Main Cast : Wu Yifan, Kim (Wu) Junmyeon.
Genre : Romance, Fluff (maybe)
Rate : T
Leght : Drabble
Warning : Boys!Love, crack pair, typo, bahasa tidak sesuai EYD
Disclaimer : This story is mine! Ide dari otak saya sendiri. Jika ada kesamaan alur/tokoh cerita itu bukanlah kehendak penulis. Para tokoh milik Tuhan YME dan orang tua mereka. Don't like? Just close tab^^
.
.
.
.
.
The story begin.
.
.
.
.
.
.
Seoul. Monday, 05.55 AM
Hari memang masih terlalu dini untuk orang-orang memulai beraktifitas. Namun, hal itu tak mengurungkan niat satu dari dua orang yang berbaring nyaman diatas kasur empuk berukuran Queen Size itu.
Pria tampan yang telah membuka matanya dari lima belas menit yang lalu itu asyik memandangi pria manis yang tertidur dengan lelap disampingnya dengan posisi bertumpu pada siku.
Pria manis yang tertidur menghadap Yifan –pria tampan tadi- yang menjadi objeknya. Matanya menelisik rupa Junmyeon si pria manis yang dinikahinya 2 bulan silam. Kelerengnya mengamati lebih jauh betapa manisnya pujaannya ini.
Dahi yang tertutup poni coklat tua yang lembut, hidung mungil, bibir semerah cerry, dan jangan lupakan kedua netra yang tertutup kelopak berhiaskan bulu mata lentik dan berbinar bak kelinci ketika menatapnya.
Ah, Yifan hanya tersenyum sendiri mendeskripsikan betapa imutnya kekasihnya ini.
Tak lama, tangan besarnya mengusap pelan surai coklat milik Junmyeon, mencoba member rasa nyaman pada si mungil. Namun, bukan Yifan namanya jika tak bertingkah jahil.
Tangan yang tadinya mengusap surai Junmyeon perlahan turun ke pipi gembilnya membelai sebentar, lalu mencubit pelan.
Dan, voila!
Junmyeon yang merasakan sesuatu dipipinya mulai bergerak pelan dengan kernyitan di dahinya.
"Fan…" igau Junmyeon, kemudian menampik tangan jahil yang mencubit pipinya.
Yifan terkekeh pelan. Tak tahan melihat tingkah menggemaskan kekasihnya itu iapun langsung melayangkan satu kecupan singkat di pucuk hidungnya.
Cup!
Sontak Yifan menjauhkan wajahnya ketika melihat pergerakan Junmyeon. Junmyeon yang merasa terganggu dengan aksi Yifan pun menggeliat pelan.
"Ya! Yifan…berhenti menggangguku. Ini masih terlalu pagi, kau tahu" rengek Junmyeon dengan mata setengah membuka menatap sang pelaku dan kernyitan di dahi.
Sang pelaku hanya (kembali) terkekeh pelan melihat rengekan Junmyeon. Dan si mungil yang melihat reaksi Yifan mulai mempoutkan cherry lipsnya.
Tanpa babibu Junmyeon segera membalikan badannya membelakangi sang pelaku kejahilan-Yifan. Yifan yang melihat kekasihnya ngambek langsung merangkulkan lengannya ke pinggang ramping Junmyeon dan meletakan kepalanya dipundak sang kekasih.
"Mianhae baobie…aku hanya ingin menggodamu. Kau terlihat menggemaskan saat tidur" beber Yifan tanpa dosa.
Mendengar pernyataan konyol pria berambut blonde dibelakangnya sontak Junmyeon membalikan badan, dan langsung menatap tajam-yang menurutnya tidak ada seramnya sama sekali- ke netra milik Yifan.
"Tapi kau bisa melakukannya saat aku terbangun nanti" tangan Junmyeon tak tinggal diam, pun langsung melayangkan pukulan ke lengan Kekasihnya itu.
Yifan membiarkan dirinya menjadi sasaran pukulan Junmyeon yang tak ada apa-apanya dibanding dirinya dan hanya tersenyum geli. Melihat pria yang menjadi sasarannya seperti meremehkannya, sontak Junmyeon menambahkan intensitas pukulannya.
"Yak! Rasakan ini…" dan yang selanjutnya terjadi, yifan mulai merasakan kebrutalan pukulan kekasih mungilnya itu.
"ya..ya, hentikan Jun. Ya!" aduh yifan seraya mencoba menangkis pukulan junmyeon meski usahanya sia-sia.
Merasa kekasihnya tak akan berhenti melayangkan kepalan tangan kearahnya, sontak Yifan meraih dengan cepat lengan kurus milik Junmyeon.
Dan meletakannya di kedua sisi kepala Junmyeon lalu segera menindihnya. Posisi Yifan yang berada diantara kaki Junmyeon membuat pria manis dibawahnya tak dapat bergerak bebas
Junmyeon yang merasa kaget dengan serangan Yifan sontak menatap agak takut pada pria yang menahan kedua lengannya itu.
"y-ya Yifan! A-apa y-yang akan k-kau lakukan…" cicit Junmyeon. Kelinci kita ketakutan, eoh?
Yifan langsung memasang seringai andalannya saat melihat Junmyeon ketakutan, lalu perlahan ia mulai memajukan wajahnya hingga tersisa jarak sepuluh sentimenter dari wajah Junmyeon.
"memang apa yang akan ku lakukan padamu kelinci kecil, hm?" goda Yifan dengan deep voicenya.
Tanpa sadar, semburat merah muncul dikedua pipi gembilnya. Siapa yang tak akan merona jika digoda orang yang kau cintai dengan jarak sedekat ini!. Dan Yifan tertawa dalam hati saat berhasil membuat kekasihnya merona.
Ya tuhan, aku ingin kasur ini menenggelamkanku sekarang juga!. Batin Junmyeon panik.
"me-memangnya apa y-yang kau inginkan, F-fan?" sahut Junmyeon takut-takut.
Yifan benar-benar senang menggoda kekasih mungilnya ini, Astaga!
"bagaimana…jika aku meminta morning kiss darimu, hmm?"
Perlahan, Yifan mulai menelengkan kepalanya, mencoba menggapai bibir sewarna cherry milik Junmyeon. Junmyeon pun yang merasakan Yifan semakin dekat mulai memejamkan matanya erat.
Cup
Bibir Yifan menempel sempurna pada bibir Junmyeon. Perlahan ia menggerakan bibirnya, mengecup bibir atas dan bawah Junmyeon bergantian.
Tak lama, Yifan mulai melumat bibir Junmyeon dengan agak kasar. Dan, bisa dilihat kelinci kecilnya itu mulai menikmati ciuman pagi Yifan.
Sang Dominan pun segera melepas jeratan tangannya pada lengan Junmyeon. Merasa tangannya bebas, segera Junmyeon kalungkan lengannya ke leher belakang pria cina-kanada itu. meremas pelan surai belakang Yifan. Tanda ia menikmati ciuman yang diberikan.
Merasa kurang, Junmyeon mulai menekan tengkuk Yifan agar semakin memperdalam ciuman mereka.
Tangan Yifan pun tak tinggal diam. Yang semula berada dikedua sisi kepala Junmyeon, perlahan mulai bergerak turun ke pinggang ramping sang kekasih dan meremasnya pelan.
"Eunghh..."
Mendengar lenguhan Junmyeon, Yifan segera menelusupkan lidahnya kedalam mulut pria manis itu. Lidahnya bergerak, mengobrak-abrik isinya.
mengabsen satu-persatu gigi putih Junmyeon, hingga bertukar saliva pun tak terelakan. sementara pria manis dibawahnya mulai mengeluarkan lenguhan nikmat. Satu tangannya mulai naik ke tengkuk Junmyeon, lalu menekannya perlahan.
Junmyeon yang mulai kehabisan nafas, sontak melayangkan lenguhan protes pada pria diatasnya.
"Yi-Yifaanhh...s-sudahh" sambil memukul pelan dada bidang kekasihnya itu.
Dengan perasaan tak rela, Yifan menjauhkan sedikit wajahnya, melepaskan tautan bibirnya dan meninggalkan benang saliva tipis penghubung kedua bibir mereka. Mata elangnya terus menatap Junmyeon yang terlihat terengah dan berantakan.
Piyama kusut, jejak saliva entah milik siapa meleleh disekitar bibir cherry Junmyeon. Tak lupa juga wajah memerah milik si mungil. Damn! He's so sexy!. Rasanya yifan ingin 'menerkamnya' sekarang juga.
"Ya! kau ingin aku kehabisan nafas, huh?!" pekik Junmyeon.
Yifan terkekeh mendengarnya. "i'm sorry honey. salahkan bibir merahmu yang manis itu, hm" Yifan mengusapkan ibu jarinya pada bibir bawah Junmyeon.
"kau tau..."-kecup. "aku merasa..."-kecup. "ketagihan..."-kecup. "dengan bibir ini."-dan diakhiri kecupan panjang.
Sontak wajah Junmyeon merona menerima perlakuan manis Yifan.
"Yifaaaaan...aku maluuu" Junmyeon lalu menyembunyikan wajahnya ke dada pria yang menikahinya 2 bulan lalu itu.
Tanpa ragu Yifan segera memeluk tubuh mungil yang menurutnya sangat pas dipelukannya dan tertawa pelan melihat tingkah malu-malu kekasihnya.
Mungkin Tuhan sudah mentakdirkan Junmyeon untuknya. Batin Yifan mantap.
Perlahan Junmyeon melepas pelukan yang membelenggunya. Netra kelinci itu menatap lembut kearah Yifan.
"Yifaan, saranghae.." -cup. satu kecupan mendarat di bibir tebal Yifan.
"nado saranghae Wu Junmyeon". kecupan hangat mendarat di kening Junmyeon.
Yifan kembali membawa Junmyeon dalam pelukkannya. Dan dengan nyamannya, Junmyeon bersandar pada dada bidang namun hangat milik Yifan.
Tak lupa melingkarkan lengannya pada sang kekasih. Perlahan tangan Yifan membelai pelan punggung Junmyeon, memberi kesan nyaman.
"eum...Yifan?" suara Junmyeon menginstrupsi.
"hm?". "Bolehkah kita memelihara anjing?" Junmyeon mendongak. menabrakan netranya pada milik Yifan.
Yifan terlihat menimbang. "ayolah...aku hanya ingin ada yang menemaniku saat kau pergi ke kantor" mohon Junmyeon.
Merasa tak ada salahnya, "baiklah...kita beli Puppy sepulangnya aku dari kantor nanti, oke?"
mata Junmyeon berbinar senang. "gomawo Yifaaan..." gumam Junmyeon, lalu memeluk erat Yifan.
"itu sudah kewajibanku, sayang." Yifan balas memeluk Junmyeon tak kalah erat.
Setelah acara mari-berpelukan selesai, Junmyeon segera bangkit, dan berdiri disamping tempat tidur yang ia dan Yifan tempati.
"Baiklah, karena suami ku yang tampan mau menuruti keinginanku. sekarang cepat bersiap-siap untuk berangkat ke kantor, oke? Karena Wu Junmyeon akan memasak sarapan spesial untuk Tuan Wu Yifan yang baik hati, hehe" dengan cepat, Junmyeon mengecup bibir Yifan singkat dan segera berlari keluar kamar, menuju dapur. Mungkin Junmyeon akan mencuci muka dan gosok gigi di kamar mandi tamu.
Jika ia berlari ke kamar mandi yang berada didalam kamarnya. Mungkin Yifan akan mengejarnya dan 'menerkamnya' karena sudah berani menggodanya. Hiii...Junmyeon bergidik ngeri membayangkannya.
Yifan hanya menggelengkan kepalanya pelan seraya tersenyum. Tak lama, ia segera bangkit dan mulai mempersiapkan diri untuk sarapan bersama kekasih hatinya.
FIN
A/N : Haluuu...kenalin aku author baru di FFN. salam kenal semuaaa. aku hadir ngebawain drabble krisho yang absurd ini, ehehehehe. maaf kalau penulisannya berantakan, maklum baru pertama kali nulis. jadi mohon kritik dan sarannyaaa, oke?
review seiklhasnya boleh? kkk.
