AN: Fanfic ini saya persembahkan pada Ecchan-sensei, karena saya berhutang budi padanya m(- -)m

That Man

xxx

prolog

Siang bolong.

Panas. Gosong.

Kosong melompong.

Jika kata pertama sampai keempat adalah untuk mendeskripsikan keadaan hari ini, maka kata kelima dan keenam sangat tepat untuk mendeskripsikan sebuah toko kecil yang terletak di daerah perbatasan kota.

"Aaaaahhh... Panas sekali cuaca hari ini..." desah seorang gadis berumur kurang lebih 15 tahun dibalik mejanya. "Kankuro-sensei gila kali yah, membuat galeri seni di daerah seperti ini..."

Ia menopang dagunya, lalu memandang keluar jendela besar yang ada di sebelahnya.

Ia memasang muka serius, seakan memikirkan hal penting...

Tetapi jika kita intip ke benaknya, hanya ada satu hal yang (menurutnya) sangat penting.

KANKURO-SENSEI BEGO.

xxx

'Cring, cring'

Pintu depan terbuka.

'Semoga bukan anak-anak usil itu lagi...' Aku berjalan untuk menghampiri pengunjung yang baru datang itu. Laki-laki, rambut merah... dan... apa aku tak salah lihat? Maskara?! Jangan bilang ada bencong datang lagi... Sudah cukup waktu itu tiga bencong datang dan mengemis di sini, lagu dangdut mereka itu lho... ampun.

"Umm... maaf, Pak... bisa saya bantu?"

Laki-laki itu berbalik badan, "Ini galerinya Kankuro, kan?"

'Dia mengenal sensei?'

"Ya..." aku menjawab dengan ragu.

"Bilang padanya..." berhenti sejenak, "lukisannya jelek."

'APA?!' Oke, aku memang kesal pada Kankuro-sensei yang seenak jidatnya menyuruh-nyuruhku seperti pembantu. Aku muridnya, bukan pembantunya tau! Tapi... menghina lukisan Kankuro-sensei lebih parah lagi... Siapa laki-laki ini dan apa haknya menghina lukisan orang?

"Maaf ya, Pak. Tapi kalau mau menghina langsung sama orangnya, yah. Saya cuma –ehm- asistennya, lagipula, memangnya anda mengerti apa tentang lukisan?!" Ok, aku bohong. Aku cuma muridnya, bukan asistennya... Lagipula, kalau guruku bisa seenak jidat, kenapa aku tidak? Heh.

Laki-laki itu terdiam, dan menatapku tanpa ekspresi. Aku mulai kebingungan... dan malu. Setelah beberapa detik, ia membalik badannya dan melangkah pergi. Aku hanya dapat terdiam dan melongo.

xxx

A/N: Cuma prolog. Singkat. Moga-moga bisa di-update cepat...

Btw, judulnya aneh yah? Kalau ada ide, mohon beri tahu sayah. Dan sepertinya judulnyah nanti akan diganti... Untuk judul yg sekarang saya kreditkan kepada Inuzuka Aufa

Review yah.