Title : I Know You Love Each Other
Writer : Nickey Jung Rae Suk
Rating : T
Cast : Kim JaeJoong (32) , Jung YunHo (32), Jung JaeYoon (15), Kim JaeHo (17), Amber Liu (17), Go Ahra, Wang JiHye
Genre : YAOI, Lil bit Straight, Romance, Familly, Hurt, Mpreg.
Disclaimer : YunHo MILIK JaeJoong, JaeJoong MILIK YunHo, Cerita ini ASLI MILIK saya.
Lenght : Oneshoot
Warning : YAOI, BOY x BOY, Boys Love, Typo(s), Ide pasaran, EYD kacau, Judul ga sesuai dg cerita, No Majas, alur lambat-kadang cepet(?) TIDAK SUKA JANGAN BACA, NO BASH.
~*TVXQ_YunJae*~
BRAAKK!
Gebrakan meja yang sangat keras mengalun indah di kediaman keluarga Jung. Sang kepala keluarga yang sudah tidak muda lagi namun masih terlihat tampan itu meluapkan emosinya, sedangkan dua namja tampan di depannya hanya menunduk diam tak berani melihat wajah marah Tuan Jung.
"Sudah berapa kali aku bilang pada kalian untuk segera menikah!" Tuan Jung menatap geram kedua namja tersebut. " Apa ini yang kalian mau? Apa kalian ingin membuat dia hancur?" imbuhnya membuat kedua namja tersebut mendongkakkan kepala mereka.
"Aniyo Ahjussi..." Namja tampan yang lebih pantas dibilang cantik itu menjawab seraya menundukan kepala. Sedangkan namja tampan satunya lagi hanya diam.
"Aku tak mau tahu, mulai hari ini kalian akan tinggal satu rumah!" Ucap tegas Tuan Jung.
"Tapi Abeoji, bukannya aku sudah bilang kalau aku-"
"Jung Yunho! kali ini tidak ada kata tapi. Suka tidak suka kalian harus tinggal satu atap." Ucap Tuan Jung menyela perkataan anaknya. "Tapi, jika kalian tetap tidak mau, besok juga kalian harus menikah."
"MWO?"
"Tapi Abeoji/Ahjussi—"
PRAKK!
"Sudahlah, Harabeoji tak perlu memaksa mereka lagi, walaupun mereka terus dipaksa, mereka tak akan PERNAH mau." Remaja cantik bermata musang yang sedari tadi memperhatikan ketiganya berdebat itu berdiri dan pergi setelah sebelumnya melempar majalah yang dibacanya.
"Jaeyoon-ah eodiga?" Teriakan Tuan Jung tak menghentikan langkah yeoja remaja itu. Beliau hanya menatap miris kepergian cucunya itu. "Ku harap kalian mengerti." Lirihnya seraya pergi meninggalkan kedua namja itu.
Jung Jaeyoon adalah cucu Tuan Jung dari Anak tunggalnya Jung Yunho. Sifatnya dingin dan angkuh, dan jarang sekali tersenyum. Kakeknya memang sangat menyayanginya, namun ia selalu menganggap kedua orang tuanya-Yunho dan Jaejoong- tak pernah menyayanginya.
.
Brukk!
Jaeyoon menjatuhkan badan mungilnya di ranjang queen sizenya. Ia menatap langit-langit kamarnya. Setitik air mata jatuh dipipi mulusnya. Ia menangis menyesali nasibnya, mengapa ia harus terlahir tanpa cinta?
~*TVXQ_YunJae*~
"Minumlah..!" Jaejoong menyodorkan sekaleng minuman dingin pada Yunho. Namja tampan itu menerimanya dan meneguknya sedikit.
"Hahh.. Abeoji sangat keras kepala." Yunho menyimpan minumannya di meja, kemudian ia menyenderkan punggungnya di sofa. Saat ini Yunho tengah berada di apartement Jaejoong. Jaejoong yang duduk di sampingnya ikut menyender mencari posisi yang nyaman.
"Mungkin memang kali ini kita harus menurutinya Yun-ah."
"Apa?" Yunho menoleh ke arah Jaejoong. Dan namja cantik itupun ikut menoleh sehingga jarak wajah mereka cukup dekat. Dengan cepat Jaejoong memalingkan wajahnya. Entah mengapa wajahnya menjadi terasa panas dan jantungnya berdetak lebih cepat.
"Maksudku, Ahjussi benar, sudah saatnya kita memikirkan masaalah Jaeyoon. Aku tak ingin anak itu terus berulah Yun-ah.." Jelas Jaejoong. "Cukup banyak Jaeyoon membuat masalah, pihak sekolahnya sudah sering memberikan dia hukuman, bahkan kita sudah sering di panggil ke sekolahnya. Tapi dia tetap tidak berubah" Jaejoong mendesah pelan.
"Itu wajar untuk anak seumuran dia Jae"
"Mwo? Merokok di lingkungan sekolah kau bilang wajar? Jaeyoon itu yeoja Yun, Apa wajar seorang gadis merokok, terlebih dia masih dibawah umur?" Jaejoong sedikit meninggikan suaranya.
"Ani, maksudku—"
"Sudahlah, kali ini aku akan menuruti keinginan Jung Ahjussi. Mungkin dengan Jaeyoon tinggal bersama kita, kita bisa lebih mengawasinya." Ujar Jaejoong marah.
"Baiklah... jika memang itu maumu, aku akan ikuti. Tapi walaupun kita tinggal satu rumah bukan berati kita bisa mencampuri urusan masing-masing"
"Kau pikir aku akan mencampuri urusanmu eoh? Cih, percaya diri sekali." Jaejoong mendengus sebal. "Dengar Jung Yunho, aku tak peduli apa yang akan kau lakukan. Aku melakukan ini demi Jaeyoon" Tegas Jaejoong. Kemudian namja cantik itu pergi, setelah sebelumnya melemparkan bantal ke pangkuan Yunho. Sedangkan namja tampan itu hanya menggerutu sebal.
Yunho dan Jaejoong adalah sahabat dekat dari kecil, karena ayah mereka juga sahabat karib. Mereka memang saling menyayangi tapi itu hanyalah sebatas teman.
Karena rasa penasarannya yang terlalu tinggi, dan menurut mereka wajar karena sudah menjadi pelajar SMU, suatu hari mereka mencoba meminum minuman beralkohol yang kadarnya cukup tinggi. Awalnya mereka baik-baik saja, namun karena itu yang pertama untuk mereka, baru beberapa gelas saja mereka sudah mabuk.
"Jae~ ireona..hik.." Yunho yang masih sedikit sadar mencoba membangunkan Jaejoong yang sudah tak sadarkan diri. Tak ada sahutan, Yunho pun menarik paksa baju Jaejoong dan menggulingkannya ke samping. "Yya!" Karena terlalu kuat kancing kemeja sekolah Jaejoong terlepas sehingga memperlihatkan dada putih mulusnya.
Gulp
Yunho menelan salivanya. Demi Hero Jaejoong Istri U-Know Yunho yang Sexy, Jaejoong terlihat sangat menggairahkan di mata Yunho termasuk author juga*plakkk*
Entah karena pengaruh alkohol atau memang Yunho yang menginginkannya, perlahan namja tampan itu mendekati Jaejoong, ia memperhatikan wajah namja cantik itu dengan seksama."Cantik.." gumamnya, kemudian tangannya mengusap pelan pipi Jaejoong.
"Enghh.." Lenguh Jaejoong, ia mencoba membuka matanya. Namun pandangannya sedikit kabur, dan kepalnya terasa berat.
"Yun," Jaejoong terserentak saat tiba-tiba Yunho mendorong dan menindih tubuhnya. "K-kau mau a-apa?"
"Jaejoong-ah, ayo kita bercinta?!"
"Mwo-mmpphh, mpckkk..mckkpp..mpuahh..hahh.."
"NEON MICYHEOSSO!" teriak Jaejoong karena tiba-tiba Yunho menciumnya dengan lapar(?)
"Ssstt..tenanglah, kita lakukan saja. Bukannya kita sudah SMU eoh?"
"Tapi kita berdua namja Yun.."
"Justru karena kita berdua namja, jadi tak akan ada hal buruk yang mungkin terjadi... Ayolah~~" Yunho terus mencoba merayu dan meyakinkan Jaejoong.
"Tapi—"
"Jebal..."
Sejenak Jaejoong terdiam. "Ba-baiklah.. tapi pelan-pelan ne?" ucap Jaejoong akhirnya, membuat senyum di wajah Yunho mengembang.
"Tentu sayang.."
Dan hari itu untuk yang pertama kalinya mereka melakukan hal yang tak semestinya di lakukan. Bahkan hari-hari selanjutnya jika keduanya ada waktu, mereka pasti melakukannya lagi. Padahal tidak ada komitmen diantara mereka, Yunho tetap mempunyai banyak pacar (yeoja) dan Jaejoong yang tetap setia pada yeojachingunya.
Namun takdir berkata lain. Ternyata Jaejoong seorang namja yang mempunyai keistimewaan. Jaejoong memiliki rahim dan sel telur layaknya perempuan. Dan semua orang pasti tahu, jika terus dibuahi maka akibatnya seperti apa. Yeah, Kim Jaejoong hamil.
Kabar yang mengejutkan itu sampai ke telinga Tuan Jung dan Tuan Kim. Awalnya mereka marah, tapi semua sudah terlanjur. Tuan Jung dan Tuan Kim menyuruh Yunho dan Jaejoong untuk menikah, namun keduanya menolak dengan berbagai macam alasan.
Kedua orangtua itu tak bisa berbuat apa-apa, anak-anak mereka terlalu keras kepala. Dan akhirnya Yunho tetap meneruskan sekolahnya sampai lulus, kemudian ia melanjutkan kuliahnya. Sedangkan Jaejoong, selama ia hamil mengikuti home schooling.
Setelah melahirkan, Jaejoong juga melanjutkan sekolah dan kuliahnya, sedangkan anaknya dibesarkan di keluarga Jung. Mereka sepakat memberi nama Jung Jaeyoon. Bayi yeoja yang sangat cantik, mata musangnya didapat dari sang ayah, sedangkan kulit putih dan bibir cherry serta rambut halusnya dari 'ibu'-nya. Sayang ia terlahir tanpa cinta. Tapi benarkah?
~*TVXQ_YunJae*~
Sudah sebulan Jaejoong, Yunho dan Jaeyoon tinggal bersama. Apartement Jaejoong sepakat menjadi tempat tinggal mereka. Pertengkaran kecil antara Yunho dan Jaejoong kerap mewarnai hari-hari mereka.
Seperti sekarang misalnya. Pagi hari adalah waktu yang sibuk untuk seorang Kim Jaejoong. Bagun lebih dulu dibanding Yunho dan Jaeyoon, menyiapkan sarapan dan bekal untuk keduanya, belum lagi beres-beres rumah, cuci piring, dan mencuci pakaian, padahal ia sendiri harus bekerja di butik kesayangannya. hmm.. tipe Ibu Rumah Tangga idaman, aniya?
Jaejoong adalah seorang Designer yang cukup terkenal. Tak sedikit selebriti dan orang-orang kalangan atas yang menjadi pelanggannya.
"Pagi honey.." Sapa Yunho seraya memeluk Jaejoong dari belakang.
"Lepas! Kau tak lihat aku sedang sibuk eoh?" Jaejoong yang saat itu sedang memotong tomat, hampir saja jarinya teriris karena Yunho tiba-tiba memeluknya.
"Aku hanya mengikuti yang lain... di pagi hari ketika istri sedang memasak, pasti senang jika suaminya menggodanya. Tapi kau sama sekali TIDAK. Ck!"
"Kau pikir aku istrimu? Sudahlah.. dari pada menggodaku lebih baik kau siapkan piring sana.. sebentar lagi masakannya selesai." Ketus Jaejoong.
Sudah menjadi kebiasaan memang, jika Yunho selalu menggoda Jaejoong. Namja tampan itu merasa senang, pasalnya Jaejoong selalu merona setiap kali ia goda.
"Pagi Appa, pagi Umma..." Sapa Jaeyoon. Remaja cantik itu duduk disamping Ayahnya.
"Sudah berapa kali ku bilang, panggil aku Appa. Aku ini laki-laki Jung Jaeyoon.." Protes Jaejoong pada anaknya. Namja cantik itu memang selalu tak mau dipanggil 'Umma' oleh anaknya.
"Dan sudah berapa kali aku bilang, aku tak mau memanggilmu Appa, karena selain kau itu cantik, kau juga yang melahirkanku. Jangan lupakan itu Umma~" Balas Jaeyoon mencibir seraya menekan kata Umma.
"Aishh..Kau sama saja dengan Appamu." Jaejoong menggerutu sebal. Kenapa semua orang suka sekali melawannya eoh? Jaejoong mengerucutkan bibir cherry-nya, sedangkan Yunho dan Jaeyoon hanya terkekeh melihatnya.
Dan begitulah kehidupan keluarga kecil itu, meski sering kali diwarnai perdebatan, namun sepertinya usaha Yunho dan Jaejoong membuahkan hasil. Untuk sekarang anak mereka tak pernah membuat masalah lagi. Dan Jung Jaeyoon sudah terbiasa untuk tersenyum.
~*TVXQ_YunJae*~
Ting~Tong~
Cklek
"Jae- Eh, nuguya?" Seorang yeoja yang sedikit cantik mendelik memperhatikan Jaeyoon.
"Ahjumma siapa?" tanya Jaeyoon dingin.
"Mwo? Ahjumma?... Apa aku setua itu?" gerutu yeoja itu sambil meraba-raba wajahnya. "Yya bocah! Kau siapa eoh? Dan dimana Jaejoong?" bentaknya karena tak terima dipanggil Ahjumma.
"JiHye Nuna?"
"Jeje-yah...kau sudah siap?" tanya yeoja yang dipanggil JiHye itu dengan nada manja, membuat Jaeyoon yang mendengarnya serasa ingin muntah.
"Ne, kkaja.." Jawab Jaejoong seraya tersenyum manis. " Eoh, Jaennie-yah aku pergi dulu ne, jangan tidur terlalu malam, arratji?" pamit Jaejoong pada anaknya. Sedangkan Jaeyoon sendiri hanya diam, seperti biasa ekspresinya datar. Tapi JiHye tak ambil pusing, yeoja itu merangkul lengan Jaejoong dengan manja. Lantas mereka berdua pergi.
Blam!
PRAAKK!
Jaeyoon melempar komik yang tadi sedang dibacanya. Ia tahu Ummanya pergi untuk berkencan. Ia pikir setelah mereka tinggal bersama, ia bisa membuat Yunho dan Jaejoong menikah, tapi ternyata dugaannya salah, kedua orangtuanya sungguh sangat keras kepala.
~*TVXQ_YunJae*~
"Oppa, kapan kita menikah?" Seorang yeoja dengan pakaian seksi memeluk leher Yunho dari belakang. Yunho yang saat itu tengah sibuk mengetik menghentikan sejenak pekerjaanya.
"Apa kau sudah tidak sabar untuk menjadi Nyonya Jung, Ahra agassi?" Goda Yunho.
"Umurmu sudah 32 Oppa, dan aku 25 tahun. Sudah cukup untuk kita menikah." Ujar yeoja bernama Ahra itu manja.
"Baiklah, aku akan membicarakan ini dengan Abeoji"
"Jinjja? gomawo Oppa.." Ahra memeluk Yunho, kemudian yeoja itu memutar kursi yang Yunho duduki, dan dengan semangat ia mencium bibir namja tampan itu. * ,*
BRAKK!
"Yunh—" perkataan Jaejoong terhenti ketika ia melihat Yunho dan seorang yeoja tengah berciuman panas.
Mendengar pintu ruangannya terbuka, Yunho dengan cepat menghentikan aktifitas panasnya.
"Mian" lirih Jaejoong seraya menunduk. Ia merasa tak enak hati sudah mengganggu kegiatan intim sepasang kekasih itu.
"Gwaenchana Jae.. Ahra kau bisa kembali keruanganmu" suruh Yunho pada Go Ahra, kekasih sekaligus sekretarisnya.
"Cih, menggagu saja!" sungut Ahra seraya memberikan tatapan tajamnya pada Jaejoong. Namun Jaejoong tak peduli.
"Ada apa Jae?" Yunho berjalan mendekati Jaejoong.
"Ini tentang Jaeyoon. Anak itu berulah lagi Yun"
"Duduklah..."
Kemudian Jaejoong menceritakan jika ia dipanggil pihak sekolah karena Jaeyoon kedapatan menyimpan minuman keras di tas nya.
"Aku pikir anak itu sudah berubah.." Desah Yunho.
"Eotteohkajyo? Ini sudah keterlaluan. Aku tak mau jika sampai dia terjerumus memakai obat-obatan terlarang" Sebagai seorang 'Ibu' Jaejoong merasa sangat khawatir.
"Sepertinya kita memang harus segera menikah Jae..."
~*TVXQ_YunJae*~
Keheningan menyelimuti suasana makan malam keluarga kecil itu, hanya suara denting sendok dan piring yang terdengar.
Yunho dan Jaejoong yang duduk bersebelahan saling melirik memberi isyarat. Sesekali kaki keduanya saling menyenggol.
Ehemm
"Jaennie-yah, ada yang ingin... Appa sampaikan." Ujar Jaejoong sedikit ragu.
"Shuo.." Jawab Jaeyoon dengan bahasa mandarin-nya. Ia sedikit mengerti bahasa China itu karena belajar dari seniornya.
"A-appa...Appa..akan menikah dengan JiHye Nuna"
Seketika Remaja cantik itu menghentikan makannya.
Hening
"Aku merestui."
"Ye?" Kaget Jaejoong.
"Aku merestui Umma menikah dengan Ahjumma itu. Dan KAU Appa—"
"Ye?" kaget Yunho karena tiba-tiba Jaeyoon memanggilnya. Hampir saja ia tersedak.
"Kau juga boleh menikahi sekertaris genitmu itu" Jaeyoon kembali meneruskan makannya, meski sudah tidak berselera.
"Jin-Jinjjayo?"
"Ne.." Jawab Jaeyoon lirih. " Tapi sebelum kalian menikah, aku dulu yang akan menikah dengan Amber Unnie."
"MWO?"
"Gila..gila, ini benar-benar gila. Kau dengar Jaennie setuju kita menikah tapi dia dulu yang akan menikah. Apa ia sudah tidak waras? Demi Tuhan, umurnya saja baru 15 tahun!" ujar Jaejoong panik, namja cantik itu terus mondar mandir sambil menggerutu, membuat Yunho pusing melihatnya. Ayah Jung Jaeyoon itu memang terlihat lebih tenang.
"Tenanglah Jae, itu tidak akan terjadi.. Abeoji pasti tak akan menyetujuinya"
"Tidak bisa Yun... Dan, apa dia bilang? Unnie? jadi dia akan menikah dengan yeoja eoh?"
~*TVXQ_YunJae*~
"Kami setuju."
"Mwo? Appa, kau sudah gila?"
Pletakk!
Tuan Kim menjitak kepala Jaejoong.
"Bagaimana bisa kalian menyetujui anak perempuan di bawah umur menikah? Dan lagi dengan seorang perempuan? ini akan sangat memalukan Abeoji~" Yunho mencoba membujuk Tuan Jung. Setelah penuturan Jaeyoon kemarin, mereka menemui Tuan Jung dan Tuan Kim. Mereka pikir ayahnya akan melarang cucu perempuannya menikah di usia muda terlebih dengan sesama perempuan, tapi kenyataan yang mereka dapat, justru keduanya menyetujuinya, sungguh sangat tidak masuk akal.
"Cinta itu tidak ada batasan dan tak memandang gender. Selama dia bahagia kami akan menyetujuinya." Ucap Tuan Kim.
"Geurae~ Jika memang mereka saling mencintai, apa masalahnya? Jangan pikirkan perkataan orang luar, mereka tidak tahu pasti isi hati kita." Tuan Jung menimpali.
Yunho dan Jaejoong menghela nafas, pikiran mereka sama. Selama ini keduanya menolak menikah-walaupun sudah ada Jaeyoon- karena memikirkan bagaimana jika orang lain menggunjing hubungan mereka yang tidak wajar itu. Keduanya sama-sama takut dan egois tentunya.
"Pernikahan mereka minggu depan, ku harap sebagai orangtua kalian akan datang." Ucap tegas Tuan Jung.
~*TVXQ_YunJae*~
Seminggu berlalu, ahkirnya pernikahan Jaeyoon digelar, selama seminggu itu remaja cantik itu tinggal kembali bersama kakeknya –Tuan Jung.
Yunho dan Jaejoong sepakat untuk tidak hadir, karena mereka masih tetap tidak setuju dengan keputusan anaknya itu. Jaejoong lebih memilih menyibukan diri di Butik nya, begitu juga Yunho yang memilih sibuk menangani proyek barunya.
"Oppa, ada yang ingin bertemu denganmu" Ucap Ahra seraya membuka pintu ruangan kerja Yunho.
"Nugu?"
"Dia bilang Kim Jaeho"
Yunho mengerutkan keningnya. "Suruh masuk." Titahnya.
Jaeyoon memandang pantulan wajahnya di cermin, hiasan yang tidak terlalu tebal membuat ia semakin cantik, dan terlihat dewasa. Meskipun masih berumur 15 tahun tapi keyataannya gadis itu memang terlihat lebih dewasa. Gaun putih dan mahkota kecil di kepalanya semakin mempercantik penampilannya.
Cklek
"Sudah siap?"
Jaeyoon menolehkan kepalanya, ia melihat kedua kakeknya masuk dan menghampirinya.
"Sayang, apa kau yakin?" Tuan Kim menatap cucunya sendu.
"Ne Harabeoji, aku yakin." sahut Jaeyoon yakin, meski terdengar nada keraguan di dalamnya.
"Kau masih bisa membatalkannya Chagy~"
"Aniyo, keputusanku sudah bulat" Kedua kakek itu hanya bisa menatap sedih cucunya. mereka memeluk erat Jaeyoon.
"Kkaja, upacaranya akan segera dimulai."
.
.
Suara musik pengiring pernikahan terdengar mengalun indah. Tak banyak yang hadir untuk menyaksikan acara sakral tersebut. Hanya keluarga terdekat dan bebrapa relasi perusahaan Jung Corp dan Kim Corp saja yang datang.
Jung Jaeyoon berjalan dengan anggun, tangan kanannya diapit oleh Tuan Jung.
Di altar Amber dengan tuxedo putihnya tersenyum cantik. Well, meskipun ia gadis yang tomboy, tapi tetap saja terlihat sisi cantiknya.
Tuan Jung menyerahkan cucunya pada Amber, dan Amber pun mengulurkan tangannya menyambut tangan Jaeyoon, tapi...
"HENTIKAN!"
Jaejoong berteriak, serempak semua yang hadirpun menoleh ke arahnya. Di belakangnya Yunho terlihat terpogoh-pogoh. Sepertinya mereka berlari.
"Tolong hentikan! Hahh.. haahh.." Jaejoong menormalkan nafasnya dan menghampiri putrinya.
"Umma~ "
"Jaennie-yah, mian..jeongmal mianhae.." Jaejoong menangkup kedua pipi Jaeyoon. "Maafkan kami yang tak peka dan sudah membuatmu menderita sayang" Imbuhnya seraya memeluk erat Jaeyoon. Jaeyoon sendiri masih belum mengerti dengan apa yang terjadi.
"Ijinkan kami menebus semuanya Jaennie-yah." ucap Yunho lembut.
"Appa.." Jaeyoon merasa terharu, kini ia mulai paham. Lantas yeoja mungil itu memeluk kedua orangtuanya.
"Joesunghamnida, apa pernikahannya akan dilanjutkan?" Tanya Pastor membuat ketiganya melepaskan pelukannya. Jaeyoon menatap kedua orang tuanya. Yunho yang mengerti tatapan tanya anaknya, hanya tersenyum.
"Kami yang akan menggantikannya menikah." Ucap namja tampan itu. Sontak seluruh tamu yang hadir saling berbisik, beda halnya dengan Jaeyoon, gadis remaja itu tersenyum. Begitu juga Tuan Kim dan Tuan Jung keduanya menoleh dan saling melempar tersenyum.
Kemudian Jaeyoon menoleh ke arah Amber. "Mianhae Unnie, karena telah melibatkanmu." Remaja cantik itu tersenyum. Sungguh ia sangat menyesal telah membuat gadis tomboy blasteran Taiwan-Amerika itu masuk kedalam masalahnya.
"Fyuuhh..Gomawo Ahjussi, kalian menyelamatkanku." Ucap Amber dengan suara rendahnya seraya mengelus dada. Jaeyoon yang mendengarnya terkikik.
"Sudah seharusnya." sahut Yunho.
"Tapi.. apa benar kau perempuan? Kenapa tampan sekali?" Goda Jaejoong seraya tertawa.
"Apa Ahjussi juga benar laki-laki? Kenapa cantik sekali? haha..." balas Amber, seketika semuanya tertawa, sedangkan Jaejoong sang objek hanya cemberut kesal, menyesal ia sudah menggoda yeoja tomboy itu.
Jaeyoon menghampiri kedua Kakeknya dan memeluk keduanya. " Aku berhasil Harabeoji." Lirihnya.
.
.
Acara pernikahan Yunho dan Jaejoong berjalan lancar, mereka terlihat sibuk menerima ucapan selamat dari tamu yang hadir. Keduanya terlihat bahagia. Bahkan prasangka buruk yang mereka takutkan selama ini menguap sudah. Masyarakat, khususnya orang-orang yang hadir menyaksikan pernikahan mereka turut serta bahagia, dan bukannya menggunjing atau mencibir seperti yang selama ini mereka takutkan.
Jaeyoon yang berdiri di pojok ruangan tersenyum hangat. Ini lah yang ia inginkan dari dulu, melihat kedua orangtuanya menikah dan bahagia.
"Saranghae~"
Eh?
"Ho Oppa!" Jaeyoon membalikan badannya saat seseorang mendekapnya dan mengecup puncak kepalanya sembari mengucapkan kata cinta. "Bagaimana bisa Oppa ada di sini?"
"Eotte? Haengbokhae?"
"Umm, sangat." Angguk Jaeyoon tersenyum.
"Aku tak rela jika calon istriku harus menikah dengan orang lain." Ujar Kim Jaeho –oppa yang dipanggil Jaeyoon yang adalah kekasihnya itu.
"Jadi kau..?" Jaeyoon memicingkan matanya, sedangkan Jaeho hanya mengangkat bahunya sambil tersenyum misterius.
Dua Jam yang lalu
Yunho mengernyitkan keningnya melihat namja muda (asing) di depannya.
"Kau..."
BRAKK!
"Yunh—Maaf, kalau begitu lain kali—"
"Aniyo Ahjumma, sebaiknya anda di sini." Potong namja muda itu, membuat Jaejoong yang hendak pergi membalikan tubuhnya lagi.
"Mwo? Ahjumma? Nuguseyo?"
"Ahh, mian..Annyeonghasseo ahjussi, Kim Jaeho imnida, namjachingu Jung Jaeyoon putri kalian"
"Ye?" Koor Yunho dan Jaejoong.
"Aku ke mari untuk memberitahu sesuatu."
"Apa maksudmu?" Tanya Jaejoong penuh selidik.
"Jung Jaeyoon.. aku mengenalnya baru tiga tahun. Tapi entah mengapa aku seperti sudah mengenalnya lama. Mungkin Ahjussi tak pernah tahu apa yang Jaeyoon rasakan" Tutur namja muda bernama Jaeho itu.
"Aku tahu semuanya, Ahjussi berdua adalah orang tua kandung Jaeyoon... Mungkin Ahjussi pikir Jaeyoon bahagia dengan kehidupannya. Pergi sekolah, mempunyai banyak teman dan bergaul dengan baik. Tapi apa kalian tahu jika dia tak memiliki teman selain aku dan Amber? Dan apa Ahjussi tahu, jika selama ini Jaeyoon sering membuat masalah karena semata-mata ingin mendapat perhatian dari kalian berdua?" Terang Jaeho panjang lebar.
"A-apa?"
"Semua orang di sekolah kami sering membully dan menggunjingnya karena dia mempunyai Umma seorang namja. Tapi dia tak pernah peduli, bahkan dia selalu membalas perkataan mereka dengan membanggakan kalian" imbuh Jaeho. Jaejoong yang mendengar itu sangat terkejut, ia menangis.
"Seminggu yang lalu Jaeyoon menemui Amber, dia meminta Amber menikahinya. Tentu saja kami berdua menolak. Tapi Jaeyoon memaksa dengan alasan jika dia menikah dengan Amber mungkin bumonimnya akan luluh."
"Hiks.." Jaejoong tak bisalagi membendung airmatanya.
"Ne,..dia berkorban demi kalian."
Yunho yang dikenal sebagai pribadi yang dinginpun merasa mencelos mendengar penuturan Jaeho tentang anaknya.
"Sekarang aku kemari bukan untuk menyuruh kalian membatalkan pernikahannya. Aku hanya ingin kalian tahu, jika sampai pernikahan ini terjadi, bukan hanya aku yang terluka, tapi juga Amber terlebih Jaeyoon.."
.
.
Jaejoong masih tak berhenti menangis, sepeninggal Jaeho tadi ia tak berhenti menyalahkan dirinya sendiri.
"Sudahlah Jae, uljima.. jangan terus menyalahkan dirimu, aku juga bersalah." Yunho mencoba menenangkan, namja tampan itu memeluk Jaejoong.
"Aku pikir selama ini Jaennie bersikap dingin karena memang sudah sifatnya begitu, tapi..hiks.." Yunho melepaskan pelukannya. Kemudian ia mengusap lembut airmata namja cantik itu.
"Kita akan menebusnya."
Chu~
"Mmphhh.."
Yunho mencium Jaejoong lembut, namja cantik itu membulatkan mata doe nya.
"Saranghae~" Ucap Yunho tulus seraya mengelus pelan pipi Jaejoong.
Eoh?
"Aku lelah Jae-yah, selama ini aku sudah berusaha menghindari perasaanku. Aku berusaha menjalin hubungan dengan yeoja-yeoja termasuk Ahra, Ternyata Abeoji benar, aku sangat egois, bahkan dengan bodohnya anak kita menjadi korban"
"..."
"Aku mencintaimu Jae, jeongmal..."
Jaejoong yang tadi hanya terdiam kini tersenyum. "Nado.. nado saranghae Yun-ah." balasnya mendekap Yunho.
"Jae.. " Yunho terkesiap, ia melepaskan pelukannya dan menatap Jaejoong dalam. Yunho sungguh tak menyangka jika selama ini Jaejoong juga mempunyai perasaan yang sama dengannya. " Ji...Hye eotte?"
"Kau pikir aku mencintai Ahjumma genit itu eoh?" Jaejoong terkikik melihat ekspresi bingung Yunho.
"Jadi?"
Chu~
"Mmmpphh.." Jaejong melumat bibir Yunho "Ne, kita sama Yun, kita terlalu egois."
Yunho tersenyum mengerti. "Kkaja..kita tebus kesalahan kita!"
~*TVXQ_YunJae*~
" Ahhh..hmm...fas..ter Yunh.."
"Oughh... Sem..pith Boo~ yeaahh...emmhh"
"Yya! Bisakah kalian mengecilkan suaranya? BERISIK!" Teriak Jaeyoon.
["Hahaha...siapa suruh kau menginap di sana, sudah tahu kalau malam ini malam 'panas' bumonim-mu? kekeke~"]
"Oppa, aku menelponmu bukan untuk menertawakanku" kesal Jaeyoon.
["Oke,oke..jadi sekarang kau tidak bisa tidur? Haruskah aku menjemputmu?"]
"Tidak perlu.. walaupun mungkin aku tak bisa tidur karena suara mereka, tapi aku sangat bahagia. Gomawo Oppa, ini semua karenamu.."
["Ani, sudah seharusnya seperti ini, justru ini semua berkat kesabaran dan faith mu sayang~ kau percaya kalau bumonim-mu saling mencintai aniya? Jja sudah malam, tidurlah, biarlah desahan orangtuamu menjadi lagu pengantar tidurmu, hahaa.."]
"Oppa~"
Sementara itu..
"Aku capek Yunnie-yah, aku tak mau Jaeyoon terganggu karena suara kita" Tolak Jaejoong saat Yunho kembali memintanya bermain.
"Ayolah Boo, sekali lagiiii saja, hmm? Aku yakin anak itu pasti sudah tidur.." mohon Yunho dengan bear eyes(?) nya. Jaejoong serasa de javu.
"Kau tidak berencana membuat adik untuk Jaeyoon `kan?" Jaejoong memicingkan matanya curiga.
"Hehee.." Yunho menyeringai.
SLEB!
"Yya! Jung Yunhooo..."
Dan malam itu menjadi malam yang penuh cinta, penuh keringat dan penuh gairah. Malam yang menjadi awal kebahagian keluarga kecil Yunho dan Jaejoong. Tak ada lagi yang mereka sembunyikan. Karena membohongi perasaan sendiri itu ternyata sangat sulit.
Mungkin dulu mereka bisa menyembunyikannya, tapi tidak dengan orang lain, orang lain melihat cinta itu, walaupun tersembunyi.
FIN
Minta kritik dan sarannya yg membangun yah..
YUNJAE IS REAL...!
Always Keep The Faith..^^
