How to stop Chitanda from saying "I'm curious!"

Summary: "Bagaimana caranya untuk menghentikan kalimat ajaibnya Chitanda?"

Cast:

Oreki Houtarou

Chitanda Eru

Genre: Romance

Enjoy!

Oh, tidak. Mata lembayung itu kembali berkelap-kelip.

Benar-benar pertanda buruk untuk Oreki Houtarou. Jika mata Chitanda menunjukkan kerlipnya, itu berarti rasa penasarannya sudah mencapai puncaknya, dan tidak ada lagi yang bisa menghentikannya dari mencari tahu dan berharap pada Houtarou untuk sedikit menggunakan otaknya. Jawaban asal tentu saja tak mungkin cukup.

"Oreki-san! Saya butuh bantuan Anda!" ujar Chitanda seraya meraih telapak tangan Oreki.

Batin Houtarou memberontak, harga dirinya memaksanya untuk tidak menghiraukan permohonan si gadis. Namun sayangnya, sangat susah sekali untuk tidak menghiraukan seorang Chitanda Eru. Semakin ia menolak, semakin ia akan menghabiskan banyak energi. Dan Houtarou tidak ingin mematahkan semboyan abadinya itu.

Iris hijaunya menoleh ke sekeliling, tidak ada tanda-tanda Satoshi ataupun Ibara. Gawat. Houtarou hanya bisa mendesah panjang, "Kau mau apa?"

Chitanda langsung menarik kursi yang ada di depannya dan duduk di depan Houtarou, "Saya, entah kenapa, akhir-akhir ini saya merasa detak jantung saya tidak karuan! Apa saya sakit jantung?" tanya Chitanda dengan tatapan serius. Mata Houtarou terbelalak, "A-apa maksudmu? Terlalu cepat kalau bilang kau sakit jantung." ujarnya seraya mengalihkan pandangannya.

"Ano, sejak beberapa hari yang lalu. Entah kenapa jantung saya berdebar-debar saat memikirkan seseorang. Dan itu sangat menyusahkan." Chitanda merunduk, pipinya kemerahan tersembunyi oleh rambutnya yang tergerai.

Houtarou hanya memandangnya malas, "Tidak ada yang aneh. Lalu apa hubungannya denganku?"

"Perasaan ini datang, saat saya tidak sengaja terpikir tentang Anda, Oreki-san." jawab Chitanda lirih di ujung kalimatnya.

Glek. Gadis ini memang benar-benar kelewat polos. Keringat dingin mengalir di pelipis Houtarou. Gawat, Houtarou sangat payah kalau dihadapkan dengan masalah percintaan.

Chitanda bangkit dari kursinya, lalu menggenggam kedua telapak tangan Houtarou, "Pokoknya, saya ingin tahu apa nama perasaan ini. Oreki-san, saya butuh bantuan Anda! Watashi, kininarimasu!" Bingo. Kalimat ajaib itu keluar juga.

Sial, tubuh Houtarou susah digerakkan. Ia hanya bisa membatu di depan Chitanda, dan menyadari satu hal. Chitanda sangat cantik.

"Kupikir, aku punya teori tentang pertanyaanmu." ujar Houtarou sambil mengalihkan pandangannya.

Sepasang iris lembayung milik Chitanda semakin gemerlap dan bersinar, "Hontou ni? Tolong beritahu saya, Oreki-san! Watashi, kininari-"

Cup!

Chitanda membeku begitu ia merasakan bibir Houtarou menempel dengan bibirnya. Darahnya meluap ke pipinya seiring suhu wajahnya naik. Houtarou masih memejamkan matanya, menikmati detak jantungnya yang berpacu semakin kencang. Sayang, hanya berlangsung selama beberapa detik.

"-masu."

Mata Chitanda masih melebar, sementara Houtarou mengalihkan pandangannya untuk menyembunyikan wajahnya yang semerah tomat. "Oreki-san, apa yang-"

"Kau tahu? Aku juga menyukaimu, Chitanda," sahut Houtarou memutus perkataan Chitanda. "Tapi jangan salah, aku menciummu karena aku ingin menghentikan kalimat ajaibmu itu." tambah Houtarou sambil mendengus, namun sebenarnya jantungnya berdebar tidak karuan.

Dan saat itu juga, Houtarou tak perlu lagi menjelaskan teorinya. Chitanda bahkan sudah memahami apa yang kini sedang dirasakannya, dan apa maksud dari teori Houtarou itu.

Aku mencintaimu.

**Owari**