"KAZUNE, RAIN, AND MEMORIES"


.

.

.


"KAZUNE, RAIN, AND MEMORIES"

Disclaimer: Kamichama Karin & Kamichama Karin chu © Koge Donbo

Story : KAZUNE, RAIN, AND MEMORIES© Bebek L Dark Evil

Warning : Gaje, OOT, OOC, Ancur, Tak memperhatikan EYED and Etc =_="

Selamat menikmati cerita yang di buat oleh author bebek sarap ini.


.

.

.

Gadis itu terdiam dalam hening. Hujan membasahi tubuhnya. Wajahnya terlihat pucat. Matanya tertutup rapat.

Entah itu air mata atau air hujan. Ia terlihat samar-samar.

Ia masih berdiri disana sejak hujan mulai turun. Tangannya masih membawa tas hitam kesayangannya.

Taman yang sepi nan dingin kini mengawasi setiap gerak-geriknya. Bunga-bunga seakan menemani ia dalam kesedihannya.

"Kalau kau disini kau bisa sakit."

Matanya tiba-tiba terbuka dan dan ia mencari sumber suara itu. Tapi ia tak menemukannya.

Ia mulai panik dan masih mencari di sekeliling taman yang sepi tak berpehuni itu.

"Kazune! Aku yakin aku mendengar suaranya." Gadis yang telah basah kuyup itu bergumam sendiri.

Bunga warna-warni bak pelaangi itu menari tertiup angin. Rambut panjang yang berwarna coklat itu tertiup angin dengan lembut.

"Kazune, aku ingin bertemu denganmu. Kenapa kau pergi begitu cepat. Hiks..hiks.."

Entah kenapa sedari tadi ia bergumam sendiri.

Ia kini terduduk lemas di bangku taman. Hujan masih setia membasahi tubuh mungil sang gadis yang kini semakin lemas.

"Seandaninya saat itu aku, "

.

.

.


FLASH BACK AND KARIN POV


"Sedang apa kau, gadis cengeng?"

Ku dengar pertanyaan mengejek dari seseorang yang tak ku kenal. Suasana yang sama seperti ini. Hujan semenjak tadi pagi yang belum reda.

Aku berdiri di taman ini untuk bermain. Aku suka hujan karena itu aku ada disini.

Malam sebentar lagi tiba. Aku masih bermain-main dengan ayunan yang setia kunaiki. Tiba-tiba cowok berambut pirang itu datang dan sok akrab denganku.

Aku hanya diam dan tak menangapinya. Dia yang sepertinya seusia denganku berjalan menuju ayunan disebalah kananku.

Ia mulai mengayunkan ayunan itu. Aku hanya memperhatikan tingkah cowok aneh desebelahku.

Dia memakai celana jins pendek selulut berwarna hitam dan sebuah jaket tebal berwarna hitam juga. Sebuah kalaung berinisialkan "K" dilehernya membuatku memfokuskan pandanganku kepada benda kecil mengantung itu.

"Mungkin itu inisial namanya? Atau mungkin itu hadiah dari orang tuanya? Atau mungkin juga itu hadiah dari pacarnya?"

Entah kenapa hal itu membuatku penasaran dan menyelidikinya dengan seksama.

Dia menatapku dengan pandangan yang hangat.

"Namamu Karin-kan?" tanyannya tersenyum ramah.

"Ba-bagaimana kau tahu namaku?"

"Ahahaha... adikku kan bersahabat denganmu. Dia sering cerita tentangmu." Lagi-lagi senyum hangatnya terukir.

Hujan masih saja turun. Malam menyambut dengan sangat tak ramah.

"Kau suka hujan ya?" ia mengayunkan lagi ayunannya yang telah berhenti beberapa menit yang lalu.

Matanya yang bersinar terkena cahaya lampu taman membuatku terpesona.

"Keren." Seruku lirih.

Gerimis. Hujan telah sedikir reda.

"Kau bilang adikmu bersahabat denganmu. Memang siapa nama adikmu?"

"Himeka Kujyou."

"Apaaa...?" Karin menghentikan ayunannya dan berlari menghentikam ayunan cowok itu.

Cowok yang mengaku kakaknya Himeka itu terkejut saat kedua tangan putih sang gadis berada di kedua tali ayunannya.

"Kenapa memangnya Karin?" tanyannya cuek.

"Apa benar? Kenapa Himeka tak pernah cerita kepadaku tentangmu?" wajahnya terlihat sangat terkejut.

"Karena kau tak pernah bertanya hal itu dari Himeka."

Ia menarik tangan Karin.

"A-apa yang kau lakukan Kyo?" tanya Karin asal sebut nama.

"Namaku bukan Kyo tahu!"

Karin kini berada di atas tubuh Kyo. Ya! Nama yang asal keluar dari mulut Karin.

"Itu salahmu sendiri kenapa kau tak memperkenalkan namamu."

"Memangnya kenapa! Kau sendiri kenapa tak bertanya tentang namaku?"

Mata keduanya saling bertatapan.

"Lepaskan aku Kyo!" perintah Karin yang kini di peluk Kazune.

"Ya baiklah." Jawabnya cuek.

Ya, nama asli cowok itu adalah Kazune bukan Kyo.

Karin berdiri menghadap Kazune setelah ia terlepas dari pelukan cowok yang di anggapnya Kyo itu.

"Kenapa kau suka hujan Karin?"

"Eh, itu! Mungkin karena saat aku menanggis saat hujan tak ada seorang pun yang akan melihatnya." Ia tersenyum simpul.

"Apa kau tahu, cewek manis sepertimu tak cocok menangis saat hujan turun." Ia pun ikut mengukir senyum diwajahnya.

"Memangnya kenapa?" tanyannya heran.

"Karena cewek sepertimu kalau menggis akan membuatku kerepotan."

"Heehhh, apa maksudmu Kyo?" Karin terbelalak dengan jawaban Kazune.

"Memangnya untuk siapa aku kemari."

"Eh, aku kira kau anak yang baru pindah."

"Hahaha, aneh kau. Aku sedah disini sejak aku kecil tapi aku memang jarang keluar rumah."

"Ohh.."

"Himeka menyuruhku kemari. Dia minta tolong padaku untuk menghiburmu yang sedang patah hati karena putus dengan Jin Kuga."

"Apaaaa... kenapa Himeka menceritakan hal itu kepadamu?"

"Entahlah. Mungkin karena aku kakaknya."

"heemmm..."

"Ayo kuantar kau pulang." Ajak Kazune. Ia berdiri dari ayunannya dan menatap Karin.

"Baiklah."

"Oh ya, ini untukmu Karin." Kazune melepas kalung berinisialkan "K" itu.

"Kenapa untukku?" Karin menunjuk dirinya sendiri.

"Karena sebentar lagi aku akan pergi jahu. Hehehe..."

"Baiklah."

"Ini." Kazune menyerahkan Kalungnya.

"Thanks."

Kazune tersenyum.

Karin dan Kazune berjalan beriringan keluar dari taman kota. Sebuah mobil melaju dengan cepat melewati jalanan malam yang sepi.

Hujan yang awalnya mulai reda kini semakin deras. Karin dan Kazune berlari menyelusuri jalanan yang sempit itu.

Sorot lampu mobil hitam itu semakin mendekat.

Karin menghindari genangan air yang berada di jalan tanpa memperhatikan mobil yang semakin mendekat.

"Karinnn..."

Kazune berlari dan mendorong Karin kesamping jalan. Mobil hitam yang dingin itu berhenti melaju bersamaan dengan melemahnya detak nadi Kazune.

"Kyooo.." Karin menjerit dengan keras.

Hujan seakan mengerti perasaan Karin. Ia menjawabnya dengan menanggis bersamanya. Ia semakin deras.

"Karin.." panggilnya lirih.

Karin yang mendengar panggilan Kyo bergegas menghampirinya.

"Karin, Kalau kau menanggis disaat hujan kau bisa sakit." Ia tersenyum.

Ia benar-benar berusaha mengucapkan kalimat itu.

"Kyoo..." Karin memegang tangan Kazune yang semakin dingin.

"Sayonara Karin." Ia tersenyum dan menutup matanya pelan-pelan.


END OF FLASH BACK AND KARIN POV


.

.

.


Aku tidak tahu berapa lama lagi
Bahwa aku harus bertahan dengan semua ini
Aku terus menyembunyikan perasaan di dalam hatiku
Setiap kali kita bertemu
Setiap kali kau melihatku


Meskipun aku seperti tak perduli
Apakah kau tahu, berapa banyak aku harus memaksakan diri?
Dapatkah kau mendengar hatiku memanggilmu, mencintaimu?
Tapi aku tidak bisa membuka hatiku
untuk siapa saja agar kau tahu


Dapatkah kau mendengarnya?
Hatiku terus menunggu di sana untukmu
Menunggu untuk kau membukanya
dan berharap kau akan menyadarinya
Suatu hari


Meskipun aku mencintaimu
Meskipun aku merasa
tapi jauh di dalam, aku tidak berani untuk memberitahumu

Bahwa diri ini mengasihimu
Tolong, aku harap kamu akan tahu
Suatu hari nanti

"Kazune, maaf aku tak bisa menuruti permintaan terakhirmu." Karin mendekap erat kalung berinisialkan "R" itu.

.

.

.

Yoo... Bebek balik dengan ONESHORT XP

Bagus gak bagus review aja ya XP


By © BEBEK L DARK EVIL


.

.

.

R

E

V

I

E

W

.

.

.