MY MISSION
.
.
.
Disclaimer:
Masashi Kishimoto
Rated:
T
Genre:
Humor(?), Romance
Pairing:
Sasuke U. x Sakura H.
Bagaimana pejuangan Sasuke untuk mendapatkan Haruno Sakura si Gadis anti-sosial? Ikuti kisahnya disini.
.
.
.
.
HAPPY READING
.
.
Namanya adalah Haruno Sakura. Anak bungsu kesayangan keluarga Haruno-Itu yang aku tau. Mata emeraldnya sangat menyejukkan dan rambut merah muda sepunggungnya yang selalu dia ikat ekor kuda tampak mengagumkan.
Dia cantik. Tentu saja!
Tapi sayangnya dia pendiam, jarang tersenyum, dan susah bersosialisasi. Temannya saja hanya si penggosip Yamanaka Ino dan si tomboy Tenten-dan aku heran kenapa mereka bisa berteman. Meskipun begitu, dia merupakan salah satu murid cerdas disekolah. Dia terkenal dikalangan para murid dan juga guru. Banyak orang disekolah ini yang mengaguminya, termasuk aku. Tapi yang kurasakan lebih dari sekedar rasa kagum.
Mungkin menyukai?
Ah, tidak tidak. Lebih dari sekedar menyukai, kurasa.
Sudah lebih dari setahun aku mengikutinya-bukan menguntit. Mulai dari dia keluar dari rumahnya, dia berangkat ke sekolah, saat jam istirahat, sampai saat liburannya pun aku tau apa yang dia lakukan-tentu saja tanpa sepengetahuannya.
Baiklah, baiklah. Aku akui, aku memang menguntitnya. Kalian puas?
Aku langsung menyukainya di pertemuan pertama kami. Aku ingin tau segala tentang dirinya. Jadi aku-sedikit-terpaksa menguntitnya.
Namanya juga remaja. Selalu memiliki rasa ingin tau yang besar apalagi tentang orang yang disukai. Jangan salahkan aku atas hal itu. Salahkan saja hormon remaja yang ada pada diriku ini.
Saat ini aku tengah memandanginya dari atap sekolah. Tentu saja Haruno Sakura.
Memangnya siapa lagi?
Dia duduk sambil memakan bekal siangnya di bangku halaman belakang sekolah. Angin membelai wajahnya dengan lembut. Ah, betapa senangnya hatiku ini hanya dengan melihat wajah damainya itu.
Andai saja aku memiliki sedikit keberanian untuk mendekatinya.
Tapi kalian jangan berfikir aku takut untuk melakukannya. Itu salah besar. Aku hanya... tidak tau bagaimana cara mendekatinya. Bisa dibilang pengalamanku tentang hal-hal berbau asmara itu nol besar.
Oh tuhan. Aku mulai frustasi sekarang-jangan melihatku seperti itu.
Selama satu tahun ini aku bertahan hanya dengan menjadi penguntitnya. Kali ini aku ingin adanya kemajuan. Tapi, bagaimana caranya?
Haruskah aku meminta batuan pada seseorang?
Dan baru ku sadari bahwa orang yang bisa ku mintai tolong hanyalah si bodoh Naruto-temanku sejak zaman kami masih memakai popok. Kuakui dia memang lebih cerdas dariku kalau soal urusan seperti ini. Sekarang dia bahkan sedang berpacaran dengan si Hyuuga Hinata.
Tapi, haruskah padanya?
Dia pasti akan menertawaiku dan menjatuhkan harga diriku. Tapi pada siapa lagi kalau bukan padanya?
Baiklah Sasuke, sudah diputuskan kau akan meminta bantuan pada si bodoh itu. Apapun akan kau lakuakan untuk mendekati Haruno Sakura. Termasuk menjadi bahan tertawaan si bodoh itu.
Ganbatte ne, Sasuke.
"UUAAAPAA?" Sudah ku duga kalau si bodoh itu akan bereaksi seperti ini saat mendengar permintaanku.
"Jangan berisik, Bodoh." Aku menatapnya tajam.
"Apa kau serius dengan ucapanmu itu?" Ujarnya lagi dengan lirih.
"Tentu saja. Aku tak pernah seserius ini."
"Tapi aku tidah pernah berpikir kalau kau, seorang Uchiha Sasuke yang jenius meminta tolong untuk...ppfftt." Si bodoh itu tengah menutup mulutnya untuk menahan tawa. Sahabat macam apa dia ini?
"Tertawalah sepuasmu." Ketusku.
"Benarkah?...BWAHAHAHAHAHA." Seketika tawanya lepas membahana di seluruh kantin.
Apa-apaan dia ini, tertawa menyebalkan seperti itu. Untung saja keadaan kantin tengah sepi sekarang.
Setelah dipikir-pikir aku mulai menyesal meminta bantuan padanya. Seharusnya aku sudah mengantisipasi reaksinya yang seperti ini. Tapi biarlah, semua akan kulakukan untukmu Haruno Sakura.
"Jadi bagaimana? Kau mau membantuku?"
"Tentu saja aku akan membantumu. Memang nya kalau bukan aku siapa lagi yang akan membantumu?" Aku mendengus mendengarnya.
Cih, kadang ucapannya itu selalu benar.
"Baiklah, pertama-tama yang harus kau lakukan adalah menyapanya. Berikan dia senyum termanismu itu agar dia terpesona padamu lalu dia akan jatuh cinta padamu terus dia akan menyatakan perasannya padamu dan kau menerimanya, akhirnya kalian pacaran. Happy ending..."
Ah, dia mulai mengkhayal rupanya. Andai saja khayalannya terkabul, aku pasti akan sangat berterima kasih padanya dengan memberikan apapun yang dia mau termasuk mobil kesayanganku.
Tapi kenyataannya hal itu pasti mustahil terjadi. Amat sangat mustahil sekali.
"Berhenti mengkhayal, bodoh."
"Kau ini, aku sedang membantumu."
"Iya, tapi tidak dengan khayal bodohmu itu."
"Iya iya. Kau ini menyebalkan sekali." Gerutunya. "Baiklah, misi mendapatkan cinta Haruno Sakura, DIMULAI..." Ucapnya antusias.
Tsk, kenapa di yang antusias?
TBC...
Keep/Delete?
Hallo, minna-sanJ
Ini fict pertama saya setelah sekian lama saya bergabung di ffn. Tidak pernah tercetus(?) dalam pikiran saya untuk membuat fic seperti ini. Tapi karena kehendak tuhan yang maha esa, saya bisa mem-pubhlis cerita saya ini dengan sehat wal-'afiat(?).
Tak lupa pula saya ingatkan bahwa Riview anda menentukan kelangsungan hidup(?) fic ini.
Do'akan saya semoga bisa cepat update fict ini dengan typo yang mulai berkurang.
Oke. Segitu aja wasiat dari saya. Kurang lebihnya saya mohon maaf dan terima kasih karena sudah mau membaca fict abal saya ini. Jaa ne, minna-san...
