FORBIDDEN LOVE
Disclaimer : Masashi Kishimoto
Pairing : SasuFemNaru slight ItaFemNaru
Rate : M
Genre : Hurt/comfort/ Romance
Warning : Lime/Lemon, Typo(s) EYD, genderbender. Fem Naruto. Gaje. OOC. DLL..
.
.
Don't like Don't Read
.
.
Disebuah ruangan yang terlihat seperti kamar dengan cahaya yang temaram. Terdapat dua insan manusia berbeda gender sedang memadu kasih di atas ranjang yang berdecit disetiap gerakan cinta yang dibuat kedua insan yang sedang dimabuk cinta.
" Kau sempit Naru.." Racau si pria bersurai raven dan bermata onyx kelam yang saat ini sedang menindih wanita dibawahnya.
" Sukehh.." Sementara si wanita berambut blonde dengan iris biru terang yang saat ini diselimuti kabut nafsu hanya mendesah menyebut nama pria yang menindihnya.
" Kau sangat nikmat Naru.." Si pria terus menggerakkan pinggulnya maju mundur sesuai irama permainan cinta mereka.
" Sa-sukehh.. Ahn.." Desahan desahan merdu menyuarakan nama si pria terus dilantunkannya.
Sasuke nama pria itu kemudian mencium bibir Naruto wanita yang berada dalam dominasinya. Ciuman panas yang meredam setiap desahan yang ingin keluar dari bibir plum Naruto. Pinggulnya masih terus bergerak seirama untuk mendapatkan kenikmatan pada penyatuan tubuh polos mereka.
Pasokan oksigen yang menipis membuat mereka harus melepaskan ciuman penuh hasrat itu. Di hirupnya oksigen sebanyak yang mereka mampu untuk mengembalikan fungsi kerja paru paru mereka.
Sasuke masih menggerakkan pinggulnya untuk mendapatkan kenikmatan dari bercinta. Matanya tak pernah lepas dari wanita yang saat ini sedang memadu kasih bersamanya. Begitupun dengan wanita dalam tindihannya menatap balik pria yang sedang memberikan kenikmatan untuknya.
Sasuke kemudian menenggelamkan wajahnya diceruk leher Naruto. Ia hirup wangi citrus khas wanitanya dengan rakus. Kemudian ia kecup dan jilat leher mulus Naruto. Sebelum ia menggigit dan menghisap leher jenjang Naruto. Sebuah dorongan dibahunya menghentikan perbuatannya itu. Dan si pelaku itu tak lain adalah wanita dalam kungkungannya itu Naruto.
" Ja-jangan Sasuke! Ja-ngan mem-buat tanda di tem-pat yang ter-lihat.." Dengan susah payah Naruto mengutarakan maksudnya mendorong bahu Sasuke yang hendak membuat kissmark di leher jenjang Naruto.
" Kenapa eh? Kau takut Itachi melihatnya?" Ujar Sasuke menatap Naruto dengan seringai meremehkan. Meski tak terlihat dengan jelas karena cahaya yang temaram dikamar itu.
" SASUKE..! Akhh.." Naruto terpekik karena gerakan pinggul Sasuke yang semakin cepat dan agak kasar. Kejantanan Sasuke melesak menyentuh bagian terdalam Naruto.
" Aku sama sekali tidak peduli. Yang terpenting bagiku, malam ini kau menjadi milikku Naruto." Sasuke semakin cepat menggerakan pinggulnya. Kejantanannya terus menghujam titik ternikmat Naruto. Membuat Naruto semakin mendesah kenikmatan dibuatnya.
" Akhh.. Sukehhh.. Ahn.. Ahn.."
" Terus lah mendesah seperti itu Naru. Terus sebut namaku seperti itu Naru!" Sasuke terus menggerakkan pinggulnya semakin cepat dan tak beraturan. Bunyi decakan daging yang berbenturan terdengar diseluruh ruangan itu. Peluh keringat membasahi tubuh polos mereka. Nafas yang memburu karena kegiatan mereka yang hampir mencapai puncaknya.
" Sukehh.. Ahn.. Ak-aku ak-akan.. Ahn.. Ahn.." Dirasakannya sesuatu dalam tubuhnya akan merangsek keluar.
" Ak-ku ju-ga Naruto.." Sasuke semakin mempercepat gerakannya ketika dirasakannya gelombang kenikmatan itu ingin keluar.
" SASUKE.."
" NARUTO.."
Mereka menyebut nama pasangan mereka saat mencapai klimaks.
Tubuh Sasuke pun roboh menindih Naruto dengan napas keduanya yang tersengal-sengal. Dikecupnya lama kening Naruto oleh Sasuke.
" Aishiteru.. Naruto." Bisik Sasuke ditelinga Naruto. Tak ada jawaban dari Naruto karena ia terlalu lelah dan sudah jatuh tertidur.
Dilepaskannya kejantanan Sasuke dari Naruto. Kemudian ia tarik selimut yang tergeletak dikaki mereka. Ditutupnya tubuh polos mereka berdua dengan selimut tersebut. Kemudian Sasuke merengkuh tubuh Naruto kedalam pelukannya dan merekapun berkelana ke alam mimpi.
.
.
~~ forbidden love
.
.
Matahari yang menyelinap masuk kedalam kamar melalui celah jendela. Mengusik tidur dua insan manusia yang bergelut dibawah selimutnya.
Si wanita yang tak lain adalah Naruto membuka kelopak matanya dan menampilkan mata biru terang yang mempesona. Ia kerjapkan matanya untuk membiasakan cahaya yang masuk ke dalam kamarnya.
Ia dudukkan tubuhnya membuat selimut yang tadi menutupi hingga dadanya turun dan mengekspos tubuh bagian atasnya yang polos tanpa sehelai benang pun. Naruto menoleh kearah sampingnya dimana terdapat seorang pria yang masih tertidur dengan pulas. Tak merasa terganggu akan sinar matahari yang menyelinap masuk kedalam kamar ini.
Ia pandang lekat wajah Sasuke yang masih tertidur disampingnya. Wajah Sasuke terlihat begitu damai seakan tak ada beban dalam hidupnya berhasil membuat Naruto yang sedang memandanginya tersenyum. Jemari lentik Naruto bergerak membelai surai raven Sasuke yang terasa halus saat disentuh.
Pandangan Naruto berubah sendu. Setetes airmata jatuh membasahi wajah cantiknya. Airmata terus berjatuhan dari mata birunya. Ia pun menangis dalam diam.
Naruto merasa dirinya adalah wanita paling jahat didunia ini. Ia membiarkan perasaan terlarang itu tumbuh didalam hatinya. Disaat ia sudah bertunangan dan akan segera menikah dengan pria lain. Saat ini ia malah tidur dan bercinta dengan dengan pria ini Sasuke.
Kenyataan terburuk lainnya adalah pria disampingnya ini adalah calon adik iparnya. Ya.. Dalam hitungan bulan ia akan segera menikah dengan Uchiha Itachi kakak dari Uchiha Sasuke. Pria yang semalam bercinta dengannya dan sekarang tertidur disampingnya.
Hubungan terlarang, selingkuh atau apapun itu namanya. Saat ini mereka memang terlibat dengan hubungan seperti itu.
Naruto mencintai Itachi. Itulah alasan ia menerima lamaran pria yang sudah dua tahun menjadi kekasihnya. Namun ketika ia sudah menerima lamaran Itachi dengan suka cita. Itachi malah disibukkan dengan pekerjaannya diperusahaan keluarganya Uchiha Corp. Itachi yang merupakan seorang Presdir diperusahaannya memang sosok yang sangat sibuk dan hanya memiliki sedikit waktu saja untuk dirinya sendiri.
Naruto yang merasakan kesepian bertemu dengan Sasuke yang merupakan adik kandung Itachi. Sasuke yang masih kuliah memang tidak terlalu sibuk seperti kakaknya. Karena itu ia selalu memiliki cukup waktu untuk dirinya dan Naruto. Mereka awalnya hanya menjalin hubungan pertemanan antara calon adik ipar dan calon kakak ipar saja.
Namun mereka yang sama sama membutuhkan kehangatan kasih sayang yang lainnya. Akhirnya memutuskan untuk berbagi kasih sayang satu sama lain. Yang semakin lama membuat mereka terjebak dalam hubungan yang tak semestinya.
Dan disinilah mereka berakhir. Diatas ranjang yang sama dengan tubuh polos tanpa sehelai benang. Dan ini bukanlah yang pertama. Mereka sering melakukannya disaat mereka membutuhkan sentuhan kehangatan satu sama lain. Dan itu semua sudah menjadi suatu kebutuhan bagi mereka. Naruto membutuhkan sentuhan kehangatan Sasuke begitu pula sebaliknya. Selain itu perasaan saling membutuhkan itu terus tumbuh dan membuat mereka semakin sulit untuk berpisah.
Ini salah. Naruto tahu akan hal itu. Tapi setiap sentuhan, perhatian dan kebersamaan mereka membuat Naruto merasa nyaman dan terlindungi saat berada disamping Sasuke. Namun Naruto juga tidak boleh egois. Ia juga sangat tahu kalau perasaan yang tak seharusnya tumbuh itu juga tumbuh dihati Sasuke tanpa bisa ia cegah.
Ya. Naruto harus mengakhiri ini semua. Ia harus membunuh perasaan terlarang itu secepatnya sebelum perasaan itu tumbuh semakin besar. Dan akan membuatnya semakin sulit untuk melepaskan Sasuke. Ia harus kembali kepada cintanya . Naruto harus kembali kepada Itachi. Pria yang ia cintai yang akan segera menjadi suaminya.
Tapi Naruto ragu. Akankah Itachi menerima dirinya yang sudah seperti ini? Dirinya yang sudah melepaskan kesuciannya pada orang lain dan bukan dirinya. Terlebih lagi bagaimana jika Itachi tahu kalau adiknya sendirilah yang telah merenggut kesucian wanita yang ia cintai? Naruto tidak tahu ia harus bagaimana sekarang.
Sasuke. Naruto juga ragu akan bisa melepaskannya.
Mengingat itu semua membuat airmatanya kembali mengalir deras dari matanya. Isakkan pun lolos dari bibirnya membuat tidur pria yang berbaring di sampingnya terusik.
Dibukanya kelopak mata pucat itu dan menampilkan onyx kelam miliknya.
" Naruto?" Sasuke segera bangkit dari posisi tidurnya ketika mendapati Naruto yang sedang menangis disampingnya.
" Naruto, ada apa?" Nada yang selalu datar dan dingin itu terdengar lembut dan sarat akan kekhawatiran. Direngkuhnya tubuh polos Naruto kedalam pelukannya.
Tidak ada jawaban dari Naruto melainkan isakkan tangis yang semakin menjadi-menjadi. Sasuke mengeratkan pelukannya terhadap Naruto.
" Tenanglah Naruto,,, ada aku disini!" Ujarnya lagi mencium puncak kepala Naruto.
" Gomen.." Lirih namun masih cukup terdengar jelas oleh Sasuke.
" Kenapa kau meminta maaf Naru?" dilepaskannya pelukan itu dan ditatapnya lekat wajah cantik Naruto.
" Kita akhiri saja semua ini Suke." Ucapnya menatap onyx milik Sasuke yang terlihat dingin namun sangat ia kagumi.
" Apa maksudmu Naru?" Tanya Sasuke berusaha menampik perasaan tak menyenangkan yang hinggap didadanya. Tangannya mencengkeram bahu kecil Naruto. Naruto meringis merasakan perih dibahunya.
" Kau tahu apa maksudku Sasuke." Jawab Naruto meraih tangan Sasuke yang mencengkeram bahunya.
" Kenapa?" Gumam Sasuke lirih kedua tangannya yang tadi mencengkeram bahu Naruto kini tergolek lemah disamping tubuhnya. Kepalanya tertunduk dalam tak ingin melihat mata biru Naruto yang telah memerangkapnya.
" Kau sendiri tahu Sasuke. Aku akan menikah dengan Itachi dan kita tidak bisa terus seperti ini." Naruto menggenggam tangan Sasuke yang tergolek lemah disamping tubuhnya.
" Aku mencintaimu Naru. Aku mohon tetap lah disampingku." Perasaan itu terlanjur tumbuh subur dihati Sasuke. Dan ia tidak ingin kehilangan Naruto.
Ia tahu ia hanya seorang pria berengsek yang jatuh cinta kepada kekasih kakak kandungnya sendiri. Dan ia adalah orang pertama yang merenggut kesucian Naruto yang seharusnya menjadi milik Itachi kakaknya. Tapi apalah daya. Ia hanya manusia biasa yang tak luput dari dosa. Dosa karena mencintai calon kakak iparnya. Dosa karena mengkhianati kakaknya. Dan dosa karena merenggut mahkota berharga milik wanita yang ia cintai. Tapi asalkan ia tetap bersama Narutonya. Ia akan menanggung semua dosa itu. Karena ia sudah benar-benar jatuh pada pesona Naruto dan tak bisa berpaling pada yang lain.
" Maafkan aku Sasuke. Tapi sejak awal semua ini salah. Aku sudah tersesat terlalu jauh dan aku harus pulang. Itachi lah tempatku untuk kembali." Naruto melepaskan genggaman tangannya pada tangan Sasuke. Ia sudah akan beranjak dari tempat tidurnya dan memunguti semua pakaiannya yang tergeletak dilantai.
Ia pakai kembali semua pakaiannya yang semalam. Tanpa menoleh kembali kearah Sasuke ia berjalan menuju pintu. Tangan bergerak untuk membuka knop pintu.
" Aku mohon.. Naruto.." Suaranya sedikit bergetar seperti menahan luapan emosi yang ingin keluar. Wajah tampannya masih tertunduk dalam. Tak terlihat seperti apa ekspresi Sasuke saat ini. Namun cairan bening meluncur dari matanya membasahi wajah pucatnya.
Gerakan tangan Naruto terhenti diknop pintu. Ia tidak menoleh kearah Sasuke. Tapi airmata kembali meluncur dari mata birunya setelah mendengar nada Sasuke yang begitu rapuh. Memohon kepadanya untuk tetap disampingnya. Seorang Uchiha Sasuke yang tak pernah memohon selama hidupnya itu. Kini sedang memohon kepadanya dengan nada suaranya yang terdengar begitu rapuh ditelinga Naruto.
Hati Naruto pun merasa perih mendengarnya. Ia tidak suka melihat Sasuke yang rapuh seperti itu. Ia ingin berpaling kearahnya kemudian memeluknya erat dan menguatkan pria yang sedang rapuh itu. Ia ingin terus berada disampingnya.
Naruto meremas knop pintu semakin erat. Meluapkan semua emosinya yang terbendung kepada knop pintu itu. Ia tidak boleh ragu. Ia harus mengakhiri semua ini meskipun ia juga akan terluka karena keputusannya sendiri.
" Hontou ni Gomenasai Sasuke.." Ujar Naruto sebelum benar-benar melangkah keluar dari kamar yang menjadi saksi biksu kisah cinta terlarangnya dengan Sasuke. Meninggalkan Sasuke yang menatap kosong kearah pintu tempat dimana Naruto menghilang. Airmata masih mengalir diwajah tampannya dan ekspresi terluka yang jelas kentara diwajahnya.
"Benarkah semua ini sudah berakhir?" Tanyanya pada dirinya sendiri yang tidak akan pernah mendapatkan jawaban yang ia harapkan.
.
~~forbidden love
.
Pesta perusahaan Uchiha Corp. memang selalu diadakan setiap bulannya untuk mempererat hubungan kerja sama antara Uchiha Corp. dan para pengusaha lainnya yang sudah menjalin kerja sama dengan Uchiha Corp. Pesta itu juga bisa dijadikan ajang untuk memperkenalkan setiap anggota keluarga Uchiha kepada publik.
Dan dipesta ini sudah direncanakan untuk memperkenalkan Namikaze Naruto sebagai tunangan dari Uchiha Itachi kepada publik. Meski sudah melamar dan bertunangan. Mereka memang belum mengumumkan perihal tersebut kepada banyak orang. Hanya keluarga dua belah pihak lah yang baru mengetahui pertunangan mereka. Dan kedua pihak keluarga sudah memutuskan untuk mengumumkan pertunangan mereka kepada publik dipesta ini. Juga akan menjadi ajang pemersatuan dua perusahaan besar yakni Uchiha Corp. dan Namikaze Corp.
Semua para kolega dan tamu undangan menoleh kearah pintu ballroom yang kedatangan tamu spesial yang menjadi tujuan diadakannya pesta ini. Yaitu Uchiha Itachi yang datang bersama tunangannya Namikaze Naruto. Kedua pasangan itu langsung saja menjadi pusat perhatian karena penampilan mereka.
Uchiha Itachi yang mengenakan setelan jas hitam dan celana panjang yang serupa dengan warna jasnya dan kemeja putih yang kontras dengan setelan jasnya. Naruto juga mengenakan gaun panjang semata kaki berwarna hitam dengan potongan leher yang rendah dan belahan dibagian bawahnya yang panjang hingga paha. Rambut pirangnya ia gulung keatas dan diberi hiasan mutiara. Wajahnya dirias dengan make up yang tipis dan natural namun tetap terlihat cantik menawan.
Semua mata menatap kagum kearah mereka. Namun ada sepasang mata onyx yang menatap mereka dengan tatapan penuh luka.
Sasuke yang malam ini mengenakan setelan jas hitam dan kemeja yang juga berwarna serupa dengan jas yang dikenakannya. Penampilan yang sederhana tetapi cukup untuk menjadi daya tarik bagi kaum hawa. Matanya terus tertuju pada dua insan yang sedang dikerubungi beberapa tamu dan berbincang-bincang ringan bersama. Namun tatapannya hanya tertuju pada seorang wanita dengan rambut blonde dan mata saphire yang menawan.
Sasuke terus menatap kearah Naruto yang sedang tersenyum sambil berbincang-bincang dengan beberapa tamu undangan. Senyuman itu adalah senyuman yang sangat ia rindukan. Semua yang ada pada Naruto sangat ia rindukan. Seminggu tak melihatnya membuat Sasuke gila dibuatnya.
Ia teguk wine yang berada digelas yang sedang ia pegang sejak tadi. Diteguknya cairan berwarna merah itu hingga tandas. Matanya tak pernah luput dari setiap gerak gerik Naruto. Hingga ia melihat Naruto beranjak dari keramaian itu. Sasuke tahu Naruto tidak terlalu menyukai pesta. Ia sudah menebak Naruto akan meninggalkan ruangan pesta ini. Ia pun ikut beranjak dan berjalan mengikuti kepergian Naruto.
Dan disinilah mereka. Di balkon yang berada dilantai dua tempat pesta diselenggarakan. Tidak banyak orang yang berada di tempat ini. Hanya segelintir orang yang berlalu lalang.
Naruto terus berjalan dan berhenti dipembatas balkon. Ia masih belum menyadari keberadaan Sasuke dibelakangnya. Sasuke pun berjalan menghampirinya. Ia peluk dari belakang tubuh Naruto membuat tubuh Naruto tersentak karena terkejut.
" Aku merindukanmu Naru." Bisik Sasuke ditelinga Naruto. Ia mengeratkan pelukannya membuat punggung Naruto menempel dengan dada bidangnya.
" Lepaskan aku Sasuke. Itachi akan melihat kita." Ujar Naruto berusaha melepaskan tangan kekar Sasuke yang melingkar dipinggangnya.
" Aku mohon Naru. Jangan tinggalkan aku seperti ini." Sasuke menenggelamkan wajahnya diperpotongan leher Naruto.
Naruto bisa merasakan cairan yang membasahi lehernya yang terbuka. Sasuke menangis. Dan cairan yang membasahi lehernya adalah airmata milik Sasuke. Mengetahui hal itu membuat dada Naruto terasa sesak. Bukan hal ini yang ia inginkan. Ia tidak pernah membayangkan Sasuke akan serapuh ini setelah berpisah dengannya. Apa begitu besarkah cinta Sasuke kepadanya?
Naruto berusaha untuk menahan airmata yang ingin merangsek keluar. Sasuke melepaskan pelukannya dan memutar tubuh Naruto agar berhadapan dengannya.
" Aku mencintaimu Naru."
Pertahanan Naruto pun runtuh seketika setelah mendengar pernyataan Sasuke. Airmatanya sudah tak dapat ia bendung lagi. Ia menyadari satu hal yaitu perasaan itu yang masih ada didalam lubuk hatinya yang terdalam. Perasaan terlarang yang seharusnya sudah ia buang jauh jauh.
Sasuke menghapus airmata Naruto dengan ibu jarinya. Ia kecup mata yang masih meneteskan air mata itu. Kecupan itupun turun ke bibir Naruto yang sudah sangat ia rindukan. Naruto menutup matanya menikmati ciuman yang Sasuke berikan. Jauh dalam lubuk hatinya ia juga merindukan setiap sentuhan Sasuke. Tapi ia selalu ia tampik jauh jauh semua perasaan itu.
Sasuke baru akan memperdalam ciumannya sebelum sebuah tangan kekar menarik kerah jasnya dan sebuah tinjuan mendarat di pipinya. Sasuke tersungkur akibat pukulan dari laki laki yang tak lain adalah kakaknya sendiri Uchiha Itachi yang sekarang menatap nyalang kearahnya. Sementara Naruto terkejut melihat tunangannya memukul adiknya sendiri.
" Apa yang kau lakukan pada Naruto, Sasuke?" Tanya Itachi dengan nada yang begitu dingin.
" Aku mencintainya Aniki." Jawab Sasuke mantap tak memperdulikan tatapan kakaknya yang menajam dan Naruto yang terbelalak kemudian menutu mulutnya dengan kedua tangannya.
" Lancang sekali kau menyimpan perasaan itu Sasuke. Lebih baik kau buang jauh perasaan yang tak seharusnya ada itu." Ujar Itachi yang lebih menyerupai sebuah perintah dengan nada yang lebih dingin dari sebelumnya.
" Aku tidak bisa Aniki. Aku sangat mencintainya." Sasuke menatap Itachi langsung ke onyx kelam miliknya yang serupa dengannya. Tak gentar dengan tatapan Itachi yang terlihat murka padanya.
" Aku sama sekali tidak peduli dengan perasaanmu Sasuke. Karena aku akan tetap menikahi Naruto." Itachi kemudian mengalihkan pandangannya pada Naruto yang masih bergeming ditempatnya. Ia tarik pergelangan tangan Naruto dan hendak membawanya pergi dari tempat itu.
" Apakah kau akan tetap menikahinya setelah aku menidurinya aniki?" Pertanyaan yang sarat akan tantangan keluar mulut Sasuke. Membuat tubuh Naruto gemetar dan Itachi yang ekspresi wajahnya mengeras.
Itachi langsung menghampiri Sasuke yang sedang berusaha untuk berdiri dari posisinya yang tersungkur karena pukulan Itachi tadi. Baru saja ia menginjakkan kakinya untuk berdiri Itachi sudah kembali melayangkan pukulan kearah wajahnya. Dan membuatnya kembali tersungkur dengan sudut bibir yang terkoyak dan mengeluarkan darah. Tangan Itachi memegang kerah kemeja Sasuke dan siap untuk melayangkan kembali sebuah tinjuan pada Sasuke.
" Itachi hentikan.. Aku mohon!" Teriak Naruto dengan airmata yang mengalir diwajah cantiknya. Dua pria yang terlibat perkelahian itupun menatap kearah Naruto. Kemudian Itachi melepaskan tangannya dari kerah jas Sasuke. Ia berjalan kearah Naruto dan kemudian berbalik menatap Sasuke.
" Aku tidak peduli dengan apa yang telah kalian berdua lakukan dibelakangku. Aku akan tetap menikahi Naruto. Dan aku juga akan mempercepat pernikahan itu." Itachi kemudian memegang pergelangan tangan Naruto dan hendak membawanya pergi.
" Kau tidak bisa melakukan itu aniki." Sasuke mendesis membuat Itachi menghentikan langkahnya.
" Tentu saja aku bisa Sasuke. Dan aku akan menikah dengan Naruto akhir bulan ini itu berarti hanya tinggal 3 minggu lagi kami akan menikah." Itachi berujar tanpa menoleh kearah Sasuke. Dan genggaman tangannya di pergelangan Naruto semakin erat membuat Naruto meringis karena sakit.
" Itachi..?" Gumam Naruto dengan nada yang lirih.
" Dan selama tiga minggu itu aku tidak akan membiarkan kalian untuk bertemu. Terutama kau Sasuke. Kau hanya akan bertemu Naruto dihari pernikahan kami." Kata Itachi final kemudian meninggalkan Sasuke ditempat itu sambil membawa Naruto bersamanya.
Sementara Sasuke hanya terdiam menatap kosong kearah tempat dimana Itachi menghilang bersama Naruto.
" Tidak mungkin.." Gumamnya dengan nada yang sangat lirih dan menyerupai sebuah bisikan. Kepalanya tertunduk dalam.
" TIDAK MUNGKIN!" Teriaknya pada udara kosong.
.
~~forbidden love
.
Itachi membuktikan kata katanya. Selama tiga minggu itu Sasuke tidak dapat menemui Naruto. Keberadaan Naruto bagai ditelan bumi. Sasuke semakin frustasi dibuatnya. Setiap hari ia lalui hanya untuk mencari Naruto yang tidak pernah membuahkan hasil apapun. Itachi benar benar menyembunyikan keberadaan Naruto darinya.
Sementara itu disebuah rumah yang sekarang menjadi tempat persembunyian Naruto. Disana tinggal hanya Naruto dan beberapa maid yang dipekerjakan oleh Itachi untuk melayani setiap keperluan Naruto. Naruto tak pernah diijinkan Itachi untuk keluar dari rumah walaupun hanya disekitar kompleks perumahan saja.
Mungkin ia memang pantas mendapatkan semua ini setelah apa yang telah diperbuatnya terhadap Itachi. Ini hukuman yang pantas untuk dirinya mungkin seharusnya ia mendapatkan lebih dari ini. Karena itu ia tak pernah protes terhadap Itachi. Ia biarkan dirinya dikurung seperti ini oleh Itachi.
Namun terkurung dirumah ini bersama beberapa maid tetap membuatnya merasa kesepian. Dan disaat-saat ia merasa kesepian itulah kenangan antara dirinya dan Sasuke berputar-putar bagai kaset rusak dan semakin membuat dirinya sulit untuk melupakan Sasuke. Dan rasa rindu muncul begitu saja.
Karena jauh didalam lubuk hatinya ia rindu akan setiap sentuhan Sasuke dan kebersamaan mereka saat Naruto kesepian. Dulu Sasuke selalu ada untuknya disaat-saat ia membutuhkan seseorang sebagai sandaran. Keberadaan Sasuke selalu berhasil mengusir kesepiannya. Namun sekarang ia tak akan pernah merasakan semua hal itu lagi. Dan kenyataan itu membuat dadanya terasa sesak. Ia menginginkan Sasuke tapi ia tidak bisa menggapainya.
Naruto akan segera dimiliki oleh Itachi tidak lama lagi. Bukankah seharusnya ia bahagia. Bukankah Itachi pria yang sudah menjadi kekasihnya selama dua tahun dan Naruto mencintainya. Dan yang terpenting Itachi tidak marah kepadanya meski ia tahu Naruto sudah tidur dengan adiknya. Ia bahkan masih mau menikahi Naruto yang sudah tidak suci lagi. Dia seharusnya bersyukur karena pernikahan ini akan terus berjalan meskipun semua kenyataan pahit telah terkuak.
Tetapi kenapa jauh dilubuk hatinya Naruto merasa hampa dan kosong. Seperti ada sesuatu bagian dirinya yang hilang. Tapi ia tidak tahu perasaan apa yang ia rasakan ini.
Hari demi hari Naruto dan Sasuke lalui dengan kehampaan. Dan hari pernikahan itupun semakin dekat. Dan membuat mereka menyadari kalau perasaan terlarang itu memanglah CINTA. Naruto sadar ia sudah jatuh cinta lagi kepada Sasuke. Sementara cintanya pada Itachi sudah tak sama seperti dulu lagi. Namun semua itu sudah terlambat karena ia akan tetap menikah dengan Itachi dan ia juga harus berjuang untuk membunuh perasaan cinta yang sudah mendalam itu.
.
~~forbidden love
.
Sasuke tak pernah membayangkan ia akan berada diposisi saat ini. Berdiri di altar menyaksikan pernikahan wanita yang ia cintai dengan kakaknya. Mungkinkah ini hukuman untuknya atas segala dosa yang telah diperbuatnya. Dosa karena mencintai Naruto dan mengkhianati kakaknya Itachi. Karena dosa itu kah ia berdiri disini?
Di altar pernikahan kakaknya dan Naruto. Dan ia berdiri hanya sebagai pendamping pengantin pria. Sungguh ironis bukan?
Ia bahkan mengenakan setelan jas putih bersih sama seperti Itachi hanya saja milik Itachi lebih mewah dibandingnya dirinya.
Dari altar ini ia bisa melihat Naruto yang sedang berjalan menuju altar mengenakan pakaian pengantin berwarna putih bersih. Naruto terlihat sangat cantik seperti bidadari dari surga. Naruto berjalan ke altar bersama seorang pria yang identik dengan dirinya yang tak lain ayah kandungnya Namikaze Minato.
Sesaat mata berbeda warna yang identik dengan siang dan malam itu bertemu. Mata biru dan onyx yang menampakkan cinta yang terpendam, kerinduan dan luka disaat bersamaan.
Ketika Naruto sampai dialtar kontak mata antara Sasuke dan Naruto pun terputus. Saat Namikaze Minato ayah Naruto melepaskan tangan putrinya dan menyerahkan putrinya pada Itachi yang kemudian mengulurkan tangannya ke arah Naruto.
Naruto sempat terdiam dan menatap kosong tangan yang terulur kearahnya. Namun kemudian ia menerima uluran tangan Itachi yang membawanya ke depan altar dimana telah berdiri sang pendeta yang akan mengikatkan janji suci mereka berdua. Sementara Sasuke yang melihat mereka berdua hanya menyorotkan pandangan terluka. Hatinya benar benar hancur. Sudah tidak ada kesempatan lagi untuknya. Ia pun mengepalkan tangannya erat menyalurkan seluruh emosinya. Ia sangat ingin membawa Naruto lari dari sini tapi ia tidak bisa. Dan ia hanya bisa meratapi ketidak mampuannya itu.
" Apakah kita sudah bisa memulai acara pengikatan janji pernikahan antara kalian berdua?" Tanya sang pendeta meyakinkan pasangan yang ada dihadapannya.
" Tunggu sebentar pak pendeta." Seru Itachi yang kemudian melangkahkan kakinya berjalan menuju adiknya yang berdiri tidak jauh darinya. Sementara Naruto hanya menatapnya bingung.
" Bukankah Tousan mendidikmu untuk menjadi pria yang bertanggung jawab Sasuke?" Pertanyaan yang lebih menyerupai pernyataan itu keluar dari mulut Itachi ketika ia sudah berdiri dihadapan Sasuke yang sejak tadi hanya menunduk.
Sasuke mendongakkan kepalanya dan menatap Itachi dengan tatapan tak mengerti.
"Kalau begitu tunjukkan hasil didikkan Tousan kepadaku sekarang Sasuke!" Lanjut Itachi menatap adiknya dengan tatapan yang sedikit melembut.
" Apa maksudmu Aniki?" Seolah baru mendapatkan kembali suaranya Sasuke bertanya pada Itachi akan maksud perkataannya yang tidak ia mengerti.
" Kau harus mempertanggung jawabkan semua perbuatanmu otouto!" Ujar Itachi kemudian menarik tangan Sasuke dan membawanya mendekat ke arah Naruto. Setelah itu ia dirikan Sasuke disamping Naruto menghadap kearah pendeta.
Sasuke dan Naruto menoleh kearah Itachi dengan wajah bingung yang bertanya-tanya. Itachipun menatap wajah Naruto dan Sasuke bergantian dan sebuah senyuman terukir diwajah tampannya.
" Aku tahu kalian saling mencintai. Dan aku tidak bisa menikah dengan wanita yang tidak mencintai ku lagi." Kata Itachi menjawab pertanyaan yang tak terucap dari Sasuke dan Naruto.
" Itachi..." Seru Naruto menatap Itachi. Nada yang sarat akan rasa bersalah sangat kentara ketika ia menyebut nama Itachi.
" Sudahlah Naruto. Kau tidak perlu merasa bersalah seperti itu. Kau juga berhak bahagia dengan pria yang kau cintai Naru. Dan sekarang pria yang kau cintai adalah Sasuke dan bukan aku." Itachi menghapus setetes airmata yang jatuh ke pipi Naruto.
" Berbahagialah Naruto.." Lanjutnya sambil tersenyum kearah Naruto.
" Aniki.." Sasuke pun merasakan hal yang sama seperti Naruto yaitu bersalah pada kakaknya.
" Jadilah pria yang bertanggung jawab Sasuke. Dan bahagiakanlah Naruto. Kalau tidak aku benar benar akan membuatmu tidak bisa bertemu Naruto seumur hidupmu." Kata Itachi pada Sasuke dan terselip sebuah ancaman dikalimat terakhirnya.
" Aku janji aniki." Sasuke pun mengangguk mantap kearah Itachi.
" Baiklah pak pendeta, upacara pernikahan sudah bisa dilaksanakan." Ujar Itachi pada pendeta.
" Baiklah err.."
"Uchiha Sasuke.. Nama pengantin prianya." Itachi membenarkan perkataan pendeta yang terhenti.
" Uchiha Sasuke. Apakah kau bersedia menerima Namikaze Naruto sebagai istri mu dalam keadaan susah dan senang, sehat dan sakit sebagai pendamping hidupmu?"
"Saya bersedia.." Jawab Sasuke mantap menatap Naruto yang juga sedang menatapnya.
"Namikaze Naruto. Apakah kau bersedia menerima Uchiha Sasuke sebagai suami dalam keadaan susah dan senang, sehat dan sakit sebagai pendamping hidupmu?"
" Saya bersedia.." Jawab Naruto yang tak pernah melepaskan tatapannya dari Sasuke.
" Dengan ini aku nyatakan kalian sebagai suami istri yang sah. Dan kamu Uchiha Sasuke boleh mencium istrimu."
Sasuke pun membuka kain transparan yang menutup wajah Naruto. Ia dekatkan wajahnya pada wajah Naruto. Kemudian dikecupnya bibir wanita yang sekarang sudah sah menjadi istrinya.
Awalnya hanya sebuah kecupan saja. Namun rasa rindu yang membuncah diantara mereka membuat kecupan itu menjadi lumatan lumatan yang mendominasi. Mereka bahkan melupakan dimana mereka berdiri sekarang. Membuat semua tamu undangan bersorak kearah mereka dan menyadarkan mereka akan posisinya saat ini.
" Simpan semua itu sampai kau benar benar berada di kamar Otouto." Ujar Itachi yang berhasil membuat pasangan pengantin baru itu merona.
Kemudian Sasuke dan Naruto saling menatap satu sama lain. Sebuah senyuman terpatri diwajah mereka.
" Aishiteru Naruto." Sasuke kemudian mencium kening Naruto lama.
" Aishiteru mo Sasuke.." Balas Naruto dengan senyum yang merekah diwajah cantiknya.
Akhirnya satu kata yang sulit terucapkan itu pada akhirnya terucap juga.
.
.
.
The End
.
.
Padahal Viz janjinya mau bikin oneshoot sekuel pregnancy. Eh malah bikin fict baru yang gaje ini.
Sebenernya Viz mau ngelanjutin ngetik sekuelnya pregnancy tapi karena ngantuk habis pulang kerja malam akhirnya Viz tinggal tidur deh.
Tapi waktu Viz tidur ga taunya orang rumah malah pada berisik dan Viz jadi kebangun deh. Pas kebangun itu tiba" Viz dapat inspirasi fict ini.. Dan langsung Viz ketik deh.. Hehe
Ini juga rate M pertama Viz. Jadi Anggap aja sebagai pemanasan sebelum sekuel oneshoot pregnancy dipublish.
Semoga kalian suka..
Jangan lupa review ya.. :)
