Di awali dengan seorang murid perempuan bernama Serafall yang ingin mengungkapkan perasaannya pada saat pulang sekolah kepada seorang murid laki-laki yang cukup populer di sekolahnya bernama Naruto, akankah dirinya berhasil mengungkapkan perasaannya?
.
.
.
Disclaimer : Naruto and Highschool DxD is MK and II is only they are the owners!
By : Viellera
Rating : T
Genre : Humor, Friendship, School-Life
Pair : Naruto x Serafall, Sasuke x ?, ? x Kuroka
Warn : Mainstream, OOC, kaku, bad EYD, AU, many more typo, plot gaje! etc
.
.
.
Terlihat di luar suatu kelas tepatnya di pinggir atau samping pintu masuk kelas, terdapat seorang siswi berambut hitam panjang yang di ikat twintail, siswi itu berwajah cantik serta memiliki mata bewarna biru kepink-pink-an, berpakaian khas siswi SMA, kemeja putih dengan garis-garis hitam ditambah pita hitam disertai sebuah almamater hitam dan menggunakan rok merah dengan sedikit garis putih selutut. Ia tengah menyenderkan tubuhnya di dekat pintu masuk kelas yang berpalang 2 - B diatas pintunya itu sembari menangkup kedua pipinya di tambah eskpresi gugup disertai pipi yang merona tanda bahwa ia sedang ingin mengungkapkan sebuah perasaanya kepada seseorang yang berada di kelas itu.
Serafall, nama siswi itu. Dirinya tengah berencana untuk mengungkapkan perasaannya yang telah ia pendam sejak lama kepada seorang siswa di dalam kelas tersebut...,
Serafall POV ON
'Haduhhh..., ba-bagaimana i-i-ini' aku membatin panik di samping pintu kelas 2 - B ini.
Hari ini rencananya aku akan segera mengungkapkan perasaanku kepada dirinya. Dia merupakan orang yang cukup populer di sekolahku karena sikap ramah dan lembutnya terhadap orang lain walaupun murid lain banyak yang mengatakan bahwa cara ucapan atau perkataannya itu blak-blakan dan nyeleneh terhadap lawan bicaranya sehingga sering membuat lawan bicaranya menjadi kesal sendiri. Tetapi menurutku hal itulah yang kusu-tidak, hal itulah yang kucintai dari dirinya, sifat apa adanya terhadap dirinya sendiri merupakan hal yang hebat dari pada berpura-pura menjadi orang yang berbeda di depan orang lain.
Dia merupakan pemuda yang tampan berambut pirang jabrik, dengan beberapa helai rambutnya yang sedikit menutupi pandangannya dan bagian pinggir rambutnya yang sedikit membingkai wajahnya serta mempunyai warna mata violet yang indah. Ia bernama Namikaze Naruto. Namikaze sendiri merupakan sebuah keluarga yang terpandang di Jepang ini karena perusahaan mereka sendiri sudah memiliki banyak cabang didunia. Sedangkan namaku sendiri ialah Serafall, Serafall Sitri tepatnya. Sitri juga merupakan keluarga yang cukup terpandang walau tidak seterpandang dan sekaya keluarga Namikaze, bahkan hampir terkesan biasa-biasa saja.
Aku sudah menyukainya sejak Masa Orientasi Sekolah ini di mulai. Karena gengsi dan takut dia menjauhiku saat aku mengutarakan perasaanku padanya, aku pun terus memendam perasaan ini hingga aku naik ke bangku kelas 2. Saudari kembarku, Sona dan sahabatku, Kuroka, mereka berdua pun terus mendesakku agar aku segera mengutarakan perasaanku kepada Naruto-kun sebelum di dahului oleh yang lainnya. Wajar saja, Naruto-kun merupakan salah satu dari beberapa laki-laki tampan yang ada di sekolah ini, jadi sudah hal biasa jika ada yang menyatakan cintanya kepadanya. Meyakinkan diri, aku pun segera menepuk kedua pipiku untuk menghilangkan gugup..,
"Yosh, Serafall Sitri, ayo segera lakukan!" aku pun bergumam pelan dengan semangat dan segera berjalan masuk ke kelas itu. Saat berjalan aku melihat dia tengah berdiri menatap ke arah luar jendela yang terbuka di sertai hembusan angin yang menerpanya membuat rambutnya bergerak dan itu menjadikannya sangat tampan di mataku, perlahan aku mulai merasakan pipiku memerah, aku pun segera menundukkan wajahku dan mempercepat langkahku yang pasti sudah di dengar olehnya...,
Serafall POV OFF
Author POV ON
Sebelumnya, dengan Naruto
"Hah..., sepertinya dia meninggalkanku pulang duluan" gumam Naruto, ia saat ini tengah sendirian berada di dalam kelas 2 - B sambil mengerjakan sesuatu untuk menunggu sahabatnya datang, tetapi sepertinya sahabatnya itu tidak datang-datang, 'Mungkin ada urusan' pikirnya..,
Setelah itu pun dirinya segera merapihkan peralatannya untuk segera pulang tetapi saat merapihkan barangnya ia melihat dari jendela kelasnya dan mendapati pemandangan yang cukup indah di sore hari itu..,
'Maa~..., bersantai lebih lama di kelas tidak masalah bukan?' pikir Naruto, ia pun segera berjalan ke arah jendela itu dan segera membuka jendela itu..,
Wussh
Secara tiba-tiba angin pun berhembus kencang menerpa wajahnya yang mengakibatkan rambutnya ikut bergerak karena hembusan angin yang cukup kuat dan itu membuatnya merasa sejuk..,
"Hmm~.., angin saat senja memang terasa menyejukkan. Kupikir sesekali aku harus mengambil referensi dari angin ini" gumam Naruto sembari memejamkan matanya menikmati angin yang menerpa wajahnya..,
Saat sedang menikmati sensasi angin menyejukkan itu, Naruto mendengar suara langkah kaki menuju ke arahnya dan itu berhasil mengalihkan perhatiannya.
Menoleh keasal suara, ia melihat seorang gadis cantik berambut hitam twintail bermata, emm dirinya tidak tahu karena dia berjalan dengan menundukkan kepalanya dan berhenti saat berjarak 1 meter darinya. Melihat itu ia pun hanya menaikkan sebelah alisnya sambil jari telunjuknya menggaruk-garuk lehernya tanda bingung...,
"Etoo..., ad-" belum sempat Naruto bertanya sang gadis langsung memotong pertanyaan Naruto dengan cepat disertai dengan sedikit nada gugup..,
"
Tap
"Anoo..., Na-Na-Na-Naruto-kun!" ucap Serafall dengan nada gugup disertai pipi yang memerah..,
Sementara Naruto yang mendengar itu hanya tersenyum canggung saja karena bingung dengan tingkah tiba-tiba gadis di depannya..,
"Y-Yaa?" ujar Naruto sembari menggaruk lehernya masih dengan ekspresi bingung..,
"Se-selama ini..., a-aku, a-aku, a-aku adalah penggemarmu!" Serafall berkata dengan nada yang sedikit di naikkan pada akhir kalimat..,
"Eehhh?" ujar Naruto
Sementara Naruto sedikit tersentak dengan perkataan Serafall lalu dirinya menatap Serafall dalam diam sambil berpikir..,
'Ehh? Ba-bakaaa! Muu~, ha-harusnyakan aku memintanya jadi pacarku!' batin Serafall dengan nada lesu, inilah akibatnya karena gugup dirinya jadi sulit untuk memikirkan sesuatu..,
"Engg, ma-maaf, e-eto, a-anoo..." ia bingung untuk berkata apa lagi setelah mengucapkan kata-kata tersebut kepada Naruto, ia hanya menunduk terus sembari menunggu jawaban Naruto.,
Sementara Naruto yang tengah berpikir keras pun akhirnya mengerti maksud Serafall,
"Haa!" ia pun berucap sambil mengadukan kedua tangannya dengan satu tangan yang mengepal tanda mengetahui sesuatu.
Serafall yang mendengar jawaban Naruto sontak langsung melihat ke arah Naruto yang kini mengambil sesuatu yang mirip seperti kotak tetapi beralaskan kertas dan kayu tipis serta sebuah spidol hitam. Ia melihat Naruto tengah menulis sesuatu di kertas itu..,
Sret
Setelah selesai menulis sesuatu di sana, Naruto menyerahkan benda itu kepadanya sontak saja Serafall segera menerimanya dan melihatnya..,
Doengg
'Ta-Tanda tangan?' Serafall membatin dengan bingung ditambah ekspresi sedikit suram diwajahnya serta sedikit keringat di dahinya.., 'Eh, a-aku memang bilang bahwa a-aku penggemarnya, ta-tapi..' Ia membatin disana masih dengan ekspresi bingung sebelum ia berkata kepada Naruto yang kini tengah menatapnya..,
"A-Anoo..., bu-bukan be-begitu! Bu-bukan begitu maksudku! E-Eto.., be-begini..., a-aku ingin se-selalu be-bersamamu, Naruto-kun!" ucap Serafall dengan nada panik disana, tetapi sedetik kemudian dia menyadari perkataan nya barusan dan itu membuatnya panik disertai dengan wajah memerah..,
'Ba-bakaa! Serafall no bakaa! A-Apa ya-yang kukatakan tadi! Ha-Harusnya a-aku bilang su-suka saja kepadanya! Gahhh! Baka baka baka! Serafall no Bakaa!' ia membatin dengan heboh terhadap dirinya sendiri..,
"Eto, ingin selalu bersama denganku?" ucap Naruto bingung dengan menggaruk lehernya menggunakan jari tangan kirinya sembari tersenyum dengan memejamkan matanya karena sedang berpikir tentang perkataan Serafall barusan...,
"Ahh! Aku tahu! Kalau begitu, bagaimana kalau kita ke apartemen ku sekarang?" tanya Naruto kepada Serafall yang kini telah kembali dari renungannya..,
"Eh?" balas bingung Serafall..,
SKIP TIME
Dalam perjalanan
Terlihat di sebuah trotoar dua orang murid SMA, satu gadis dan satu pemuda tengah berjalan bersamaan yang sepertinya menuju apartemen di dekat jalan disana..,
"Souka.., namamu Serafall ya.." ujar Naruto, kepada Serafall yang kini hanya diam saja sepanjang perjalanan dan melihat-lihat daerah sekitar untuk mencari dimana apartemen Naruto tinggal..,
'Heeh, jadi Naruto-kun tinggal di sini? Tapi..., kenapa yaa?' pikir Serafall, dalan perjalan ia melihat sebuah apartemen yang sudah pasti ia kira Naruto tinggal di sana...,
"Hooy Serafall! Kalau lambat nanti kutinggal lohh!" ucap Naruto yang ia lihat kini tengah melambaikan tangannya ke arahnya..,
"Ehhh!? Tu-Tunggu aku, Naruto-kun!" ujar Serafall sembari mempercepat langkah nya..,
Scene Break
.
Apartemen Naruto
"Maaf jika berantakan, kau bisa duduk disana, aku akan menyiapkan minuman dulu" ucap Naruto, Serafall yang mendengar itu hanya tersenyum saja..,
"Ahh, iee! Tidak apa-apa kok!" balas Serafall, sebelum ia mendengar sesuatu lagi dari Naruto yang kini tengah berada di dapur..., "Maaf aku lupa menanyakannya, kau ingin teh hangat atau coklat panas?" tanya Naruto..,
"Ehh? T-Teh panas saja!" balas cepat Serafall
"Wakatta" ujar Naruto sembari terus melakukan kegiatannya di dapur, sementara Serafall hanya melihatnya dari jauh saja..,
"Hah~..., aku benar-benar tertolong. Belakangan ini aku belum bisa mendapatkan siapa-siapa" ujar Naruto dengan nada suara yang terdengar lega..,
Sementara Serafall yang kini tengah duduk dilantai yang terdapat meja kayu berukuran persegi lumayan besar terkejut dengan perkataan Naruto dan membatin..,
'A-Apa dia sering membawa perempuan kesini?' dirinya membatin dengan sedikit nada kaget dan kesal disana, sebelum ia mengalihkan pandangannya untuk melihat sekeliling ruangan apartemen Naruto...,
'Emm, jadi seperti ini kamar Naruto-kun ya?' pikirnya sambil sedikit tersenyum, 'Eto, kalau dipikir-pikir ini pertama kalinya aku masuk ke kamar laki-laki...' batinnya, sebelum dirinya menyadari sesuatu...,
'E-Ehh? Kamar la-laki-laki?...' batinnya, setelah ia tersentak lalu membatin disertai keringat yang mengalir deras di dahinya.., 'Tanpa sadar aku mengikutinya, ta-tapi...
...bisa saja ada perempuan lain datang kan? Muu~ aku tidak mau itu! Na-Naruto-kun itu ha-hanya milikku!' ia mendeklarasikan hal itu dalam pikirannya sendiri untuk menyemangti dirinya di kenyataan..,
Tak lama kemudian Naruto pun datang sembari meletakkan gelas berisikan teh hangat permintaan Serafall tadi.., "Dozo" ucap Naruto..,
Serafall yang mendengar itu pun segera menatap Naruto dengan pipi yang memerah kemudian berucap..,
"Na-Naruto-kun!?..., a-aku, a-aku akan be-berusaha!" ucapnya dengan nada yang sedikit dinaikkan..,
Sementara itu Naruto yang mendengar hal itupun hanya menggaruk pipinya saja sambil tersenyum canggung, ia pun segera berdiri untuk mengambil beberapa lembaran kertas bergambar dari mejanya dan memberinya kepada Serafall lalu kembali duduk berhadapan dengannya di lantai..,
"Jaa..., apa kau bisa isikan beta disitu?" tanya Naruto kepada Serafall yang kini tengah terdiam sambil menatap kertas itu yang sepertinya merupakan sebuah lembaran komik..,
"Ehh?" tanya Serafall bingung sembari mengedipkan matanya beberapa kali..,
"Tolong hitamkan ya!" ucap Naruto sembari tersenyum kepada Serafall yang kini facepalm..,
Setelah itu, Serafall pun mulai melakukan apa yang di perintahkan oleh Naruto tadi masih dengan facepalm ria..,
"Ahh, tolong yang ini juga ya!" ucap Naruto kepada Serafall yang diam saja..,
1 jam pun sudah berlalu, sambil menunggu, Naruto pun melihat lembaran komik yang sudah disikan oleh beta itu..,
"Wahh..., kau hebat juga ya Serafall!" tukas Naruto kepada Serafall yang masih terdiam sambil tetap mengerjakan tugasnya...,
Meletakkan kembali kertas itu ke meja, Naruto pun segera berdiri dan berjalan ke dapur untuk membuat teh kembali..,
"Maa..., bagaimana kalau kita istirshat dulu?" ujar Naruto sembari menyodorkan gelas berisi teh panas itu kepada Serafall yang kini baru selesai mengerjakan pekerjaannya..,
Merapihkan kembali kertasnya dengan meletakkannya di tengah-tengah meja, ia pun menerima sodoran gelas dari Naruto dan meminumnya...,
'Ahh~..., minum teh hangat di waktu malam memang menghangatkan' batinnya, sebelum ia menyadari sesuatu..,
1 detik...
2 detik...
3 deti-
"Ehhh!? Naruto-kun, kau se-seorang mangaka!?" pekik Serafall kepada Naruto yang kini tengah merapihkan lembaran tadi..,
"Eh? Kau sudah mengerjakan beta selama satu jam tetapi kau tidak mengetahui hal itu?" tanya bingung Naruto sembari meminum tehnya kembali...,
"Ha-habisnya aku tadi mengerjakannya tanpa sadar hehe" balas Serafall sembari menggaruk kepalanya yang tidak gatal..,
"Tokoro de, kau berasal dari keluarga Namikaze..., kan? Tapi, kenapa kau lebih memilih tinggal di apartemen ini?" tanya Serafall kepada Naruto yang kini tengah melipat kedua tangannya di depan dada dan memejamkan matanya seperti sedang berpikir sembari menyenderkan tubuhnya di sofa yang terdapat di sana...,
"Kenapa..., ya? Bisa dibilang juga ini keinginanku sih" jawabnya, "Walau ibuku sangat menentangnya terutama adik perempuanku yang merengek untuk mengehentikanku agar tidak pindah. Pada akhirnya ibu dan ayahku memberiku izin untuk tinggal sendiri setelah mendengar alasanku, tetapi adikku marah kepadaku selama 3 hari dengan mengurung dirinya di kamarku yang berada di mansion Namikaze itu. Aku pun berusaha membujuknya walau susah tetapi akhirnya berhasil juga" jelas panjang lebar Naruto kepada Serafall yang kini sedikit terdiam mendengar jawaban Naruto...,
"Souka, pantas saja aku sering melihatmu berjalan kaki menuju sekolah ketimbang naik mobil seperti anak besar lainnya" balas Serafall...,
"Maa~..., aku lebih suka jalan kaki ketimbang naik mobil seperti itu kau tahu?" ucap Naruto kepada Serafall yang kini tanpa diketahui olehnya tengah tersenyum manis kepadanya..,
'Itulah yang kusuka darimu, Naruto-kun' batin Serafall, iapun segera menengok ke arah jam dinding dan mendapati jarum jam disana sudah menunjukan pukul 21.30..,
'Yabe! Aku akan di marahi oleh Kaa-san jika pulang telat hari ini!' batinnya panik.., ia pun segera menoleh ke arah Naruto dan berkata, "Naruto-kun, sepertinya aku harus segera pulang" ucap Serafall, Naruto yang mendengar itupun segera menegakkan tubuhnya dan melihat ke arah jam dinding..,
"Ah, sepertinya kau benar. Ini sudah hampir larut malam, sebaiknya kau segera pulang. Tidak baik seorang gadis pulang sendirian saat malam hari, akan kuantar sampai stasiun" ujar Naruto..,
SKIP
Di stasiun
"Jaa..., hati-hatilah di jalan dan terima kasih atas bantuanmu" ucap Naruto sembari menundukan tubuhnya..,
"A-Ahh, tidak perlu seperti itu Naruto-kun! Aku ju-juga berterima kasih atas hari ini! Kalau begitu, jaa mata ne!" setelah mengucapkan hal itu, Serafall pun segera menuju ke arah kereta sembari melambaikan tangannya ke arah Naruto tanpa melihatnya..,
Naruto melihat Serafall mulai menghilang dari pandangannya, tersenyum tipis, ia pun segera membalikkan badannya untuk segera kembali ke apartemennya..,
'Hoamm~..., Serafall kah? Ia telah banyak membantuku hari ini'..., 'Yabe..., aku lupa jika Naruko besok akan datang ke apartemenku lagi!' batin Naruto..,
Setelah itu, ia pun berjalan dalam keheningan menuju apartemennya itu..,
.
Dengan Serafall
'Hah~..., Naruto-kun ternyata orang yang hebat yaa~.., sudah mandiri, ia juga seorang mangaka lagi' batin Serafall dalam perjalanannya menuju rumah, ia pun melihat papan kertas yang berisi coretan tangan yang di berikan Naruto tadi.., 'Terlebih ia juga punya tanda tangan...'...,
"Emm, etoo..., 'Mi-Minaka'? Ahh, 'Minaka Kazeru' toh!" ujarnya, "Ehh? Sepertinya aku pernah dengar dan lihat nama ini, emm, Minaka Kazeru..., Minaka Kazeru..., Minaka..., MINAKA KAZERU!?" ia berteriak saat mengucapkan kalimat akhirnya lalu segera berlari ke dalam rumahnya dan membuka kasar pagar rumah serta pintu rumahnya.
Kriet
Brak
Langsung saja ia segera naik ke tangga menuju lantai dua tempat kamarnya berada dengan suara yang sedikit gaduh hingga membuat keluarganya yang kini tengah makan malam sedikit kaget...,
"Serafall! Ada apa? Kendengarannya seperti ada suara yang gaduh?!" ujar ibunya dengan suara yang lumayan keras,
"Tidak apa-apa!? Hanya ada kucing tadi!" balas Serafall tak kalah keras dari kamarnya, ia pun segera mencari-cari sebuah manga di rak bukunya dan berhenti pada sebuah manga bercover pink dan biru. Dengan segera ia pun membuka halaman-perhalaman manga itu dan mencocokkannya dengan tanda tangan yang diberikan Naruto..,
1 detik...
2 detik...
3 deti-
"Heehhhh!? Minaka Kazeru!?" teriaknya dari dalam kamarnya yang tembus hingga ke ruang makan keluarganya di lantai satu...,
"SERAFALL! JANGAN BERTERIAK! INI SUDAH MALAM! CEPAT KEMARI DAN SEGERA MAKAN!" teriak sang ibu..,
"HA'IIII!, GOMENASAIIII!?" balas teriak Serafall..,
"SUDAH KUBILANG JANGAN TERIAK! BAKA-MUSUME!" teriak kesal sang ibu
Sang ayah hanya bisa tersenyum kaku dimeja makan sedangkan sang adik hanya menghela nafas lelah.., 'Hah~..., baka-neesama'
TBC
.
.
.
Fict baru? Bisa liat sendiri ok?
Kok Serafall n Sona twins sih? Kalo pairnya bukan Serafall pasti ga gua twin in, ini pairnya Serafall ya terpaksa gua twin in. Kenapa ga selain Serafall aja? Bah, bingung gua cok, kalo yang itu-itu bosen entar..,
Untuk The Absolute, lagi proses sih, cuman gua mager ngelanjutinnya. Mungkin karena waktu itu gua lagi seru nonton Buta Yarou jadi pengen download yang laen jadi lupa sama fict gua wkwk, tenang, itu masih jalan kok.
Fict ini terinspirasi setelah gua nonton Ore ga Suki nano wa Imouto..., baru nonton eps 1-2 langsung kepikiran sama fict ini, dan untuk chapter fict ini pasti udah tau gua ngambil dari mana kan?
Namikaze Naruto
Minaka Kazeru
Beta : Mengisi area yang di inginkan pada naskah dengan warna hitam
Penanda Beta : Area penanda beta ditandai dengan tanda 'x' atau semacamnya.
Ok, segitu aja dulu..,
Viellera out...,
.
.
.
