Mission Sucses, My Sweet Heart DIE
Disclaimer : Masashi Kishimoto sensei
Rate : T, Straight, Crime, Romance. AU, OOC, Typo.
Pairing : Naruto N X Fem Uchiha Sasuke
Summary : Keluarga Namikaze merupakan organisasi pembunuh bayaran. Dan itu semua tersebar luas hingga polisi tak mampu menangkap tersangka karena hasil pekerjaan mereka yang bersih dan tanpa cacat sedikitpun. Keluarga Uchiha, yang geram dengan semua kasus yang terus menumpuk karena Uchiha adalah seorang pelacak untuk polisi Konoha. Apakah yang akan di lakukan Uchiha untuk membasmi kasusnya?
Pagi itu. pagi yang gelap. Awan mendung bertengger dengan sempurna di langit. Menutupi warna biru langit indah. Di sebuah ruangan, tampak sosok pemuda berumur sekitar 25 tahunan tengah berdiri sambil memandangi langit mendung dari dalam jendela besar.
Ruangan yang gelap itu, semakin gelap saja karena cuaca pagi itu. Dan sepertinya sang pemilik ruangan tersebut tidak keberatan dengan kegelapan di ruangannya. Seakan tak peduli dengan semua itu, pemuda bernama lengkap Namikaze Naruto itu membuka jendelanya dan-
Wusshh~
Angin langsung menerpa wajah tampan itu. Mengibaskan rambut pirang cerah dan mencuat kemana-mana. Menggoyahkan rambut indah itu untuk menari karena terpaan angin yang terasa seperti musim dingin itu.
Pemuda pirang dengan mata indah sebiru batu sapphire itu terpejam untuk menikmati angin kencang itu. Tidak peduli dengan berkas di mejanya yang berhamburan karena angin itu. Tidak peduli ia akan sakit jika terus seperti itu. Yang ia ingin hanya sekedar mendinginkan kepalanya. Mendinginkan pikirannya yang kalut itu.
Kemeja putih tulang itu sedikit berantakan karena hembusan angin. Begitu juga dengan dasi abu-abu miliknya yang menari pasrah diterpa angin.
Tok tok tok
"…Masuk…"kata Naruto tanpa sedikitpun menghentikan perhatiannya dari langit gelap itu.
Ckleekk
"Kitsune-sama! Sekretaris baru anda sudah kami seleksi! Dan ia juga lulus dengan nilai sempurna dalam seleksi!"jelas pemuda berambut merah dengan pakaian rapi. Kemeja hitam dengan blazer hitam pula. Celana panjang berwarna abu-abu dan sepatu yang senada. Ia bernama Sabaku Gara.
Naruto tampak tak bergeming dari tempatnya. Masih bersikukuh untuk bersaing bertatapan dengan langit. Bodoh! seperti orang bodoh saja! Batin Naruto yang beranjak kemudian duduk sambil membereskan dokumen di meja kerjanya.
"…Bawa kemari…"kata Naruto dan langsung mendapat anggukan dari Gara.
"Baik Kitsune sama!"pemuda a.k.a Gara itu pergi dari ruangan gelap itu setelah membungkukkan kepalanya.
Tak lama kemudian, Gara kembali dengan seorang wanita cantik berwajah emo di belakangnya. Berambut hitam panjang sepinggang, bermata onixs dan tinggi semampai.
"Kitsune sama! Dialah orangnya! Namanya Uzumaki sasuke…"Naruto yang tengah menulis itu kini terdiam. Gara kini mengeryitkan dahi melihat Naruto, Kitsune-sama nya terdiam seperti itu.
Dengan perlahan Naruto mendongakkan kepalanya. Sedangkan gadis bernama Uzumaki Sasuke itu tanpa melepaskan pandangannya dari pria di hadapannya itu.
"…Souka…"kata Naruto dan menatap mata onixs nan indah itu.
'Na-nanda yo…? Matanya…'batin Naruto yang kini malah terpaku pada mata kelam sekelam malam itu. Gara segera mencairkan suasana hening itu.
"Ehemm… bagaimana menurut Kitsune-sama?"
"Hanya satu yang lulus tes?"Tanya balik Naruto yang sama sekali tidak menggubris pertanyaan Gara. Sedangkan Gara hanya bisa menghela nafas pelan.
"Ha'i…"
"…Segera siapkan segala perlengkapannya..."dan Naruto kembali pada pekerjaannya yang sempat terlantar itu.
"Ha'i! saya permisi Kitsune-sama!"Gara dan gadis itu keluar ruangan. Sedangkan Naruto hanya tersenyum tipis setelah mereka berdua keluar dari ruangannya. Sebuah senyuman yang sangat mengerikan. Tak ada emosi yang terlihat. Hanya sebuah senyum tipis nan datar. Tapi sorot matanya, seakan siap untuk menerkam semua mangsa yang ada di hadapannya.
Setelah beberapa menit kemudian, sang sekretaris a.k.a Sasuke sudah berdiri tepat di hadapan sang Kitsune. Sang rubah bawah tanah yang keberadaanya sangat sulit untuk di lacak.
"…Apa tugas pertama saya, Kitsune-sama?"Tanya Sasuke yang terlihat jengah karena lebih dari 10 menit yang lalu ia berdiri bagai seonggok patung tak berarti di hadapan Kitsune yang nyata-nyatanya tengah sibuk mengurusi lembar-lembar kertas tak jelas itu.
"…Tolong kau siapkan beberapa dokumen yang sudah di kirim oleh Hyuga corp! ia baru saja mengirimkan e-mail tentang perubahan rencana proyek kali ini!"kata Naruto tanpa sedikit pun menatap Sasuke.
"Hn!"Sasuke hendak keluar dari ruangan itu, tapi Naruto mengintrupsi lagi.
"Satu lagi!..."Sasuke menatap Naruto yang kini telah lepas dari dokumen itu.
"Malam ini, kau harus ikut denganku dan Sabaku untuk melakukan misi penting!...cepat atau mati!"kata Naruto yang kini menatap Sasuke tajam. Dan Sasuke mengangguk mengerti.
"Hn!"dan ia keluar dengan raut wajahnya yang datar.
"…Haahh~batu nisan yang indah!"desis Naruto dan menatap langit lagi yang kini tetap tak kunjung cerah karena badai.
O_O
Di ruangan serba biru merah itu, Sasuke bekerja sebagai sekretaris sang legenda pembunuh bayaran yang samapi sekarang belum terungkap itu. Seorang perwira polisi elit yang bisa-bisanya ditugaskan semacam ini hanya untuk menangkap dalang dari masalah itu.
'Cih! Makin menumpuk saja dokumen ini!'batin Sasuke yang kini menatap nyalang dokumen di atas mejanya. Ingin rasanya ia membakar semua dokumen yang sepertinya tidak habis-habis. Padahal sudah sejak 3 jam yang lalu ia mengerjakan tumpukan itu dan firasatnya mengatakan bahwa dokumen itu sama sekali tak berkurang.
'Waktuku hanya 2 bulan untuk tugas sial ini! Kakak brengsek!'batin Sasuke lagi dan memijat keningnya yang terasa mau terbelah dua itu.
Tok tok
"Masuk!"kata Sasuke tanpa sedikit pun mengalihkan pandangannya pada komputer di hadapannya.
"Maaf mengganggu Uzumaki-san! Anda di suruh bersiap-siap oleh Kitsune-sama untuk misi pertama anda! Anda diberi waktu 15 menit untuk bersiap!"kata Gara yang membereskan beberapa dokumen di meja Sasuke. Dan membawanya bersamanya. Sasuke terdiam sebentar dan menatap jam tangannya.
'Hhh~waktuku terbuang oleh dokumen sialan itu!'batin Sasuke yang terhenyak saat melihat waktu sudah menunjukkan pukul 12.15 malam. Sasuke segera mempersiapkan diri dan pergi keruangan si rubah sial itu.
0_0
Naruto yang kini menatap bulan yang kini terlihat sempurna itu. bulan purnama. Bulan yang menerangi tubuhnya yang kini berdiri di dekat kusen jendela besar itu. Jujur, ia lebih suka malam dan memandangi bulan.
Tok tok
"…Masuk!"Naruto terus menatap bulan. Dan sosok wanita masuk dengan pakaian serba hitam yang ia pakai. Sungguh, Sasuke tidak suka hitam. Dan begitu ia masuk dan ia hanya bisa tercengang saat melihat sosok Kitsune yang Sasuke sendiri tidak mengerti kenapa ia terpaku pada Kitsune sekarang.
Ahh~Sasuke sekarang malah terpaku pada pemandangan di hadapannya. Kepala pirang itu, tubuh atletis itu, kemeja hitam toska yang menari lembut diterpa angin. Sungguh, Naruto jauh lebih indah jika tubuhnya di sinari cahaya bulan.
"…Hyuga corp mengetahui sesuatu tentang Kitsune, ia akan mencariku di tempat ini… tugasmu, seberapa bersih kau membereskan kekacauan yang akan aku perbuat!"jelas Naruto. Dan Sasuke mendengar dengan jelas.
'Ohh~jadi 'Rubah Tua' ini akan beraksi malam ini? Kebetulan sekali!'batin Sasuke yang tersenyum kecil sambil menatap kepala pirang itu.
Naruto menatap kosong sebuah pistol yang ada di atas mejanya. Ia tak bergerak layaknya patung. Sasuke mengernyitkan alis. Bingung.
'Kenapa dengan si dobe ini?'dan Sasuke hanya bisa menahan nafas saat Naruto yang tiba-tiba mengangkat kepalanya dan menatap mata Sasuke dengan tatapan tajam. Sasuke terdiam dan tak bisa bergerak.
'Ma-matanya…'batin Sasuke yang tak mampu berkata-kata lagi.
"… Ia sudah di sini!"kata Naruto. Sasuke pun terkesiap. Ba-bagaimana ia bisa tau?. Sasuke pun segera membuka pintu dan sangat samar ia mendengar suara letusan pistol yang entah dari mana asal bunyi-nya dan kemudian menatap Naruto yang menutup jendela ruangannya.
'Orang ini…'batin Sasuke yang benar-benar takjub dengan pendengaran Naruto. Tajam sekali. Bahkan Sasuke tidak dapat mendengar suara itu jika Sasuke tak membuka pintu.
Tap tap tap
Sasuke semakin terkesiap saat ia mendengar langkah kaki yang mendekat. Ia segera menutup pintu dan menatap Naruto yang hanya duduk sambil mengetuk-ketukkan jari telunjuknya di meja. Santai sekali.
"Anda tidak bersembunyi, Kitsune-sama?"Tanya Sasuke bingung. Dan Naruto hanya terdiam. Begitu juga dengan ketukan jarinya.
Hening
BRAAKK
"Chk!"Sasuke hanya memutar matanya malas. Melihat tingkah Naruto yang biasa saja. Seakan-akan tidak akan terjadi apa-apa itu. Bahkan Sasuke yakin jika Naruto tengah mengetesnya kali ini. Lagipula, mana mungkin jika beberapa pistol yang terarah pada dirinya dan Naruto membuat Naruto tetap santai.
"JANGAN BERGERAK, KITSUNE!"teriak salah satu orang yang memakai topeng menatap Naruto tajam.
"Kitsune? Siapa? Aku?"Tanya Naruto dengan wajah datarnya.
Orang yang berteriak tadi hanya memutar matanya malas melihat sosok Kitsune yang duduk dengan wajah bosan dan datarnya. Sasuke pun hanya memicingkan matanya saat dimana saat ini Kitsune sama sekali tak berniat sekali untuk menyentuh sebuah pistol di meja kerjanya.
Bahkan saat sang Kitsune mengetukkan kembali jari-jarinya di meja kerja itu, Suasana berubah manjadi mencekam. Sasuke masih diam. Ia tengah berpikir, bagaimana bisa ia menyelesaikan ini semua? yaah, hitung-hitung sebagai penambah kepercayaan seorang Kitsune. Ia sangat yakin jika si Rubah Tua itu sangat sulit hanya untuk mendapatkan kepercayaannya.
"Jangan bergerak! Aku bilang jangan bergerak!"kata orang tadi saat sang Kitsune terus saja mengetukkan jarinya sejak 37 detik yang lalu sejak kedatangan mereka. Naruto pun menatap orang itu tanpa menghentikan ketukan jarinya. Sepertinya Kitsune sendiri sangat tau jika tikus-tikus kecil yang menodongkan senjata ke arah-nya tengah menunggu sesuatu.
"…Kau mencurigaiku sebagai Kitsune?..."Tanya Naruto pada orang itu dengan pandangan yang malas. Sasuke dapat merasakan jika Naruto memang tengah menunggu sesuatu. Tapi apa? Dan dimana sosok Gaara? Dan Sasuke sedikit bimbang sekarang. jika ia bergerak, ia akan menghancurkan rencana si Kitsune sendiri. Tapi dia sendiri tidak yakin dengan pemikiran sempitnya. Yang ada dalam pikirannya, Naruto tengah menunggu anak buahnya untuk beraksi. Tapi Sasuke hanya bisa menahan nafas saat lampu tiba-tiba padam.
"JANGAN ADA YANG BERGERAK! ATAU AKU AKAN MENEMBAK SEMBARANGAN!"kata orang itu mulai panik. Dan Sasuke tersenyum kecil, jadi benar dugaannya. Tapi ia masih harus waspada. Ia tidak boleh gegabah jika saat ini Kitsune yang sudah tak mengetukkan jarinya, ruangan menjadi senyap.
Suasana bertambah tegang. Sasuke harus melakukan sesuatu. Tapi ia sendiri tidak bisa bergerak. Dan ia juga tak mengenal aroma tubuh Kitsune. Sial, Sasuke mengumpat dalam hati saat ini. Ia benar-benar harus melakukan sesuatu pada empat orang di depannya yang menodongkan senjata Styer AUG yang biasa digunakan oleh tentara untuk bertempur. Jika ia ditembak dengan jarak sedekat ini, sudah pasti ia akan mati.
Mereka tidak mau mengambil resiko dengan memakai senjata Tentara sekalipun. Sepertinya mereka sadar, siapa yang mereka hadapi sekarang. saat Sasuke menggeser sedikit kakinya dan suara gesekan pelan terdengar. Sasuke mengumpat dalam hati.
'Chk! kenapa aku harus memakai Vantofel sekarang? sial!'batin Sasuke yang kini mengurungkan niatnya untuk memukul salah satu orang di hadapannya. Ia hanya membawa sebuah pisau lipat yang ia simpan di pahanya.
Dan Sasuke hendak melepas sepatunya dan melakukan sesuatu saat tiba-tiba ia mendengar suara daging robek berserta susatu yang besar jatuh ke lantai. Sehingga suara debaman terdengar jelas.
"AKU BILANG JANGAN ADA YANG BERGERAK! BUAT FORMA-"
Suara teriakan itu pun menghilang. Sasuke lagi-lagi terdiam. Ia berusaha mencerna, apa yang sebenarnya terjadi. Sasuke sungguh tak melihat apa-apa saat dimana ia benar-benar merasakan kesenyapan.
Sraaaak
Sebuah tirai besar yang menutupi jendela itu terbuka lebar. Membuat sinar bulan yang terang itu menerangi ruangan itu. Dan terlihatlah beberapa orang yang telah tersungkur ke lantai dengan tubuh yang terkoyak dan bersimbah darah itu. Dan dapat kita lihat jika sekarang di ruangan itu bertambah orang. Dimana ada empat orang yang misterius kedatangannya.
"Maaf Kitsune-sama! Kami terlambat!"kata Gara yang berdiri di depan meja kerja Naruto yang masih duduk dengan tampang bosannya.
Astaga, sejak kapan? Bahkan Sasuke tak merasakan atau pun mendengar suara langkah kaki yang terdengar. Tapi bagaimana bisa mereka datang tanpa mengeluarkan suara sedikitpun. Dan Sasuke dapat menyimpulkan dengan jelas bahwa anak buah Kitsune memang harus di waspadai.
"Hmm… sekarang tugas pertamamu Sasuke, bagaimana kau memberesekan kekacauan ini tanpa sedikit pun informasi yang bocor ke luar! Kau akan di bantu oleh Fox, ia juga akan memantaumu!"jelas sang Kitsune dan berdiri dari duduknya menuju ke depan jendela.
"Fox?"
"Itu panggilanku, Uzumaki-san!"kata Gara yang kini menghadap Sasuke.
"Wolf, untukmu Sasuke! Kau serigala seorang Kitsune!"kata Naruto tanpa menoleh ke arah Sasuke.
"Haaahh! Malam ini tidak menyenangkan! Hoy, Kitsune! Kau malas sekali, aku yakin dengan seyakin-yakinnya kalau kau sangat mampu menghandle ini semua sendiri! Kenapa harus memanggilku juga?"Tanya sosok yang memiliki tato terbalik itu. ia terlihat bosan apalagi sekarang ia berjalan menuju sofa hitam legam dan duduk dengan santai di sana.
"Jaga perkataanmu, Dog!"tegur Gara.
"Chk! Yeah yeah yeah! Whatever!"kata orang itu malas dan berdiri hendak keluar ruangan.
"Hoooaaammm!"uap seseorang yang bersandar pada rak buku dekat jendela. Ia adalah KEY.
"kau mau kemana Dog, Kitsune-sama mau bicara sebentar!"Gara mencegah Dog yang sudah di ambang pintu. Ia benar-benar bosan sekarang.
"Chk!"Dog pun bersandar pada kusen pintu dan menatap Kitsune bosan.
"… aku menambahkan anggota baru untuk pasukan inti! Dan kau Fox, setelah Wollf bisa beradaptasi dengan duniaku ini, kau di bebas tugaskan dan akan masukkan bersama pasukan baru!"jelas Kitsune.
"Wah-wah! Ada yang turun jabatan rupanya!"ejek Dog. Sasuke pun memutar matanya bosan, sungguh ia sedang tidak ingin bertengkar sekarang. Tapi kenapa sepertinya Dog memiliki pribadi yang menyebalkan.
"…aku membuat pasukan baru!... kalian semua masuk dalam satu tim!"Dog terdiam. Satu tim dengan Fox berarti Kitsune sudah memiliki rencana baru. Apalagi ada sosok KEY pria rambutnya diikat ke atas seperti buah nanas itu dan sosok yang berdiri di dekat jendela bersama Kitsune.
Ia adalah Tiger. Sosok pria berambut coklat panjang di ikat di bagian ujung rambutnya. Ia menatap Kitsune meminta penjelasan. Sasuke pernah mendengar kata Tiger. Saat ia di koridor untuk ke ruangan Kitsune ia mendengar salah satu anak buah Kitsune yang merangkup sebagai karyawan perusahaan Namikaze Corp.
Sasuke tak sengaja dengar jika Tiger sudah tiba. Dan Sekarang mengerti siapa sosok Tiger. Sasuke menemukan banyak informasi mengenai dunia kelam milik seorang Kitsune ini. Sasuke tertawa dalam hati saat Kitsune memberi nama sandi dengan nama hewan pada anak buahnya. Kekanakan sekali.
Naruto pun berbalik dan menatap satu persatu anak buahnya termasuk Sasuke yang kini menatap Naruto dengan tatapan datar.
"…kalian akan satu tim denganku! kita harus bersiap untuk rencana menghancurkan Hyuga Corp dan antek-antek yang bekerja sama dengannya!"Sasuke mengernyitkan alis.
Review?
