Title: I Need You (Kau Milikku Selamanya Sequel)

by: kaisooxoxo

Cast: Kyungsoo, Kai, Chanyeol, Luhan, Baekhyun, Sehun, Suho

Rated: T

Warning: Typo's, Yaoi, Boylove, Alur berantakan.

Note: Aku tidak tahu kenapa tiba-tiba aku berpikir untuk melakukan sequel. Mungkin ceritanya gantung gitukan, jadi aku ngerasa aku perlu bikin sambungannya. Harap kalian gak kecewa deh... Aku sebenarnya sedikit kecewa sama ff 'My Dream' yang sepertinya gak ada sambutan makanya aku gak update.

Summary: Kai yang dulunya pernah menyakiti Kyungsoo berusaha keras untuk mendapatkan semula cinta Kyungsoo yang pernah dia buang. Apakah akan berhasil atau Kai akan dengan gampangnya putus asa. Dan Kyungsoo apakah dia akan membukakan hatinya kembali menerima Kai yang pernah menginjak harga dirinya suatu saat dulu.

ENJOY!!!

*

*

*

*

*

Apakah sesakit ini saat perasaanmu ditolak suatu saat dulu? Aku terlampau bodoh untuk mengakuinya. Maafkan aku...

Terlambat Kai... Kau selalu saja terlambat dalam semua hal. Apa kau pikir aku cukup kuat untuk menanti cintamu yang entah kapan akan hadir untukku. Aku tidak mau jadi pria bodoh yang dengan gampangnya kau permainkan. Aku menyesal mengenali dirimu jika aku tahu pada akhirnya tetap akan jadi begini. Tidak perlu lagi aku menagih cintamu seperti pelacur murahan yang pernah aku lakukan suatu saat dulu.

Setelah sekian lama Kyungsoo berubah haluan. Cintanya pada Kai yang pernah berteduh dihatinya dipadamkan sedikit demi sedikit dan digantikan dengan perasaan benci yang mendalam. Cukuplah sehingga saat ini, aku sudah tidak kuat. Bagiku, cinta tidak pantas wujud pada diriku. Tidak bisa wujud lagi pada diriku.

"Soo~" Sehun menepuk pundak Kyungsoo.

Tidak ada sahutan. Sehun sudah paham sekali dengan peragai Kyungsoo ini.

"D.o Kyungsoo!" Sehun sedikit meninggikan volume suaranya.

"Apa?" Nada Kyungsoo terdengar datar.

"Aku menitipkan Luhan padamu supaya kau bisa menjaganya selama aku masih di luar negeri tapi melihat dirimu seperti yang harus dijaga oleh Luluku."

"Kau menganggu waktu tidurku, Sehunnah! Seharusnya saat ini aku SUDAH tidur tapi kau dari tadi mengoceh, aku tidak bisa tidur tahu gak?" Ketus Kyungsoo. Sejak tadi siang saat dia datang ke rumah HunHan, dia harus menahan kesabarannya.

"Aku akan menelefon Baekhyun dan bilang kau mengelamun tentang K- hmmmpttt..." Kyungsoo membekap mulut Sehun dengan mulutnya.

"Diam sialan! Pergi sana tidur. Besok kau harus berangkat awal pagi kan? Soal Luhan, aku tahu apa yang harus alu lakukan, hampir ke sejuta kali kau mengulanginya atau aku akan merubah keputusanku untuk menemani Lulumu itu!" Kyungsoo menyentap selimut dan menutupi seluruh tubuh mugilnya.

"Dasar ngambek plus menyebalkan. Aku tetap akan memberitahu Baekhyun... hahaha..." Sehun langsung berlari keluar saat Kyungsoo berniat untuk menendangnya.

"AKU AKAN MEMBUNUH LULUMU KALAU KAU BERANI-BERANINYA MEMBERITAHU PADA BAEKHYUN!" Teriak Kyungsoo keras.

"KYUNGSOO!" Sehun meneguk ludahnya kasar sebal dengan sikap Kyungsoo yang benar-benar menyebalkan.

*

*

*

*

*

"Chan~ ayuh ke rumah Sehun, aku merindukan Kyungsooku." Baekhyun merengek manja.

Termasuk hari ini sudah genap sebulan hubungan Chanyeol dan Baekhyun sebagai pacar. Kalian pikir gampang melenyapkan perasaan cinta Chanyeol terhadap Kyungsoo. Baekhyun yang dengan sabarnya menambat hati Chanyeol sejak kejadian Kyungsoo meninggalkan mereka.

"Tapi Baekhy, ini sudah lewat. Esok saja ya sayang lagipula esok aku lembur."

"Chan~ dari satu minggu yang lalu kau mengatakannya. Kalau kau tidak mau pergi, ya sudah aku pergi sendiri saja. Aku akan menemui hyungku."

"Arraseo, pergi saja sendirian. Aku akan datang esok mengambilmu di rumah Sehun." Chanyeol melangkahkan kakinya ke kamarnya meninggalkan Baekhyun di ruang tengah.

"CHANYEOL~" Baekhyun merengek dan berlari kecil mengikuti Chanyeol ke kamar.

Bruk... Baekhyun menghempaskan tubuhnya kasar ke atas kasur menandakan dia protes dengan keputusan Chanyeol dan Chanyeol tidak peduli.

"Chanyeol jangan cuekin aku. Baiklah, tapi janji kita pergi besok." Baekhyun selalu akan mengalah kerana dia paling tidak suka saat diabaikan Chanyeol.

Chanyeol terkekeh sebelum mengangguk kecil. "Sini sayang. Aku merindukanmu."

Baekhyun mendekat dan menyembunyikan wajahnya di dada bidang Chanyeol. Dia tidak pernah menyesal mencintai Baekhyun. Tidak sampai beberapa minit, mereka terlihat sudah masuk ke alam mimpi.

*

*

*

*

*

Flashback on

Kyungsoo terlihat mengemas barangnya. Kai yang sedari tadi memerhati gerak geri Kyungsoo dari depan pintu kamar akhirnya mendekat.

"Kyungsoo, kau bisa terus tinggal disini. Aku tidak mengusirmu."

"Tidak perlu. Aku bukan slavemu lagi Kai." Kyungsoo membalas tanpa menatap Kai.

"Apa masalahmu sebenarnya? Aku tidak membenarkan kau beranjak dari rumahku ini walau selangkah. Mengerti?!" Kai mengancam Kyungsoo.

"Aku mengerti. Tapi aku tetap aku melakukannya. Kau bukan siapa-siapa Kim Jongin. Aku akan kembali kepada adik ku." Kyungsoo benar-benar mencabar kesabaran Kai. Kaki mugilnya tetap melangkah ke arah pintu utama rumah.

Grep... Kai menahan pergelangan tangan Kyungsoo.

"A-aku tidak mengizinkan kau pergi. Tetaplah disini Kyungsoo. Jebal, jangan tinggalkan aku." Ucp Kai lirih. Air matanya hampir lolos. Dia tidak mahu Kyungsoo meninggalkannya.

"Ck! Master, maafkan saya. Saya tidak mungkin dapat membantu master lagi. Ya, mungkin kali master perlu mencari orang lain yang bisa memuaskan nafsu master. Saya permisi!" Kyungsoo menyentap tangannya daripada pegangan Kai dan berlalu pergi.

"Kyungsoo... andwae, a-akhh!" Kai bergumam pelan sambil meremas kuat dadanya. Hatinya sesak dan seperti berjuta-juta jarum menusuknya.

Flashback off

"A-aku akan mencarimu kembali Kyungsoo. Dan aku akan mengambil hakku semula iaitu kau, D.o Kyungsoo."

"Ck! Dasar egois. Kenapa kau tidak melepaskannya saja. Dia tidak mencintaimu, Kai. Kalau kau benar mencintainya, kau harusnya senang saat dia bahagia. Bukan merebut kebahagiannya dan mengantikan dengan kebahagiaanmu."

"Yah, diam sialan! Kau tidak membantuku. Aku menyuruhmu untuk menjaga Kyungsoo tapi apa yang kau lakukan?" Kai benar-benar akan membunuh Suho kalau saja dia tidak ingat pengorbanannya saat dia terlampau sibuk dulu.

"Ck! Kyungsoo membuangmu. Pria yang sangat perfect sepertimu dibuang oleh seorang pria cantik bernama Kyungsoo. Haha, aku tidak sangka... ternyata Kai ditolak mentah-mentah." Suho menyindir Kai.

Kai benar-benar akan memotong lidahnya supaya dia berhenti ngomong. "Suho... bantu aku mencari Kyungsoo semula. Aku pikir aku berjauhan dengannya akan membuat aku melupakannya tapi... a-aku tidak bisa."

"Kau mengenalnya cukup lama Kai. Carilah mengikut gerak hatimu bukan keegoanmu." Suho menepuk pundak Kai menyematinya.

"Dimana?!"

"Kai pabo! Disini siapa yang lebih mengenalnya, aku atau kau? Jangan tanyaku sialan. Dasar pria brengsek. Aku pergi." Suho langsung melangkah pergi meninggalkan Kai. Semakin dia mengenal Kai, ternyata Kai sangat tabu dalam hal yang berkaitan dengan cinta.

*

*

*

*

*

Kyungsoo membaringkan dirinya di samping Luhan. Gara-gara kerja sialan itu, Kyungsoo terpaksa menemani Luhan di rumahnya. Sehun sangat posesif terhadap Luhan sampai-sampai Kyungsoo yang menjadi mangsa penemanan Luhan.

"Soo~ tidak perlu sampai kau harus tidur disampingku. Aku kurang nyaman." Luhan bergumam pelan dengan senyum kakunya.

"Ck! Kalau tidak disebabkan oleh Sehunmu itu aku tidak mau datang ke sini apalagi menemanimu tidur." Kyungsoo membalas dengan nada ketus.

"Kau pulang saja besok. Aku kasihan padamu. Kalau nanti Sehun tanya, bilang aja kau masih di sini bersamaku."

Kyungsoo hanya bergumam pelan. Dia tahu alasan kenapa Sehun menyuruhnya menemani Luhan dan akan membayarnya gaji selama dia menjaga Luhan. Alasan agar Kyungsoo tidak mencari uang dengan cara haram. Kyungsoo tahu itu tapi dia tidak bodoh untuk mengikutinya toh Luhan juga membantunya untuk berbohong.

"Goodnight Lulu~" Kyungsoo berucap lirih dan mengecup kening Luhan.

"Apa yang kau lakukan?" Luhan menatap tajam Kyungsoo.

Kyungsoo mengedikkan bahunya dan berkata. "Mengucapkan selamat malam dan mencium keningmu... seperti Sehun selalu lakukan kepadamu."

"Sehun memberitahumu?!" Luhan mengerucutkan bibirnya. Kadang dia ingin marah kerana Sehun dengan selambanya memberitahu semuanya kepada Kyungsoo termasuk hal itu sedangkan hal sebegitu tidak pantas diceritakan pada orang luar.

"Sehun menyuruhku memberikan ucapan itu dan mengecup keningmu SETIAP MALAM. Tapi, aku akan lakukan hanya pada malam ini. Sana tidur." Kyungsoo sudah membalikkan tubuhnya menghadap kearah bertentangan dengan Luhan.

Luhan menghela nafasnya pelan. Usia hubungan mereka sudah sangat lama tapi Luhan merasa Sehun tidak memberikan seluruh perasaan padanya. Dia yakin Sehun menyimpan banyak cerita tentang Kyungsoo daripadanya. Dia sangat ingin bertanya tapi dia takut hatinya tidak kuat untuk menerimanya.

Cukup lama untuk Luhan tertidur kerana tidak ada Sehun yang memeluknya, memberi kehangatan padanya sampai setelah setengah jam, Luhan baru terlihat tertidur pulas.

*

*

*

*

*

Awal-awal pagi lagi kelibat Kyungsoo tidak kelihatan di dalam rumah milik HunHan. Menghela nafasnya pelan menyedari sarapan pagi sudah siap terhidang di ruang makan. Luhan langsung melangkahkan kakinya dan mendudukkan dirinya di kerusi. Terdapat sebuah note kecil diletakkan di samping piring.

Luhanie~ aku harus pergi sebentar. Sarapannya sudah aku siapkan. Makan! Aku takut nanti kalau Sehun pulang nanti kau terlihat semakin kurus, aku orang pertama yang akan disoal olehnya. Mungkin aku akan pulang sedikit lewat. Atau tidak akan pulang. Hehe... ya sudah. Jaga dirimu, aku tidak mau menjadi mangsa pembunuhan suamimu.

Luhan terkekeh kecil membaca note dari Kyungsoo.

Ting tong... ting tong...

Luhan mengernyit heran mendengar bunyi bel di awal pagi.

Klik... Melihat dua makhluk di depannya itu membuatnya ingin menutup kembali pintu. Kenapa harinya harus sesial ini?

"Masuklah." Luhan berucap datar.

"Lu, mana Kyungsoo? Aku mau ketemu samanya."

Langkah Luhan terhenti. Meneguk ludahnya payah sebelum membalasnya. "Urmm, Kyungsoo... Kyungsoo ke mall. Dia bilang ada sesuatu yang ingin dibeli olehnya."

"Tapi aku ke sini mau ketemu Kyungsoo~" Baekhyun mengerucutkan bibirnya. Kenapa saat ini Kyungsoo harus ke mall sedangkan dia sangat merindukan hyungnya.

"Chanyeol~ aku mau ketemu Kyungsoo..." Baekhyun merengek sambil menguncangkan tubuh Chanyeol.

"Kita tunggu aja. Mungkin sebentar lagi dia akan pulang. Jangan merengek begitu Baek~"

"Ck!" Baekhyun berdecak kesal sebelum dia melangkahkan kaki mugilnya untuk duduk di sofa.

"Aku akan menunggu Kyungsoo sehingga dia pulang. Jadi, Chanyeol kau harus tetap disini bersamaku sampai aku ketemu Kyungsooku. Arra?!" Nada Baekhyun terdengar seperti memerintah. Iya, dia memang memberi perintah kepada Chanyeol.

Chanyeol hanya bergumam pelan. Semenyebalnya Baekhyun tapi kalau berkaitan dengan hyungnya dia akan serius dan Chanyeol tahu itu.

*

*

*

*

*

"SUHO!" Kyungsoo berteriak berharap pria itu mendengarkannya tapi dia masih tetap memandang datar.

"HIKS..." Kyungsoo terisak berharap Suho mendengarkannya kerana baginya Suholah yang sentiasa menjadi pendengar setianya. Walaupun pada mulanya hubungan Kyungsoo dan Suho hanya sebatas penjaga yang dititipkan Kai tapi semua bisa berubahkan.

"Hurm... apa?" Suho hanya bertanya selamba kerana dia tahu isakan yang dilakukan oleh Kyungsoo hanya sekedar untuk mendapatkan perhatiannya sahaja.

Kyungsoo menempelkan kepalanya di dada Suho sedikit mendongak melihat wajah teduh Suho yang selalu menenangkannya. Berharap suatu saat dia bisa mencintai lelaki sebaik Suho.

"Kau akan membantuku mencari pekerjaan kan?"

"Aku sudah menemukan pekerjaan buatmu tapi kau harus kuat kerana pekerjaan ini bukanlah satu pekerjaan yang mudah. Apa kau sanggup?"

Kyungsoo sedikit tersenyum. Jujur dia senang saat mendapat berita ini kerana dia tidak perlu lagi melakukan kerja kotor. Kyungsoo bukanlah pria brengsek seperti Ka- ok, tidak perlu disebut namanya.

"Apa aja asalkan bukan menjadi pelacur kerana sumpah aku benci pekerjaan itu."

"Baiklah, kau bisa mulai kerja minggu hadapan... Aku yakin kau akan suka kerja di situ tapi ingat- kau harus kuat!" Suho berucap sambil mengelus pucuk kepala Kyungsoo.

Kyungsoo bangkit dan mencium bibir Suho sekilas. "Gomawo..."

'Kau benar-benar harus kuat Kyungsoo kerana inilah penentuan perasaanmu.'

*

*

*

*

*

"Huwaaa... Luhan hiks kau bohong! Kau bilang Kyungsoo ke mall hanya sebentar tapi mana? Ini sudah jam delapan. Aku akan menghubungi Sehun." Baekhyun sudah menitiskan air matanya kerana saking kesal. Luhan seolah-olah mempermainkannya.

"Eh! Untuk apa kau menghubungi Sehun? Kan yang tidak pulang Kyungsoo bukan Sehun. Haishh, arraseo aku akan cuba menghubungi Kyungsoo." Luhan sedikit berlari untuk mengambil ponselnya dan sesegera mungkin menghubungi Kyungsoo keran kalau sampai Baekhyun menghubungi Sehun maka tamatlah riwayatnya dan Kyungsoo.

"Yeobseyo~"

"Apa?! Kau tidak bisa pulang?" Luhan mengerling ke arah Baekhyun yang mempamerkan wajah berkerut seribu.

"Hurm, arraseo... Aku akan menunggumu." Luhan mematikan ponselnya dan memandang Baekhyun sebentar sebelum bersuara.

"Kyungsoo bilang dia punya urusan dan kemungkinan akan pulang telat jadi dia titipkan pesanan sama kalian supaya pulang duluan. Esok dia akan mampir ke rumah kalian untuk menemuimu, Baekhyun. Sekarang pulang lah. Aku akan menunggu Kyungsoo pulang." Luhan mengucapkannya dengan satu tarikan nafas.

"Jeongmal?!" Baekhyun memincingkan matanya dan memandang tajam Luhan mendapatkan kepastian.

"Iya Baek. Aku sendiri tidak akn tenang selagi Kyungsoo tidak pulang. Kau tidak usah khawatir Kyungsoo itu hyungmu bukan adikmu jadi dia bisa jaga diri. Sana pulang." Luhan mengusir Baekhyun dan Chanyeol untuk pulang.

"Kajja chagiya kita pulang." Chanyeol menuntun lengan Baekhyun beranjak dari situ. Sebenarnya besok Chanyeol punya rapat penting tapi demi Baekhyun dia sanggup menundanya lewat sedikit.

"Maaf menganggumu Luhan. Aku cuma merindukan hyungku tapi sepertinya dia juga sangat sibuk. Urmm, aku mengerti. Aku pulang ne, bye..." Baekhyun dan Chanyeol langsung pergi.

Luhan menghela nafasnya berat. Sedikit timbul rasa bersalah kerana membohongi Baekhyun dan Chanyeol. Dia tidak menghubungi Kyungsoo benaran hanya olok-olok semata-mata. Dan sekarang dia harus menghubungi Kyungsoo benaran memberitahu hal sebenar.

*

*

*

*

*

Kyungsoo yang sedang sarapan terpaksa menghentikannya kerana bunyi deringan ponsel.

"Yeob-"

'Kyungsoo! Kau harus ke rumah Baekhyun...'

"LU!"

'Hehehe, mian... Baekhyun ke rumahku semalam katanya ingin menemuimu dan aku bilang kau akan mampir ke rumahnya hari ini jadi-' Luhan memberi jeda dalam ucapannya.

"Arraseo, aku akan ke rumahnya sebentar lagi. Terima kasih Lu... Maaf aku merepotkanmu. Da~"

Kyungsoo langsung mematikan sambungannya secara sepihak.

*

*

*

*

*

"Permisi, apakah kau pekerja baru yang akan mohon kerja disini?" Seorang wanita lingkungan 30-an menyapa Kyungsoo.

"Urm... iya. Tapi aku diberitahu untuk menunggu seseorang bernama Suho. Apa dia ada?" Kyungsoo gugup kerana dia tidak pernah sekalipun memasuki building sekeren ini dan orang-orang di dalamnya semuanya wow!

"Suho?! Oh, dia punya rapat mendadak jadi aku yang akan menguruskanmu. Ayuh ikut denganku dan aku akan menunjukkan tempatmu." Wanita bertag Irene itu membalasnya sopan.

Kyungsoo membuntuti Irene dengan kepala menunduk. Dia bukanlah pria yang baik-baik. Buktinya selama ini dia bekerja sebagai pelacur.

"Nah, sekarang tempatmu disini. Kau bisa menanyakan apa-apa kepadaku."

"Se-benarnya aku tidak tahu apa-apa." Wajah Kyungsoo sudah memerah menahan malu. Sumpah dia tidak tahu harus melakukan apa.

"Hahaha, kau sangat imut saat malu. Kau tidak usah khawatir, untuk saat ini kau mengecek data di kertas itu sahaja." Irene menunjukkan selembar kertas yang sudah tersedia di bucu meja kerja.

"Ba-baiklah. T-terima kasih..." Kyungsoo membungkukkan badannya hormat saat Irene berlalu pergi.

'Aku akan membunuhmu Suho.' Kyungsoo tidak tahu, dia dapat merasakan sesuatu yang buruk akan terjadi. Baginya tidak mungkin dia mendapat pekerjaan segampang ini tanpa memerlukan dokumen atau resume. Pasti ada sesuatu.

*

*

*

*

*

"Sehunnie, jangan cuekin aku. Soal itu, aku tidak bermaksud untuk mengingkarinya. Cuma saja, Luhan itu bukan anak kecil yang harus diperhati setiap saat. Jangan kekanakan begini Han!"

'Kyungsoo, sampai kapan kau akan membentakku begini. Aku melakukan semua ini untuk kebaikanmu. Bisa tidak kau mengerti?!' Sehun sedikit menaikkan volume suaranya kerana saking kesal dengan tindakan Kyungsoo.

"Aku tidak mau bertengkar Han. Aku tutup!" Kyungsoo langsung mematikan ponselnya. Kenapa Sehun posesif sekali padanya.

"Kyungsoo, bos memanggilmu."

Kyungsoo menoleh ke pintu ruangannya dan melihat Irene disana. Menghela nafas pelan sebelum mengangguk kecil mengisyaratkan bahawa dia mengerti.

Sedikit membenahi pakaiannya agar tetap kelihatan kemas sebelum melangkahkan kakinya ke ruangan bosnya. Sudah genap tiga hari Kyungsoo bekerja tapi dia tidak tahu siapa gerangan bos. Sebenarnya dia sedikit penasaran tapi diurungkan niatnya untuk bertanya pada Suho kerana dia masih marah pada pria itu.

Knok...knok...knok...

Kyungsoo mengetuk pintu sebelum suara seseorang berucap dari dalam menyuruhnya masuk.

"Masuk."

Deg...

Kyungsoo tercegang. Dia masih mempunyai pendengaran yang cukup baik untuk mengenali suara itu. Dunianya seolah-olah sedang berhenti dan dia tidak tahu harus melakukan apa; saat harus menghadapi situasi sebegini otaknya blank.

'K-ai?'

*

*

*

*

*

TBC???

Tiba-tiba aku punya idea... tapi berharap ideanya gak mati sampai sini saja.

Sebenarnya aku sedikit lupa ceritanya gimana lalu aku baca semula dan hahaha... aku ngerasa sumpah kayak sampah dan bosen sekali. *muntahdarah pengsan.

Kalau kalian tidak mengerti sebaiknya baca ff Kau Milikku Selamanya duluan... Hehehe, aku harap tidak mengecewakan aja.

Last, review! Sokongan, kritikan, bash, dokongan, saran apa aja deh. Aku terima kok... Dan jangan lupa di foll dan fav...