Chapter 1 – this is start from here

Hanami present,

Unforgettable Love

KyuMin FIRST fanfictoin

WARNING : THIS IS GENDERSWICH FANFICTION

Rated T goes to M

.

.

Main Cast : Cho Kyu Hyun and Lee Sung Min and other cast (cast akan bertambah seiring cerita)

.

.

Disclaimer : FF itu terinspirasi dari sebuah Novel karya Tang Xiao Lan, berjudul Unforgettable Love. Ini BUKAN FF remake, karena alur cerita berbeda. Hanya tema cerita yang sedikit (?) sama. Cho Kyuhyun dan Lee Sungmin tetap milik Tuhan, keluarga, fans dan juga saya (?) ^^

.

.

Love Kyumin, enJOY all !

.

Prolog

Tidak ada kebenaran dalam dunia hiburan, yang ada hanyalah sandirawa, saling memanfaatkan dan salaing menipu. Benarkah ?

Namun, dunia itu tetaplah bagaikam lampu yang menarik banyak laron untuk memikat. Tetap gemerlap dan tak pernah goyah. Terlalu memikat untuk diabaikan. Kehidupan selebritis pun tanpa henti terus saja dikorek dalam sebuah industry bernama "infotaiment".

Seakan menjadi candu untuk para pewarta berita, tanpa pernah mengenal lelah meraka terus saja menyelidiki apa yang terjadi, kapan, dan bagaimana selanjutnya. Begitu pula dengan selebriti, mereka ikut memanfaatkan para pewarta tersebut, untuk mencari sensasi, meraih popularitas walau dengan mempertaruhkan nama baiknya.

Tapi, ternyata, kehidupan dibalik panggung hiburan malah lebih menarik daripada gemerlap yang selalu menjadi tamengnya.

Lee Sung Min, seorang perempuan yang bekerja disebuah perusahaan penerbitan majalah terkemuka di Korea Selatan. Perjalannannya sebagai pemburu berita membawanya terjerumus kedalam pusaran asmara antara dirinya dengan Cho Kyu Hyun, artis dan penyanyi terkenal serta pewaris tunggal dari sebuah perusahaan kontruksi dan perhotelan di Korea Selatan, -ah tidak, bahkan sampai Asia hingga Eropa. Mereka terjerat dalam dunia hiburan yang kejam dan penuh dengan persekongkolan besar, mengabaikan kata hati, dan hidup dalam sandiwara, bagaikan lalat yang terperangkap dijaring laba-laba. Tapi, pada akhirnya, cinta yang membuat mereka tak bisa lari lagi, buntu, dan akhirnya melepaskan diri dari dunia tersebut dan hidup seperti air mengalir.

.

.

.

.

Seoul, pukul 19.50, masih beberapa menit lagi sebelum ia harus mengikuti kencan buta yang telah disiapkan oleh ibunya. Malam, kian larut, lampu-lampu mercury yang menghiasi sepanjang jalan masih menyala terang benderang. Tidak ada lagi kemacetan seperti siang hari, sepi, sunyi. Hanya ada beberapa kendaraan yang lalu lalang. 'mungkin orang-orang yang ingin mencari kesenangan dunia malam' batinnya.

Namun ketenangan itu, dipecahkan oleh suara gesekan ban yang menikung tajam dan menimbukan suata "CKITTTT"

Dua mobil yang saling mengejar, seakan mereka tengah berada disalam race, seperti adengan di film-film action. Mobil Mercy hitam keluaran Eropa tersebut berkali-kali mengeluarkan suara decitan rem. Sedangkan mobil sport mewah didepannya melaju kencang, sesekali medahului mobil lain.

"Minnie-ah, kau dimana chagi ? Jungmo sudah menunggu mu di café tempat kalian akan berkencan." Terdengar suara halus nan lembut dari dalam earphone yang dipakainya.

"mianhae omma… tapi, aku sedang bekerja saat ini. Hmm, begini saja, bisakan omma katakana padanya untuk bertemu lain kali saja? Aku benar-benar tidak bisa pergi." Sahutnya.

"ah, jinjjayo cahigi-ya, kau sudah berkali-kali menolak kencan yang telah omma siapkan, samap kapan kau akan melajang Minnie-ya, omma benar-benar ingin melihatmu bahagia chagi, in se…."

"Ah, jeongmal mianhae omma, aku harus bekerja, nanti aku telfon lagi, saranghae ommaaa." Putusnya sebelum wanita diseberang sana mulai memberinya petuah panjang lebar.

Setelah sempat berdebat dengan sang omma, ia kembali focus terhadap mobil incarannya. 'Ah jinjjayo omma, sekarang kan sudah tidak jaman lagi yang namanya kencan buta, memangnya kencan itu bernilai berapa uang?' batinnya. Sekarang yang ada dalam otaknya hanyalah bagaimana cara mendapatkan uang? Dan berhenti membuat ayah dan ibunya khawatir akan hutang-hutang tersebut.

Sebagai seorang wartawan, jelas ia lebih memilih mengejar berita dari artis besar seperti Cho Kyuhyun dan "wanita-yang-sedang-bersamanya" daripada kencan buta. Melihat mobil Ferrari tersebut masih gigih untuk mencoba lolos dari kejarannya, diapun menyeringgai. Lalu mengayunkan kemudi dan menambah kecepatannya dan mobil itu melaju lurus –bahkan hamper terbang-.

Ada berita eksklusif didepan mata, takkan pernah ia abaikan!

.

.

35 menit kemudian, ia sudah duduk didepan layar komputernya sambil sesekali memenguk hot cappuccino ditangannya. Ekspresinya tenang, walau sebenarnya hatinya sedang gelisah menunggu jawaban e-mail dari rekan sesame profesiya untuk harga sebuah foto scandal yang baru saja ia dapatkan.

"Minnie-ah, jebal, kasihanilah aku Minnie-ya.."

"Yak! Kim Jung Woon, seharusnya kau yang mengasiani ku, menambahkan 200 ribu won saja susah sekali, dasar pelit. Biar bagaimanapun fotoku ini eksklusif!"

"aish, jinjja! Kau benar-benar perhitungan sekali min. arraso, bagaimanapun caranya aku yakin, tidak akan pernah menang berdebat denganmu."

"ah, jeongmal, gomawo 'oppa'."

"jika sudah begini saja, kau baru memanggilku oppa."

"~kkk, arraso arraso."

Akhirnya, setelah berdebat dengan Kim Jung woon atau yang biasa ia panggil yesung, si kepala besar, kadang juga ia panggil ayah kura-kura tersebut, Sungmin mematikan komputernya. Bertepuk tangan penuh semangan dan seulas senyum mengembang di bibir plum berbentung 'M' tersebut.

.

.

Sesampainya dirumah, ia membuka pintu sangat pelan, takut suaranya disengar oleh ibu, ayah ataupun adiknya. Namun, tanpa diduga, wanita paruh baya yang amat teramat canting tengah menunggunya di ruang keluarga. Menyadari keberadaan ibunya, ia mendekat dan memeluk wanita tersebut.

"omma, kenapa belum tidur eoh?"

"bagaimana bisa tidur, jika anak gadisku belum pulang ?" wanita yang bernama Lee Jung Soo tersebut balik bertanya kepada putrinya tersebut dan hanya dibalas cengiran oleh sungmin.

"mianhae omma.."

"Jaa, ayo tidur, omma akan menemanimu."

"oh, aniyo omma, omma tidur dengan appa saja, masih ada yang harus aku kerjakan."

"ah, jinjjayo, beristirahatlah Lee Sungmin, nanti kau akan sakit."

"gwenchana omma, kajja, aku antarkan omma kekamar."

.

Di monitor laptopnya ia mulai meneliti, sebuah halaman web yang menampilkan berita mengenai skandal Cho Kyuhyun dan seorang wanita misterius. Kecepatan penyebaran scandal artis besar seperti Cho Kyuhyun di internet sangat sepat, bahkan lebih cepat daripada suara petih yang tiba-tiba menggelegar dilangit seperti malam ini. Hujan deras di seoul sepertinya tidak membuat remaja-remaja diluar sana untuk langsung kealam mimpi, dan lebih memilih berselancar didunia maya untuk mengetahui apayang diakukan oleh idolanya.

Dan sungmin yakin, besok akan tersebar puluhan bahkan sampai ratusan berita dan foto tentang scandal Cho Kyuhyun bersama seorang wanita itu secara besar-besaran : bergandengan tangan, berpacaran, berciuman, check in, tidur bersama dan….

Semuanya.

Inilah salah satu daya tarik internet, seperti kehidupan hiu du dalam laut, sekali ada yang melempar seonggok daging segar dengan tetesan darah kearah mereka, maka dalam sekejap mata ribuan hiu akan memburu daging tersebut, dan langsung mencabik-cabiknya. Dan Sungmin adalah orang yang melepang daging tersebut. Lalu… DUARRR!

Bagaikan bom molotop yang kapan saja siap untuk meledak.

.

.

Ditempat lain, seorang pemuda tampan tengah gelisah menatap nyalang kepada layar tablet di tangannya. Sesekali terdengar umpatan kasar keluar dari bibir kissable miliiknya.

"Dasar wanita jalang, jika saja nenek tidak menyruhku untuk menemaninya, aku tak akan pernah sudi. Dan lagi, wartawan sialan. ARGHHHHHH! Hyung, otthoke? Aku tak tau harus bagaimana? Karier ku? Oh shit!" umpatnya. Sedangkan orang yang panggilnya dengan hyung hanya geleng-geleng dan kembali pada layar handphone-nya, sembari memikirkan, apa yang harus ia lakukan untuk artisnya ini.

"sudahlah, kita hadapi saja media-media itu besok, tenang saja."

"aish, shindong hyung, bagaimana bisa tenang, eoh? Ah, aku pusing."

Ia lalu bergegas kemarnya. 'Wanita Jalang. JERK! Dan wartawan sialan, lihat saja apa yang akan aku lakukan.' Umpatnya dalam hati.

TBC or END

Mind to review? ^^

Hi readers yang kece dan cantik disebrang sana,

Gimana ceritanya, bagus kah ?

Hehe, maklum yah, ini FF pertama saya..

Jangan lupa klik kotak 'Review' dibawah yaa..

Maaf jika banyak TYPO ^^