RUN! RUN! RUN!
.
Jeon Jungkook
Kim Taehyung
Park Jimin
.
VKOOK
JIKOOK
.
Rate M
.
Romance, mystery, bad language, hurt/comfort, AU, psychologic
.
Boys Love, sexual contents (but I don't think so), typos, and so many that you can find
.
I don't own the characters
.
Let me run more. Please let me run more.
Even though my feet are full of scars –Jeon Jungkook -
Beberapa konten akan mengandung unsur kekerasan, bahasa yang tidak baik, dan seksual konten. Harap klik tanda [X] jika tidak berkenan
Jungkook terduduk di halte bus seorang diri. Hujan-hujan seperti ini jarang ada orang akan menunggu bus. Hanya ada Jungkook seorang diri. Iya, hanya dia sendiri, mungkin.
Jungkook mendengus, gurunya lagi-lagi membuatnya harus pulang sore. Dan jangan lupakan tugas-tugas itu yang setia menempel di pikiran Jungkook seperti parasit. Dan untuk kedua kali nya ia mendengus ketika hujan mengguyur kota Seoul, sialnya ia lupa bawa payung. Ia segera berlari ke halte bus dan mendekap tubuhnya yang basah akibat guyuran hujan.
Jungkook mengusap kedua tangannya. Pukul 17.00 KST. Seoul tampak gelap. Dan ia benci gelap. Beberapa hari ini ia merasa diikuti, entah oleh siapa. Ia hanya berharap bahwa bus akan segera datang. Jungkook melirik ke kanan dan kiri, tak ada siapa pun. Kadang ia merasa konyol jika harus bersikap pengecut, tapi bagaimana lagi.
Getar dari smartphone nya menyentak badan Jungkook yang sedang melamun, ia merogoh saku nya, "halo?"
Oh, ini hyung nya. Bukan hyung kandung sebenarnya, hanya sahabat yang lebih tua dari Jungkook dan mendeklarasikan dirinya sebagai hyung Jungkook.
"Aku baru akan pulang hyung. Disini hujan deras dan sialnya aku lupa bawa payung" jawab Jungkook. Ia tertawa sesaat mendengar jawaban di seberang line itu. "Tak usah kesini hyung, itu merepotkanmu. Sudah ya hyung, hp ku low batt. Bye hyung" Jungkook memutus panggilan tersebut.
Beruntung tak lama setelahnya, bus datang. Jungkook menghela napas lega. Ia takkan berada di halte terlalu lama.
Jungkook sudah terbiasa dengan panggilan
"Kau suka ice cream nya Jungkookie?" tanya hyung nya, dan Jungkook mengangguk. Ia sibuk memakan ice cream kesukaannya.
"Kapan-kapan hyung belikan lagi oke? Atau kau mau makan saja? Kau kan belum makan dari tadi. Hyung yang traktir oke?" Dan Jungkook kembali mengangguk.
.
.
.
Mata Jungkook hampir saja terpejam saat mengetik tugas laporan dari gurunya. Untung saja hyung nya menginap di rumahnya, jadi Jungkook akan kembali membuka matanya saat sang hyung memegang pundak nya atau memanggil Jungkook. Tapi hari ini berbeda
"Hyung kerjakan mau?" tawar sang hyung. Jungkook tentu saja senang, tapi hyung nya ini kan sudah memiliki tugas lain, ia tak mau membebani hyung nya. Akhirnya Jungkook menggeleng, ia meregangkan otot nya lalu mengusap kedua kelopak matanya agar tidak mengantuk. Namun tiba-tiba saja laptop Jungkook sudah berpindah tangan pada sang hyung, "ku bantu oke? Jangan melawan."
Harusnya Jungkook sadar, selama ini ia di bohongi. Hyung nya sekarang terlihat terobsesi pada Jungkook. Awalnya Jungkook biasa saja, tapi entah kenapa perasaan itu semakin hari semakin membuatnya takut. Apalagi hyung nya sering mengucapkan kata-kata yang menurut Jungkook ambigu.
"Jungkookie" sang hyung memanggil nama Jungkook ketika pemuda itu sibuk bermain smartphone nya. Hanya sebuah gumaman 'hmm' yang Jungkook keluarkan.
"Kau tahu kalau hyung menyukaimu kan?" Jungkook mengangguk.
"Aku tahu kok hyung. Akhir-akhir ini kau sering mengucapkan kata-kata itu padaku. Kau mengagumi ku kan hyung? Akui saja" Jungkook terkekeh.
"Aku memang sangat mengagumi tahu? Kau itu perpaduan wajah yang pas, hyung ingin menahanmu untuk hyung saja"
"Konyol"
"Aku serius Jungkookie" sang hyung menatap mata Jungkook.
"oke oke..."
.
.
.
"Hyung, jika aku punya kekasih bagaimana?" mata Jungkook menerawang jauh. Lalu tersenyum sendiri. Ah pacaran mungkin akan sangat menyenangkan di usia seperti Jungkook sekarang.
"Andwaeyo! Kau milikku Jungkookie~" Sang hyung menolak dengan tegas.
"Ish hyung, suatu saat kan aku pasti punya kekasih. Hyung juga pasti" dengus Jungkook.
"Tidak, hyung akan selalu bersamamu"
"kau menyebalkan hyung"
Sampai akhirnya Jungkook dekat dengan seseorang, ia menceritakan segalanya kepada sang hyung.
"Hyung, aku sedang jatuh cinta" Jungkook berujar dengan malu. Ia menatap hyung nya dengan penuh harap.
"maksudmu? Jatuh cinta? Suka? Dengan-?" Sang hyung mengernyitkan kening nya. Ia tak suka jika Jungkookie nya berpaling dari nya.
"Menurutmu hyung? Aku sering menghabiskan waktu dengannya akhir-akhir ini. Ia orang yang asik, easy going, dan well tipe ku" Jungkook meremas ujung kemeja nya. Meminta pendapat pada sahabatnya itu.
"Jangan-jangan...?"
"ugh, kurasa kau tau hyung" Jungkook menunjukkan deretan gigi nya.
"Oh.."
"Hyunggg, jangan hanya berkata begitu~~ Ayo bantu aku"
"Aku tak mau. Sudah ku bilang kan kau itu milikku?" sang hyung hanya acuh saja dengan Jungkook.
Entah kenapa hanya karena itu mereka saling diam dan tidak mau menyapa selama seminggu. Tak tahu siapa yang memulai terlebih dahulu.
Jungkook seharusnya sadar dari dulu, bahwa hyung nya mungkin 'gila' atau bagaimana. Tapi Jungkook merasa dirinya terlalu bodoh untuk mengerti hal semacam ini. Apa ini terlambat baginya untuk lari?
"H-hyung, kau harus berhenti berbuat begini" sang hyung hanya acuh mendengar suara Jungkook. Sang hyung sibuk melepas kancing kemeja Jungkook. Jungkook hanya bisa menggigit bibir bawahnya dengan takut. Kaki dan tangannya terikat. Hyung nya membawa pisau dan sekarang itu tergeletak di samping hyung nya.
''Hyung, apa aku salah sampai kau berbuat begini?" Jungkook menatap sang hyung dengan mata berkaca.
"menurutmu? Apa kurang jelas aku mengatakan kalau KAU MILIKKU Jungkookie?" sang hyung menaikkan oktaf suaranya.
"t-tapi aku menganggapmu sebagai hyung ku. Hanya kau yang kupunya.."
"IYA! AKU HANYA HYUNG MU KAN?! Aku hanya hyung yang ada saat kau butuhkan, kau bahkan tidak melirikku. Bangsat kau Jungkook!" Sang hyung menjambak surai hitam Jungkook, menimbulkan rintihan kecil dari Jungkook.
"H-hyung kau.. menyakitiku" suara Jungkook sedikit tertahan.
"lalu? Aku harus bagaimana? Ketika Jungkookie ku ini menyakitiku juga apa aku mengatakannya di hadapanmu? Kau bahkan tidak tahu kalau aku selalu mengikutimu kan? Aku mencintaimu!"
"jadi selama ini hyung yang mengikutiku?! Demi apapun hyung, kau itu terobsesi padaku! Brengsek kau hyung!" Jungkook meludah di wajah hyung nya.
"IYA, AKU MEMANG BRENGSEK! DAN AKAN KU TUNJUKKAN BAGAIMANA SEORANG BRENGSEK MEMPERLAKUKAN JALANG SEPERTIMU"
You are my only sun, one and only in the world
I bloomed for you, but I'm still thirsty
It's too late, too late, I can't live without you
Though my branch runs dry, I reach for you
With all my strength
No matter how far I reach for you
It is just an empty dream
No matter how crazy I run,
I remain on the same place
Just burn me! Yes, push me out!
This is crazy-fool's love running
.
.
.
.
TO BE CONTINUE / END?
A/N : penulisan pair baik vkook maupun jikook tidak berpengaruh, main pair bisa VKOOK ataupun JIKOOK. Silahkan komentar untuk main pair Cast bisa bertambah sesuai alur cerita. Semoga kalian menikmati ff ini^^ Review kalian akan sangat menentukan perkembangan fanfict ini, kalau memang kurang berminat saya bisa hapus fict ini. Untuk penggunaan bahasa kasar, harap dimaklumi untuk mendukung jalannya cerita xDD
