Hallo Minna-san, bagaimana kabarnya sekalian? Sehat kan? Kalau ada yang sakit semoga cepat sembuh
Perkenalkan inilah Kido sang Perusuh :D, jujur saja saya masih sangat newbie jadi kalau ada kata-kata yang salah mohon maklum dan tolong diberi kritik yang membangun, saya akan sangat senang sekali.
Dan tema cerita ini sedikit terinspirasi dari film terkenal Twilight Saga.
Disini Naru jadi vampire loh *Readers: gak nanya*

Okelah~ tanpa basa-basi lagi ini dia :D

Disclaimer: Masashi Kishimoto-Sensei

Warning: Cerita rada aneh, ga nyambung, Typo, karakter OOC, dan tdak sesuai kenyataan -_-''

Summary: Kepindahan Sakura kekota Kecil bernama Konoha sepertinya memiliki arti tersendiri. Pertemuannya dengan sosok laki-laki misterius tampan bernama Naruto Namikaze membuatnya jatuh cinta, walaupun laki-laki itu diduga adalah seorang vampire. Bagaimana mereka dapat menjalani cinta yang sulit tersebut sedangkan mereka adalah dua makhluk yang berbeda.

Naruto © Masashi Kishimoto

Vampire and Love © The Great 'Kido' Namikaze

Vampire and Love
Chapter 1: Mysterious Man

Sakura yang merupakan anak tunggal dari pasangan Jiraiya dan Tsunade akhirnya memutuskan untuk tinggal bersama ayahnya disebuah kota kecil bernama Konoha.
Ayah dan Ibu Sakura bercerai ketika dia berumur 12 tahun, Tsunade menikah lagi dengan seorang pemain baseball bernama Dan Kato. Karena tidak ingin merepotkan Tsunade akhirnya Sakura memutuskan untuk tinggal berdua dengan ayahnya. Namun itu tidak berarti membuat Sakura dan ibunya bermusuhan, mereka tetap berhubungan meskipun ibunya tinggal di Tokyo.

"Kau sudah besar rupanya sekarang." Ucap Jiraiya sambil tetap mengendarai mobil.

"ya,seperti yang kau lihat" jawab Sakura apa adanya.

Saat ini mereka sedang berada didalam mobil untuk pergi ke kota kecil bernama Konoha, kota basah yang setiap tahunnya mengalami hujan.
Jiraiya akan menetap di Konoha karena sebuah tugas, dia adalah kepala kepolisian divisi satu di Konoha oleh karena itu dia memutuskan untuk tinggal disana.

"dan nampaknya rambutmu juga sudah terlihat panjang, Sakura?"

"iya, aku selalu merawatnya."

"baguslah, sekarang kau sudah tumbuh menjadi gadis manis. Bersiaplah sebentar lagi sampai" seru Jiraiya.

Tidak lama mereka sampai di sebuah rumah yang tidak terlalu besar tetapi memiliki dua lantai diluarnya bercat kan warna putih.

"nah ini rumahnya, bagaimana menurutmu? Apa sangat buruk?" Tanya Jiraiya meletakkan kopernya.

"tidak ayah, justru rumah ini terlihat seperti sangat nyaman dan emm, bagus" jawab Sakura tersenyum memandang ayahnya.

Jiraiya tersenyum kembali kearah putrinya, "baiklah, ayo masuk. Ayah akan menunjukkan kamarmu."

Keduanya masuk kedalam rumah tersebut, memang sih dari luar tidak kelihatan besar, namun kalau kita lihat kedalam nampaknya rumah ini lumayan besar ruang depan yang luas dan dapur yang juga luas.
Sakura dan Jiraiya berjalan kelantai atas ke tempat kamar Sakura berada.

"nah ini dia kamarmu" kata Jiraiya.

"wah, indah sekali. Apakah ayah yang mendesainnya." Ucap Sakura takjub melihat isi didalam kamarnya.

"ya benar, ayah yang mendesainnya, dan tentunya kau suka warna merah muda kan? Jadi ayah memberi cat dikamarmu merah muda" seru Jiraiya.

Sakura masih melihat-lihat benda-benda yang berada didalam kamarnya itu. Boneka-boneka, kasur yang empuk, lukisan yang indah, dan pemandangan diluar jendela yang mempesona yang membuat Sakura takjub. Ayahnya ini memang hebat.

"Baiklah, kau lihat-lihat dulu saja. Ayah mau mempersiapkan sesuatu, sebentar lagi ada tamu yang akan datang."

Sakura hanya mengangguk saja masih tetap melihat-melihat kamarnya, Jiraiya hanya tersenyum melihat putrinya dan segera kebawah untuk menyiapkan sesuatu.

o.O.o.O.o.O.o.O.o.O.o.O.o.O.o

Tiinn..Tinnn..

Bunyi klakson mobil yang nyaring terdangar didepan rumah Jiraiya. Jiraiya segera keluar dari rumahnya dan menghampiri seseorang tidak, ada dua orang laki-laki disana yang satunya memakai kursi roda.
Jiraiya hanya tertawa melihat lelaki dikursi roda tersebut.

"hahaha, apa kabarmu Fugaku? Sudah lama sekali aku tidak melihatmu" seru Jiraiya sambil berjabat dengan sahabat karibnya tersebut.

"haha, ya benar sekali. Lama sekali Jiraiya" balas Fugaku. "oh iya, perkenalkan ini putraku, Sasuke."

"ini Sasuke? Wah, sudah sebesar ini rupanya." Terka Jiraiya sambil menepuk pundak Sasuke. "bukannya dulu kau dan Sakura sering bermain bersama kan?"

"iya paman, benar sekali" ucap Sasuke hanya tersenyum.

"oh iya, ngomong-ngomong Sakura dimana?"

Tiba-tiba Sakura berdiri didepan pintu rumahnya dengan menggenggam kenop pintu, Jiraiya yang melihat putrinya memanggilnya untuk ikut bergabung bersama.
Sakura berjalan perlahan kearah tempat ayahhnya berdiri.

"ini dia putriku Fugaku. Sakura, perkenalkan ini Fugaku dan putranya Sasuke." Ucap Jiraiya memperkenalkan Sakura.

"wah, ternyata Sakura sudah besar ya. Mungkin seusia dengan Sasuke." Kata Fugaku.

"iya paman." Jawab Sakura tersenyum.

"oh iya, Fugaku juga memberikanmu hadiah mobil ini. Katanya ini sebagai hadian kepindahanmu dari Tokyo ke Konoha." Seru Jiraiya melihat kearah Fugaku dan mengedipkan matanya, Fugaku hanya tertawa nyaring.

"benar sekali, dan Sasuke yang membantuku untuk memilih mobil jenis ini yang cocok untuk kau pakai kuliah." Imbuh Fugaku dengan menepuk pundak Sasuke.

"benarkah? Wow, i-ini ini sangat bagus sekali. Terima kasih paman" seru Sakura girang segera menghampiri mobil yang dihadiahkan Fugaku barusan.

"yaa, ini Chevrolet tahun 90-an. Tapi sudah ku perbaiki mesinnya dibeberapa tempat yang mungkin sudah rusak" imbuh Sasuke mengelap spion mobil tersebut.

Sakura dengan rasa takjub melihat-lihat mobil bercat merah tersebut dengan senyum yang menghias bibirnya. "sepertinya pilihanmu tepat sekali, Sasuke"

Sasuke hanya mengangguk dan tersenyum tipis. "coba hidupkan mesinnya dan masuk kedalam"

"ide bagus"

Sakura kemudian masuk kedalam mobil dan disusul oleh Sasuke dipintu bagian kiri.
Sakura mencoba untuk menghidupkan mesin mobil tersebut, tetapi hasilnya nihil mobil tersebut tidak mau hidup. Sasuke yang melihatnya hanya menggelengkan kepala nya.

"bukan begitu Sakura, caranya begini. Putar kuncinya sampai mesin hidup dan tekan gasnya." Tunjuk Sasuke dengan memperagakan caranya.

Tidak lama mobil tersebut sudah hidup. "lihat? Bagaimana?"

"kau tidak berubah! Sama seperti dulu Sasuke menyukai otomotif, padahal waktu kecil aku bermain denganmu kau selalu saja tercebur kedalam lumpur!" ucap Sakura sambil tertawa mengingat masa kecilnya dengan sahabat 'emo'nya ini.

Sasuke hanya tersenyum mendengar apa yang diucapkan Sakura, memang dulu Sasuke sering tercebur kedalam lumpur karena didorong oleh Sakura.
Jiraiya dan Fugaku hanya berpandangan dan sesekali tersenyum melihat Sasuke dan Sakura.

"ini pasti keren disaat aku membawanya kekampus besok" ucap Sakura semangat.

o.O.o.O.o.O.o.O.o.O.o

Pagi ini gerimis mengguyur konoha, kota basah yang memang setiap harinya mengalami hujan ringan.
pagi ini hari pertama Sakura untuk datang ke Konoha High School, meskipun gerimis dia tetap ingin untuk datang kekampus.
Jiraiya yang melihat putrinya turun dari tangga, segera menghampiri.

"Sakura, kau ingin berangkat kekampus kan?" Tanya Jiraiya.

"iya ayah, memangnya kenapa?"

Jiraiya terlihat merogoh kantong celananya mengeluarkan sesuatu berupa botol semprot yang bertuliskan "pepper spray"
Sakura menautkan alisnya bingung dengan maksud ayahnya tersebut, Jiraiya hanya nyengir tanpa dosa.

"ini semprotan merica, bawalah setiap kali kau akan pergi" jelas Jiraiya.

"yaampun ayah, untuk apa memakai itu segala? Memangnya disini ada banyak penjahat yang berkeliaran. Yang ada polisi seperti ayah yang berkeliaran" kata Sakura sedikit sebal.

"ayolah, Sakura. Ambil saja ayah tidak mau kau kenapa-kenapa waktu meninggalkan rumah." Jiraiya mengulurkan semprotan tersebut kearah Sakura.

Sakura memperhatikan semprotan tersebut, dalam pikirannya percuma saja membawa botol tersebut. Toh, penjahatnya tidak akan merasa perih kalau Cuma menggunakan barang seperti itu, tapi karena tidak ingin mengecewakan ayahnya Sakura mengambil botol tersebut dan memasukkannya kedalam tasnya.

"baiklah kalau begitu, aku pergi dulu ayah" pamit Sakura

"iya berhati-hatilah, oiya barusan ayah tadi mengganti ban nya supaya tidak licin kalau digunakan dihari hujan seperti ini." Jelas Jiraiya sambil melihat kearah mobil diluar diikuti oleh Sakura juga.

"ya lumayan lah, terima kasih" ucap Sakura tersenyum keayahnya.

Jiraiya hanya menggangguk, Sakura segera keluar dan menghidupkan mesin mobilnya.

o.O.o.O.o.O.o.O.o.O.o

Setelah menempuh perjalanan selama kurang lebih 15 menit, akhirnya Sakura sampai di KHS (singkatan Konoha High School). Dengan hati-hati Sakura memakirkan mobilnya disamping mobil metalik berwarna silver.

Sakura berjalan memasuki lobi kampus, setelah menaiki tangga dia mendengar seseorang seperti sedang memanggilnya.

"hei tunggu.!"

Sakura berhenti, kali ini dia menoleh kebelakang melihat sesosok manusia yang menurutnya sedang memanggilnya itu. "kau memanggilku?" Tanya Sakura.

Sosok tersebut masih mengatur napasnya yang naik turun karena mengejar Sakura barusan. "ya, aku memanggilmu. Apa kau tidak mendengarnya?"

Sakura menautkan alisnya "kau tidak memanggil namaku tuan, kau hanya berteriak 'hei tunggu' sambil terus mengejarku. Apa mungkin seorang yang tidak dipanggil namanya akan menoleh? Aku punya nama tau" jelas Sakura panjang lebar dengan nada yang sedikit sebal.

Sosok tadi hanya tersenyum lebar sambil menggaruk belakang kepalanya yang, err tidak gatal. "maaf-maaf aku tidak menyadarinya, aku hanya belum melihatmu dan berfikir kau pasti murid baru disini."

Sakura nampak berfikir "memangnya namamu siapa?"

"ohiya, perkenalkan namaku Kiba, Inuzuka Kiba. Aku pengatur dan penjalan kurikulum kampus ini. Kalau kau butuh bantuan silahkan saja bilang padaku!" kata Kiba mengacungkan jempolnya.

Sakura tersenyum canggung. "baiklah mungkin kalau aku butuh bantuan bisa memberitahumu. Namaku Sakura Haruno"

Kiba tersenyum dan mengajak Sakura berjalan melewati koridor KHS sambil sesekali mengobrol tentang sesuatu.
Setelah sampai dikantin, mereka berpisah.

"baiklah Sakura, sepertinya hanya sampai disini saja. Masih banyak tugas yang harus aku lakukan, sampai nanti ya" ucap Kiba melambaikan tangan ke Sakura.

Sakura membalasnya dengan senyuman kecil, setelah itu dia memasuki area kantin dan duduk dimeja kecil ditengah kantin KHS tersebut.
Sedang asyik memandang isi dalam kampus tiba-tiba Ino dan Tenten duduk dibangku yang terletak dimejanya. Sontak Sakura kaget dan mengalihkan pandangan kesosok tersebut.

"murid baru ya?" Tanya Ino

Sakura yang bingung langsung menjawab "i-iya benar"

"wah, jangan pasang wajah bingung dong. Kami Cuma ingin mengenalmu saja, iyakan Ino?" seru Tenten setelah melihat ekspresi wajah Sakura yang bingung.

"tepat sekali, ohiya namamu siapa?"

"namaku Sakura Haruno." Jawab Sakura singkat

"nama yang bagus ya seperti orangnya" ucap Tenten diselingi senyuman dari Ino.

Sakura hanya tersenyum manis.
"kau pindahan dari mana?" Tanya Tenten.

"aku pindahan dari Tokyo."

"wah ternyata kau ini orang kota rupanya" canda Ino

Sakura hanya tersenyum manis, seperti ini yang diharapkannya bau hari pertama sudah mendapat teman yang ramah seperti Ino dan Tenten.

"maaf, aku belum mengetahui nama kalian. Kalau boleh tau nama kalian siapa?" Tanya Sakura.

"baiklah perkenalkan namaku Ino Yamanaka, dan ini Tenten" jelas Ino diimbuhi oleh senyum ramah dari Tenten.

o.O.o.O.o.O.o.O.o.O.o

Sakura Nampak berjalan tergesa-gesa melewati jalanan sempit sepanjang koridor kampus, sepertinya kali ini Sakura mempunyai tugas yang memang harus cepat-cepat dikerjakan dari Guru Kakashi. Karena tidak memperhatikan jalan, sepertinya kali ini Sakura menabrak seseorang yang sedang berjalan didepannya.
Akhirnya buku-buku yang dibawa Sakura jatuh berantakan.

"adduuuh~" erang Sakura memegang sikutnya.

"kau tidak apa-apa nona?"

Sakura mendongak keatas memperhatikan dengan seksama wajah orang yang menabraknya barusan, wajah yang tampan, rambut pirang, dan tatapan mata sapphire tapi ada yang aneh dia memiliki kulit yang sangat pucat.

"hei, kau tidak apa-apa kan?" tanyanya lagi menyadarkan lamunan Sakura.

"eh? Maaf, iya aku tidak kenapa-napa" Sakura segera bangkit dari duduknya karena terdorong barusan, pantas saja dia yang terdorong jelas-jelas yang menabraknya lelaki.

Lelaki tersebut mengulurkan tangannya kearah Sakura.
"mau kubantu? Maaf aku tidak sengaja menabrakmu barusan! Aku buru-buru"

Sakura hanya melongo melihat uluran tangan tersebut, rona merah muncul di wajahnya. Tidak lama akhirnya Sakura menerimanya.
Namun, ada yang berbeda kulit pemuda itu terasa sangat dingin saat Sakura menyentuhnya.

"t-terima kasih" ucap Sakura.

Lelaki itu hanya tersenyum biasa kepada Sakura dan segera pergi setelah melihat ekspresi aneh Sakura barusan sesudah menggenggam tangannya tadi.
Sontak Sakura kaget, dia belum mengetahui namanya.

"heii tunggu, aku belum~ arrrggghh"

Sayang sekali, lelaki itu tidak mengindahkan teriakan Sakura barusan dan terus berjalan sampai hilang dibelokan loker para murid.
Sakura menghela napas dan membereskan buku-bukunya yang berserakan tadi dan segera pergi dari situ.

o.O.o.O.o.O.o.O.o.O.o.O.o

"kau tidak apa-apa, Sakura?"

Sakura tersadar dari lamunannya, suara ayahnya barusan membuyarkan semuanya.
Sakura hanya menggelengkan kepalanya pertanda tidak kenapa-napa.
Jiraiya hanya tersenyum kemudian kembali kedapur.

Akibat pertemuannya dengan lelaki misterius tersebut membuat Sakura penasaran, kenapa kulitnya sepucat itu dan terasa sangat dingin? Itu sangat berbeda seperti kebanyakan teman Sakura apada umumnya. Sakura penasaran, secepatnya dia harus mengetahuinya. Bertanya pada Ino dan Tenten adalah pilihan tepat.

"Sakura, tidurlah. Sekarang sudah malam, besok kau harus kuliah" Jiraiya menghampiri Sakura yang duduk dikursi didepan TV.

Sakura menatap ayahnya dan segera naik kekamar atas untuk segera tidur. Perlahan sakura menutup pintu kamarnya dan menguncinya dari dalam, rasa penasarannya terhadap lelaki tersebut semakin membuatnya tidak bisa tidur.

Sakura mengambil handphonenya yang bordering menandakan adanya telfon masuk.

"iya ada apa Ibu?"

"kau belum tidur Sakura?" Tanya suara diseberang sana.

Sakura hanya menghela napas, "belum ibu, memang ada apa?"

"tidak ada apa-apa kok, ibu hanya ingin mengetahui kabar darimu saja" ucap Tsunade.

"tenang saja kok bu, aku baik-baik saja disini bersama ayah." Jawab Sakura lembut sambil berjalan kearah ranjang tidurnya dan duduk disana.

"baguslah kalau begitu, bagaimana hari pertamamu disekolah tadi? Apa ada soeorang lelaki yang menarik perhatianmu?" Tanya Tsunade menggoda putrinya tersebut.

Sakura menggelengkan kepalanya, "ayolah ibu, kenapa harus bertanya seperti itu?"

"ibu hanya penasaran Sakura, yasudah jaga kesehatan ya disana, jangan lupa sering telfon ibu, mungkin bulan depan ibu akan berkunjung kesana, sekarang cepatlah tidur"

"baiklah ibu, selamat malam" ucap Sakura.

"selamat malam"

Telfon pun dimatikan, Sakura segera berbaring menatap langit-langit kamarnya dan menutup mata emeraldnya.

o.O.o.O.o.O.o.O.o.O.o.O.o

"aku semalam bertemu dengan lelaki misterius."

Ino dan Tenten kaget mendengar perkataan Sakura barusan, Ino memandang Tenten namun Tenten hanya menaikkan bahunya pertanda tidak tahu.

"kau bertemu dimana Sakura?" Tanya Ino penasaran.

"aku tidak sengaja menabraknya dikoridor semalam"

"lantas apa yang membuat mu menyebutnya lelaki misterius?" imbuh Tenten.

Sakura meminum minumannya sebentar dan kembali menjelaskan, "dia memiliki kulit yang putih tapi sangat pucat, dan sangat dingin tentunya"

Ino dan Tenten mendengarkan dengan seksama penjelasan Sakura barusan, "siapa nama lelaki tersebut?"

"entahlah, aku tidak tahu. Saat aku ingin bertanya dia langsung pergi saja, mangkanya aku ingin bertanya kekalian apa kalian tahu itu kenapa dan bagaimana bisa seperti itu? Itu hal yang tidak biasa kan? Seperti bertemu mayat hidup saja" celoteh Sakura.

Tenten hanya menghela napas mendengar celotehan Sakura barusan, "kalau aku dengar dari ciri-cirinya yang kau bilang sih itu pasti salah satu dari keluarga Namikaze"

Kali ini Sakura dan Ino yang penasaran dengan kalimat yang dilontarkan Tenten barusan. "keluarga Namikaze?"

"iya keluarga Namikaze, itu mereka yang sedang berjalan kemari" jelas Tenten sambil memandang kawanan yang dia sebut barusan keluarga Namikaze.

Itu dia itu orangnya, Sakura melihat lelaki yang menabraknya dikoridor semalamam memakai kaos putih dibalut jaket orange dan memakai celana jeans hitam, Sakura menyipitkan matanya setelah lelaki tersebut juga menatapnya dengan mata Sapphire yang menawan.

Tenten dan Ino yang menyadari pandangan Sakura segera menyenggol lengannya. "kenapa kau memperhatikannya seperti itu?"

Sakura hanya menggeleng pelan, "tidak kenapa-napa cuman dia lelaki yang kusebut misterius itu!"

"yang mana?" Tanya Tenten dan Ino bebarengan.

"yang memakai jaket orange." Terang Sakura.
"dan tunggu kau belum menjelaskan padaku siapa itu keluarga
Namikaze!"

"baiklah, akan aku jelaskan Sakura. Keluarga Namikaze, mereka adalah seorang yang dikenal misterius seperti yang kau ucapkan. Mereka pindah kesini sekitar 2 tahun yang lalu, ayah angkat mereka merupakan seorang dokter yang hebat namanya Minato Namikaze dan ibu mereka Kushina Namikaze." Jelas Tenten panjang lebar

Sakura mendengarkan dengan seksama penjelasan Tenten,
"dan yang memakai jaket oranye itu siapa?"

Ino mengambil alih dan mulai menjelaskan ke Sakura "aku akan menjelaskan mulai dari yang berambut merah tersebut, itu namanya Karin. Wanita misterius namun sangat berbakat pasangannya Suigetsu. Laki-laki yang memakai baju merah itu namanya Gaara, kalau dari fisiknya sudah pasti dia hebat dan pasangannya Matsuri. Dan terakhir yang kau bilang itu, dia adalah yang paling muda diantara keluarga Namikaze namanya Naruto Namikaze. Sudah jelas?"

Sakura manggut-manggut mendengar penjelasan panjang lebar dari Ino dan Tenten barusan, sekilas dia menatap lagi lelaki yang bernama Naruto tersebut. Namun sepertinya rasa penasarannya tidak cukup sampai disitu, dia ingin mengetahui siapa itu sebenarnya Naruto Namikaze.

TBC~

Horreee! Akhirnya FF kedua Kido selesai, fyuh *ngelap ingus (?) mohon maaf loh kalau ceritanya agak kaku, krriikk..kriikk *kemudian hening*

Abisnya Kido bikinnya disela-sela ujian nasional, tangan udh gatel pengen bikin cerita tentang Narusaku walaupun ngawur XD
gk papa deh yang penting readers pada seneng (Readers: kagak).
dan permintaan terakhir, mohon kritik dan sarannya serta flame untuk dimasukkan didalam kotak review, satu review sangat berarti buat Kido ^^

Untuk chap 2 insyaallah apdetnya 1 tahun lagi XD hahaha, kagak bercanda.
minggu depan insya allah diapdet kalau gak ada tugas ^_^
sekian ceramah dari Kido, silahkan review.

Arigatou Dattebayo :)