NARUTO © Masashi Kishimoto

Hampir © Hafure654

Genre : Supernatural, Crime, Friendship, Hurt/Comfort

Rating : T

Pairing : GaaHina, SasuSaku, NejiTen, Etc.

Umur tokoh utama :

0 Ratusan tahun = Gaara

0 16 tahun = Hinata Hyuuga, Sakura Haruno, Ino Yamanaka

0 17 tahun = Sasuke Uchiha

0 20 tahun = Tenten

0 22 tahun = Neji Hyuuga

Warning! : AU, OOC, gaje, typo(s), terdapat kata-kata kasar, update tidak menentu, dan kekurangan lainnya.

Don't like? Don't read!

Read and Riview, Semoga suka!


Setunggal


"Ayahanda, izinkan hamba untuk berkelana di dunia manusia."

"Apa yang hendak kau lakukan di sana?"

"Hamba ingin memantapkan hati hamba, ketika saatnya tiba harus mengemban tugas sebagai calon Raja berikutnya, wahai Ayahanda."

"Ayahanda harap kau akan segera kembali dengan selamat, Putraku. Sekarang bergegaslah berangkat."

"Terimakasih atas izinya, Ayahanda. Hamba mohon undur diri."

Masih jelas sekali dalam benak Gaara ketika dirinya berpamitan dengan Ayahandanya. Harap-harap cemas ia rasakan saat itu. Dan ternyata kemungkin terburuk yang dipikirnya pun tak pernah terjadi. Ia sangat bersyukur sebab dirinya diizinkan pergi berkelana ke dunia manusia.

Dan sekarang ia tengah berada di hutan manusia dengan wujud hewan rakun. Karena Gaara memanglah siluman rakun. Ketika dirinya tengah berjalan menyusuri hutan, terlihat keramaian di depan sana. Rakun itu menghampiri keramaian tersebut, lantas membuat matanya menerjap kagum, terpukau.

"Inikah dunia manusia? Menakjubkan sekali," gumamnya pada diri sendiri.

Gaara yang sejak lahir hidup di kerajaan siluman rakun, tentu saja takjub melihat keramaian di dunia manusia. Ia melihat sebuah jalanan yang lebar dan panjang dengan para manusia yang berlalu-lalang entah manaiki kendaraan dengan apa. Serta rumah-rumah para manusia yang menjulang tinggi sekali. "Mungkin aku akan mati bila jatuh dari sana." Gaara pun bertanya-tanya, benarkah bahwa saat ini ia tengah berada di dunia manusia. Sebab di sini terlalu megah. Ini bahkan hampir mengalahkan kemegahan istana Ayahandanya di kerajaan siluman.

Dan Gaara sadar, ia tengah diamati oleh para manusia sekarang. Mereka melihat Gaara dengan terheran-heran. Siapa pula yang tak akan heran bila melihat seekor rakun tengah berjalan-jalan santai di kota. Setahu mereka, kota ini jauh dari kebun binatang. Jadi mereka menganggap rakun tersebut nyasar dari hutan, asal Gaara datang tadi.

"Para manusia memang tidak sopan. Berani-beraninya lancang melihatku seperti itu."

Namun Gaara memilih tidak peduli dan memaafkan perlakuan lancang para manusia. Ketika dirinya santai berada di tengah jalan, hendak menyebrang menuju air mancur di dekat rumah manusia yang menjulang tinggi itu. Dari samping datanglah kendaraan aneh, menujunya dengat cepat.

"Brruuummm..."

Suara dari kendaraan bermotor yang dipacu dengan kecepatan tinggi terdengar. Terlihatlah sesosok gadis berwajah dingin sedang mengendarai motornya secara tidak wajar. Arah pandang matanya fokus melihat ke depan, meminimalisir terjadinya kecelakaan yang akan menimpa dirinya nanti. Dan benar saja, telihat seekor hewan rakun di depannya. Dengan tanggap ia mengerem kendaraannya dengan cepat dan kuat hingga menimbulkan suara desing yang memekakkan telinga.

"Cckkiiitttt..."

Suara rem yang dipaksakan menyebabkan ban motornya beradu dengan aspal dan meninggalkan jejak. Si gadis yang hampir menjadi pelaku tabrak lari pada seekor rakun itupun syok sekaligus bersyukur. Telat sedetik saja, nyawa rakun di hadapannya pasti telah terbang sekarang. Untung saja itu tidak terjadi, Tuhan masih menyayangi nyawa rakun itu rupanya. Namun si gadis juga merasa heran seperti orang-orang di sekitarnya. Bisa-bisanya ada rakun di tengah jalan.

"Hah, hampir saja aku menabrak rakun itu. Dasar hewan bodoh, tempatmu itu di hutan. Seenaknya saja menyebrang jalan, menggagu sekali." Si gadis menggumam dan mengomel merutuki hewan yang ada hadapannya saat ini. Lalu ditepikan kendaraan bermotornya dan menghampiri rakun yang hampir ditabraknya tadi.

Gaara yang memang bukan hewan biasa melainkan siluman rakun, tentu saja mengerti apa yang diucapkan oleh gadis yang hampir menjadi iblis pencabut nyawanya itu. Dan apa yang diucapkannya menimbulkan perempatan si sudut dahi Gaara.

"Apa? Dia mengataiku hewan bodoh? Manusia lemah sepertinya berani berucap tidak sopan padaku!" Terjadilah pergolakan batin pada hati dan pikiran Gaara. Wajar saja ia mengamuk, sejak kecil ia biasa diagung-agungkan oleh rakyatnya di kerajaan siluman rakun.

Namun detik berikutnya datanglah gadis lain lagi. Yang ternyata adalah teman dari gadis iblis yang hampir mencabut nyawa Gaara.

"Hei Hinata, mengapa berhenti? Kak Neji dan Kak Tenten pasti telah menunggu di rumah."

"Begitu, manusia lemah itu bernama Hinata ya. Lihat saja balasan dariku manusia lemah," batin Gaara mengancam dengan seringai ala rakunnya.

"Aku hampir saja menabrak hewan ini," tunjuk Hinata pada temannya.

"Rakun? Kok bisa ada di tengah jalan sih."

"Entahlah."

"Lantas mau kau apakan sekarang rakun itu?"

"Kita tinggal saja, ayo pulang."

"Eh, kenapa tidak kau bawa pulang saja? Daripada tertabrak oleh kendaraan lain nantinya."

Hinata menimbang-nimbang saran dari temannya itu. Dan akhirnya setuju untuk membawa serta rakun itu pulang. Karena ia tidak membawa kantung maupun tas. Akhirnya ia letakkan rakun itu di jok depannya, dengan tangan kiri yang memeluk tubuh si rakun mendekat ke perutnya supaya tidak terjatuh.

"Kau yakin akan membawanya begitu? Tidak takut dicakar, eh?" Temannya ragu melihat cara Hinata membawa si rakun untuk pulang. Seperti membawa anak kecil saja.

"Kalau hewan ini berani menyakarku, akan ku lempar detik itu juga."

"Gadis ini benar-benar iblis. Beraninya ia merendahkanku dan akan membunuhku!" Gaara semakin murka dengan ucapan Hinata.

"Sadis, yaudahlah terserah kau saja. Aku duluan!" Teman Hinata pun mulai melajukan motornya meninggalkan Hinata.

Tak tinggal diam, Hinata juga mulai menyalakan motornya, kembali melajukan kendaraan tersayangnya dengan kecepatan tinggi. Tidak lupa dengan Gaara yang berada dalam dekapan tangan kiri pada perutnya.

Gaara yang baru pertama kali menaiki kendaraan aneh ini tentu saja terkejut sekaligus tegang. Apalagi ia dibawa dengan kecepatan tinggi hingga ekornya terbang melayang tersapu angin. Eh, tapi tidak sampai copot ya readers. Dan Hinata yang dapat merasakan ketegangan pada tubuh rakunnya, membuatnya menyeringai merendahkan.

"Hahaa, semoga nyawamu tidak tertinggal di belakang rakun," batin hinata senang.

Gaara yang merupakan anak dari siluman raja rakun tentunya memiliki kekuatan lebih di atas dari manusia lemah seperti Hinata. Dan ia bisa dengan mudah mendengar apa yang diucapkan oleh Hinata, sekalipun dalam hati dan pikirannya. Gaara yang merasa diremehkan mulai membiasakan dirinya dengan kecepatan gila ini dan merilekskan tubuhnya.

"Tunggu saja pembalasanku gadis iblis," desis Gaara.

Hinata yang mendengar suara yang mendesiskan kata pembalasan itu, merasa bingung. Karena setahunya ia sedang bersama rakunnya saat ini. Namun Hinata memilih tidak peduli dan kembali fokus memacu kendaraannya tersayang.

Dan sekarang Gaara mulai terbiasa dengan kecepatan kendaraan milik Hinata. "Ternyata menyenangkan juga. Kali ini kau kumaafkan manusia lemah."

"Ini hanya perasaanku saja atau memang ada yang berbicara denganku?" guman Hinata bingung. Karena untuk kali kedua dia mendengar suara lagi disaat dirinya hanya berdua dengan rakunnya.

Gaara pun hanya menghela napas dan memutar dengan mata bosan. "Bodoh," ujarnya.

"Ck, lagi? Aku mulai gila rupanya."Hinata mulai gusar dan semakin menambah kecepatan kendaraannya. Dan ia berpikir, mungkin ini karma dari Tuhan sebab hampir menabrak seekor rakun tadi. Hingga akhirnya tibalah Hinata pada kediaman Hyuuga, rumahnya sendiri yang ia tinggali bersama kakak laki-lakinya.

- TBC -

Gaara : Woi Hafu, kau membahayakan nyawaku!

Ane : Ah maafkan Hafu, tuan Gaara. Hafu hanya ingin tuan Gaara menderita :D

Gaara : Kemari kau, akan kuterbangkan dengan pasirku dan kujatuhkan saat itu juga!

Ane : Kabuurrr...

Hinata : Dasar bodoh dan kekanakan sekali mereka. Oya, tinggalkan review kalau kalian suka, Hafu terlalu baperan berharap ada yang RnR -_-"

A/N : Hafu juga publis 'Hampir' di Wattpad dengan akun Mizu_Ai

Terimakasih telah membaca!

Publis :

1. 25 Maret 2019 (Jawa Tengah)