Sunbae Or Hyung

.

.

Cast : member BTS + other

Genre : Family, brother complex

School life (AU)

.

.

Summary : 'Siapa yang akan kau pilih, Seokjin? Sunbae atau hyungmu?'

.

.

Part 1

.

Author pov

.

Pagi yang cerah dan menyenangkan. Matahari mulai terbit, sinar indahnya menyinari salah satu rumah yang sangat megah. Rumah itu bak istana di negeri dongeng dengan jejeran mobil mewah yang tertata rapi di garasi depan rumah tersebut. Tukang kebun mulai melakukan tugasnya menyirami tanaman yang memenuhi taman disamping rumah itu. Begitupun sang pengurus rumah yang sedang menyiapkan sarapan untuk sang penghuni rumah.

Terlihat sesorang namja yang mulai terusik tidurnya karna cahaya yang menerpa wajahnya dari gorden yang terbuka. Matanya mengerjab lucu dan mencoba mengumpulkan kesadarannya. Mata bulatnya melihat jam weker yang tersemat indah diatas meja nakasnya, 06.15.

Ini masih pagi, tapi namja itu harus bersiap-siap untuk penerimaan siswa baru di salah satu sekolah ternama di Seoul. Ya, namja tersebut salah satu siswa baru yang akan menginjak masa remajanya di High School. Merenggangkan diri sebentar sebelum akhirnya berlari kecil ke kamar mandi untuk membersihkan diri.

.

Setelah selesai mandi dan mempersiapkan diri, namja itu keluar dari kamarnya dengan senyum manisnya. Dia senang karna akan masuk High school. Kakinya mengayun pelan menuruni tangga untuk pergi sarapan.

"Pagi Ahn Ajhumma" ucap anak itu riang saat melihat Ahn Ajhumma, orang kepercayaan keluarganya itu sedang menyiapkan sarapannya dimeja makan.

"Selamat pagi Seokjin." Ucap Ahn ajhumma tersenyum.

Namja itu atau Kim Seokjin balas tersenyum. Menempati tempat duduknya dan menaruh tas dikursi kosong disebelahnya.

"Ajhumma, dimana hyungdeul?" tanya Seokjin saat tak melihat salah satu dari hyungnya.

"Yang lain sudah berangkat dari tadi, Seokjin."

Seokjin mempoutkan bibirnya yang menghasilkan tawa kecil dari sang ajhumma.

"Sudahlah, hyungmu kan panitia disekolahmu Seokjin, jadi mereka harus berangkat dulu. Lebih baik sekarang Seokjin makan dulu, karna Park ajhussi sudah menunggu didepan untuk mengantarmu ke Sekolah," Ahn ajhumma duduk didepan Seokjin dan mengambilkan makanannya.

Seokjin yang awalnya cemberut akhirnya kembali ceria,"Ajhumma benar. Hyungdeul kan sekolah disana juga ne? Hehehe Seokjin lupa." Kekehan kecilnya membuat Ahn ajhumma tersenyum, anak itu manis sekali. Akhirnya Seokjin makan hanya ditemani Ahn ajhumma saja.

.

.

Big Hit Industry. Salah satu perusahaan internasional yang berjalan diberbagai bidang, seperti industri hiburan, elektronik, dan juga poroperti, yang merupakan perusahaan terbesar di Seoul, Korea Selatan.

Kim Seokjin adalah anak dari salah satu owner Big Hit dibidang properti. Ayahnya mengirimnya pada hyungdeulnya yang merupakan anak-anak dari co-owner Big Hit juga. Seokjin sudah mengenal hyungdeulnya karna mereka sering bertemu saat pertemuan perusahaan yang membuat Seokjin menganggap mereka seperti hyung sendiri. Karna Seokjin berniat melanjutkan pendidikan ke High School di Seoul, ayahnya menitipkan Seokjin pada hyungdeulnya untuk tinggal bersama mereka, dengan alasan Seokjin akan sekolah di tempat yang sama seperti hyungdeulnya. Lagi pula hyungdeulnya sangat sayang pada Seokjin, jadi tak ada yang perlu ditakutkan, bukan.

.

.

"Nah Seokjin, ingat hati-hati disana. Kalau ada sesuatu langsung beritau hyungmu ne?" nasehat Ahn ajhumma sambil merapikan seragam Seokjin.

"Dan ingat, karna kau siswa baru, pura-puralah tidak mengenal hyungdeulmu dulu" ucap Ahn ajhumma mengingatkan

"Kenapa ajhumma?"

Ahn ajhumma menghela napas,"Hyungdeulmu sangat populer disana, aku takut terjadi sesuatu padamu kalau kau langsung menyapa atau bahkan memeluk mereka" ucap Ahn ajhumma mencubit pelan hidung Seokjin. Kebiasaan Seokjin tentu saja.

Seokjin mengangguk berusaha mengerti dan mengecup pelan pipi Ahn ajhumma. "Arraseo ajhumma. Aku pergi dulu ne. Annyeong." Seokjin berlari pelan menuju mobil Park ajhussi yang sudah menunggunya didepan. Tidak ingin terlambat dihari pertamanya sekolah.

Ahn ajhumma melihat kepergian Seokjin sambil tersenyum,"Ahh anak itu benar-benar manis sekali"

.

"Ajhussi, tadi hyungdeul berangkat dengan siapa?" tanya Seokjin saat perjalanan menuju ke sekolah barunya. Seokjin dari tadi hanya terdiam karna sendirian didalam mobil, dan Seokjin merasa bosan.

"Tuan muda berangkat sendiri-sendiri" menoleh sedikit menatap Seokjin

"Heuh? Dengan apa?' Seokjin mengerjap bingung

"Tuan muda pergi dengan mobil mereka masing-masing" jawab Park ajhussi terkikik geli dengan masih fokus menyetir.

"Wahh..kapan aku punya mobil sendiri seperti hyungdeul ne? Aku kan juga ingin pergi ke sekolah dengan menyetir mobil sendiri, ajhussi" Ucapan Seokjin membuat Park ajhussi tergelak

"Tuan muda Seokjin masih terlalu muda untuk memiliki mobil sendiri, tuan muda juga masih belum cukup umur untuk menyetir mobil" ucap Park ajhussi "Mungkin nanti setelah tahun ke dua di High School, baru tuan muda Seokjin akan punya mobil sendiri seperti tuan muda yang lain."

Ucapan Park ajhussi membuat Seokjin senang,"Benarkah? Kalau begitu aku akan belajar dengan giat agar aku cepat naik kelas setelah itu appa akan membelikanku mobil. Yeayy" teriakan Seokjin membuat Park ajhussi tertawa.

'Bagaimana tuan besar akan membelikan anda mobil, kalau anda sepolos ini tuan muda Seokjin' ucap Park ajhussi dalam hati.

.

Mobil Park ajhussi perlahan berhenti. "Tuan muda kita sudah sampai"

Seokjin membuka kaca mobilnya, dan terlihat jelas dikedua mata bangunan besar yang merupakan sekolah barunya itu.

Seoul International High School (SHS). Sekolah elit tempatnya akan menuntut ilmu untuk 3 tahun kedepan. Tempat ini juga sekolah hyungdeulnya yang lain. Seokjin menyiapkan dirinya sebelum membuka pintu mobil.

"Ajhussi akan menjemputku?" tanya Seokjin sebelum berjalan menuju gerbang sekolah

"Ne, nanti tuan muda bisa langsung menghubungi saya saat tuan muda sudah selesai." Ucapan Park ajhussi membuat Seokjin mengangguk

"Kalau begitu aku masuk dulu ne ajhussi. Annyeong." Ucap Seokjin dan berjalan pergi.

"Hati-hati tuan muda."

.

.

Seokjin mengikuti anak-anak yang menurutnya sama dengannya, siswa baru. Terlihat mereka tengah mengantri sesuatu, seperti kartu nama. Terlihat oleh mata Seokjin, salah satu hyungnya berdiri disana dengan 2 orang lainnya membagikan kartu nama itu. Sang hyung yang sepertinya menyadari ada yang menatapnya, melihat Seokjin dengan mata bulatnya berjalan mendekati tempat pembagian kartu.

"Anak manis siapa namamu?" salah satu orang itu bertanya saat seokjin tepat berdiri dihadapan mereka

"eoh?" tatapan bingung Seokjin membuat 2 teman hyungnya itu mengeram tertahan. 'Anak ini manis sekali'. Sedangkan sang hyung hanya terkikik.

"Namamu anak manis." Ucap orang yang satunya sekali lagi

Seokjin memerah malu."Kim Seokjin, sunbae." Ucap Seokjin pelan. Salah satu dari mereka mencari kartu nama Seokjin dan yang satunya menulis namanya dibuku hadir.

"Nah ini kartu pengenalmu Kim Seokjin. Sekarang ikuti teman-temanmu yang lain untuk pergi ke aula. Arraseo." Ucap salah satu hyungnya yang memberikan kartu pengenal Seokjin. Seokjin mengangguk dan mengambil kartunya

"Terima kasih Sunbae." Ucap Seokjin menunduk sebentar sebelum akhirnya berlalu pergi, dia ingat untuk pura-pura tidak mengenal hyungdeulnya disini. Sedangkan sang hyung tersenyum sepeninggal Seokjin dari hadapannya.

.

Seokjin mengikuti teman-teman barunya itu untuk pergi ke aula. Setelah masuk kedalam terlihat sudah banyak siswa baru yang memenuhi aula tersebut. Mata bulatnya mencoba mencari tempat duduk yang kosong, pandangannya menyusuri ruangan itu, dan berbinar saat melihat ada kursi kosong dibagian tengah. Seokjin berjalan perlahan melewati teman-teman barunya itu .

"Permisi, boleh aku duduk disini?" ucap Seokjin pada seorang namja yang duduk disebelah kursi kosong itu

"Ahh tentu saja silahkan." Ucap namja itu dengan senyumannya

"Terima kasih." Seokjin mulai duduk dengan tenang, menunggu acaranya dimulai.

"Aku Lee Wonhoo. Namamu siapa?" tanya namja tadi yang bernama Wonhoo pada Seokjin sambil mengajaknya bersalaman

Seokjin tersenyum dan menerima tangan Wonhoo,"Aku Kim Seokjin. Salam kenal, Wonhoo-ssi."

"Wonhoo saja. Salam kenal juga Seokjin." Ucap Wonhoo ikut tersenyum dan melepas tangannya, Seokjin hanya mengangguk dan kembali tenang. Hingga akhirnya terlihat beberapa Sunbae masuk, sepertinya acara akan segera dimulai.

Beberapa Sunbae ada yang berdiri di bagian belakang aula, sedangkan beberapa berdiri didepan, diatas podium yang disediakan. Mata Seokjin melihat hyungdeulnya ada disana berdiri dengan kerennya hingga membuat Seokjin terpengarah.

'Sejak kapan hyungdeul bisa sekeren itu?' batin Seokjin yang melihat 2 hyungdeulnya berdiam diri dengan wajah datar mereka. Selama Seokjin tinggal bersama hyungdeulnya itu, Seokjin tidak pernah melihat mereka menampakkan wajah datar mereka, mereka selalu bersikap ramah pada Seokjin bahkan kadang mereka bersikap konyol.

"Annyeonghaseyo. Perkenalkan saya adalah Ketua Osis Seoul international High School, Min Yoongi. Saya ucapkan selamat datang untuk siswa baru yang saat ini berada dihadapan saya. Terima kasih sudah memilih sekolah ini sebagai sekolah pilihan kalian." Ucap Min Yoongi tegas, wajah dinginnya itu tak luput dari pandangan Seokjin yang menatapnya bingung.

"Dan setelah ini ada pengenalan sekolah. Kalian akan dibagi menjadi beberapa kelompok dan akan didampingi 2 sunbae kalian untuk melihat-lihat sekolah ini. Baiklah, sekian dari saya semoga kalian menikmati perjalanan kalian." Tepuk tangan riuh mengakhiri sambutan Yoongi yang sangat singkat itu.

Salah seorang sunbae kembali berdiri dihadapan mereka semua dan membagi siswa baru dan juga para sunbae yang akan menemani dalam acara pengenalan itu. Seokjin yang satu kelompok dengan Wonhoo senang, karna setidaknya dia punya teman yang bisa diajaknya bicara.

"Baiklah karna sudah dibagi rata, silahkan kalian ikuti sunbae kalian dan nikmati acara pengenalan ini dengan baik." Ucapan itu membuat tiap-tiap kelompok memulai jalan mereka.

.

.

"Baiklah, sebelum kita mulai perkenalkan nama sunbae Yugyeom dan yang satu ini namanya Jungkook. Kita akan memulai pengenalan sekolah ini dan aku harap kalian mendengarkan dengan baik ne"

"Ne sunbae." Jawaban itu membuat Yugyeom tersenyum dan memulai perjalanan mereka. Sedangkan Jungkook masih setia dengan wajah datarnya. Seokjin yang merasa aneh dengan wajah hyungnya itu hanya mampu diam.

.

Perjalanan mereka dimulai dengan mengenalkan ruangan-ruangan yang ada di sekolah dari kantor Kepala Sekolah, Guru, ruang Osis, dan juga pengenalan ekstrakulikuler beserta fasilitas yang ada di sekolah.

Seokjin dari tadi hanya mendengarkan dalam diam, perhatiannya masih tertuju pada sang hyung yang bahkan tidak mengucapkan sepatah katapun. Berbeda sekali dengan yang ditemuinya selama ini saat berada di rumah.

Mereka berhenti sejenak didepan sebuah ruangan yang cukup besar."Nah ini adalah perpustakaan sekolah. Tempat ini sangat luas dan banyak sekali buku didalamnya." Ucapan Yugyeom membuat mata Seokjin berbinar. Dia sangat suka membaca buku.

"Baiklah. Karna kita sudah berkeliling sekolah, lebih baik kita..."

"Sunbae" ucapan Seokjin membuat Yugyeom menghentikan ucapannya. Teman-teman Seokjin menatapnya seolah bertanya,

"Ne ada apa..emm Seokjin-ah" ucap Yugyeom tersenyum sambil melihat nametag Seokjin

Seokjin masih menampakkan mata yang berbinar,"Boleh aku melihat sebentar perpustakaan ini, sunbae?" tanya Seokjin dengan wajah menggemaskannya. Yugyeom meneguk lidahnya perlahan 'anak ini kenapa menggemaskan sekali'

Jungkook yang melihat temannya diam saja itu menepuk bahunya pelan,"Hei"

Yugyeom yang mulai sadar, tersenyum kikuk dan mengalihkan matanya untuk melihat jam."Aku rasa kita kembali dulu Seokjin-ah. Nanti setelah jam istirahat kau bisa melihat perpustakaan ini, arraseo?"

"Arraseo sunbae" ucap Seokjin tersenyum, meskipun dia harus menahan diri untuk tidak masuk sekarang, setidaknya ada waktu istirahat untuk memuaskan diri melihat buku diperpustakaan sekolah barunya itu.

"Tenang saja Seokjin, nanti aku temani kesini ne." Ucap Wonhoo tersenyum dan membuahkan senyuman manis Seokjin dengan anggukan pelan. Jungkook yang melihat Seokjin tersenyum hanya mampu terdiam.

"Sekarang kita kembali ke aula." Ucap Yugyeom melanjutkan jalannya.

"Ne sunbae"

.

.

Jam istirahat dimanfaatkan para siswa baru untuk menguasai kantin sekolah. Belum lagi siswa tingkat dua dan tiga juga ikut berkumpul sehingga kantin benar-benar penuh. Semua siswa berkeliaran disana, baik siswa yang sudah menyelesaikan urusannya atau yang baru masuk ke kantin.

Seperti contohnya beberapa namja yang baru masuk ini. Kedatangan mereka membuat wilayah sekitar mereka sunyi senyap. Banyak mata siswa-siswi terutama siswa baru yang tak mengedipkan matanya saat melihat 6 namja yang berjalan beriringan tersebut. Aura yang mereka pancarkan benar-benar menarik perhatian orang. Mungkin beberapa penghuni lama SHS sudah terbiasa dengan hal ini, namun tidak dengan penghuni barunya.

6 namja tersebut duduk dipojok kantin yang mungkin memang sengaja dikosongkan khusus untuk mereka. Beberapa dari mereka dikenal sebagai panitia pengenalan sekolah sekaligus pengurus OSIS. Karena terlihat sang ketua OSIS Min Yoongi berada diantara mereka, dengan disebelahnya wakil Osisnya, Kim Namjoon dan 4 panitian lain, Jung Hoseok, Park Jimin, Kim Taehyung dan Jeon Jungkook. Mereka adalah senior yang sangat populer, baik dari akademik dan non akademik. Wajah mereka juga tampan dan mempesona. Dan tanpa diketahui, mereka adalah para hyung Seokjin.

Suasana yang awalnya sunyi saat kedatangan 6 namja tersebut kembali ramai, mereka kembali sibuk dengan urusan mereka sendiri. Tanpa mempedulikan 6 pasang mata terlihat sedang meneliti sekitarnya.

"Seokjin dimana?" tanya salah satu dari ke 6 namja tersebut dengan sedikit berbisik

"Entahlah. Tadi kulihat dia sudah kembali ke aula bersama kelompoknya. Bukankah kau pengawasnya, Jungkook?" ucap namja disebelah Jungkook. Sunbae yang tadi pagi berada di gerbang, Jung Hoseok.

"Seokjin memang sudah kembali ke aula, hyung. Tapi mungkin dia tidak kemari karena tertarik dengan sesuatu" ucap Jungkook menampilkan senyum tipis diwajahnya.

5 orang lainnya hanya menatap Jungkook heran. Tertarik?

"Kalian tau sendiri hyung, Seokjin sangat menyukai buku, bukan. Mungkin dia ke perpustakaan sekarang, karna tadi saat pengenalan sekolah, mata Seokjin berbinar melihat ruangan penuh buku itu" ucap Jungkook sambil sesekali mengetuk mejanya. Menunggu pesanan mereka. Yang lain hanya mengangguk, mengerti kesukaan adik kecil mereka.

"Lantas dia tidak makan begitu? Pengenalan ini mungkin sampai nanti sore, Seokjin tidak akan mampu menahan lapar selama itu kan?" ucap Jimin. Diantara teman-temannya memang dia yang sangat perhatian pada Seokjin. Mengajaknya makan, bermain atau jalan-jalan. Tapi bukan berarti yang lain tidak menyayangi Seokjin. Mereka semua sangat sayang pada Seokjin.

"Kau seperti tidak mengenal Ahn Ajhumma saja, Jimin" jawab Taehyung yang dari tadi diam. Jimin seolah baru sadar dan mengangguk mengiyakan. Ajhumma mereka pasti membawakan Seokjin bekal meskipun hanya roti manis.

"Tapi pagi ini memang ada kejadian yang menarik" ucap Hoseok membuat mereka semua menatap kearahnya.

"Pagi tadi, bagianku, Jaebum dan Mark yang berada digerbang. Dan saat Seokjin datang, mereka berdua menahan napas mereka, seolah terkejut akan sesuatu" Hoseok terkekeh mengingatnya, "Dan kalian tau itu.."

"Karena melihat Seokjin kan, hyung?" ucap Jungkook menyela sebelum Hoseok menyelesaikan ucapannya. Hoseok mengangguk antusias, dan tertawa kecil.

"Aku tau karna Yugyeom juga melakukan hal yang sama tadi saat kami berkeliling" ucap Jungkook menghela napas. Temannya tadi sempat gugup ketika berhadapan dengan Seokjin.

"Tidak ada yang bisa menahan diri ketika melihat anak semanis Seokjin. Begitupun kita kan" Namjoon ikut bicara. Seokjin adalah topik pembicaraan yang tak boleh dilewatkan. Mereka ber 6 selalu bersemangat ketika menceritakan Seokjin. Adik manis kesayangan mereka.

"Yah tidak akan ada yang bisa" ucap Yoongi mengakhiri pembicaraan mereka ketika seseorang mengantarkan makanan pesanan mereka. Yoongi hanya menunduk sebagai ucapan terima kasih pada penjaga kantin tersebut.

"Bersiaplah, karna kehidupan sekolah kita akan sedikit berubah" ucap Yoongi menyeringai. Yang lain hanya tersenyum. Yah, Seokjin akan sedikit memberikan perubahan.

.

.

.

tbc

.

.

.