WHO AM I? 방탄소년단

by septemberking

Jeon Jungkook adalah seorang hacker yang dikucilkan dari masyarakat, hanya berkomunikasi dengan sistem dan kode. Sampai, ia bertemu dengan selelompok peretas yaitu Kim Taehyung, Park Jimin, dan Jung Hoseok. Mereka menjalankan aksi peretasan anarkis bersama, hingga suatu hari mereka bersaing dengan seorang hacker bernama MRX, Tuhan dalam dunia peretasan. Taekook/boyxboy/BTS/WHOAMI

1. Chapter 1

Hey again, ini aku cerita terinspirasi dari film hacker WHO AM I No system is safe, dicerita ini mengandur unsur anarkis dan tidak ada maksud nge offend castnya ya. Maafkan kalo ada adegan yang kurang berkenan dihati atau menyinggung(including character death), tidak ada maksud begitu:')

Btw ini 1st person POV as Jungkook

MAIN CAST: Jeon Jungkook/Park Jimin/Kim Taehyung/Jung Hoseok/Kim Seokjin

OTHER: Kim Namjoon

SHIP: Taekook/Slight Jikook/Slight Jinkook/Slight Vmin

RATE: M

Warning: contain harsh words, offensive words, mature content

Happy Reading!

WHO AM I?

PROLOGUE

Aku bukan siapa siapa.

Aku bukan orang terkenal yang biasa kalian lihat melalui sebuah saluran televisi. Aku bukan pengusaha sukses yang memiliki saham dengan stok tertinggi, bukan seorang selebriti yang beritanya tersebar di seluruh internet. Aku tidak memiliki teman, aku hanya penyendiri yang dikucilkan di masyarakat. Tidak, aku tidak pernah ditindas semasa sekolah, tidak ada anak berandal yang pernah memukuliku.

Mengapa? Karena mereka bahkan tidak peduli.

Aku hanya satu dari sekian juta manusia yang tidak akan pernah kalian ingat. Aku hanya seorang insan yang hidup didunia yang sangat kubenci, tiap hari aku bernapas, menghirup oksigen untuk mempertahankan hidupku yang terasa seperti sampah. Sangat disayangkan, aku bahkan tidak sepenting itu. Tidak ada yang pernah membuangku. Bagaimana caranya kau membuang sesuatu ketika kau bahkan tidak menyadari keberadaannya?

Aku bukan siapa siapa.

Aku hanya orang asing yang tidak akan pernah kalian acuhkan. Aku hanya seseorang yang tidak benar benar hidup. Secara fisik, kau bisa melihatku berjalan, melakukan aktivitas seperti orang lain pada umumnya. Namun, percayalah, aku belum pernah merasa semati ini.[]

Kalau akan begini akhirnya, aku tidak akan pernah memijakkan kakiku ke dalam masalah yang mengacaukan seluruh aspek kehidupanku. Aku membenci hidupku, seperti yang kalian mengerti. Aku membenci ketidakpedulian masyarakat yang melintasi bumi setiap harinya, tidak menyadari anak menyedihkan yang terperangkap di dalam lautan massa. Jantungku berdetak, napasku terhembus, tapi aku tidak memiliki suara. Atau suara itu begitu kecil sehingga tidak ada yang pernah mendengar jeritanku.

Aku bukan siapa siapa.

Dan kalau aku mengerti semuanya akan berakhir dalam kekacauan, aku tidak akan pernah berpikir dua kali untuk kembali menjadi tidak terlihat. Aku adalah sampah, parasit yang lebih baik dibinasakan. Aku tidak menguntungkan pihak manapun, tidak merugikan dan hanya bergeming begitu saja. Sebuah noda tak kasat mata yang harus dibersihkan namun kalian terlalu sulit untuk mencarinya diantara sekian banyak debu.

Aku telah salah mengambil langkah.

Aku berlari di lorong hotel yang menampilkan cahaya temaram, napas tersengal sengal dari bibirku yang membengkak dan mengalirkan darah. Aku tidak pernah menyangka hal ini akan menimpaku, aku telah masuk terlalu dalam dan tidak bisa menyelamatkan diriku sendiri. Aku justru membawa bencana kepada orang orang yang memberiku harapan hidup.

Aku membuka pintu kamar hotel dan membeku di ujungnya, aku melihat tubuh pria yang ditembak mati di lantai hotel, meja terguling dengan pecahan kaca berserakan, menandakkan adanya aksi perlawanan dari lekaki yang tidak lebih dari sekedar mayat.

Aku berjalan menuju kamar, menemukan tubuh pria lain yang terbaring tak bernyawa, sebuah sabuk meliliti leher. Pria itu terngaga lebar dengan bola mata membeliak, tercekik sampai napas terakhirnya. Lampu di samping nakas juga pecah berantakkan, mereka semua melawan siapa pun yang berhasil memberantas mereka seperti ini.

Aku pun berakhir di dalam kamar mandi yang membuat perutku sangat mual, melihat tubuh lelaki yang disandarkan pada badan bathtub. Bercak darah tersiram di sepanjang dinding kamar mandi, merah segar, menodai jari jemari pria dengan tato yang tidak memiliki arti sekarang.

Mereka sudah pergi dan ini semua salahku.

Seandainya aku dapat memutar waktu kembali, aku ingin menjadi diriku yang lama. Seorang manusia tanpa arti yang tidak mengusik kehidupan siapapun dan juga tidak termasuk ke dalamnya. Aku ingin kembali menjadi dadu yang berputar di luar lingkaran permainan. Aku ingin kembali menjadi 'bukan siapa siapa'.

Namaku Jeon Jungkook.

Dan ini kisahku.[]