POV: UZUMAKI NARUTO
.
.
.
Hai, namaku Namikaze Naruto. Umurku 16 tahun. Duduk di kelas satu SMA. Hobiku adalah menyiram tanaman, memasak, berlatih dan memburu makhluk halus. Makanan kesukaanku, tentu saja adalah mie ramen.
Aku adalah generasi yang ke-21. Aku adalah seorang Guardian yang bertugas menjaga buku suci sang dewa yaitu buku bertuah. Buku yang memiliki kekuatan yang sangat ajaib dan dapat mengabulkan permintaan apa saja ketika malam keempat belas tiba. Buku bertuah itu tertanam dalam tubuh seekor musang berekor sembilan yang bernama Kyuubi. Kyuubi adalah makhluk gaib yang sangat sakti dan merupakan hewan peliharaan kakek moyangku. Dia sangat suka bergentayangan di setiap malam untuk mengelilingi sekolah besar seperti kastil yang bernama Uzuka Gakuen.
Ya, Uzuka Gakuen. Sebuah sekolah yang setara dengan SMA. Pemiliknya adalah keluargaku sendiri yaitu klan Uzumaki. Klan keturunan dari Ibuku yang juga seorang Guardian. Ibuku bernama Kushina atau lebih lengkapnya Namikaze Kushina.
Lho, kenapa Namikaze Kushina? Seharusnya Uzumaki Kushina, kan? Karena Ibuku menikah dengan seorang pria yang berasal dari kerajaan gaib yaitu kerajaan vampire merah. Pria itu dulunya adalah seorang manusia setengah vampire. Lalu berkat Ibuku memohon pada buku bertuah itu, maka pria itu akhirnya menjadi manusia seutuhnya sekarang. Pria itu bukan vampire lagi dan mewariskan kekuatan elemen apinya padaku. Pria itu bernama Namikaze Minato. Dia adalah Ayahku.
Hm, begitulah tentang keluargaku. Aku harus mengatakan apa lagi ya?
Oh iya, hampir lupa. Ada satu lagi seorang Guardian seperti aku. Dia adalah sahabatku sejak kecil. Namanya Argento Asia. Dia juga seorang Guardian dari keturunan klan Argento. Generasi yang ke-21. Rumahnya adalah kuil dan bersebelahan dengan rumahku. Dialah yang menjadi partner-ku selama berpatroli di setiap malam untuk menjaga sekolah dari serangan para makhluk halus. Para makhluk halus ingin mendapatkan buku bertuah itu. Karena itu aku dan Asia berusaha melindungi buku bertuah itu agar tidak jatuh ke tangan yang salah.
Asia adalah gadis yang lugu, polos dan sederhana. Dia satu sekolah denganku. Bahkan sekelas juga denganku. Dia adalah gadis yang menarik dan sangat membuatku berdebar-debar. Kenapa? Karena aku suka padanya.
Eits, jangan bilang pada Asia ya kalau aku suka padanya. Ini adalah rahasia terbesarku. Karena itu, aku harus lebih kuat lagi untuk mengembangkan kemampuan supranatural yang aku dapatkan dari Ibuku yaitu kekuatan energi pengurung seperti es. Kemampuan supranatural turun-temurun yang diwariskan dari Kakek moyangku. Kemampuan ini berupa seperti kekkai dan dapat disalurkan melalui pedang energi es yaitu yukianesa.
Lalu mengenai kekuatan Asia. Dia memiliki kemampuan supranatural yaitu menetralisir dan energi cahaya positif. Dia juga mempunyai senjata untuk memusnahkan para makhluk halus yaitu sebuah pedang cahaya suci.
Jadi, inilah kami para Guardian yang melindungi buku bertuah. Itu sudah menjadi tugas kami sejak kecil dulu hingga sekarang.
.
.
.
DISCLAIMER:
NARUTO © MASASHI KISHIMOTO
HIGH SCHOOL DXD © ICHIEI ISHIBUMI
.
.
.
THE SACRED BOOK
By Hikari Syarahmia
Pairing:
Naruto x Asia
Atau
Naruto x harem
Genre: Supranatural/romance/action/humor
Rating: T
Rabu, 30 September 2015
.
.
.
NOTE: Cerita baru dari versi lain The Guardian of Sacred Book. Versi khusus buat pairing Naruto x Asia. Atas permintaan dari seorang reader yaitu ArataK. Dalam versi khusus ini, saya mengambil inspirasi dari anime kekaishi. Naruto dan Asia menjadi seorang Guardian dari keturunan keluarga masing-masing. Jadi, semua karakter dan tokoh akan saya buat baru dalam fic ini. Mungkin lebih mendekati seperti cerita anime Kekkaishi. Lalu The Guardian of Sacred Book season 2, mungkin lain kali saja saya lanjutkan. Karena mumpung ada ide untuk membuat cerita ini, saya utamakan membuat cerita ini dulu.
.
.
.
Chapter 1: Awal yang aneh
.
.
.
BUK!
Sebuah penghapus papan tulis menghantam kepala seseorang dengan sangat keras. Seseorang yang asyik tertidur selama pelajaran berlangsung. Dia pun terbangun ketika merasakan benturan keras menimpa kepalanya begitu tiba-tiba begitu.
"Aduuuh!" serunya mengadu kesakitan sambil memegang kepalanya."Siapa sih yang telah melempar kepalaku?"
Semua orang yang berada di dalam kelas itu, memandangnya dengan aneh. Membuat seseorang itu menjadi sweatdrop di tempat.
"Eh, kenapa semuanya memandangku seperti itu?" gumamnya keheranan.
Lalu dia memperhatikan seisi kelas itu. Perhatiannya pun tertancap pada sang guru. Guru perempuan berambut hitam diikat satu. Namanya Mitarashi Anko.
Sang guru berdiri tepat di depan kelas. Ia melototi seorang laki-laki berambut pirang jabrik, yang duduk paling belakang itu.
Anko memasang wajah garangnya. Kedua tangannya menekuk di dua sisi pinggangnya.
"NARUTO! APA YANG KAMU LAKUKAN, HAH? APA KAMU TIDAK BERNIAT UNTUK MENGIKUTI PELAJARAN SAYA INI? KAMU SELALU SAJA TERTIDUR, DASAR!" bentak sang guru dengan sangat keras.
Laki-laki yang bernama Namikaze Naruto itu, menjadi pucat karena melihat tampang sang guru yang mengerikan. Ia pun menjawabnya.
"Ma-maaf, Anko-sensei."
"HAAAH, KAMU SELALU SAJA BEGITU, NARUTO!" Anko menghelakan napasnya sejenak."SEBAGAI HUKUMANNYA, KAMU HARUS KELUAR DARI KELAS SEKARANG JUGA! MENGERTI!"
Dengan patuh, Naruto bangkit berdiri dari duduknya.
"Ba-baiklah, Anko-sensei. Saya keluar sekarang!" sahut Naruto segera pergi keluar dari kelas itu.
Spontan, semua teman menertawainya. Kecuali seorang gadis berambut pirang panjang yang bernama Argento Asia. Asia memasang wajah iba karena melihat Naruto selalu diusir keluar dari kelas hanya karena ketiduran saat pelajaran berlangsung.
"Naruto ...," gumam Asia menatap kepergian Naruto sampai hilang dari pandangannya.
Setelah dipastikan Naruto keluar dari kelas, Anko melanjutkan pelajaran Fisika yang tertunda. Semua orang kembali memusatkan pikirannya untuk mendengar penjelasan dari Anko.
Di luar kelas kini, Naruto menghembuskan napas beratnya. Rambut pirang jabriknya yang acak-acakan. Kedua mata yang sayu. Sesekali ia menguap panjang saking mengantuknya karena dia harus berpatroli semalaman suntuk untuk mengawasi sekolah itu. Agar tidak ada makhluk halus yang mengejar Kyuubi. Sebab, Kyuubi yang membawa buku bertuah itu. Dia selalu bergentayangan untuk mengitari sekolah Uzuka Gakuen di setiap malam hanya sekedar berjalan-jalan dan menonton pertarungan antara Guardian melawan para makhluk halus. Itu sudah berlangsung hingga ratusan tahun yang lalu. Semua makhluk halus belum pernah berhasil untuk mendapatkan buku bertuah itu. Karena usaha mereka akan selalu digagalkan oleh para Guardian.
Naruto menyandarkan punggungnya ke dinding. Ia kelihatan lesu sekali.
"Haaah, selalu saja begini. Setiap kali Anko-sensei yang mengajar, pasti aku selalu ketiduran. Padahal aku berusaha untuk tetap melek mengikuti pelajaran Anko-sensei. Tapi, aku tetap saja ngantuk berat. Habisnya aku begadang semalaman suntuk menjalani tugas sebagai Guardian. Sungguh merepotkan."
Naruto menggerutu sendiri. Hingga tanpa disadarinya, seseorang lewat di depannya. Seseorang itu menyadari Naruto yang terus mengoceh tidak jelas begitu. Segera saja ia menyapa Naruto.
"Lho, Naruto? Kamu kenapa bisa di luar? Apa kamu mau coba bolos sekolah ya?" tanya seseorang itu.
Naruto menyadari ada seseorang yang bertanya padanya. Ia menoleh ke arah orang itu.
Orang itu adalah seorang gadis berambut pendek merah muda. Bermata hijau. Berkulit putih. Namanya Haruno Sakura. Teman sekelasnya Naruto di kelas 10-A.
"Sakura!" Naruto sedikit membulatkan kedua matanya."Tidak. Aku bukannya bolos. Hanya saja aku diusir lagi dari kelas oleh guru."
Sakura bertampang datar.
"Aha, aku tahu kamu pasti kedapatan tidur lagi selama pelajaran berlangsung, kan?"
"Hehehe, begitulah," Naruto tertawa menyengir.
"Sudah kuduga begitu. Kamu memang terkenal sebagai tukang tidur nomor dua setelah Shikamaru."
"Tapi, jangan samakan aku dengan Shikamaru dong!"
Naruto mendelik ke arah Sakura. Sakura hanya tertawa kecil.
"Hahaha ... Ya sudahlah. Aku mau pergi ke kelas dulu. Selamat menjalani hukuman ya, Naruto!"
Sakura melambaikan tangannya ke arah Naruto. Naruto sedikit sewot melihatnya.
"Dasar, Sakura itu. Dia selalu meledekku. Mentang-mentang dia adalah pacarnya si Teme. Huh, menyebalkan!"
Si Namikaze menendang kaleng yang tiba-tiba muncul di dekatnya. Sehingga membuat kaleng itu terlempar jauh dan terjun melewati jendela koridor yang terbuka lebar.
Sedetik kemudian, terdengar suara benda yang jatuh cukup keras di luar sana.
BRUK!
Naruto tersentak kaget. Ia mendengar suara benda jatuh itu sehingga menimbulkan guncangan yang cukup kuat.
"Eh, apa itu?" kata Naruto penasaran. Ia langsung bergegas menuju ke jendela untuk melihat apa yang terjadi di luar sana.
Di luar sana, tepatnya di bawah satu pandangan lurus mata biru Naruto. Ia melihat seorang gadis berambut merah panjang dan berpakaian aneh tergeletak tak berdaya di tanah. Paras gadis itu cantik sekali.
Membuat tanda tanya muncul di atas kepala Naruto. Karena penasaran, ia pun melompat ke bawah sana dan terjun dari lantai dua itu tanpa merasa takut sedikitpun.
HUP!
Naruto mendarat dengan mulus di samping gadis berambut merah itu. Lantas Naruto berlutut dan memperhatikan keadaan gadis itu dengan seksama.
Naruto pun tersentak ketika merasakan hawa negatif yang bersemayam di sekitar tubuh gadis itu. Hawa negatif yang sangat pekat.
'Gadis ini adalah yokai,' batin Naruto kaget setengah mati.'Tapi, kenapa yokai bisa pingsan juga seperti ini sih?'
Naruto terus memperhatikan gadis itu dengan teliti dan seksama. Tangannya mulai mengeluarkan semacam energi biru yang menggumpal jika mengetahui gadis yokai ini adalah musuh. Dia tidak segan-segan lagi untuk menghabisi gadis yokai ini. Sebab, yokai adalah makhluk halus yang paling ganas dan berbahaya di dunia gaib. Dia harus segera melenyapkannya sekarang juga.
Tiba-tiba, naluri Naruto menangkap sesuatu yang bergerak ke arahnya secepat kilat.
BZZZZT!
Sebuah aliran energi seperti kilatan berwarna hitam menjalar di permukaan tanah dan melesat cepat ke arah Naruto.
Naruto menyadarinya. Segera saja ia melompat cepat menghindari serangan mendadak itu.
WHUUUSH!
Serangan pun menghilang ketika hampir mengenai tubuh gadis berambut merah itu.
HUP!
Naruto mendarat di atas tanah dengan mulus. Ia sangat kaget dengan serangan barusan itu.
"Apa itu? Siapa yang ingin menyerangku?" kata Naruto yang mulai menajamkan matanya.
WHUUUSH!
Sebuah pukulan melesat ke arah wajah Naruto. Naruto terperanjat.
SYAAAT!
Naruto bergerak ke arah kiri untuk menghindari serangan itu. Lalu pukulan itu bergerak cepat menuju ke arahnya lagi.
DAP!
Naruto menahan serangan pukulan yang tidak terlihat itu dengan tangannya. Kedua mata Naruto menyipit dan bersinar kemerahan. Naruto memasang mata gaib untuk melihat siapa yang telah menyerangnya dengan tiba-tiba.
SRIIING!
Tampaklah seorang laki-laki berambut coklat sewarna dengan matanya. Berpakaian aneh. Ia terus melancarkan serangan pukulan dan tendangan ke arah Naruto secara membabi buta.
'Siapa dia? Kenapa dia menyerangku? Dari hawanya, sepertinya dia juga seorang yokai. Sama dengan gadis itu,' batin Naruto berusaha menghindar serangan laki-laki berambut coklat itu dengan gesit.
BZZZT!
Laki-laki itu mengeluarkan aura kegelapan yang berkilat-kilat dari telapak tangannya dan langsung dilayangkan ke arah Naruto.
Naruto juga melayangkan putaran bola energi biru es ke arah orang itu.
DAAASH!
Terjadilah benturan dua serangan. Menimbulkan ledakan cahaya yang amat dahsyat di tempat itu.
Akibat ledakan itu, membuat Naruto dan orang itu terseret beberapa meter ke belakang.
SRAT! SRAT! SRAT!
Laki-laki itu berlutut dan menghentakkan satu tangannya ke tanah. Ia tampak terengah-engah. Begitu juga dengan Naruto.
Mereka terdiam sebentar di tempat masing-masing. Naruto menatap tajam orang itu.
Orang itu tersenyum menyeringai saat bersamaan menghilangkan diri dalam sekejap mata. Tanpa mengatakan apapun pada Naruto.
Naruto tersentak dibuatnya.
"HEI, TUNGGU! JANGAN KABUR KAU!" teriak Naruto keras sambil terus berlutut.
Terlambat, makhluk halus itu menghilang begitu saja dari sana. Entah siapa dia dan maksudnya menyerang Naruto tadi.
Naruto terpaku. Ia memikirkan sesuatu.
"Siapa orang itu? Kenapa dia menyerangku tiba-tiba seperti itu? Entah apa maksudnya. Tapi, aku harus berhati-hati sekarang."
Sejenak Naruto menghembuskan napasnya berkali-kali. Lantas perhatiannya tertuju pada gadis berambut merah itu, yang masih tergeletak di tanah.
Naruto mendekati gadis itu lagi. Ia berlutut dan memegang pergelangan tangan gadis itu untuk memeriksa denyut nadinya.
"Hm, gadis ini masih hidup rupanya. Tapi, aku bingung bagaimana caranya menolongnya agar cepat sadar," Naruto memandang wajah gadis itu lekat-lekat."Kalau diperhatikan lama-lama, gadis ini cantik juga ya."
Naruto tersenyum sendiri dengan semburat merah tipis di wajahnya. Tapi, mendadak ia tersentak dan menampar pipinya sendiri.
"Ah, apa yang kupikirkan sih? Akukan menyukai Asia. Aku tidak boleh seperti ini."
Si Namikaze merutuki dirinya sendiri. Ia benar-benar tidak menyangka dirinya bisa terpesona seperti itu hanya karena melihat wajah gadis yang cantik ini.
SREK!
Mendadak gadis itu menggeliat. Membuat Naruto tersentak dan melepaskan genggaman tangannya dari tangan gadis itu.
'Eh, gadis ini sudah sadar.'
Perlahan-lahan gadis itu membuka kedua matanya. Hingga tampaklah mata hijau kebiruannya. Lalu ia mendapati sosok Naruto yang berada di sampingnya. Naruto tersenyum melihatnya.
Gadis itu terpaku sebentar seraya memandangi Naruto. Kemudian dia mengedarkan pandangannya ke segala arah.
"Di-Di mana aku?" tanya gadis itu menatap Naruto lagi."Kamu siapa ya?"
Naruto sedikit tersentak. Namun, dia menguasai dirinya agar tetap bersikap biasa.
"Kamu berada di sekolah yang bernama Uzuka Gakuen. Namaku Namikaze Naruto. Salam kenal ya," ucap Naruto tersenyum lebar.
Mendengar perkataan Naruto barusan, membuat kedua mata gadis itu melebar sempurna. Dengan cepat, dia bangkit dari acara terkaparnya. Ia terduduk dan menunjuk tepat ke arah Naruto.
"A-APA UZUKA GAKUEN? KA-KAMU ADALAH NAMIKAZE NARUTO?!"
Kedua mata Naruto sedikit membulat ketika ditunjuk oleh gadis itu. Ia bingung mengapa gadis itu kelihatan kaget begitu ketika mendengar semua ini.
"I-iya, itu benar. Tempat ini adalah Uzuka Gakuen dan aku adalah Namikaze Naruto," jawab Naruto agak gugup dipandangi dengan teliti oleh gadis asing itu.
Gadis itu semakin membulatkan kedua matanya. Mulutnya ternganga lebar. Tampaknya ia syok sekali mendengarnya.
SREK!
Gadis itu bangkit berdiri dan kabur dari hadapan Naruto. Dia pun menghilang dalam satu kedipan mata.
Membuat Naruto terbengong-bengong melihatnya. Naruto menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal.
"Kenapa dia malah kabur? Akukan tidak berniat jahat padanya," tukas Naruto menghembuskan napasnya yang terasa berat."Ya, sudahlah. Lebih baik aku pergi ke atap buat menyendiri dan sekalian tidur di sana. Hoaaaah, aku ngantuk sekali."
Naruto menguap panjang seperti kuda nil. Lantas ia pun memutuskan pergi dari sana. Meninggalkan halaman samping sekolah yang dipenuhi pepohonan beringin.
Diam-diam, tampak seseorang yang sedang mengintai Naruto sedari tadi di balik salah satu pohon beringin itu. Entah siapa dia. Namun, yang jelas dia selalu mengikuti kemanapun Naruto pergi.
SYAAAAT!
Seseorang itu bergerak seperti kilat. Ia pun menghilang dari sana. Dia mengikuti langkah Naruto. Naruto sendiri tidak merasa diikuti. Saat ini, di pikirannya hanya ada satu tujuan yaitu tidur.
.
.
.
BERSAMBUNG
.
.
.
A/N:
Hai, saya persembahkan cerita baru versi lain dari fic "The Guardian of Sacred Book".
Cerita ini adalah permintaan dari reader yang bernama Arata. Dia ingin Naruto dipairkan dengan Asia. Ya udah, sesuai permintaan kamu. Saya buatin nih cerita The Guardian of Sacred Book versi spesial dengan cerita lebih baru dan para tokoh akan dibuat lebih baru lagi dari pada sebelumnya.
Di cerita ini, Naruto tidak populer baik di sekolah maupun di alam gaib. Kerjanya tidur terus karena kelelahan berpatroli semalaman suntuk di sekolah. Dia agak malas namun sangat bersemangat kalau sedang menjalani latihan.
Kepala sekolah yang memimpin Uzuka Gakuen adalah Tsunade. Di sini, Tsunade tetap menjadi nenek Naruto. Namun, Tsunade bersikap tegas terhadap Naruto dan menyuruh para guru di sekolah itu memberi Naruto hukuman jika kedapatan tidur di dalam kelas. Ya, seperti tadi, Anko menyuruh Naruto keluar dari kelas. Jadinya membuat Naruto sering ketinggalan pelajaran. Tapi, biarpun begitu dia selalu naik kelas. Hehehe ...
Apa lagi ya? Saya rasa segini aja komentar dari saya. Lalu kelanjutan sekuel season 2 dari fic "The Guardian of Sacred Book" mungkin saya jadwalkan update di bulan Oktober ini atau di bulan depan aja. Saat ini saya lagi fokus mau buatin cerita-cerita permintaan dari beberapa orang. Lalu saya mungkin jarang aktif dan hanya sekali-sekali mengupdate cerita. Tahu sendirilah, saat ini saya lagi kehabisan paket internet lagi. Beli paket internet cuma sekali-sekali aja. Karena itu, saya jarang update cerita. Hal inilah yang membuat saya hiatus sejenak.
Mungkin setelah ini, saya hiatus lagi. Mungkin beberapa hari, beberapa minggu, atau mungkin beberapa bulan. Saya nggak tahu kapan aktif lagi. Namun, yang pasti saya tetap terus berkarya dan terus menulis selama hiatus ini.
Oke, segini aja dulu ceritanya untuk tahap perkenalan. Terima kasih udah baca dan mereview cerita gaje ini.
Tertanda.
-H.S-
BERMINAT MEREVIEW?
Kamis, 1 Oktober 2015
