My Live in Human World
.
.
Chapter I: Can I suffer?
Prologue
Hari itu, aku kembali menatap langit-langit gedung yang menyilaukan. Suara hirup pikuk kehidupan syurga yang terus terngiang di telingaku. "Uzumaki Naruto, silakan maju ke depan."
Aku bangun dari dudukku. Hari ini adalah hari kelulusanku sebagai malaikat di Great Heaven Academy. Sekolah paling bergengsi di dunia atas ini. Di mana hanya murid-murid terbaik dari yang terbaik, dan memiliki intelegensi yang tak sembarang yang bisa masuk ke sekolah ini.
Tepuk tangan bergema, menyambut setiap langkah yang kugerakkan. "Selamat atas kelulusan Anda, Uzumaki-kun. Sebagai seorang Seraphim dan lulusan terbaik tahun ini, kami menaruh harapan yang tinggi pada Anda."
"Terimakasih banyak."
Tuan kepala sekolah yang berkumis dan bermata hangat itu lalu memersilakan aku duduk kembali. Ijazah sebagai malaikat terbaik telah berada di tanganku. Tanganku bergetar... apakah aku bisa memertahankan ini?
Bisa, aku pasti bisa. Sebentar lagi, aku akan melakukan perjalanan yang paling krusial yang pernah aku lakukan selama aku terlahir di syurga ini. Dan selama itu, aku akan melakukan yang terbaik, seperti apa yang telah aku lakukan selama bersekolah di sekolah paling berengsi ini. "Etto, jadi, mulai sekarang..."
Tanpa aku sadari, upacara kelulusan telah berakhir, dan tuan kepala sekolah sudah berdiri dan menatap kami semua. "kalian para malaikat yang telah lulus akan diturunkan ke bumi untuk berbaur bersama manusia."
"Pula, kalian akan dimasukkan ke sekolah manusia kembali, agar bisa memelajari kehidupan mereka. Sehingga, kita sebagai malaikat bisa menuntun mereka ke jalan yang lurus, jalan yang penuh kebahagiaan... Dan terakhir, saya harap kalian bisa menjalankan tugas itu, dan kembali sebagai malaikat yang lebih dari pendahulu kita. Itu saja!"
Pidato singkat itu ditutup dengan tepuk tangan meriah.
Semua hadirin yang memenuhi ruangan berhamburan keluar. Sebagian ada yang berfoto bersama orang tua mereka dengan pakaian kelulusan yang terlihat menawan, sebagian ada yang sekedar duduk bersama malaikat lain dan membicarakan perjalanan ke bumi.
Ya, tentu, perjalanan ke bumi bagi kami, para malaikat adalah sesuatu yang mendebarkan. "Itu benar!"
Ketika dalam perjalanan tersebut kami akan diuji untuk memeraktikkan semua ilmu dan pengetahuan yang telah kami peroleh di akademi untuk memandu jalan umat manusia. "Aku pasti akan menjadi malaikat terbaik yang pernah ada."
"Dan menunjukkan manusia, jalan menuju kebahagiaan."
Awan-awan yang menyelimuti sekolah menyentuh kulitku. Rambut pirangku berkibar bersama bulu-bulu sayap putihku yang mulai merontok. Mata biruku menatap jauh ke depan.
Karena setelah semua itu,
Ini adalah misi yang telah diberikan kepadaku.
.
.
Ini cuma fenomena sesaat setelah baca Gabriel Drop Out. Bahkan prolognya saya buat sama! Dan tentu saja, karena saya adalah penggila Slice of Life, saya bakalan membuat Naruto seperti di Eunoia, tapi dengan tampang super ganteng khas malaikat. Bagaimana, ada yang tertarik mau membaca celotehan saya yang satu ini?
Jika ada, saya janji, update fict ini takkan mengganggu jadwal Eunoia yang memang udah ngeret. Tapi, jika tidak, saya akan mem'pending' fict ini sampai Eunoia setidaknya tiga Arc.
Tapi, tentu saja, di fict ini, saya jamin bakalan anti-mainstream, dan plotnya beda, bahkan karakternya beda!
Silakan review, dan katakan saya harus bagaiamana?
.
.
Moga Untung Luganda, out!
