luar biasa! Tidak seperti yang lainnya! Terlalu lemah!"Guy-sensei menatap teman sekelas Naruto satu persatu. Dan Naruto hanya tertawa hambar.
"Tapi tunggu dulu! Aku belum pernah melihatmu sebelumnya! Apa kau murid baru disini?"
"Hu'um! Saya murid pindahan dari Suna Gakuen High School! Nama saya Uzumaki Naruto!"Naruto membungkuk untuk memberi hormat pada sensei barunya.
"Hhooohh! Pantas saja aku seperti masih asing denganmu! Aku adalah guru atletik lari! Panggil aku Guy-sensei!"
"Hai sensei!"
"Maaf sensei! Naru-chan harus istirahat! Ia pasti lelah sehabis berlari! Permisi sensei! Ayo Naru-chan!"tiba-tiba Kiba datang dan membawa Naruto pergi atau yang lebih spesifik lagi, menghindari guru bejat tak tau diri itu. Dan Sakura the geng hanya bisa melempar deahtglare pada Naruto dari jauh.
"E-ehh?"Naruto hanya bisa cengok melihat orang yang melambaikan tangannya waktu di kelas pagi tadi.
"Haahh! Kau jangan sekali-kali terlambat lagi deh! Dia itu adalah sensei gila di sekolah ini! Kau juga jangan bergaul dengan sensei macam dia! Dia itu berbahaya tau!"kata Kiba panjang lebar dan membawa Naruto duduk di bawah pohon dekat Shikamaru yang masih terlelap dalam mimpinya itu.
"Eehh? Kenapa begitu? Aku rasa Guy-sensei tidak seperti itu!"kata Naruto dan langsung membangunkan Shikamaru yang tidur karena mendengar suara Naruto yang bagai musik surgawi itu.
"Pokoknya turuti saja! ini minumlah!"Kiba pun memberikan botol mineral pada Naruto dan langsung diterima oleh Naruto.
"Kau hebat bisa berlari sebanyak 50 kali! Kami saja langsung kelelahan begini, padahal baru 19 kali berlari! Itulah kenapa Guy-sensei sedang marah besar pagi ini!"Kiba memulai pembicaraan lagi.
"Heehh! Sensei yang merepotkan!"kata Shikamaru yang duduk bersandar pada batang pohon belakangnya.
"Haahh… tapi aku sudah biasa seperti itu koq!"kata Naruto yang sudah selesai meminum air mineralnya.
"A-apa? Sudah biasa? Apa kau sering dihukum. Sehingga kau sudah biasa dengan itu?"Tanya Kiba tak percaya jika Naruto gadis yang sering melanggar aturan sekolah.
"Tidak! Aku memang seorang pelari jarak pendek maupun jarak jauh saat masih sekolah di Suna Gakuen High School! Jadi jika hanya 50 kali berlari mengelilingi lapangan, sama saja lari jarak pendek bagiku!"kata Naruto semangat.
"Pantas saja kau tidak terlalu lelah!"kata Shikamaru yang ikut nimbrung percakapan Kiba dan Naruto.
"Yaa begitulah…"Naruto tertawa salah tingkah sambil menggaruk belakang kepalanya.
"Huuhh! Tak menyangka aku! Gadis secantik dan semanis dirimu seorang pelari jarak jauh!"Kiba hanya geleng-geleng mengagumi Naruto.
"Hehehe… ohh yaa! Kita belum berkenalan! Aku Uzumaki Naruto!"naruto menyalurkan tangannya untuk berjabat tangan dihadapan Kiba dan Shikamaru yang ada dihadapannya itu.
Sedangkan Kiba dan Shikamaru malah saling melempar deathglare saat ingin berjabat tangan dengan Naruto. Atau lebih elitnya berebut untuk berjabat tangan dengan Naruto. Naruto yang mengerti akan hal itu langsung tertawa dan menyalurkan kedua tangannya untuk berjabat tangan dengannya.
Sedangkan Kiba dan Shikamaru hanya bisa meringis hambar dengan rona merah di pipi mereka Karena malu ketahuan berebut hanya untuk berjabat tangan dengan Naruto.
"Nara Shikamaru!"
"Inuzuka Kiba! Panggil saja Kiba!"kata Kiba dengan semangat sedangkan Shikamaru buang muka malu.
"Salam kenal! Nara-kun! Kiba-kun!"Naruto tersenyum manis. Dan seketika aura membunuh begitu pekat mengarah pada mereka. siapa lagi jika bukan para penghuni lain di kelas mereka yang merasa cemburu dengan kegiatan Kiba dan Shikamaru berjabat tangan dengan Naruto. Toh mereka tak memperdulikannya dan Naruto yang sama sekali tak masalah atau bisa dibilang tak peka dengan yang seperti itu.
"Baiklah anak-anak! Sudah cukup istirahatnya! Ambil posisi kalian dan kali ini lari jarak pendek! Aku akan mengambil nilai kalian kali ini!"kata Guy-sensei yang sudah siap dengan peluit dan sebuah buku panjang berisi nama-nama siswa kelas 2-1.
"Hai sensei…"hanya jawaban malaslah yang dapat Naruto simpulkan. Mereka berjejer rapi untuk memulai pengambilan nilai. Dan Naruto bersebelahan dengan Shikamaru yang tentunya nguap lebar.
"Hey Nara-kun! Kenapa mereka semua bertampang lesu begitu? Bukannya khawatir karena mendapat nilai jelek malah berwajah suram seakan kalah perang begitu?"bisik Naruto pada Shikamaru yang ada disampingnya, sedangkan Kiba sudah ngeloyor entah kemana.
"Memang seperti itu Naru-chan! Aku sangat tak heran jika kau bertanya seperti itu mengingat kau mantan SGHS! Sekolah itu kan terkenal dengan sekolah dengan para atlet yang disiplin! Mengingat banyak sekali para atlet yang berasal dari sekolah itu! hhooaamm~"kata Shikamaru panjang lebar.
"Kalau itu memang benar! Tapi…bukannya sekolah ini juga mempunyai pelajaran olahraga yang luar biasa juga? Kudengar juga ada beberapa atlet yang berasal dari sekolah ini! Rock Lee kan berasal dari sekolah ini!"kata Naruto yang mengingat-ingat kembali tentang Rock Lee atlet yang kelewat semangat itu.
"Haahh… itu dulu! Saat itu hanya dia saja yang bersemangat mengikuti kegiatan di sekolah ini!"
"Memangnya kenapa jika sekolah ini adalah sekolah yang hanya ada pelajaran untuk olahraga? Ini sangat berbanding terbalik dengan sekolahku dulu yang juga mengimbangi pelajaran lain dan itu juga mempersingkat waktu terjun di lapangan daripada di sekolah ini yang 70 persen semua adalah tentang praktek olahraga… aku tak habis pikir…"Naruto mencoba menelaah kejanggalan di sekolah barunya itu.
"Haahh… entah kenapa atau ini hanya pendapatku saja! Karena, menurutku semua cabang olahraga di sini kehilangan pamor dan kebanyakan dari olahraga itu menjadi sepi dan tak jarang, para sensei pun tak ada yang mau lagi mengajar dengan pelajaran yang mereka tekuni…"jelas Shikamaru panjang lebar.
"Begitu… tapi penyebab kehilangan pamor, aku rasa aku bisa membuatnya menjadi Berjaya lagi…"gumam Naruto dan Shikamaru hanya menggeleng dan tersenyum geli melihat sikap kekanak-kanakkan Naruto yang sedang mengepalkan tangannya kuat dengan sorot mata berapi-api.
Dan giliran Naruto pun mulai dan lawannya kali ini adalah Ino yang merupakan wanita yang sangat ahli dalam bidang lari. Ia berdiri di samping Naruto dengan wajah angkuhnya. Menatap rendah Naruto.
"Kau akan kalah Naruto!"desis Ino menatap Naruto dengan tatapan meremehkan. Sedangkan Naruto tersenyum sumringah dan membalasnya.
"Jangan menyesal nanti…"kata Naruto dan menatap lurus ke depan dan Ino langsung mendengus marah pada Naruto dan menatap ke depan juga.
"Siaapp? Prriiiiittt"suara peluit menandakan start sudah dimulai. Dan sangat mencengangkan, Naruto lari dengan cepat mendahului Ino yang langsung tertinggal jauh di belakangnya. Semua mata memandang Naruto tak percaya.
"K-kau? Bagaimana bisa?"Tanya Ino tak percaya jika gelarnya sebagai master lari untuk wanita itu terebut oleh Naruto.
"…Uzumaki-Naruto…ingat itu…"kata Naruto dengan senyum sumringahnya namun berbanding terbalik dengan perkataan mengancamnya.
Hingga Guy-sensei yang sudah sangat tertarik dengan murid baru itu membatalkan pengambilan nilai untuk lari jarak pendek dan membawa Naruto untuk melatihnya seorang daripada mereka yang hanya bermalas-malasan menurutnya.
"Nahh Naru-chan! Aku telah membatalkan pengambilan nilai untuk yang lain, kau harus menunjukkan kehebatan larimu padaku! Aku dengar dari Kakashi kau atlet lari jarak pendek dan jauh saat di Suna Gakuen High School! Sekarang aku ingin meminta buktinya padamu…"kata Guy sensei.
"E-ehh? Baiklah sensei!"
Naruto pun mengambil posisi untuk berlari jarak menengah. Sedangkan para murid lain yang merasa terselamatkan dengan adanya Naruto itu menyoraki Naruto dipinggir lapangan lari yang berada di belakang gedung kelasnya dengan semangat yang membara.
Prriiittttt
Naruto berlari dengan cepat dan dan hanya memerlukan waktu yang relative singkat. Dan Guy sensei tersanjung bukan main.
"Haahh… kau memang hebat! Bersyukurlah kau datang kemari, aku hampir putus asa dengan semua siswa yang mendadak menjadi malas dan terkesan tidak peduli dengan olahraga ini…"kata Guy sensei.
"Aku juga merasa begitu sensei! Kalau begitu, aku akan memasuki ekskul lari dan sensei bisa mempromosikan saya agar mereka semua semangat lagi!"kata naruto tersenyum.
"Kau…sungguh? HAHAHAHAHA… BAGUS NAKK!"teriak Guy sensei yang tertawa lepas dan semangatnya lebih membara dari dari biasanya.
"Kapan saya bisa mengikuti latihan sensei?"Tanya Naruto.
"Sore ini! Kau bisa datang ke tempat ini!"
"Baiklah sensei! Saya mengerti!"
"Bagus! Sekarang, kau harus mengikuti temanmu untuk pelajaran selanjutnya! Sampai jumpa sore ini…"kata Guy yang ngeloyor sambil teriak-teriak seperti habis nemu duit 50 juta dari lotre.
Sedangkan para siswa laki-laki menjadi semangat karena Naruto akan mengikuti ekskul lari sore ini. Dan berita itu langsung tersebar dengan cepat hingga semua siswa yang mengikuti ekskul itu sudah pasti akan hadir tepat waktu.
Naruto dkk sudah berada di aula lapangan basket. Dan ia berdiri berjejer menghadap sensei berambut coklat dengan garis melintang di hidungnya dan diikat bagai nanas seperti Shikamaru itu. Ia adalah Iruka sensei. Sensei yang akan mengajari tentang olahraga basket siang ini.
"Sepertinya ada murid baru! Bisa kau sebutkan namamu?"Tanya sopan Iruka kepada Naruto yang berada barisan nomor dua.
"nama saya, Uzumaki Naruto sensei!"kata Naruto semangat.
"ohh Uzumaki Nar-APA?"Iruka terbelalak kaget. Sedangkan semua orang yang berada di aula itu memandang sensei yang biasanya kalem dan terkesan baik itu berteriak histeris mendengar nama Uzumaki Naruto. Seakan sehabis melihat setan, Iruka menutup mulutnya.
"U-uzu-uzumaki Na-Naruto?"
Review?
