Disclaimer : Bleach © Tite Kubo
Rate : T
Genre : Romance, Humor, Parody
Spoiler Warning : Alternate Universe (AU), Out Of Character (OOC), Shounen-ai, maleXmale, Almost Yaoi, Semi-Grapefruit, Don't like don't read!
Summary : Hitsugaya seorang model coverboy yang sedang naik daun di salah satu perusahaan yg bernama Urahara Production. Sebenarnya Hitsugaya melakukan profesi model itu karena dipaksa Matsumoto yg ditemuinya waktu jalan-jalan di mall. Tapi akhirnya Hitsugaya mau juga menjadi salah satu model di tempat kerja Matsumoto. Matsumoto mendapat pekerjaan dari Urahara sang direktur perusahaan production itu. Proyek mereka yaitu menjadikan Hitsugaya sebagai mascot perusahaan dan harus bersedia berkencan dengan orang-orang yang sudah membayarnya. Hitsugaya jelas menolak mentah-mentah kerjaan nggak jelas itu. Tapi karena diancam oleh Matsumoto dan Otak utama Urahara, akhirnya dia bersedia berkencan dengan org-org itu. dan lebih gilanya lagi org-org yg harus dikencaninya... COWOK!
.
A/N : Disetiap chapter character cowok yang akan dipasangkan dengan Hitsugaya akan berubah. Rating juga akan berubah.
.
.
You're The One
.
Kyouraku x Hitsugaya
.
.
Matsumoto membuka pintu di depannya sedikit tergesa-gesa. Ditutupnya kembali pintu ruangan itu dan berjalan ke tempat duduk yang terletak di tengah ruangan yang lumayan besar itu. Satu tangannya menenteng beberapa kertas yang lumayan tebal. Hitsugaya yang sedang duduk di sofa memandang cewek yang berdada 'wow' itu sedikit heran.
"Huuf… akhirnya sampai juga," ujar Matsumoto sambil menjatuhkan dirinya ke tempat duduk tepat di depan Hitsugaya. Kertas-kertas yang dibawanya diletakkan diatas meja di hadapannya. Ditatapnya cowok mungil itu dengan senyum mengembang.
"Aku baru dapat pekerjaan baru untukmu lho, Hitsugaya-san."
"Pekerjaan apaan?" Hitsugaya meneguk minuman soda dingin di tangannya.
"Pokoknya pekerjaan ini bisa membuat kau mendapat uang serta pasangan lho~!" jawab Matsumoto antusias. Kedua alis Hitsugaya terangkat menatap manajernya itu.
Yup! Hitsugaya adalah salah satu model coverboy yang sedang naik daun. Cowok mungil ini ditawari pekerjaan saat sedang refreshing di mall. Dia bertemu dengan Matsumoto yang memang saat itu sedang mencari model cowok di kantornya, Urahara production. Sebenarnya Hitsugaya 100% nggak mau. Tapi setelah Matsumoto mengeluarkan jurus memohonnya yang membuatnya hampir muntah melihat, akhirnya diterima juga setengah hati. Hitsugaya pun dibawa ke tempat Matsumoto berkerja. Dan dia diterima dengan senang hati oleh Direktur perusahaan model ini yang tidak lain Urahara Kisuke.
Setelah dijalaninya profesi ini selama sebulan. Ya...well~! boleh juga untuk nambah jajannya yang memang seorang mahasiswa. Sebenarnya tanpa bekerja jadi model pun kebutuhan Hitsugaya sudah terpenuhi dengan uang yang selalu di transfer oleh kakeknya.
Matsumoto membuka satu persatu lembar kertas di depannya dengan senyum yang agak mencurigakan. "Pekerjaan dari Urahara-sama yaitu kau harus berkencan dengan orang-orang yang berada di berkas ini. Disitu ada data-data mereka dan foto mereka," kata Matsumoto. Diulurkannya kertas-kertas itu kearah Hitsugaya.
'Kencan? Dengan para fansgirlku?' gumam Hitsugaya dalam hati. Diteguknya minuman ditangannya sambil mangambil kertas-kertas yang diserahkan Matsumoto.
Uhuk!
Hitsugaya tersedak melihat berkas di tangannya. Dijauhkan botol minumannya sambil menepuk dadanya. Surprise! Ternyata kertas-kertas itu bukan data-data para fansgirl-nya melainkan data-data cowok yang harus dikencaninya, man!
"Kau nggak salah ngasih berkas nih?" tanya Hitsugaya heran dan bingung. Ditatapnya Matsumoto yang tersenyum seringai.
"Nggak salah dong~! Cowok-cowok itu sudah bayar mahal untuk kencan denganmu."
"WHAT?" Hitsugaya terenyak. "Serius?" ucap Hitsugaya pelan. Matsumoto mengangguk mantap.
"Nggak bisa ditolak lagi. Soalnya Urahara-sama sudah menerima uang dari mereka dan akan menyerahkan upahnya ke kamu setelah berkencan dengan mereka semua," jelas Matsumoto.
"Nggak! Aku nggak mau terima pekerjaan nggak jelas ini. Enak banget kalian menjual Aku ke orang-orang nggak jelas ini!" seru Hitsugaya kesal. Dibantingnya kertas-kertas itu di meja.
"Begitu ya…" Matsumoto menundukkan wajahnya, "Kalau kau nggak menerima pekerjaan ini Aku angkat tangan kalau Urahara-sama menyebarkan foto-fotomu ini di internet," ujarnya sambil menunjukkan foto-foto Hitsugaya yang… ehm… Hot!
Kedua mata Hitsugaya terbelalak lebar. "Kalian dapat darimana foto-foto ini?"
"Ada deh~!" Matsumoto meringis geli, "Masih ada banyak foto-fotomu yang lebih parah dari ini. Jadi…?" kedua alisnya terangkat menatap Hitsugaya.
Hitsugaya menggeram kesal. Kalau dia tidak menerima pekerjaan sialan itu maka dengan senang hati foto-foto memalukannya akan terpampang secara live di internet.
"Baiklah, bodoh. Aku terima pekerjaan nggak jelas itu."
Senyum kemenangan terukir di bibir Matsumoto. Yeah! Berhasil berhasil berhasil horeey!
.
.
.
Hitsugaya terkesima dengan apa yang dilihatnya. Sebuah mobil limosin yang sangat mewah berhenti tepat didepannya dan Matsumoto. Supir mobil itu turun kemudian membuka pintu penumpang. Dari dalam mobil itu keluar seorang pria berumuran sekitar tiga puluh lima tahun. Baju yang dipakainya terlihat sangat mahal. Rambutnya bergelombang panjang sepunggung dan diikat satu dibelakang. Brewoknya melingkar sepanjang dagu dan pipi tapi terlihat rapi karena tidak terlalu lebat. Tapi yang membuat Hitsugaya jijay dimulutnya bertengger setangkai bunga mawar berwarna merah.
'Gila! Gue harus kencan dengan om-om norak ini?' batin Hitsugaya dalam hati.
"Anda yang bernama Kyoraku Shunsui?" sapa Matsumoto dengan senyum formal khas kerja. Pria itu mengangguk sambil tersenyum. Diangkatnya bunga yang berada di mulutnya kemudian berjalan mendekati Hitsugaya yang masih shock.
"Salam kenal, my princess," ujar Kyouraku sambil mengecup singkat punggung tangan Hitsugaya. Satu tangan Hitsugaya mengepal kuat. Harus ditahan emosinya untuk menonjok pria mesum ini.
"Selama seharian ini anda bisa membawanya kemana saja," sela Matsumoto. Hitsugaya menoleh dan menatap Matsumoto. Ditatapnya tajam cewek berdada besar itu.
"Tolong jaga sikapmu ya. Jika kau tidak mau foto-fotomu disebar," bisik Matsumoto pelan. Hitsugaya mati kutu mendengar ancaman itu.
"Ayo. Kita pergi," ajak Kyouraku. Ditariknya Hitsugaya ke dalam limosinnya. Mobil mewah itu akhirnya meninggalkan tempat itu. Matsumoto menatap mobil yang hilang di pertigaan jalan itu sambil terkekeh-kekeh geli.
.
.
.
Di dalam mobil…
"Jadi kau mahasiswa ya?" tanya Kyouraku sambil meneguk sakenya. Hitsugaya mengangguk. Ngeri melihat pria norak disampingnya sudah meneguk dua botol sake yang tercium sangat tajam.
"Umur berapa?"
"18 tahun," jawab Hitsugaya.
"Wah masih muda ya," Kyouraku menatap cowok mungil disampingnya dengan kagum, "Sudah punya pasangan?"
Hitsugaya sedikit kaget dengan pertanyaan to the point itu. "Belum ada."
"Wah wah… kenapa belum ada?"
"Belum ketemu yang tepat," ucap Hitsugaya tandas.
"Boleh kutahu pasangan seperti apa yang kau cari, Hm? Kyouraku memamerkan senyum menggodanya. Hitsugaya bergidik.
'Yang pasti buka orang sepertimu, baka!' umpat Hitsugaya dalam hati.
Enak saja gue jadian dengan om-om. Nggak banget gitu lho~! Kecuali ada kiamat besar yang mengakibatkan cewek-cewek yang ada didunia ini hilang entah kemana dan yang tersisa cuma elo. Itupun gue masih mau mikir dulu. Kambing tetangga gue saja amit-amit kalau mau kawin sama elo. Ngaca dong!
"Yang bagaimana?" Kyouraku bertanya lagi kali ini wajahnya terlihat mesum. Hitsugaya sweatdrop. Digesernya duduknya menjauh dari pria norak itu. Tapi Kyoraku malah tambah menggeser tubuhnya semakin dekat. Akhinya Hitsugaya tidak dapat bergeser kemana-mana lagi. Tubuhnya sudah terdesak sampai di celah antara tempat duduk dan pintu. Satu tangan Kyouraku terjulur kearahnya.
"Tuan kita sudah sampai," ujar supir itu kalem. Tangan Kyouraku terhenti.
Kyouraku menatap cowok mungil itu. "Oh. Ayo kita turun my princess."
Jantung Hitsugaya nyaris copot saking takutnya dengan sikap Kyouraku tadi. Aku harus jaga jarak dengan om-om norak itu, gumamnya dalam hati.
.
.
.
Hitsugaya terdiam di tempatnya berdiri. Sekarang ini dia sedang berada di salah satu apartemen mewah milik Kyouraku.
"Ayo kesini. Pemandangan dari balkon ini sangat indah lho!" Kyouraku melambaikan satu tangannya ke arah Hitsugaya.
Hitsugaya sedang berpikir keras. Bagaimana cara untuk melebarkan jarak antara dirinya dengan om-om norak itu. Mau kabur tapi pintu kamar dikunci oleh Kyouraku dengan kunci gesek yang modern. Kecuali otakmu setingkat Hiruma di ES21 untuk membongkar dengan cepat pintu yang sangat sulit dibuka itu (Hei! Kok sudah bicara chara fandom lain?). Mau melompat dari jendela apartemen ini? Silahkan saja karena apartemen ini berada di lantai 55, coy! Resikonya patah tulang atau langsung menuju surga-neraka. Hehehehe!
Hitsugaya menarik napas panjang diam-diam. Kyouraku memang sudah menyiapkan rencana laknatnya matang-matang.
"M-y-p-r-i-n-c-e-s-s~!" panggil Kyouraku sambil mengeja kata-katanya. Hitsugaya mendelik. Dasar norak!
Dilangkahkan kakinya was-was kearah Kyouraku yang berdiri di palang pagar balkon. 'Bersikap wajar Hitsugaya. Kalau kau menunjukkan rasa takutmu. Om-om norak itu akan semakin berbahaya' gumam Hitsugaya dalam hati. Cowok mungil itu berusaha menguatkan hatinya.
Begitu sampai di balkon. Hitsugaya mengambil jarak satu meter dengan Kyouraku. Begitu mata emeraldnya menatap ke depan. Hitsugaya kagum dengan pemandangan yang dilihatnya.
Laut yang berwarna biru muda tampak berkilau diterpa sinar matahari sore. Laut itu memang salah satu kebanggaan apartemen ini. Ada juga kolam renang yang memang salah satu fasilitas yang disediakan apartemen ini. Hitsugaya menjulurkan kepalanya kearah bawah. Gila! Tinggi banget, euy! Orang-orang yang berjalan di bawah setara dengan semut. Karena terlalu kagum dengan apa yang dilihatnya. Hitsugaya tidak menyadari bahwa Kyouraku sudah berada di sampingnya. Begitu satu lengan kekar merangkul bahunya, baru dia tersentak kaget.
Hitsugaya menoleh ke samping kiri. Cowok mungil itu tergelak. Kyouraku merendahkan kepalanya. Dan Hitsugaya tahu apa yang akan dilakukan om-om norak itu.
"Maaf Aku mau ke toilet," tegurnya agak keras. Kemudian ngacir ke toilet yang berada di dalam ruangan itu.
.
.
.
Hitsugaya menutup pintu toilet itu dengan perasaan kalut. Pikiran buruknya semakin menjadi-jadi. Kalau begini dirinya bakal bahaya di rape om-om nggak jelas itu. Cowok mungil itu berdecak kesal. Kenapa ponselnya tidak ada di saku celananya? Padahal dia yakin membawanya tadi. Pasti kerjaan si Matsumoto. 'Awas saja dia! Bakal gue cabik-cabik kalau gue sampai di rape om-om itu,' umpat Hitsugaya penuh emosi.
"My princess~ kau tidak apa-apa?" panggil Kyouraku dari luar. Hitsugaya terlonjak kaget.
"Y-ya nggak apa-apa," jawab Hitsugaya gagap. Setelah menarik napas panjang, dihembuskannya kuat-kuat.
'Kalau dia sudah bertindak tidak wajar. Terpaksa gue harus melawan,' gumamnya dalam hati. Hitsugaya membuka pintu toilet itu.
"Kita makan dibawah dulu yuk," ajak Kyouraku. Hitsugaya mengangguk.
.
.
.
Ruang makan apartemen itu juga tampak mewah. Dan sepertinya Kyouraku sudah menyuruh para pelayan untuk mendekorasi meja makannya dengan Hitsugaya. Hitsugaya duduk diam di kursinya. Semua orang yang sedang makan di ruangan itu sekali-kali melirik kearah meja yang ditempati Hitsugaya dan Kyouraku. Senyuman geli, bisikkan-bisikkan yang terlihat dari para tamu apartemen itu sanggup membuat Hitsugaya dongkol. Mau bagaimana lagi. Om-om norak itu menyuruh para pelayan menghiasi meja makan mereka sampai terlihat sangat… NORAK!
Om-om nggak jelas ini memang nggak kreatif banget sih. Masa di sepanjang meja makan dihiasi lampu kelap-kelip seperti yang biasa dihiasi di pohon natal. Ditengah-tengah meja terdapat bunga-bunga yang rimbunnya minta ampun. Kenapa nggak ditanam disitu saja sekalian, Bro?
Orang-orang yang melihat meja yang sangat kontras dengan meja-meja lainnya tak ayal berusaha menahan tawa mereka. Bahkan ada yang sampai tersedak dengan makanannya begitu melihat meja itu. Ingin rasanya Hitsugaya menjauh dari meja norak ini. Tapi mau bagaimana lagi. Tuntutan pekerjaan membuatnya harus melayani om-om nggak jelas.
Akhirnya datang makanan yang sudah dipesan Kyouraku. Meja troli itu berhenti disamping meja makan Hitsugaya dan Kyouraku. Para pelayan itu mengangkat hidangan yang dibawanya kemudian diletakkan diatas meja. Setelah selesai menaruhnya. Pelayan itu membuka penutup makanan itu. Kedua mata Hitsugaya melotot dan nyaris keluar.
Semua makanan yang dipesan Kyouraku makanan laut semua, euy! Kerang laut, ikan bakar yang besarnya hampir setara dengan ikan paus –mungkin itu anaknya— terus ada udang, cumi-cumi, gurita, kepiting juga tidak ketinggalan, pokoknya ada beberapa macam hewan laut diatas meja makan itu. 'Mentang-mentang apartemennya terletak di dekat laut jadi makan disini semuanya hewan laut semua ya?' maki Hitsugaya dalam hati. Cowok mungil ini memang kurang suka dengan makan di hadapannya.
"Ayo kita makan, my princess!" seru Kyouraku kemudian melahap makanan di depannya seperti orang yang nggak makan setahun. Alhasil Hitsugaya hanya menyentuh sedikit makan itu. Itupun hanya udang goreng.
.
.
.
Rasa cemas itu akhirnya datang lagi. Hitsugaya duduk was-was di sofa apartemen Kyouraku. Sejak mereka kembali dari acara makan tadi. Hitsugaya memfokuskan matanya ke gerak-gerik Kyouraku yang mulai terlihat tidak berbahaya. Tadi waktu mereka berdua naik di lift. Kyouraku mulai menunjukkan tanda-tandanya –maksudnya tanda dia ingin me-rape Hitsugaya– tapi niatnya tidak jadi karena ada orang yang memasuki lift. Untuk itu Hitsugaya menghela napas lega.
Tanda alert kedua. Waktu berjalan ke kamar ini. Dilorong koridor yang sepi tadi Kyouraku mulai melancarkan aksinya. Tangannya tiba-tiba melingkar di pinggang Hitsugaya. Hitsugaya jelas kaget. Tapi dewi fortuna masih berada di dekat Hitsugaya. Karena ada seorang cleaning servis yang lewat di dekat mereka. Kyouraku pun mengurungkan niatnya.
Nah, yang jadi masalahnya. Apakah sekarang dewi fortuna masih berada di dekat Hitsugaya? soalnya sekarang dia berada di kamar Kyouraku yang tidak ada siapa-siapa. Hanya Hitsugaya dan Kyouraku.
Kyouraku keluar dari toilet. Penampilannya berbeda dari tadi. Kali ini dia memakai piyama sutra yang disediakan apartemen itu. Hitsugaya menelan ludah paksa. 'Kenapa om-om norak itu pakai baju seperti itu? sial bagaimana ini…' batin Hitsugaya agak panik.
Kyouraku melangkahkan kakinya kearah tempat duduk Hitsugaya. Dijatuhkan dirinya tepat disamping Hitsugaya. Baru saja Hitsugaya akan menggeser tubuhnya. Sebuah lengan merangkul lehernya. Hitsugaya tersentak. Berusaha menahan rasa paniknya. Satu tangan Kyouraku yang bebas turun dipaha cowok mungil itu. Dielusnya paha mungil itu. Hitsugaya bergidik. Dengan tiba-tiba ditepisnya tangan Kyouraku itu keras.
"Maaf… tadi ada nyamuk," kata Hitsugaya bohong. 'Dasar om-om nakal. Ternyata benar sudah bernafsu ya?' batinnya kesal. Seringai muncul dibibir Kyouraku.
"My princess… kau benar-benar sangat manis…" dengan tiba-tiba Kyouraku mendorong tubuh mungil Hitsugaya ke bawah. Kedua mata Hitsugaya terbelalak lebar. Tidak menyangka dengan sikap Kyouraku tadi. Baru saja Kyouraku akan menindih Hitsugaya. Bel apartemennya berbunyi. Diurungkan niatnya kemudian berjalan ke pintu kamar itu. Hitsugaya menghela napas lega. Thanks god!
Kyouraku membuka pintu. Dibalik pintu itu berdiri seorang wanita berumuran dua puluh lima tahun. Berambut orange tua bergelombang. Dan mempunyai dada yang setara dengan Julia peres, Aura kasih dan segala artis-artis Indonesia yang berdada 'WOW'. Matsumoto berdiri dengan senyum diwajahnya.
"Maaf menganggu anda Kyouraku-sama. Tapi waktu anda menggunakan Hitsugaya-san sudah habis hari ini," ucap Matsumoto dengan bahasa formal. Kyouraku kaget mendengar perkataan wanita itu.
"Bagaimana kalau kutambah money-nya? Soalnya saya belum puas dengan my princess-ku itu," tawar Kyouraku sedikit lebay. Senyum Matsumoto mengembang.
"Gomennasai… setelah ini dia ada pemotretan dan besok Hitsugaya-san sudah ada yang menunggu. Dan kami tidak mau mengecewakan orang yang sudah menunggunya besok," ujar Matsumoto berusaha menjelaskan pokok perkaranya.
Tampang kecewa langsung terlihat di wajah Kyouraku. "Emm… baiklah," jawab Kyouraku lesu.
"Hitsugaya-san, sudah waktunya pergi," panggil Matsumoto dari luar. Hitsugaya berjengit mendengar teriakan itu. Dilangkahkan kakinya kearah pintu apartemen itu. Dalam hidupnya baru kali ini Hitsugaya senang melihat sang penolongnya itu a.k.a Matsumoto. Dihampirinya manajernya itu.
"Bagaimana kalau lusa? Apa bisa Matsumoto-san?" Kyouraku berusaha menawar lagi.
"Maaf tapi jadwal Hitsugaya-san sudah padat. Jadi mungkin tidak bisa. Sekali lagi maaf," jawab Matsumoto cepat sambil membuka buku agenda yang menuliskan jadwal-jadwal kerjaan Hitsugaya. "Permisi…" Matsumoto membungkukkan tubuhnya kemudian membawa Hitsugaya pergi dari apartemen itu.
.
.
.
"MAT-SU-MO-TO~!" Hitsugaya memandang nyalang cewek yang mengemudikan mobil itu. "Kau tahu pekerjaan ini hampir membuat diriku di rape, baka!" bentaknya.
"Ya begitulah pekerjaan ini," jawab Matsumoto ringan. "Besok sudah ada yang menunggu kehadiranmu lho~!"
"Setelah pekerjaan nggak jelas ini usai. Awas saja kau!"
Matsumoto tertawa geli mendengar ancaman Hitsugaya yang nggak mempan untuknya itu.
"Kau bisa mengambil sisi positifnya pekerjaan ini. Pasti dari sekian cowok yang kau temui di pekerjaan ini ada someone yang akan membuatmu jatuh cinta," ujar Matsumoto sok bijaksana.
"URUSAI!"
.
.
.
Chapter 1: End
.
.
Continued on the next chapter...
