Job

.

Drabble

.

Park ChanYeol & Byun BaekHyun

.

Warn: BoysLove-Yaoi, typo(s), gaje dan alur berantakan.

.

.

"Chanyeol-ah, kenapa kau mengosongkan kolom pekerjaanmu?"

Baekhyun memiringkan kepalanya bingung ketika melihat kolom terakhir dari kertas di hadapan Chanyeol tampak bersih. Iris sipitnya bergulir menatap sang kekasih yang tampak menatap kosong ke arah kertas.

"Kau tahu apa pekerjaan yang aku inginkan?" Adalah kalimat yang terlontar dari bibir Chanyeol. Pemuda tinggi itu bahkan tak repot-repot untuk menjawab pertanyaannya.

Dia menggaruk kepalanya sekali, "Huh? Kau 'kan seorang komposer, apalagi yang kau inginkan sebagai perkerjaanmu?"

Kepala Chanyeol mengangguk, membuat helaian berwarna perak di kepalanya bergerak mengikuti pergerakan kepala Chanyeol. "Benar, tapi itu hanyalah salah satu dari dua pekerjaan yang kuinginkan."

"Maksudmu?"

"BYUN BAEKHYUN!"

Baekhyun berjengit kaget, tidak menyangka Chanyeol akan berteriak tiba-tiba seperti itu. Ia mengerjapkan bola kembarnya beberapa kali dan bergerak-gerak tidak nyaman dalam duduknya. Karena, demi Tuhan, keduanya kini menjadi pusat perhatian di kafe tempat mereka berada.

"Kenap—"

Belum sempat Baekhyun selesai berucap, Chanyeol telah memotongnya cepat. "Pekerjaan yang paling kuinginkan dan yang sudah pasti akan kulakukan dengan sukarela adalah selalu mencintaimu sepanjang hidupku tanpa henti," Chanyeol mengangkat wajahnya lalu menatap Baekhyun lamat-lamat.

Sebuah senyuman perlahan terukir, diikuti dengan Chanyeol yang bangkit berdiri lalu berlutut di hadapannya. Jangan lupakan tangan Chanyeol yang bergerak mengeluarkan sebuah kotak kecil berwarna merah ke hadapan Baekhyun.

"Byun Baekhyun, maukah kau menikah denganku?"

Baekhyun terdiam.

Menatap Chanyeol dan kotak kecil berisi cincin di tangan Chanyeol secara bergantian.

Dia masih diam, berusaha memproses segala sesuatu yang sedang terjadi sekarang. Dan ketika dirinya mampu memahaminya, wajah Baekhyun langsung memerah dengan hebat, bahkan merahnya hampir menyamai warna kaus yang sedang Baekhyun kenakan.

Tanpa ampun, Baekhyun menghajar kepala Chanyeol dengan cukup keras. "Uh, dasar bodoh!"

"Ouch! Kenapa kau memukulku?" pekik Chanyeol ketika rasa nyeri menjalari kepalanya.

"Tentu saja aku mau, Park idiot Chanyeol!"

Adalah yang diucapkan Baekhyun sebelum pemuda mungil itu menubruk tubuh besar Chanyeol yang masih dalam posisi berlutut.

Chanyeol pun tersenyum dengan lebar. "Aku mencintaimu, sayang."

"Aku juga mencintaimu."

Menjadi kalimat penutup untuk lamaran seorang Park Chanyeol kepada Byun Baekhyun, Ah, jangan lupakan suara teriakan ucapan selamat yang dilontarkan para pelanggan serta karyawan kafe yang melihat semuanya.

.

.

END

.

.

Welp, apa ini? Gak tau saya juga :V. Silahkan kalian nikmati, pahami dan cerna sendiri. Karena saya gak berani baca ulang. Ide ini tiba-tiba nongol gitu aja pas saya lagi nugas~~

Bitter Wedding diusahakan update minggu depan atau minggu depannya lagi ya, mumpung saya udah mau libur dan terbebas dari tugas-tugas laknat~

Bubay~~ Jangan lupa review ya~