Hybrid
A story by Penjae
Chapter 1. First Meeting.
Siapa yang tidak tahu hybrid? Ya. Hybrid. Setengah manusia, setengah hewan. Spesies baru yang membuat para ilmuwan terkagum-kagum. Badan yang sama dengan manusia, personalitas yang agak tercampur dengan hewan, dan tentu saja, bagian tubuh hewan yang menandakan seorang (atau seekor?) hybrid.
Baru ada satu jenis hybrid yang diketahui di Korea, yaitu laki-laki dengan telinga dan ekor kucing. Atau yang biasa disebut catboy, yah, setidaknya itu panggilan dari sahabatku, Byun Baekhyun si penjaga toko hybrid.
Setahun setelah kemunculan pertama hybrid di Korea, orang-orang sudah penasaran dan mengantri ingin melihat secara langsung. Tahun berikutnya, dengan populasi hybrid yang meningkat drastis dan telah dibuktikannya bahwa mereka tidak berbahaya, memelihara hybrid dilegalkan oleh pemerintah. Dan langsung saja sahabat bodohku yang tergila-gila oleh catboy itu mendirikan toko hybrid.
Sahabat bodohku… yang sekarang sedang berdiri didepan pintu rumahku dengan bungkusan yang sangat besar. Maksudku, benar-benar besar. Tingginya hampir sama denganku, dan hampir tidak muat memasuki pintu rumahku karena ukurannya yang besar.
"Saengil chukahae!" Baekhyun berseru, tangannya terbuka lebar untuk menyambutku ke pelukannya. "Dodyo, lihat apa yang aku bawakan!"
Ah, aku hampir lupa. Namaku Do Kyungsoo. Aku bekerja untuk Skoolooks; sebuah perusahaan seragam sekolah milik pamanku, Tony Ahn.
"Ya! Kau tidak mau memelukku? Kau tidak menyuruhku masuk juga? Astaga, Do Kyungsoo! Kemana sopan santunmu?"
Aku menghela nafas lalu melingkarkan tanganku di pinggang Baekhyun. Ah, anak ini.. mengganggu hari liburku saja.
Setelah merasa cukup dengan pelukan itu, aku menarik diri. "Ada apa?" lalu tatapanku teralih ke bungkusan besar di sebelah Baekhyun. "Ini apa?"
Baekhyun memajukan bibirnya. "Kau lupa dengan ulang tahunmu sendiri?"
Aku menatap Baekhyun dengan mata besarku. Ulang tahun…? Ah! Baekhyun benar. Bagaimana bisa aku lupa dengan tanggal ulang tahunku?
"Dan sebaiknya kau buka hadiah dariku ini karena aku tidak akan kuat mengangkatnya masuk ke dalam rumahmu," ucap Baekhyun, senyuman lebar terulas di wajahnya.
"Apa ini?" aku mengulang pertanyaanku seraya merobek kertas kado yang melapisi bungkusan itu.
Setelah merobek sedikit kertas kado itu, mataku beralih lagi ke Baekhyun. Memberinya tatapan menuduh. "Apa ini… kandang? Oh, jangan bilang kau memberiku peliharaan aneh dari tokomu itu!" dan aku melanjutkan membuka seluruh kertas kado yang menutupi sesuatu yang Baekhyun bilang 'hadiah.'
Dan sayangnya, tebakanku benar. 'hadiah' yang Baekhyun maksud adalah kandang berukuran manusia yang berisi seorang... ah, tunggu. Bukan. Bukan seorang. Seekor. Ya. Seekor catboy.
A/N : Next? mau next? review dulu! mwahahaha:3
